Anda di halaman 1dari 34

TEORI

PERKEMBANGAN
MASA KANAK -
KANAK

Dosen Pengampu:
Latifah Nur Ahyani S.Psi., M.A.
NAMA ANGGOTA
● Erfira Khoiriyah KELOMPOK
(201960001) • Mayada4:
Putri Indriyani (201960031)

● Yunnanda Anggun A. (201960004)


• Astrid Junia Vitalia (201960034)
● Mega Maudina R. (201960015)
• Alvian Nugroho W. (201960035)
● Sekar Istighfar S. (201960021)

● Kumala Rafika A. (201960026) • Aniar Novianti (201960041)


ASPEK-ASPEK PADA MASA KANAK-
KANAK

02 04
01 03 05
MORA
KOGNITIF L
SOSIAL
AFEKSI
BAHASA
MOTORIK
ASPEK KOGNITIF
TEORI VYGOTSKY
Vygotsky lebih menekankan
peran aspek sosial dalam
perkembangan intelektual atau
kognitif anak. Ia memandang
bahwa kognitif anak berkembang
melalui interaksi sosial. Anak
mengalami nteraksi dengan
orang yang lebih tau.
KONSEP PERKEMBANGAN KOGNITIF
VYGOTSKY (TAPPAN, 1988)
Kemampuan kognitif
Kemampuan kognitf yang dmediasi dengan
berasal dari relasi sosial kata, bahasa, dan bntuk
Keahlian kognitif anak dapat dan dipengaruhi oleh diskursus yang berfungsi
dipahami apabila dianalisis dan latar belakang sebagai alat psikologis
diapahami apabila dianaisis dan sosiokultural. untuk membantu dan
diinterpretasikan secara mentraformasi aktivitas
developmental. mental.
KONSEP TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF
VYGOTSKY

ZONA
PERKEMBANGAN
PROKSIMAL

SCAFFOLDI
NG

BAHASA &
PEMIKIRAN
TEORI PIAGET

Perkembangan kognitif pada masa awal kanak-kanak


dinamakan tahap praoperasional yang berlangsung pada
usia 2-7 tahun,ditandai ekspansi besar dalam
menggunakan pemikiran simbolis atau kemampuan
representasi yang pertama kali muncul pada akhir tahap
sensori motorik. Pada tahap ini, konsep yang stabil mulai
dibentuk, penalaran mental mulai muncul, egosentrisme
mulai kuat dan kemudian melemah kembali, serta
terbentuknya keyakinan terhadap hal yang magis.
ASPEK KEMAJUAN PERKEMBANGAN
KOGITIF PIAGET
MEMILIKI FUNGSI
KEMAMPUAN
EMPATI PEMIKIRAN SIMBOLIS
KLASIFIKASI SENDIRI
Anak mulai dapat
Kemampuan untuk membayangkan kemampuan anak
anak akan mampu
mengklasifikasikan bahwa orang lain juga menyadari aktivitas untuk menggunakan
benda – benda, orang memiliki perasaan mentalnya dan representasi mental
dan peristiwa ke tertentu. menyadari fungsi dari dengan kata – kata,
dalam kategori yang pikirannya sendiri. angka atau gambar.
memiliki makna
PEMAHAMAN
PEMAHAMAN IDENTITAS TRANSDUKSI ANGKA
Kemampuan anak untuk
perubahan yang kemampuan anak
menghubungkan suatu
terjadi secara untuk menghitung
fenomena khusus
artifisial tidak berarti dan memahami
secara mental walaupun
mengubah sifat alami kuantitas suatu benda
ada atau tidaknya
dari suatu hal. atau barang tertentu.
hubungan sebab akibat
yang logis.
ASPEK KETIDAK MATANGAN PEMIKIRAN
PRASOPERASIONAL.
FOKUS PADA KEADAAN
IRREVERSABILIT
DARIPADA
CENTRATION AS TRANSFORMASI
Anak hanya berfokus kegagalan anak dalam
pada satu aspek dari memahami bahwa Anak gagal dalam
situasi dan mengabaikan sebuah operasi dapat memahami signifikasi
aspek-aspek lainnya.  berlangsung dua arah transformasi diantara
atau lebih. beberapa keadaan.
PENALARAN
TRANSDUKTIF EGOSENTRIS ANIMISM
Anak tidak Sifat dimana anak praoperational Keyakinan E
bahwa benda-
menggunakan penalaran hanya berpusat pada sudut benda mati memiliki kualitas
deduktif ataupun yang seolah-olah hidup dan
pandangnya atau prespektifnya
induktif ; tetapi mereka mampu bereaksi.
melompat dari satu saja dan tidak mampu
pasrtikular lain melihat mempertimbangkan atau
sebuah kausal meskipun memikirkan dari sudut pandang
pada kenyataannya orang lain.
tidak ada
Teori pengelolaan informasi

01 03
Meletakkan folder
PENGKODEAN kedalam memori arsip. PEMANGGILAN KEMBALI
Meletakkan informasi Ketika informasi
kedalam folder untuk
dimasukkan kedalam
PENYIMPANAN diperlukan, anak kemudian
mencari berkas dan
memori, berupa kode atau memanggilmya keluar.
label. 02
Temuan masalah kognitif yang berkaitan dengan teori
piaget tentang aspek ketidak matangan pemikiran
SULIT
.
KESULITAN KONSENTRAS
BELAJAR I

Dampak yang dialami oleh anak yang Gangguan sulit berkonsentrasi atau gangguan
mengalami gangguan belajar bukan hanya pemusatan perhatian (GPP) dapat
pada proses tumbuh kembangnya, Terdapat 3 mengakibatkan sulit konsentrasi dan
jenis gangguan belajar yang dapat terjadi pemusatan perhatian. Sebagian anak yang
pada anak usia dini, yaitu : disleksia, mengalami GPP memperlihatkan kesulitan
disgrafia, dan diskalkulia belajar dan gangguan perilaku.
GIFTEDNESS
AUTISM
E Gifted dalah sebutan bagi anak yang memiliki
Autisme merupakan gangguan neurologis
yang mempengaruhi fungsi normal otak. Anak bakat, kemampuan yang luar biasa pada
penyandang autis umumnya menunjukkan hampir semua bidang maupun bidang-bidang
kesulitan dalam komunikasi verbal dan tertentu, kreativitas tinggi dan bertanggung
nonverbal, interaksi sosial, dan kegiatan jawab pada tugas. Biasanya anak yang
bermain, serta waktu luang. mengalami ini cenderung mudah bosan,
perfeksionis, dan marah akan intrupsi.
TEORI PERKEMBANGAN MORAL KOHLBERG

Teori ini berpandangan


bahwa penalaran moral,
yang merupakan dasar dari
perilaku etis, memiliki 6
tahapan.

MORAL
3 TINGKATAN TENTANG
MORAL.

PRA-KONVENSIONAL KONVENSIONAL PASCA-


KONVENSIONAL
• Orientasi  Orientasi
keserasianInterperso  Orientasi kotak
kebutuhan dan
nal dan Konformitas.
hukuman .  Orientasi otoritas
sosila.
• Orientasi minat dan pemeliharaan
 Prinsip etika
pribadi. aturan. universal.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
MORAL ANAK.

1. Tingkat kehangatan.
2. Frekuensi interaksi dan
komunikasi orangtua dan anak.
3. Tipe dan tingkat disiplin yang
dijalankan orangtua.
4. Contoh yang diberikan orang tua
bagi anak.
TEMUAN DI LAPANGAN .
1. Penalaran moral pada anak akan berubah ketika tumbuh dewasa di antaranya:
● - tahap moralitas kendala
● - aturan dipandang sebagai paksaan dari orang yang lebih dewasa
● - mereka menilai perilaku moral berdasarkan konsekuensinya
● - hukuman dipandang sebagai konsekuensi otomatis dari pelanggaran 
● ~ Permasalahan tersebut berkaitan dengan teori perkembangan Kohlberg di mana faktor lingkungan
pergaulan dan teknologi mampu mempengaruhi nilai moral dan sikap anak. Semakin dewasa anak
akan semakin banyak bergaul dan mengikuti aturan aturan di masyarakat,sekolah maupun
lingkungan bermain nya . Ia tidak lagi terpaku pada aturan di lingkungan nya tetapi akan lebih
cenderung menentukan dan membuat kesepakatan bersama. 
2. Hambatan perkembangan moral pada anak berkebutuhan khusus (ABK) diantaranya adalah:
● - kontrol diri yang tidak seimbang
● - batasan-batasan pada nilai universal
● - kurangnya rasa hormat menghormati
● - tumbuhnya rasa malu dan rasa bersalah
● ~ permasalahan tersebut berkaitan dengan teori perkembangan Kohlberg yang mana aturan dikontrol
oleh orang lain. Penalaran moral didasarkan atas hukuman dan anak taat karena orang dewasa
menuntut mereka untuk taat.
ASPEK
MOTORIK
Pada usia 0-6 tahun.

Merupakan masa golden age dan masa yang


mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan pada
masa selanjutnya.

Keterampilan motoric penting untuk


diperhatikan ,karena keterampilan motoric pada
masa ini akan sangat berpengaruh pada masa
pertumbuhan dan perkembngan kedepannya .
PRINSIP PERKEMBANGAN MOTORIK MENURUT
HURLOCK (2001)

Perkembangan Belajar ketrampilan Perkembangan motorik


motorik motorik tidak terjadi mengikuti pola yang
bergantung pada
kematangan otot sebelum anak matang. dapat diramalkan.
dan syaraf.

Dimungkinkan Perbedaan individu


dalam laju
menentukan norma perkembangan
perkembangan motorik.
motorik.
PENGARUH PERKEMBANGAN MOTORIK TERHADAP
PERKEMBANGAN INDIVIDU MENURUT HURLOCK
(1996).
1. Melalui keterampilan motorik, anak dapat menghibur dirinya
dan memperoleh perasaan senang.
2. Melalui keterampilan motorik, anak dapat beranjak dari
kondisi tidak berdaya pada bulan-bulan pertama dalam
kehidupannya, ke kondisi yang independent.
3. Melalui perkembangan motorik, anak dapat menyesuaikan
dirinya dengan lingkungan sekolah.
4. Melalui perkembangan motorik yang normal,anak dapat
bermain atau bergaul dengan teman sebayannya,
sedangkan yang tidak normal akan menghambat anak
untuk dapat bergaul dengan teman sebayanya bahkan dia
akan terkucilkan atau menjadi anak yang fringer
(terpinggirkan).
5. Perkembangan keterampilan motorik sangat penting bagi
perkembangan self-concept atau kepribadian anak.
YNAMIC SYSTEM THEORY
Teori ini mengungkapkan bahwa untuk membangun
kemampuan motorik anak harus mempersepsikan
sesuatu di lingkungannya yang
memotivasl mereka untuk melakukan sesuatu dan
menggunakan persepsi mereka tersebut untuk
bergerak .

Dynamic system theory menjelaskan bahwa ketika bayi di


motivasi untuk melakukan sesuatu,
mereka dapat menciptakan kemampuan motorik yang
baru,kemampuan baru tersebut merupakan hasil
dari banyak faktor,yaitu perkembangan sistem
syaraf,kemampuan fisik yang memungkinkannya untuk
bergerak,keinginan anak yang memotivasinya untuk
bergerak,dan lingkungan yang mendukung
pemerolehan kemampuan motorik.
PERMASALAHAN MOTORIK ANAK BERKAITAN
DENGAN TEORI PERKEMBANGAN.
1. Anak dengan gangguan gejala down syndrome meiliki masalah
motorik yang menjadi kendala Dalam beraktifitas sehari-hari.
Diantaranya adalah :
- Fungsi tangan yang tidak dapat bekerja sama dengan baik karena
mengalami kelayuan pada otot tangan.
-Motorik halus tidak dapat bekerja dengan normal.
-Melakukan gerak refleks terhadap oraang lain,seperti memukul teman
tidak sengaja.
-Kurang menyukai kegiatan yang sifatnya melibatkan fisik.
Þ Permasalahan tersebut berkaitan dengan teori perkembangan
Elizabeth B.Hurlock yang menyatakan bahwa jenis perkembangan
motorik halus Mencakup kemampuan dan kelenturan
menggunakan jari dan alat untuk mengeksplorasi dan
mengekspresikan diri dalam berbagai bentuk tidak berkembang
dengan baik.
PERMASALAHAN MOTORIK ANAK BERKAITAN DENGAN
TEORI PERKEMBANGAN.

2. Anak-anak down syndrome di latih dan dibiasakan untuk melaukan kemandirian dan melakukan
interaksi dengan lingkungan sekitar.Di sekolah SDLB anak dengan down syndrome dilatih
olahraga .Olahraga sangat penting dilakukan untuk merangsang perkembangan fisik-motorik anak.
Program olahraga diselenggarakan untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan
kagiatan secara aktif ,dan untuk mengemplementasikan permainan motorik yang sesuai dengan
kebutuhan siswa.Olahraga digunakan untuk merancang permainan motorik yang sesuai dengan tahap
perkembangan untuk melatih fisik motorik siswa.
=>Permasalahan tersebut berkaitan dengan teori perkembangan Dynamic System Theory yang
dikembangkan oleh Thelen dan Whitneyyer dimana teori ini mengungkapkan bahwa untuk membangun
kemampuan motorik anak harus mempersepsikan sesuatu di lingkungannya yang memotivasi mereka
untuk melakukan sesuatu dan menggunakan persepsi mereka tersebut untuk bergerak dapat
memperoleh kemampuan motorik anak.
ASPEK SOSIAL-BAHASA
Teori Perkembangan Psikososial
Erikson
Dasar dari teori ini adalah
sebuah konsep yang mempunyai
tingkatan. Ada delapan
tingkatan yang menjadi bagian
dari teori psikososial Erikson,
yang akan dilalui oleh manusia.
Setiap manusia dapat naik ke
tingkat berikutnya walaupun
tidak sepenuhnya tuntas .
PERKEMBNGAN PSIKOSOSIAL ERICKSON

Tahun Tahapan Kekuatan yang di kembangkan


Masa bayi (th pertama) Kepercayaan Vs ketidak percayaan Harapan dan usaha (Hope)
 

Masa bayi (1 -3 tahun) Otonomi Vs malu & ragu - ragu Ketekunan / kemauan yang kuat(Willpower)

Masa kanak – kanak awal ( pra Inisiatif Vs rasa bersalah Keterarahan (purpose)
sekolah, 3-5 th)
Masa kanak – kanak tengah & akhir Kerja keras Vs rasa inferior Keahlian atau kepandaian (competence)
( SD, 6 th, - remaja )

Masa remaja Identitas Vs kebingungan identitas Kesetiaan/kebenaran (fidelity)


(12 – 20 tahun)
 

Masa dewasa awal Keintiman vs isolasi Kasih sayang dan kelekatan (love)
( 20 an- 30an)
Masa dewasa tengah (40an – 50an) Geerativitas Vs stagnasi Kepedulian / sifat mengasuh(care)
 

Masa dewasa Integritas Vs keputus asaan Kebijaksanaan (wisdom)


(60 tahun keatas)
 
TEORI YANG MEMPENGARUHI
BAHASA.

Teori Nativisme pemerolahan bahasa Teori Kognitif


Noam chomsky pertama dikendalikan Jean Piaget
dari luar diri si anak,
Penguasaan bahasa itu bukanlah suatu
yaitu oleh rangsangan
Bahasa pada ciri alamiah yang terpisah,
yang diberikan melalui
anak bersifat melainkah salah satu di
lingkungan.
alamiah atau antara beberapa
nature. kemampuan yang berasal
Teori Behavioristik dari kematangan kognitif.

B.F Skinner
Initiative vs Guilt (Inisiatif vs Rasa Bersalah, 3 – 6 tahun)
Perkembangan sosial kanak-kanak mulai agak kompleks
ketika anak menginjak usia 3 tahun di mana anak mulai
masuk dalam lingkungan pendidikan yang paling dasar yaitu
Taman kanak-kanak Pada masa ini anak akan belajar
bersama teman-teman baru yang sesuai dengan mereka pada
usia ini perkembangan sosial sudah mulai berjalan Hal ini
terlihat dari Kemampuan mereka dalam melakukan kegiatan
secara berkelompok seperti bermain mengerjakan tugas
secara berkelompok dan lain-lain
Perkembangan sosial anak didapatkan dari kematangan dan
kesempatan belajar dari berbagai respon lingkungan
terhadap anak perkembangan sosial yang optimal dapat
didapatkan dari respon sosial yang sehat dan kesempatan
yang diberikan kepada anak untuk mengembangkan rasa
minat dan sikapnya terhadap orang lain sebaliknya jika
aktivitas tersebut seharusnya dilakukan oleh anak tetapi
justru dilakukan oleh orang tua atau guru maka akan
menghambat perkembangan sang anak
PERIODE PERKEMBANGAN BAHASA
ANAK.

03
02
01 Periode
Periode Diferensiasi.
lingual dini . Usia 2,5-5
Periode
Usia 1-2,5 tahun.
prelingual.
tahun.
Usia 0-1 tahun.
PERKEMBANGAN BAHASA SESUDAH
USIA 5 TAHUN.
Dalam periode ini ada anak dianggap telah
menguasai struktur sintaksis dalam bahasa
pertamanya, sehingga ia dapat membuat kalimat
lengkap. Jadi sudah tidak terlalu banyak masalah.
Menurut Piaget, pada periode ini perkembangan
anak di bidang kognisi masih berkembang terus
sampai usia 14 tahun, sedangkan peranan kognisi
sanga t besar dalam penggunaan bahasa. Dengan
masih terus berkembangnya kognisi, dengan
sendirinya perkembangan bahasa juga masih
berkembang.
Permasalahan terkait teori behavioristic pada
aspek social-Bahasa.
Salah satu aspek yang perlu dikembangkan di anak adalah pengembangan kemampuan
berbicara. Dengan meningkatnya kemampuan berbicara yang baik diharapkan dapat
mempermudah anak untuk mengekspresikan berbagai ide, perasaan dan pengalamannya sebagai
peserta didik, apalagi pada anak usia TK, dimana merupakan usia keemasan (Golden Age) yang
baik untuk perkembangannya.. Masalah-masalah yang dihadapi anak antara lain : anak belum
mampu menerima bahasa (belum mengerti perintah yang diberikan), anak belum mampu
mengungkapkan bahasa (belum dapat menjawab pertanyaan apa, siapa, mengapa, di mana, dsb),
anak belum mampu mengenal huruf / aksara (menjiplak huruf, meniru huruf, membuat huruf.
Sedangkan masalah dari wali murid yang timbul adalah menuntut agar anaknya mampu
menguasai semua konsep keaksaraan dan bahasa sederhana. Penyebab masalah yang dihadapi
anak dan wali murid dikarenakan anak masih baru masuk sekolah dan anak belum mampu untuk
bersosialisasi dengan teman – temannya di sekolah dengan baik.
Dengan alasan masalah yang dihadapi dari anak maupun wali murid peneliti mencari jalan keluar
agar semua masalah dapat diatasi dengan baik. Caranya yaitu dengan memberi latihan – latihan
kepada anak tentang konsep keaksaraan dan bahasa sederhana. Untuk wali murid dianjurkan
untuk melatih anaknya sewaktu ada di rumah. Dengan cara ini diharapkan masalah yang timbul
dapat diatasi bersama – sama dengan baik.
ASPEK
AFEKSI.
 Seorang ahli teori psikoanalisa dan
sekaligtis seorang pendidik, Erik H.
Erikson mengemukakan bahwa
perkembangan manusia adalah
sinfesis dari tugas-tugas
perkembangan dan tugas-tugas
sosial. Teorinya itu kemudian
diterbitkan sebagai bukunya yang
pertama dengan judul Childhood and
Society. Dikemukakannya bahwa
perkembangan afektif merupakan
dasar perkembangan manusia 
Pada tahap industry vs
Perkembangan self inferiority
Perkembangan emosi
• Pada masa anak-anak madya, anak
Semakin matang anak maka
akan terjadi peningkatan:
Selama masa kanak-
kanak madya konsep semakin memahami emosi diri. • Kemampuan memahami
• Anak 6-7 tahun mampu membedakan emosi
diri anak, meliputi: emosi bangga dari emosi bahagia. • Kemampuan untuk berbicara
kompetensi, • Anak 8-9 tahun mampu memahami emosinya dan emosi orang lain
kepribadian, dan emosi yang kompleks. • Kemampuan untuk
perbandingan sosial • Rasa bangga mendorong anak merefleksikan emosi
menghadapi tantangan. memahami bahwa kejadian
• Rasa bangga mendorong anak yang sama dapat
menebus kesalahan dan memperbaiki menghasilkan perasaan yang
diri. berbeda kepada orang lain
• Peneguran lingkungan yang kasar dan • Kesadaran bahwa emosi
menimbulkan rasa malu yang luar biasa perlu diatur agar sesuai dengan
dapat menyebabkan anak menarik diri, standar sosial
depresi, dan marah pada
lingkungannya.
Pengembangan afeksi kaitannya dengan mental yang sehat
Gangguan Emosi, Perilaku dan Perkembangan yang
sering dialam anak-anak usia SD, yaitu

Oppositional defiant disorder Gangguan perilaku (Conduct


(ODD): Disorder):
pola perilaku menetap hingga pola-pola agresif yang
pertengahan masa anak-anak, berulang dan menetap,
ditandai dengan negativitas, sikap perilaku antisosial yang
bermusuhan, dan sikap melanggar norma sosial dan
menentang. hak-hak individu lain.

Fobia sekolah
ketakutan yang tidak realistis ketika
pergi bersekolah yang mungkin
merupakan bentuk gangguan
kecemasan untuk berpisah atau
fobia sosial.
Pertanyaan dan jawaban saat diskusi
kelompok.
Q: Jadi semisal anak perkembangan motoriknya cepat atau lambat nanti
akan berpengaruh nggak kedepannya ? Apa hanya di masa itu saja .
A: Berpengaruh kedepannya so’alnya motoric anak juga berkaitan dengan
aspek-aspek lain Dalam perkembangan . Seperti saling terkait antara satu
dengan yang lainnya.
Q: Jadi semisal ada anak A motoriknya lebih lambat daripada motoric anak-
anak lainnya ,nanti pas udah gede bakal ketahuan kalau perkembnagan
motoriknya dia pas masih kecil itu lebih lambat dari anak lain?
A: Kalau ada yang tahu atau nggaknya paling yang tahu orang-orang
terdekatnya pas masih kecil . Tapi biasanya anak dengan perkembangan
motoric yang lambat itu berpengaruh Dalam hubungan social degan
masyarakat maupun teman –temannya , dan biasanya memilikimasalah
dengan kepercayaan dirinya.
Pertanyaan dan jawaban saat diskusi
kelompok.
Q: Penyebab kurangnya kosakata itu karena apa
? Apakah anaknya kurang diajak ngobrol
? Atau memang ada yang salah di saraf saraf
nya ?
A: Sebagian besar anak itu kurang latihan Dalam
berbicara ,lebih banyak bermain sendiri ,
terlalu pasif ,dan juga bisa saja orang tua anak
menggunakan dua Bahasa. Tapi ada juga factor
lain seperti hambatan Dalam
pendengaran ,masalah keturunan,masalah
pembelajaran dan komunikasi dengan orang
tua.
TERIMAKAS
IH

Anda mungkin juga menyukai