Anda di halaman 1dari 54

‫يم‬ ‫ح‬ ‫ر‬‫ال‬ ‫ن‬ ‫م‬‫ح‬ ‫ر‬‫ال‬ ‫هَّللا‬

‫س ِم ِ َّ ْ َ ِ َّ ِ ِ‬ ‫بِ ْ‬
Dienul
Islam
Pengertian
Dienul
Islam
Ad-Dien ( ‫) ا ل ِّد ُين‬
• Menurut bahasa :
– Tanggungan
– Utang
– Keharusan menegakkan
peraturan
Ad-Dien ( ‫) ا ل ِّد ُين‬
• Menurut istilah dalam Alqur’an :
– agama (QS. 107 : 1)

َ ‫َأ َرَأ ْي‬


ُ ‫ت الَّ ِذي يُ َك ِّذ‬
‫ب بِال ِّدي ِن‬
Tahukah kamu (orang) yang
mendustakan agama?
Ad-Dien ( ‫) ا ل ِّد ُين‬
• Menurut istilah dalam Alqur’an :
– ketaatan (QS. 16 : 52)

ُ ‫ض َولَهُ ال ِّد‬
‫ين‬ ِ ‫األر‬
ْ ‫ت َو‬ َّ ‫َولَهُ َما فِي ال‬
ِ ‫س َما َوا‬
َ ُ‫صبًا َأفَ َغ ْي َر هَّللا ِ تَتَّق‬
‫ون‬ ِ ‫َوا‬
Dan kepunyaan-Nya-lah segala apa yang ada di
langit dan di bumi, dan untuk-Nya-lah ketaatan
itu selama-lamanya. Maka mengapa kamu
bertakwa kepada selain Allah?
Ad-Dien ( ‫) ا ل ِّد ُين‬
• Menurut istilah dalam Alqur’an :
– ibadah (QS. 40 : 65)

ُ‫ين لَه‬
َ ‫ص‬ِ ِ‫ُه َو ا ْل َح ُّي ال ِإلَهَ ِإال ُه َو فَا ْد ُعوهُ ُم ْخل‬
َ ‫ين ا ْل َح ْم ُد هَّلِل ِ َر ِّب ا ْل َعالَ ِم‬
‫ين‬ َ ‫ال ِّد‬
Dialah Yang hidup kekal, tiada Tuhan (yang berhak
disembah) melainkan Dia; maka sembahlah Dia
dengan memurnikan ibadah kepada-Nya. Segala
puji bagi Allah Tuhan semesta alam.
Ad-Dien ( ‫) ا ل ِّد ُين‬
• Menurut istilah dalam Alqur’an :
– undang-undang/hukum (QS. 12 : 76)

َ َ‫ين ا ْل َملِ ِك ِإال َأنْ ي‬


‫شا َء هَّللا ُ نَ ْرفَ ُع‬ ‫د‬
ِ ِ ِ ‫ي‬ ‫ف‬ ُ ‫ه‬‫ا‬ َ
‫خ‬ ‫َأ‬ َ
‫ذ‬ ‫خ‬ُ ‫ْأ‬ َ ‫َما َك‬
َ‫ان لِي‬
‫ق ُك ِّل ِذي ِع ْل ٍم َعلِي ٌم‬ َ ‫شا ُء َوفَ ْو‬
َ َ‫ت َمنْ ن‬ ٍ ‫َد َر َجا‬
Tiadalah patut Yusuf menghukum saudaranya menurut undang-
undang raja, kecuali Allah menghendakinya. Kami tinggikan derajat
orang yang Kami kehendaki: dan di atas tiap-tiap orang yang
berpengetahuan itu ada lagi Yang Maha Mengetahui.
Ad-Dien ( ‫) ا ل ِّد ُين‬
• Menurut istilah dalam Alqur’an :
– kiamat (QS. 15 : 35)

‫ين‬
ِ ‫د‬ِّ ‫ال‬ ‫م‬‫و‬
ِْ َ ‫ي‬ ‫ى‬َ ‫ل‬ َ
‫َوِإ َّن َعلَ ْي َك اللَّ ْعنَة ِإ‬
dan sesungguhnya kutukan itu tetap menimpamu
sampai hari kiamat
Ad-Dien ( ‫) ا ل ِّد ُين‬
• Menurut istilah dalam Alqur’an :
– Hari pembalasan (QS. 82 : 17)

‫ين‬
ِ ‫د‬ِّ ‫ال‬ ‫م‬
ُ ْ َ َ َ ‫َو َما‬
‫و‬ ‫ي‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫ك‬
َ ‫ا‬‫ر‬ ‫د‬
ْ ‫َأ‬
Tahukah kamu apakah hari
pembalasan itu?
Ad-Dien ( ‫) ا ل ِّد ُين‬
• Menurut istilah dalam Alqur’an :
– Menunggalkan ketuhanan (QS. 39 : 2-3)

ً ِ‫ق فَا ْعبُ ِد هَّللا َ ُم ْخل‬


َ ‫صا لَهُ ال ِّد‬
‫ين‬ َ َ‫ِإنَّا َأ ْن َز ْلنَا ِإلَ ْي َك ا ْل ِكت‬
ِّ ‫اب بِا ْل َح‬
Sesungguhnya Kami menurunkan kepadamu
Kitab (Al Qur'an) dengan (membawa) kebenaran.
Maka sembahlah Allah dengan memurnikan
ketaatan kepada-Nya.
Ad-Dien ( ‫) ا ل ِّد ُين‬
• Menurut istilah :
Tata aturan yang mencakup
permasalahan dunia dan
akhirat yang harus
dilaksanakan atau
ditegakkan.
Ad-Dien ( ‫) ا ل ِّد ُين‬
• Sinonim :
a. Bahasa sansekerta :
agama ; a = tidak,
gama = goncang
b. Bahasa yunani :
Religare : kembali ke terikat
Islam
• Menurut bahasa :

salima – yaslamu – salma


damai, jauh dari sifat
permusuhan dan
pertengkaran
Islam
• Menurut istilah dalam Alqur’an :
– tunduk patuh (QS. 2 : 131-133)

َ ‫ت لِ َر ِّب ا ْل َعالَ ِم‬


‫ين‬ ُ ‫سلَ ْم‬ ْ ‫ِإ ْذ قَا َل لَهُ َر ُّبهُ َأ‬
ْ ‫سلِ ْم قَا َل َأ‬
Ketika Tuhannya berfirman kepadanya: "Tunduk
patuhlah!" Ibrahim menjawab: "Aku tunduk
patuh kepada Tuhan semesta alam".
Islam
• Menurut istilah dalam Alqur’an :
– menyerahkan (QS. 2 : 112, 4 : 125)

‫س ٌن فَلَهُ َأ ْج ُرهُ ِع ْن َد َربِّ ِه َوال‬ ْ ‫بَلَى َمنْ َأ‬


ِ ‫سلَ َم َو ْج َههُ هَّلِل ِ َو ُه َو ُم ْح‬
َ ُ‫ف َعلَ ْي ِه ْم َوال ُه ْم يَ ْح َزن‬
‫ون‬ ٌ ‫َخ ْو‬
(Tidak demikian) bahkan barang siapa yang menyerahkan
diri kepada Allah, sedang ia berbuat kebajikan, maka
baginya pahala pada sisi Tuhannya dan tidak ada
kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka
bersedih hati.
Islam
• Menurut istilah dalam Alqur’an :
– ketundukan (QS. 33 : 22)
ُ ‫اب قَالُوا َه َذا َما َو َع َدنَا هَّللا ُ َو َر‬
ُ‫سولُه‬ َ ‫األح َز‬
ْ ‫ون‬ َ ُ‫َولَ َّما َرَأى ا ْل ُمْؤ ِمن‬
‫سلِي ًما‬ ُ ‫ق هَّللا ُ َو َر‬
ْ َ‫سولُهُ َو َما َزا َد ُه ْم ِإال ِإي َمانًا َوت‬ َ ‫ص َد‬
َ ‫َو‬
Dan tatkala orang-orang mukmin melihat golongan-
golongan yang bersekutu itu, mereka berkata: "Inilah yang
dijanjikan Allah dan Rasul-Nya kepada kita". Dan benarlah
Allah dan Rasul-Nya. Dan yang demikian itu tidaklah
menambah kepada mereka kecuali iman dan ketundukan.
Islam
• Menurut istilah dalam Alqur’an :
– menerima dengan sepenuh hati (QS. 4 : 65)
‫ش َج َر بَ ْينَ ُه ْم ثُ َّم ال يَ ِج ُدوا فِي‬
َ ‫ون َحتَّى يُ َح ِّك ُمو َك فِي َما‬ َ ُ‫فَال َو َربِّ َك ال يُْؤ ِمن‬
‫سلِي ًما‬ ْ َ‫سلِّ ُموا ت‬ َ ُ‫ض ْي َت َوي‬ ِ ُ‫َأ ْنف‬
َ َ‫س ِه ْم َح َر ًجا ِم َّما ق‬
Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak
beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam
perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak
merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang
kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.
Islam
• Menurut istilah dalam Alqur’an :
– taat (QS. 72 : 14)

‫سلَ َم فَُأولَِئ َك‬


ْ ‫ون فَ َمنْ َأ‬
َ ُ‫اسط‬
ِ َ‫ون َو ِمنَّا ا ْلق‬ ْ ‫َوَأنَّا ِمنَّا ا ْل ُم‬
َ ‫سلِ ُم‬
َ ‫تَ َح َّر ْوا َر‬
‫ش ًدا‬
Dan sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang
taat dan ada (pula) orang-orang yang menyimpang dari
kebenaran. Barang siapa yang taat, maka mereka itu
benar-benar telah memilih jalan yang lurus.
Islam
• Menurut istilah dalam Alqur’an :
– suci (QS. 37 : 84)

‫يم‬ ‫ل‬ ‫س‬ ‫ب‬ ْ


‫ل‬ َ ‫ق‬ ‫ب‬ ‫ه‬ ‫ب‬ ‫ر‬
ٍ ِ َ ٍ ِ ُ َّ َ َ َ ‫ِإ‬‫ء‬ ‫ا‬ ‫ج‬ ْ
‫ذ‬
(Ingatlah) ketika ia datang kepada Tuhannya
dengan hati yang suci.
Islam
• Menurut istilah dalam Alqur’an :
– selamat (QS. 36 : 58)

‫يم‬ ‫ح‬ ‫ر‬ ‫ب‬ ‫ر‬ ْ‫ن‬‫م‬ ‫ال‬ ‫و‬َ


ٍ ِ َ ٍّ َ ِ ْ ‫سال ٌم ق‬
َ
(Kepada mereka dikatakan): "Salam",
sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang
Maha Penyayang.
Islam
• Menurut istilah dalam Alqur’an :
– perdamaian (QS. 4 : 91)

... ‫فَ ِإ ْنلَ ْم يَ ْعتَ ِزلُو ُك ْم َويُ ْل ُقوا ِإ َلْي ُك ُم‬


‫سلَ َم‬
َّ ‫ ا ل‬...
... Karena itu jika mereka tidak membiarkan
kamu dan (tidak) mau mengemukakan
Islam
• Menurut istilah dalam Alqur’an :
– kesejahteraan (QS. 97 : 5)

‫سال ٌم ِه َي َحتَّى َم ْطلَ ِع ا ْلفَ ْجر‬


َ
Malam itu (penuh) kesejahteraan
sampai terbit fajar.
Dienul Islam
Tata aturan (sistem) yang Allah
berikan kepada manusia, dan
menuntut mereka untuk
tunduk/patuh terhadap aturan dan
ketentuan didalamnya yang dapat
menyelamatkan manusia dalam
kehidupan dunia dan akhirat.
Dienul Islam
Dienullah yang mengajarkan
keimanan, mentauhidkan Allah
SWT, dan menentang segala
bentuk kemusyrikan, kezaliman,
kejahilan kekufuran dan semua
nilai moral yang bathil.
Macam-
macam Dien
No Macam dien Samawi Ardhi campuran
Allah +
1 Pembuat Allah Manusia
manusia.
Tokoh Tokoh
2 Pembawa Rasul
masy. masy.
3 Sumber aturan Wahyu Filsafat Fatwa
Konsep
4 Mono teisme Politeisme Politeisme
ketuhanan
5 Wilayah Mendunia Lokal Mendunia
Darmo Yahudi
6 Nama Agama Islam
gandul nasrani
7 Penilaian Haq (2:147) Bathil (22:62) Batil (2:42,79)
Karakteristi
k Dienul
Islam
Rabbaniyah
berasal dari Allah semata tanpa
campur tangan dan nilai-nilai yang
telah dirubah oleh manusia serta
menjadikan Allah sebagai tujuan
pertama dan terakhir di dalam
dienul Islam
(QS. 42:13, 51:56)
Insaniah Alamiah
diturunkan Allah untuk
menjadi petunjuk atas semua
manusia bukan untuk
kelompok atau golongan
tertentu
(QS. 21:107, 34:28)
Syamil
mencakup seluruh bidang
kehidupan (QS. 6:38) dari
dunia hingga akhirat
(QS. 16:89)
Al-basathoh (mudah)
tidak memberatkan dan tidak
mempersulit pemeluknya,
sesuai dengan kemampuan
manusia (QS. 22:78, 5:6, 2:286)
Al-adala (keadilan yang mutlak)

mengajarkan kepada pemeluknya


bahwa keadilan merupakan nilai
yang harus ditegakkan tanpa
reserve atau tawar menawar
(QS. 5:8, 6:152, 4:13)
Tawazun (keseimbangan)
mengajarkan kepada umatnya untuk
menjaga keseimbangan di dalam
kehidupan mereka, yaitu antara
kepentingan pribadi dengan
kepentingan umum, antara
kebahagiaan dunia dengan
kebahagiaan akhirat
(QS. 28:77, 2:215)
Perpaduan antara
tsabat dan murunah

Tsabat (pokok-pokok dan tujuan)


Murunah (cabang dan saran)
Ruang
Lingkup
Dienul Islam
Pondasi dan Pokok (Azas)

1. Aqidah : syahadah dan rukum iman


(QS. 2:177)

2. Ibadah : sholat, zakat, puasa, dan


haji.
Bangunan (Bina)

1. Sistem Politik
- Musyawarah (QS. 3:159)
- Perdamaian (QS. 8:61)
- Hukum (QS. 6:57, 12:40)
Bangunan (Bina)

2. Sistem Ekonomi
- Utang piutang (QS. 2:282)
- Pegadaian (QS. 2:283)
- Halal jual beli dan riba haram
(QS. 2:275)
Bangunan (Bina)

3. Sistem Keprajuritan
Mempersiapkan tentara
(QS. 8:60)
Bangunan (Bina)

4. Sistem akhlak (QS. 2:44)


Berkata benar (QS. 2:177)
Memaafkan (QS. 2:237)
Bangunan (Bina)

5. Sistem sosial kemasyarakatan


Adil dalam menegakkan hukum
(QS. 4:58)
Persaudaraan (QS. 49:10, 13)
Bangunan (Bina)

6. Sistem pengajaran
Mengajar dengan lemah lembut
(QS. 3 : 159)
Memberi Nasehat (QS. 31:12-19)
Pendukung atau Penyokong
(Muayyidaf)

- Jihad (QS. 22 : 39, 40)


- Amar makruf nahi munkar
(QS. 3 : 104)
Leopold Weiss dari Austria, menulis suatu pernyataan yang
tumbuh dari lubuk jiwanya, ketika tahun 1926 dimana ia harus
memeluk Islam. Dalam bukunya Islam at the Cross Roads,
berkata: “…..sejak itu berulang-ulang saya bertanya pada
diri : “Mengapa saya memeluk Islam?” dan saya harus
mengaku saya tidak tahu jawaban yang memuaskan. Bukan
karena sesuatu yang khusus pada ajaran-ajarannya, tetapi
seluruh strukturnya yang mengagumkan, struktur ajaran
moral dan program hidup yang praktis yang tidak dapat
dipisahkan. Bahkan saat ini saya belum juga mengatakan
bahwa aspek Islam yang mana yang lebih menarik saya
dibandingkan dengan aspek lainya. Islam bagi saya nampak
sebagai karya arsitektur yang sempurna. Bagian-bagiannya
berpadu secara harmonis untuk saling mengisi dan saling
menopang, tidak ada yang berlebih-lebihan dan tidak ada yang
kurang, merupakan suatu pertimbangan yang mutlak dan satu
komposisi yang berpadu. Islam datang dalam jiwa saya sebagai
datangnya pencuri di malam hari, tetapi tidak seperti pencuri.
Ia datang pada saya untuk menetap selama-lamanya”
Realita
Masyarakat
terhadap
Syariat Islam
Syari’at
1. menurut bahasa:
syara’a berarti menandai atau
menggambarkan jalan yang jelas menuju
mata air.
2. menurut istilah dalam Al- Qur’an :
aturan hidup, pedoman hidup, dan jalan
yang harus diikuti untuk kebahagiaan
hidup. (QS. 22:67, 45:18, )
Diakui Dianggap Diperma Terlupakan
NO Syariah
Dikerjakan Sunnah salahkan Di benci

1 Syahadah
2 Sholat (9:11)
3 Puasa (2:183)
4 Zakat (9:11)
5 Infaq (57:7)
6 Jilbab (33:59)
7 Jihad (22:78)
8 AMNM (3:104)
9 Qishash (2:178)
10 Kepemimpinan (5:51)
11 Khilafah (38:26)
12 Potong tangan (5:38)
13 Riba (2:275)
Akibat Tidak
Melaksanakan
Dienul Islam
Terhadap personal
– Tidak akan diterima dan
pasti merugi di akhirat
(QS. 3:85)
– Senantiasa dalam
kedengkian dan perselisihan
(QS. 3:19)
Terhadap kepemimpinan
atau jama’ah

– Tergolong kafir (QS. 5:44)


– Tergolong fasiq (QS. 5:47)
– Tergolong zalim (QS. 5:45)
Penutup
QS. Ali Imran : 102

َّ ‫ين آ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا َ َح‬


‫ق تُقَاتِ ِه‬ َ ‫يَا َأيُّ َها الَّ ِذ‬
‫ون‬
َ ‫سلِ ُم‬ْ ‫َوال تَ ُموتُ َّن ِإال َوَأ ْنتُ ْم ُم‬
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah
kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya;
dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan
dalam keadaan beragama Islam.
‫ين‬ ‫َ‬ ‫ع‬ ‫ْ‬
‫ا َ ْ ِ َ ِّ َ ِ َ‬
‫م‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ب‬‫ر‬ ‫هَّلِل‬ ‫د‬
‫ُ‬ ‫م‬‫ح‬ ‫ْ‬
‫ل‬

Anda mungkin juga menyukai