Anda di halaman 1dari 13

KELOMPOK

EKSTRAKSI KEMIRI
Nama anggota kelompok :

 Andre Dwi Putra (21119006)


 Dimas Alif Fahriyanto (21119011)
 Inggita Selsa (21119019)
 Rama Pratama (21117058)
LATAR BELAKANG
Ekstraksi merupakan jenis pemisahan satu atau beberapa
bahan dari suatu padatan atau cairan. Proses ekstraksi bermula
dari penggumpalan ekstrak dengan pelarut kemudian terjadi
kontak antara bahan dan pelarut terjadi pengendapan massa
dengan cara difusi.
Pembahasan pada bab ini akan difokuskan pada teknik
pemisahan ekstraksi. Ekstraksi pelarut pada umunya digunakan
untuk memisahkan sejumlah gugus yang diinginkan dan
mungkin merupakan gugus pengganggu dalam analisis secara
keseluruhan.
Dalam pemilihan pelarut organic diusahakan agar kedua
jenis pelarut (dalam hal ini pelarut organic dan air) tidak saling
saling bercampur satu sama lain.
TUJUAN PRAKTIKUM
Mahasiswa dapat membuat minyak kemiri sesuai dengan
prosedur yang benar serta dapat menghitung randemen minyak
hasil kestraksi.
DASAR TEORI
• Kemiri (Aleuurites Moluccana) adalah tumbuhan yang bijinya
dimanfaatkan sebagai sumber minyak dan rempah – rempah. Tumbuhan
ini masih sekerabat dengan singkong dan termasuk dalam
suku Euphorbiaceae. 
• Minyak yang diekstrak dari bijinya dalam industri digunakan sebagai
bahan campuran cat dan dikenal sebagai tung oil.
• Ekstraksi merupakan sebuah proses pemisahan suatuzat ke dalam
komponen-komponen berdasarkan perbedaan kelarutannya degan
menggunakan zat pelarut atau solvent sebagai pemisah atau “separating
agent” dengan pembagian sebuah zat terlarut antara dua pelarut yang
tidak bercampur untuk mengambil zat terlarut tersebut dari satu pelarut
ke pelarut lainnya.
• Destilasi adalah proses pemisahan komponen dari suatu campuran yang
berupa larutan cair dimana karakterisstik dari campuran tersebut adalah
mampu campur dan mudah menguap (volatile), selain itu komponen-
komponen tersebut mempunyai perbedaan tekanan uap dan hasil
pemisahan menjadi komopnen-komponen atau kelompok komponen
ALAT DAN BAHAN
Alat : • Kondensor
• Alat soxhletasi • Oven
• Gelas porselen
• Gelas ukur Bahan :
• Hotplate • Kemiri
• Erlenmeyer • Etanol 98%
• Corong pemisah • Kertas saring
• Kaca arloji • Aquadest
• Spatula • Indikator PP
• Mortir dan alu • NaOH
• Batang pengaduk • Alkohol 96 %
• Neraca analitik
• Tiang statif dan klem  
• Labu alas bundar
PROSEDUR PERCOBAAN
Ekstraksi minyak kemiri
Haluskan sampel kemiri dan timbang
sebanyak 50 gr.

Siapakan alat ekstraksi dan kemiri yang


telah dibungkus lalu dimasukkan ke
dalam ekstraktor.

Pada labu leher tiga masukkan etanol


sebanyak 300 mL dan lakukan ekstrasi
selama 3 jam.

Destilasi ekstrak yang diperoleh,


tampung destilat yang terbentuk.
Kemiri yang dibungkus saat ekstraksi tadi
dikeluarkan lalu dilanjut dengan proses destilasi.

Proses destilasi dilakukan sampai kadar etanol


dalam hasil ekstraksi habis.

Hasil destilasi kemudian dipanaskan dalam oven


dengan suhu 115˚C

Setelah dipanaskan hasil destilat kemudian


didinginkan dalam desikator.

Timbang hasil destilat beserta labu menggunakan


timbangan manual.
 Proses Titrasi
Ambil 1 mL hasil destilat dan masukkan ke dalam
erlenmeyer

Kemudian tambahkan 15 mL etanol 98 % dan 3


tetes indikator PP

Lakukan titrasi dengan NaOH 2 %

Volume titran : 2,5 mL


TABEL PENGAMATAN

No Perlakuan Pengamatan
1 Sampel dihaluskan menggunakan Sampel kemiri menjadi halus
mortar

2 Sampel diekstraksi dengan etanol Larutan berwarna kuning bening


95%

3 Larutan hasil di destilasi • Larutan yang keluar melalui


destilasi (tidak berwarna
• Larutan dilabu alas bundar
(lemak) berwarna kuning bening

4 Larutan berisi lemak Terbentuk lemak murni


5 Titrasi dengan NaOH Larutan berwarna pink seulas,
dengan volume rata-rata yang
didapat = 2,5 mL dari titrasi duplo
yang dilakukan
PERHITUNGAN
• Berat sampel : 50 gr
• Berat labu kosong: 191,6847 gr (A)
• Berat labu + minyak: 300 gr (B)
• Berat minyak : B-A
: 300 – 191,6847
: 108,3153 gr
• Penentuan Bilangan Asam
  % FFA= %

= 0,14% 
PEMBAHASAN
Pada praktikum ekstraksi minyak kemiri ini, kemiri di tumbuk
hingga halus lalu di bungkus dengan kertas dengan bentuk
sedemikian rupa. Kemiri yang yang sudah ditumbuk halus
dimasukkan ke dalam alat untuk ekstraksi (soxhlet) dengan berada
pada tengah bagian soxhlet. Dengan menambahkan etanol serta
memasang jalur air masuk dan keluar secara tepat, ekstraksi dapat
dilakukan dengan cara dan prosedur yang benar. Setelah itu
tunggu proses ekstraksi sekitar 3 jam, setelah itu hasil ekstraksi
(destilat) di destilasi hingga kandungan etanol pada destilat hilang
dan tersisa hanya destilat murni nya saja. Setelah kering masukkan
ke dalam oven dengan suhu 105oC selama 10 menit, setelah itu di
dinginkan di dalam desikator selama 5 menit lalu setelah itu
ditimbang destilat bersama dengan labu nya.
Proses yang terakhir adalah yaitu titrasi larutan destilat yang telah di
desilasi tadi, dengan menambahkan 15 mL etanol dan 3 tetes indicator
PP setelah itu di titrasi dengan NaOH sebanyak 2 kali (duplo) agar
dapat mengetahui rata-rata volume larutan titran yang didapat pada
saat proses titrasi.
Titrasi ini berguna untuk mengetahui dan mencari bilangan asam
(%FFA) pada larutan praktikum ekstraksi minyak kemiri pada praktikum
kali ini. Pada saat praktikum terdapat beberapa kendala yaitu kurang
akuratnya neraca yang digunakan, serta pada saat membuat indicator
PP larutan serbuk yan digunakan tidak larut sempurna. Bisa saja hal ini
dapat berpengaruh terhadap nilai yang sebenarnya dicari, maka pada
sebelum praktikum, praktikan wajib memeriksa serta mengkalibrasi
alat-alat yang ingin digunakan serta mengikuti prosedur yang telah
ditentukan guna untuk meminimalisir kesalahan serta untuk
mendapatkan hasil yang lebih baik dan maksimal.
•  
KESIMPULAN
Hasil dari percobaan praktikum pembuatan klorofom yaitu
sebagai berikut :
• Pada praktikum kali ini hasil yang didapat yaitu:
• Volume titrasi rata-rata 2,5 mL (titrasi duplo)
• Menggunakan berat molekul asam lemak yaitu 282
• % FFA yang di dapat pada praktikum ekstraksi minyak kemiri
yaitu 0,14% bilangan asam yang terdapat pada kemiri.

Anda mungkin juga menyukai