Anda di halaman 1dari 14

Bagian 1

Makna, Sejarah, Penomoran

10 Perintah Allah
Sejarah
• Dalam tradisi Kristen, keyakinan dan tuntutan moral guna
melindungi martabat manusia dikaitkan dengan kehendak
Allah.
• Keyakinan dan tuntutan moral itu dirangkum secara padat
dan menantang dalam sepuluh perintah Allah.
• Tantangan moral itu diwartakan sebagai sabda Allah yang
menuntut jawaban orang beriman.
• Sepuluh Perintah Allah, bahasa Yunaninya Dekalog (δέκα λόγοι) merupakan
sepuluh perintah yang ditulis oleh Tuhan dan diberikan kepada bangsa Israel
melalui perantaraan Musa di gunung Sinai dalam bentuk dua Loh batu.
• Sepuluh Perintah Allah merupakan rangkaian perintah moral dan religius yang
diakui sebagai suatu landasan moral dalam beberapa agama Abrahamik,
termasuk Katolisisme, Menurut deskripsi dalam Kitab Keluaran.
• Perintah-perintah ini ditampilkan pertama kali dalam Kitab Keluaran yang di
dalamnya dikisahkan bahwa Musa, bertindak atas perintah dari Allah,
membebaskan suku Israel dari perbudakan fisik di Mesir. Menurut ajaran
Gereja, Allah menawarkan suatu perjanjian— yang mencakup Sepuluh Perintah
Allah—untuk membebaskan mereka juga dari "perbudakan spiritual" dosa.
("peristiwa sentral dalam sejarah Israel kuno“)
• Menurut Katekismus Gereja Katolik—uraian resmi dari
keyakinan Kristiani Gereja Katolik—Perintah Allah ini dipandang
penting untuk pertumbuhan dan kesehatan rohani yang baik,serta
berfungsi sebagai dasar keadilan sosial Katolik.
• Sepuluh perintah Allah, bisa dibaca di kitab Keluaran 20:1-17 dan
Ulangan 5:6-21 adapun penomoran sepuluh perintah Allah (Versi
Katolik) adalah menurut penomoran St Agustinus.
Penomoran
•Tidak ada penomoran 10 perintah Allah di dalam Kitab Suci
• Perintah-perintah Allah yang ada di dalam Kitab Suci yaitu Kitab
Keluaran 20 tersebut, tidak diberi nomor secara khusus. Allah tidak
memberikan secara eksplisit bagaimana cara memberi nomor pada perintah-
perintah itu.
• Pembagian/ penomoran ayat pada seluruh Kitab Suci baru dimulai pada
jaman abad pertengahan. Jika setiap perintah diberi nomor, maka bisa
diperoleh sekitar 15 perintah. Gereja Katolik mengelompokkannya tanpa
menghilangkan satu ayatpun dari perintah Tuhan itu, namun
mengelompokkannya menjadi sepuluh, sesuai dengan ajaran St. Agustinus.
St. Agustinus dan Origen
• Dua orang Bapa Gereja yang memainkan peran terbesar dalam hal
pengelompokan kesepuluh Perintah Allah adalah St. Agustinus dan Origen.
• St. Agustinus adalah orang kudus yang diberi gelar “Doctor of the Church”/
Pujangga Gereja, sedangkan Origen, meskipun dihormati untuk banyak hal,
beliau juga dikenal pernah mengajarkan doktrin yang tidak sesuai dengan
Kitab Suci, seperti jiwa-jiwa di neraka akhirnya dapat masuk surga.
• Gereja Katolik secara umum mengikuti pengelompokan yang diajarkan oleh
St. Agustinus, sedangkan Gereja-gereja Timur dan Protestan umumnya
mengikuti Origen.
10 Perintah Allah
Protestan - Origen Katolik – St. Agustinus
1. Akulah Tuhan, Allahmu yang membawa 1. Akulah Tuhan, Allahmu: Jangan ada allah
engkau keluar dari Mesir, dari tempat lain di hadapan-Ku. Jangan membuat bagimu
perbudakan (ay. 2,3) patung yang menyerupai apapun yang ada di
langit dan di bumi, dan jangan sujud
menyembah kepadanya (ay. 2, 3, 4, 5)
2. Jangan membuat bagimu patung yang 2. Jangan menyebut nama Tuhan Allahmu
menyerupai apapun yang ada di langit, di dengan tidak hormat (ay.7)
bumi dan di dalam bumi. (ay. 4)
3. Jangan menyebut nama Tuhan Allahmu 3. Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat/ hari
dengan sembarangan (ay.7) Tuhan (ay.8)
4. Ingatlah dan kuduskanlah hari 4. Hormatilah ayahmu dan ibumu
Sabat/ hari Tuhan (ay.8) (ay.12)

5. Hormatilah ayahmu dan ibumu 5. Jangan membunuh (ay.13)


(ay.12)

6. Jangan membunuh (ay.13) 6. Jangan berzinah (ay.14)

7. Jangan berzinah (ay.14) 7. Jangan mencuri (ay.15)

8. Jangan mencuri (ay.15) 8. Jangan mengungkapkan saksi dusta


tentang sesamamu (ay.16)
9. Jangan mengungkapkan saksi 9. Jangan mengingini isteri
dusta tentang sesamamu (ay.16) sesamamu (ay.17 a)
10. Jangan mengingini rumah 10. Jangan mengingini hak milik
sesamamu, jangan mengingini isterinya, sesamamu (ay. 17 b)
atau apapun yang menjadi milik
sesamamu (ay. 17)
•Antara teks Sepuluh Perintah Allah dengan yang dikenal sekarang ada
perbedaan. Rumusan Kitab Suci agak panjang sementara yang lebih diingat
dan dihapalkan lebih merupakan rumusan tradisi kateketik.
Rumusan Kitab Suci memang sungguh panjang seperti:
•Perintah pertama mengenai penyembahan berhala. Perintah pertama ini
merupakan dua perintah yakni:
• Jangan ada padamu illah-illah lain di hadapan-Ku
• Jangan membuat bagimu patung atau gambaran apa pun
• Perintah ketiga juga dirumuskan agak panjang. Sementara perintah
keempat ditambahkan ungkapan pemotivasian, "supaya lanjut umurmu di
tanah yang diberikan Tuhan
•Perintah keenam berbunyi, "Jangan berzinah" bukan "Jangan
bercabul".
•Perintah kedelapan berbunyi, "Jangan mengucap saksi dusta tentang
sesamamu!" bukan "Jangan naik saksi dusta terhadap sesamamu
manusia“
•Perintah kesembilan dan kesepuluh berbunyi, "Jangan ingin berbuat
cabul!" dan "Jangan ingin milik sesamamu secara tidak adil!"
Aslinya merupakan satu perintah yang berbunyi, "Jangan mengingini
rumah sesamamu; jangan mengingini istri sesamamu atau hambanya
laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya atau keledainya,
atau apa pun yang dipunyai sesamamu
Arti dan Makna Sepuluh Firman Allah
a. Sepuluh Firman Allah sebagai Pedoman Hidup
•Pedoman hidup bermasyarakat yang diterima sungguh oleh bangsa Israel sebagai kehendak
Allah. Sepuluh Firrnan Allah ini bermaksud untuk melindungi martabat manusia.

•sungguh merupakan Sabda yang menyapa orang berhubungan dengan kewajiban hidupnya
dan bukan perintah atau peraturan konkret.

•Dekalog adalah Wahyu karena mau mengarahkan manusia kepada kebahagiaan yang sejati.

•Dasar Dasa firman adalah itu adalah tindakan penyelamatan Allah sendiri: "Akulah Yahwe,
Allahmu, yang telah membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan"
(Kel 21:2; Ul 5:6). Keprihatinan Tuhan demi kemerdekaan menjadi pegangan kehidupan
manusia yang paling dasariah dan sikap Tuhan menjadi pedoman utama bagi semua
manusia.
b. Sepuluh Firman Allah Merupakan Ungkapan Kehendak Allah dan Tanggapan Manusia
•Tradisi Kitab Suci mengatakan bahwa Dasa Firman ini ditulis Tuhan dalam dua loh batu.
Ini hendak mau mengatakan bahwa Firman ini betul-betul mengungkapkan kehendak
Allah. Israel punya keyakinan bahwa di dalamnya benar-benar terungkap keprihatinan
Tuhan yang menghendaki umat-Nya tetap hidup dan setia kepada-Nya.
•Dalam Dasa Firman ini tidak hanya dirumuskan kewajiban manusia terhadap Allah tetapi
juga tuntutan terhadap sesama manusia khususnya syarat-syarat kehidupan manusia dalam
masyarakat. Hak-hak manusia serta perlindungannya merupakan kehendak Allah.
•Dalam Kitab Suci, Sepuluh Firman Allah ditempatkan dalam kerangka perjanjian Israel
dengan Tuhan. Karena itu perintah ini bukan sekedar peraturan tetapi ungkapan moral
Israel sebagai Umat Allah. Sepuluh Firman Allah bersifat suci dan menyangkut sikap hati
manusia terhadap Allah. Di dalam Dasa Firman ini, moral dan iman menjadi satu.
• Memang Dasa Firman lebih merupakan ajakan moral dari pada ketetapan
hukum. Sepuluh Perintah Allah menunjuk pada bidang-bidang kehidupan
yang didalamnya para warga umat harus bertindak menurut keyakinan
iman dengan memperhatikan kepentingan manusia.
• Dalam Sepuluh Firman Allah, iman dan agama merupakan bidang tempat
manusia berhubungan dengan Tuhan dan berbagai bidang kehidupan
manusia dalam berurusan dengan sesama seperti: bidang keluarga, bidang
sosial, ekonomi. Di sana, diberikan asas-asas atau prinsip kehidupan
moral.

Anda mungkin juga menyukai