Anda di halaman 1dari 22

 Dari kata ‘aqada yang bermakna al-habl, al-bai’,

al-’ahd ( tali, jual beli, dan perjanjian). [Imam al-


Raaziy, Mukhtaar al-Shihaah, hal. 444]
 Di dalam Kitab al-Wajiz fiy 'Aqiidah al-Salaf al-
Shaalih (Ahlu al-Sunnah), dinyatakan; secara
bahasa, 'aqidah berasal dari kata al-'aqd (akad),
yang bermakna al-rabth (tali), al-ibraam
(penetapan), al-ihkaam (penguatan), al-tautsiq
(kepercayaan), al-syadd bi quwwah (ikatan yang
kuat), al-tamaasuk (berpegang teguh), al-muraashah
(pengikatan), al-itsbaat (penetapan), al-yaqiin
(yakin), wa al-jazm (kepastian)['Abdullah bin 'Abdul
Hamid al-Atsariy, al-Wajiz fii 'Aqiidah Salaf al-Shaalih
(Ahlu al-Sunnah wa al-Jama'ah), juz 1, hal. 11]
 Dr. Mohammad Husain 'Abdullah mengatakan,
"al-'aqiidah berasal dari kata 'aqada. Wa 'aqada al-
habl wa al-bai', al-'ihdah, wa al-'ahd, ya'qiduhu
syaddahu" (mengikat tali, transaksi jual beli,
perjanjian, yakni, mengikatnya, atau menjalinnya
dengan kuat). 'Aqidah secara bahasa juga
bermakna semua hal yang mengikat hati dan hati
menjadi tenang terhadapnya". [Dr. Mohammad
Husain 'Abdullah, Diraasaat fi al-Fikr al-Islaamiy, hal.
35]
 Dr. Mohammad Husain 'Abdullah menyatakan, " 'Menurut istilah, 'aqiidah
adalah pemikiran menyeluruh tentang alam semesta, manusia, dan
kehidupan, serta kehidupan sebelum dunia dan sesudahnya, dan
keterkaitannya (alam semesta, kehidupan, dan manusia ) dengan
kehidupan sebelum dan sesudahnya. Pemikiran menyeluruh inilah yang
akan mengurai simpul besar (masalah besar) yang lahir dari pertanyaan
manusia mengenai; siapa yang menciptakan seluruh eksistensi ini dari
ketiadaannya; dan untuk apa hidup di dunia, dan ke mana tempat kembali
manusia?". [Dr. Mohammad Husain 'Abdullah, Diraasaat fi al-Fikr al-
Islaamiy, hal. 35]
 Prof Mahmud Syaltut menyatakan, "Aqidah adalah sudut pandang yang
harus diimani pertama kali, sebelum mengimani yang lain, dengan
keimanan yang tidak disusupi keraguan, dan tidak dipengaruhi oleh
kesamaran. Secara tabi'iy, 'aqidah ditetapkan berdasarkan nash-nash
yang jelas (qath'iy) yang jumlahnya sangat banyak (mutawatir).." . [Prof
Mahmud Syaltut, al-Islaam, 'Aqiidah wa Syarii'ah, hal. 12]
JAWABAN
MENYELURUH &
MENDASAR ATAS TIGA
PERTANYAAN INI

UNTUK APA
DARI MANA
SAYA HIDUP
SAYA BERASAL?
DI DUNIA?

KE MANA
?SAYA PERGI
 Iman Kepada Allah
 Iman Kepada
Malaikat-malaikatNya
 Iman kepada Kitab-
kitabNya
 Iman Kepada Hari
Akhir
 Iman Kepada Qadla &
Qadar
Dalil ‘Aqliy adalah pembuktian (penetapan) oleh akal atas suatu
perkara aqidah, hingga diperoleh pembenaran yang bersifat pasti
(tashddiq al-jaazim)
Dalil Naqliy adalah pembuktian oleh suatu berita (informasi) atas
suatu perkara aqidah, hingga diperoleh pembenaran yang bersifat
pasti.
DALIL
Naqli Aqliy IMAN KEPADA NO
y
ALLAH 1
X Eksistensi Allah
X Shifat Allah
X MALAIKAT 2
KITAB-KITAB 3
X Al-Quran Kalamullah
X Kitab-Kitab Terdahulu
RASUL-RASUL 4
X Kenabian & Kerasulan Mohammad
saw
X Nabi dan Rasul Terdahulu
X HARI KIAMAT 5
X QADLA DAN QADAR 6
INFORMASI
MENGENAI
DIRINYA, DAN
POLA HUBUNGAN
MANUSIA DENGAN
ALLAH
Pembuktian Kebenaran
Kerasulan Seseorang

MANUSIA BUTUH
NALURI INFORMASI DARI TUHAN
MENGAGUNGKAN MENGENAI POLA
SESUATU HUBUNGAN DENGAN DAN
INFORMASI TENTANG
JATIDIRI SANG PENCIPTA
Bagi orang yang bisa Bikinan orang Arab Membandingkan
memahami dan seluruh ajaran Islam,
menyelami bahasa Bikinan Mohammad baik yang menyangkut
Arab, gaya bahasa Wahyu dari Allah sistem keyakinan dan
dan kesusastraannya sistem aturan, dengan
keyakinan dan sistem
Memahami dan aturan ideologi-ideologi
merenungkan selain Islam; misal,
kandungan dan kapitalisme dan
maknanya sosialisme.
 Penjelasan mengenai kosmos yang terus mengembang (expanding
universe). Ini diterangkan di dalam al-Quran, surat 51:47;
 Matahari adalah planet yang bercahaya sedangkan bulan adalah
pantulan dari matahari. [10:5]
 Pergerakan bumi mengelilingi matahari, gerakan lapisan yang berasal
dari perut bumi, dan bergeraknya gunung seperti pergerakan awan.
[27:88]
 Peristiwa fotosintesa yang melibatkan klorofil (zat hijau daun). [36:80]
 Manusia diciptakan dari sebagian kecil sperma pria dan yang setelah
fertilisasi (pembuahan) berdempet di dinding rahim.[86:6]
 Bumi yang dihamparkan, dan dibuat seperti telur (tidak bulat penuh).
[79:30]
 Kekalahan bangsa Romawi oleh Persia, dan titik baliknya (turning
point), dan lain sebagainya.
Al-Quran menantang orang Arab untuk
membuat semisal dengan al-Quran, tapi,
tidak ada seorangpun hingga sekarang
mampu membuat satu ayat yang sepadan
dengan al-Quran.

Jika ada orang Arab bisa membuat sesuatu


yang sepadan atau lebih indah daripada al-
Quran, niscaya banyak orang yang tahu, dan
niscaya banyak orang yang belajar sastera
kepadanya. Namun, dari data sejarah
mutawatir, tidak ada satupun ahli syair yang
mampu membuat ayat yang sepadan atau
lebih hebat daripada al-Quran.

Kalam dan tulisan manusia selalu mengalami


perkembangan seiring dengan perjalanan
waktu, dari fasih menjadi tidak fasih.
Sedangkan gaya pengungkapan al-Quran
memiliki gaya yang sama-sama indah, baik
ayat pertama turun maupun yang terakhir
turun.
Nabi Mohammad bagian dari orang
Arab yang juga mendapatkan
tantangan untuk membuat yang
semisal dengan al-Quran.
Mohammad dikenal sebagai Nabi
Ummiy, tidak pernah belajar membaca
dan menulis, sehingga tak mungkin
membuat karya yang melebihi para ahli
syair.
Gaya penuturan hadits berbeda
dengan penuturan al-Quran
Ada ayat yang sebenarnya bisa
mengancam keselamatan dan
kredibilitas dirinya sebagai Nabi. Lihat,
[69:44-46]; [18:23-24]; [19:64]
Turunnya ayat yang bisa menghalang-
halangi kebenaran kenabian dan
kerasulannya. [111:1-5];
Kebenaran ramalan-ramalan al-Quran
 Islam berasal dari seorang  Lahir dari kreasi manusia yang
individu yang tidak banyak dipengaruhi oleh
dipengaruhi oleh pemikiran pemikiran-pemikiran yang telah
apapun saat itu. ada sebelumnya.
 Islam tidak mengalami  Mengalami perubahan agar bisa
perubahan hingga saat kini, dipraktekkan dan diterapkan di
namun relevansinya tetap tengah-tengah masyarakat.
terpelihara.
“Dialah Allah Yang mengutus RasulNya
dengan membawa petunjuk dan dien
yang haq (benar) untuk mengalahkan
semua agama, walaupun orang-orang
musyrik benci”.[Ash Shaff (61):9]
Rabbanaa zidnaa ‘ilman warzuqnaa fahman

Anda mungkin juga menyukai