Anda di halaman 1dari 19

MALARIA

DALAM
KEHAMILAN
DIFFA AGUSTIN PUTRI CAHYONO
2221020)
PENGERTIAN
MALARI
Ma la ria a da la h penya kit infeksi ya ng diseba bka n
oleh pa ra sit jenis Pla smodium ya ng ditula rka n
mela lui gigita n yamu P ny ki m a ar a ap
t rj i al m beberapa jenis terga ntung da ri pa ra sit
penyeba bnya . Ada empa jenis pa ra sit ya ng
menyera ng ma nusia , ya itu Ma la ria tertia na se
a ka eh P s od um v a ala a ku rt a
disebabkan oleh Plasmodium malariae, Malaria ovale
disebabkan oleh Plasmodium ovale, dan Malaria tropika
seba kan o eh as o u fa ip ru
GAMBAR
PLASMODIUM
Pla s m odium Pla s m od ium
Ovale Falciparum

Pla s m odium Pla s m odium


Vivax Malariae
1)Pla s m odium V iva x m enyeba bka n da ya ta ha n tubuh m enurun
karena parasit dapat aktif kembali.
2)Pla s m odium Ova le m enyeba bka n a nem ia a ta u kekura ng a n
darah.

3)Plasmodium Malariae me nyebabkan infeksi y a n g kronis


s ehing g a m eng a la m i g a ng g ua n fung s i org a n g inja l.
4)Plasmodium Falciparum menyebabkan komplikasi, kejang,
h i n g g a k o m a d a n menjadi salah satu penyebab kematian akibat
malaria tertinggi di dunia.
PATOGENESIS
MALARIA
1) DIA RE
Akibat ruptur eritrosit → merozoit dilepas ke sirkulasi.
Pelepasan merozoit p a d a tempat d i m a n a sirkulasi
m e l am b a t mempermudah infasi sel darah y a n g
berdekatan, s e hi n g g a parasitemia falsifarum mungkin
lebih besar daripada parasitemia spesies lain, d i m a n a
robekan skizon terjadi p a d a sirkulasi y a n g aktif.
2) ANEMIA
Akibat hemolisis, sekuestrasi eritrosit di limpa dan organ
lain, dan depresi sumsum tulang. Pigmen yang keluar
kedalam sirkulasi pada penghancuran sel darah merah
berakumulasi dalam sel retikuloendotelial limfa, dimana
folikelnya menjadi hiperplastik dan kadang-kadang
nekrotik, dalam sel kupffer hati dan dalam sumsum
tulang, otak, dan organ lain. Pengendapan pigmen dan
hemosiderin yang cukup mengakibatkan warna a b u -
a b u kebiruan pada organ.
3) KEJADIAN IMMUNOPATOLOGI
Aktivasi poliklonal → hipergamaglobulinemia,
pembentukan kompleks imun, depresi immun,
pelepasan sitokin seperti TNF. Bentuk imunitas terhadap
malaria dapat dibedakan menjadi 3, yaitu:
Imunitas alamiah non imunologis
Im unita s dida pa t non
spesifik Imunitas didapat
spesifik
G E JA LA
M A LA R IA
1) Gejala Malaria Ringan (Malaria tanpa Komplikasi)
Stadium dingin (cold stage): Stadium ini berlangsung + 15
menit sampai dengan 1 jam. Dimulai dengan menggigil dan
perasaan sangat dingin, gigi gemeretak, nadi cepat tetapi
lemah, bibir dan jari-jari pucat kebiru-biruan (sianotik), kulit
kering dan terkadang disertai muntah.
Stadium d e m a m (hot stage): Stadium ini berlangsung 2 –
4 jam. Penderita merasa kepanasan. Muka merah, kulit
kering, sakit kepala dan sering kali muntah. Nadi menjadi
kuat kembali, merasa sangat haus dan suhu tubuh
dapat meningkat hingga 41 derajat atau lebih. Pada
anak-anak, suhu tubuh yang sangat tinggi dapat
menimbulkan kejang-kejang.
Stadium berkeringat (sweating stage): Stadium ini
berlangsung 2 – 4 jam. Penderita berkeringat sangat
banyak. Suhu tubuh kembali turun, kadang-kadang
sampai di bawah normal. Setelah itu biasanya
penderita beristirahat hingga tertidur. Setelah bangun
tidur penderita merasa lemah tetapi tidak ad a gejala
lain sehingga dapat kembali melakukan kegiatan
sehari- hari
2) Gejala Malaria Berat (Malaria dengan Komplikasi)
Gangguan kesadaran dalam berbagai derajat (mulai dari
koma sampai penurunan kesadaran lebih ringan dengan
manifestasi seperti: mengigau, bicara salah, tidur terus,
diam saja, tingkah laku berubah)
Keadaan u m u m yang sangat lemah (tidak bisa
duduk/berdiri)
Kejang-kejang, panas sangat tinggi, dan m a t a atau tubuh
kuning
Muntah terus menerus dan tidak dapat m a k a n minum
Tanda-tanda dehidrasi ( m a t a cekung, turgor dan elastisitas
kulit berkurang, bibir kering, produksi air seni berkurang)
D I A GNOS I S MA L A R I A

1) ANAMNESIS
D e m a m menggigil disertai sakit kepala
Mual, muntah, diare dan nyeri otot atau pegal-pegal
Riwayat berkunjung dan bermalam 1-4 minggu
yang lalu ke daerah endemik malaria
Riwayat minum obat malaria satu bulan
terakhir Riwayat mendapat transfusi darah
2) PEMERIKSAAN FISIK
a)Malaria Ringan: D ema m (pengukuran dengan
termometer ≥ 37,5°C), konjungtiva atau telapak tangan
pucat, pembesaran limpa (splenomegali), dan
pembesaran hati (hepatomegali)
b)Malaria Berat: Hampir 100% tanpa pengobatan,
tatalaksana adekuat: 20%, hipoglikemia: gula darah <
50 m g/ dL, distress perna fa sa n, tem pera tur > 4 0 dera ja t
3) PEMERIKSAAN LABORATORIUM
a) Pemeriksaan dengan Mikroskop
Memeriksa sediaan darah untuk menentukan ad a
tidaknya parasit malaria, spesies dan stadium
plasmodium, serta kepadatan parasit

b) Pemeriksaan Rapid Diagnostic


Test
Tes ini sangat bermanfaat pada unit gawat darurat,
pada saat terjadi kejadian luar biasa dan di daerah
terpencil yang tidak tersedia fasilitas lab serta untuk
survey tertentu
c) Pemeriksaan Menunjang Untuk Malaria Berat
Darah rutin, gula darah, serum bilirubin, SGOT & SGPT,
alkali fosfatase, albumin/globulin, dll
PE N G OBATA N M A L A R I A
Oba t Anti Ma la ria Dosis Ora l Keamanan

25 m g base/Kg selama 3 hari (10 mg/Kg


Klorokuin Am a n untuk sem ua trim ester
hari I-II, 5 mg/Kg hari III)

Tida k direkom enda si


Amodiakuin 25 m g ba se/ Kg sela m a 3 ha ri
untuk trimester 1

Sulfa doksin Tidak direomendasi untuk


Sulfadoksin : 25 mg/Kg Pirimetamin : 1
- trimester 1
mg/Kg
Pirimetamin

Tida k direkom enda si


untuk trimester 1
Meflokuin 15- 20 m g ba se/ Kg ( dosis tungga l)

Am a n untuk sem ua
Kinin trim ester
10 m g ga ra m / Kg tia p 8 ja m sela m a 5 - 7

Artesuna t a ta u Tida k direkom enda si


Artemether ha ri 10- 12 m g/ Kg per ha ri sela m a 2- 3 ha ri untuk trimester 1
PENCEGAHAN MALARIA

1) Profilaksis Malaria dengan Sulfadoxine Pyrimethamine


2)Profilaksis Nonfarmakologis untuk Pencegahan Malaria
pada Ibu Hamil
Pencegahan bertujuan untuk mengurangi resiko
terinfeksi malaria, sehingga bila terinfeksi m a k a gejala
klinisnya tidak berat. Pencegahan ini ditujukan kepada
orang yang bepergian ke daerah endemis malaria dalam
waktu yang tidak terlalu l a m a
IDENTIFIKASI KASUS

Hasil penelitian didapatkan sebanyak 11 pasien ibu hamil yang


terinfeksi malaria, 5 kasus terdapat di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
Manado, 4 kasus terdapat di RSUD Sam Ratulangi Tondano, dan
2 kasus terdapat di RSU GMIM Kalooran Amurang. Jenis
malaria terbanyak didapatkan yaitu malaria tertian 55%,
diikuti malaria tropika 45%. Luaran maternal pada malaria
tertian didapatkan terbanyak adalah anemia 33% dan malaria
tropika didapatkan terbanyak adalah anemia 40%. Sedangkan,
untuk luaran perinatal pada malaria tertiana didapatkan
terbanyak adalah prematur 33%, dan pada malaria tropika
tidak didapatkan luaran mortalitas, prematur dan asfiksia
KESIMPULAN
Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit jenis
Plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk. Ada empat jenis parasit
yang menyerang manusia, yaitu Plasmodium Vivax, Plasmodium Ovale,
Plasmodium Malariae, dan Plasmodium Falciparum. Dari keempat jenis parasit
tersebut, hanya dua yang paling banyak ditemukan di Indonesia yaitu
Plasmodium Vivax dan Plasmodium Falciparum. Malaria dapat diberi
pengobatan dengan membunuh semua stadium parasit yang ada di dalam
tubuh manusia dengan bertujuan sebagai pengobatan radikal untuk
mendapat kesembuhan kilinis dan parasitologik serta memutuskan rantai
penularan. Pencegahan bertujuan untuk mengurangi resiko terinfeksi malaria
sehingga bila terinfeksi maka gejala klinisnya tidak berat.
terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai