T.H.T.B.K.L
Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin
BONE FILLER PADA KASUS Prof. Dr. dr. Abdul Qadar Punagi,
Sp.TH.T.B.K.L, Subsp.Rino.(K)
FRAKTUR MAKSILOFASIAL
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
3 Bone Filler
BAB II
METODE DAN
HASIL
METODE
Kriteria inklusi :
- Bone filler pada fraktur maksilofasial
- Diterbitkan dalam 10 tahun terakhir
- Teks lengkap tersedia
Kriteria ekslusi :
- Review article
5
PRISMA Flow diagram
6
HASIL
Populasi /
Desain Intervensi / Indeks /
No. Artikel Pasien / Komparasi Hasil
Penelitian Indikator
Masalah
7
HASIL
Populasi /
Desain Intervensi / Indeks /
No. Artikel Pasien / Komparasi Hasil
Penelitian Indikator
Masalah
2. Alasady et al., Prospective Total 15 Penggunaan iliac bone - Komplikasi pasca operasi
(2022) study pasien, grafts untuk rekonstruksi pada lokasi resipien
dengan orbital fraktur orbital floor termasuk diplopia (13,3%),
floor fracture, enoftalmus (6,7%), dan
diantaranya ekstrusi (6,7%). Di lokasi
12 pasien donor, satu pasien
mengalami mengalami nyeri dan yang
fraktur pure lainnya mengalami gait,
blow-out dan namun keduanya sembuh
3 pasien dalam waktu 1 bulan
fraktur impure setelah pengobatan.
blow-out.
Lebih sedikit komplikasi
pasca operasi dengan
penggunaan
nonvascularized
autogenous iliac bone graft.
8
HASIL
Populasi /
Desain
No. Artikel Pasien / Intervensi / Indeks / Indikator Komparasi Hasil
Penelitian
Masalah
3. Diachkov Case report Perempuan Pemeriksaan CT Scan Mandibula : lesi tulang - Follow up 5
a et al., 39 tahun, berbentuk oval pada tingkat akar gigi 3.7 dan bulan,
(2022) dengan 3.8, dengan dimensi 20 × 16 × 16 mm. tervisualisasi
keluhan Pembengkakan tulang setinggi gigi 3.6 – 3.8, rongga tulang,
nyeri pada reaksi periosteal, kontur rahang membesar, dan plat, dan
sisi kiri pelat kortikal menipis. Fraktur patologis sekrup titanium
mandibula, mandibula, dengan perpindahan fragmen, garis terdapat di
pembengka fraktur melewati soket gigi 3.7 dan 3.8. posisi yang
kan pada tepat. Fragmen
pipi kiri, Manajemen : tulang
keterbatasa Ekstraksi gigi 3.6, 3.7, dan 3.8, kistektomi, dan direlokasikan
n membuka osteosintesis. Reduksi fraktur angular mandibula ke posisi yang
mulut, dan dan distabilkan dengan dua plat mini tulang benar.
maloklusi. titanium 6 lubang dan sekrup mini 10 mm.
Defek tulang diisi dengan xenograft "Collost" dari
kulit sapi.
9
HASIL
Populasi /
Desain
No. Artikel Pasien / Intervensi / Indeks / Indikator Komparasi Hasil
Penelitian
Masalah
10
HASIL
Populasi / Intervensi /
Desain
No. Artikel Pasien / Indeks / Komparasi Hasil
Penelitian
Masalah Indikator
5. Saha et Prospective Total 30 Rekonstruksi Group A -autologous 71,42% pasien di Grup A memiliki koreksi dini
al., (2019) Study pasien orbital floor bone graft dari iliac diplopia dan enophthalmos.
dengan menggunakan crest pada 7 pasien Tingkat komplikasi pasca operasi adalah
fraktur orbital autologous Group B - bone graft 20%pada Group B dan 12,5% pada Group C.
floor bone graft dari outer table of Tidak ada perbedaan yang signifikan secara
atau synthetic mandible pada 5 statistik mengenai kemungkinan terjadinya
implants pasien komplikasi yang dapat ditemukan di antara
Group C - implant kelompok.
menggunakan silastic Autologous bone graft tidak memiliki reaksi
block pada 8 pasien imunologi tetapi terdapat morbiditas pada situs
Group D - titanium donor.
mesh pada 10 pasien Blok silastic dapat menyebabkan reaksi
imunologis, infeksi, drainase orbital floor yang
buruk.
Tapi titanium mesh untuk rekonstruksi orbital
floor memiliki hasil yang sangat baik dan lebih
unggul dari modalitas perawatan lainnya.
11
HASIL
Populasi /
Desain Intervensi / Indeks /
No. Artikel Pasien / Komparasi Hasil
Penelitian Indikator
Masalah
6. Ryu et Case Report Laki-laki 72 CT Scan: fraktur - Post operasi 7 bulan: status
al., tahun mandibula kominutif fungsional normal dan
(2018) dengan 3 bilateral + fraktur sinus pembukaan mulut dan
luka maksilaris kominutif tanpa rasa sakit atau tanda-
tembak bilateral + fraktur alveolar tanda infeksi.
pada maksila + fraktur dasar
wajah. orbita bilateral.
Manajemen fraktur
mandibula menggunakan
pelat rekonstruksi crib
cage yang mengandung
bone graft. Allograft tulang
seluler dipilih sebagai
bahan bone graft.
12
HASIL
Populasi /
Desain Intervensi / Indeks /
No. Artikel Pasien / Komparasi Hasil
Penelitian Indikator
Masalah
14
HASIL
Populasi /
Desain Intervensi / Indeks /
No. Artikel Pasien / Komparasi Hasil
Penelitian Indikator
Masalah
15
HASIL
Populasi /
Desain Intervensi / Indeks /
No. Artikel Pasien / Komparasi Hasil
Penelitian Indikator
Masalah
10. Almaima Retrospective 372 pasien Menggunakan anterior - Terdapat dua komplikasi
n et al., Study dengan fraktur iliac bone graft untuk mayor (fraktur dan seroma)
(2013) maksilofasial rekonstruksi maksilofasial (0,538%) ; Komplikasi minor
terjadi pada tiga pasien
(0,806%).
Morbiditas setelah
pencangkokan anterior iliac
bone graft ditemukan
rendah karena teknik,
penggunaan instrumen
yang tepat, mobilisasi
cangkok yang minimal.
16
BAB III
DISKUSI
DISKUSI
Bone Filler
Fraktur os mandibula Membantu dalam rekonstruksi
Fraktur maksilofasial Terputusnya lengkung mandibula, menstabilkan segmen yang retak.
kontinuitas dari struktur tulang dan jaringan
lunak yang terkait, dimana paling sering Fraktur os orbita Membantu mengembalikan kontur
diakibatkan oleh trauma. orbita, menstabilkan segmen yang retak, mencegah
komplikasi seperti enophthalmus atau diplopia.
Tatalaksana fraktur maksilofasial
Reduksi tertutup, reduksi terbuka dengan Fraktur os zygoma Membantu dalam rekonstruksi
fiksasi internal, protesa maksilofasial. lengkung zygoma, menstabilkan segmen yang retak,
mengembalikan kontur wajah.
Bone filler Bahan yang digunakan untuk
mengisi defek pada tulang, bertujuan untuk Fraktur os nasal Membantu mengembalikan kontur
regenerasi dan penyembuhan tulang. hidung, menstabilkan segmen yang retak.
Bahan biokompatibel,
Biokompatibel seperti hidrogel atau
scaffold.
19
DISKUSI
Osteokonduktivita Menstimulasi pertumbuhan
s tulang ke dalam daerah defek.
21
BAB IV
KESIMPULAN
KESIMPULAN
23
TERIMA KASIH