Anda di halaman 1dari 13

REPRODUKSI HEWAN

Reproduksi Aseksual
 Reproduksi aseksual umumnya terjadi hewan tingkat rendah
Invertebrata (hewan tidak bertulang belakang).
 Karakteristik reproduksi aseksual (To, 1982) adalah sebagai berikut:
• Hanya satu induk yang terlibat
• Tidak ada organ sex yang terspesialisasi karena tidak ada sel
reproduksi (gamet) yang terlibat.
• Terjadi dengan proses sederhana seperti pembelahan, pertunasan,
fragmentasi, spora atau perkembangbiakan vegetatif.
• Semua keturunan (organisme betina) secara genetik sangat identik
dengan .
• Jumlah banyak selama periode waktu yang singkat.
• Sebagian besar terjadi pada tanaman dan hewan tingkat rendah
Macam-macam reproduksi aseksual:
1) Pembelahan biner (Binary fission)
Pembelahan biner melibatkan pemisahan dari sel tunggal menjadi dua dimana
pembagian nukleus sama, diikuti dengan organel-organel lain dan sitoplasma.
Pembelahan biner terjadi pada bakteri, Protozoa seperti Euglena, (hewan
mirip tumbuhan mempunyai klorofil), Amoeba (penyebab diarhae)
Tahapan pembelahan:
1. sel induk dengan inti dan inti di tengah
2. Sel dengan inti yang siap membelah, dinding sel melekuk
3. Sel dengan inti sel yang segera akan membelah diikuti oleh sitoplasma
4. sel telah terbagi menjadi dua sel anak yang identik (sama)
(Gambar 3,4 dan 5)
2) Pembentukan tunas
 Pertunasan merupakan proses terbentuknya tunas kecil (yang
serupa dengan induknya) dari tubuh induk. Keturunan
berkembang sebagai tunas pada badan induk. Contoh: Hydra,
Porifera, dan Ubur-ubur.

Gambar 5. Amoeba yang sedang membelah


(Sumber: http://ipaedukasi-
supena.blogspot.com/2012/09/)
3) Fragmentasi
Bagian dari tubuh induk terpisah dan berkembang masing-masing, yang
juga merupakan perkembangbiakan yang berasal dari potongan tubuhnya
sendiri.
Contoh fragmentasi yang terjadi pada Planaria.
Planaria merupakan cacing pipih yang perkembangbiakannya dapat secara
aseksual dan secara seksual. Reproduksi aseksual (vegetatif) dengan
regenerasi yakni memutuskan bagian tubuh

Gambar 7. Reproduksi aseksual Planaria


Gambar 6. Hydra pada tahapan pembentukan tunas A. Terpotong secara alami, B. Dibelah dua.C.
(Sumber: http://tugino230171.wordpress.com/2011/07/09) Dibelah tiga
(Sumber: http://belajar.kemdiknas.go.id)
4) Partenogenesis (virgin birth)
Partenogenesis adalah suatu bentuk reproduksi aseksual.
Partenogenesis terjadi secara alami pada beberapa spesies hewan
invertebrata (misalnya, lizard, kadal, komodo,kutu air, kutu daun, nematoda,
beberapa lebah, beberapa Phasmida, beberapa spesies kalajengking, dan
tawon parasit) dan beberapa vertebrata (misalnya, beberapa reptil, ikan, dan
sangat jarang burung dan hiu)

Gambar 8. Reproduksi Aseksual


Partenogenesis
Reproduksi Seksual.
o Reproduksi seksual umumnya terjadi pada hewan tingkat tinggi,
Walaupun ada beberapa hewan tingkat rendah (invertebrata) yang
bereproduksi dengan cara seksual yang mengiringi reproduksi
aseksual.
o Kedua induknya masing-masing menghasilkan sel khusus sex/kelamin
gamet berupa sperma dan ovum/telur yang akan melebur selama
proses pembuahan (fertilisasi).
o Proses pembuahan membentuk individu baru dimana terdapat
kombinasi karakteristik dari kedua induknya.
o Gamet dihasilkan pada jaringan reproduksi melalui pembelahan sel
tipe tertentu yaitu meiosis.
o Meiosis membagi dua jumlah kromosom yang menghasilkan gamet
haploid. Jumlah kromosom awal dikembalikan pada saat pembuahan,
ketika zigot diploid terbentuk. Zigot kemudian terbagi berulang kali
melalui proses mitosis untuk membentuk individu baru
o Fertilisasi ada 2 macam;
1) eksternal (diluar tubuh)
Fertilisasi Eksternal, dengan cara telur dilepaskan oleh
betina dan dibuahi jantan di lingkungan sekitar, contoh pada
katak
(2) internal (di dalam tubuh).
Fertilisasi internal, dengan cara sperma diletakkan di sekitar
saluran reproduksi betina, dan fertilisasi terjadi di dalam
saluran tersebut. Contoh umum terjadi pada hewan
bertulang belakang (Vertebrata).
oKarakteristik reproduksi sexual (To, 1982) :
Melibatkan dua induk berbeda (jantan dan betina)
Membentuk organ sex khusus, testis dan ovarium yang
terbentuk untuk menghasilkan gamet haploid (sperma dan
ovum) dengan proses meiosis.
Terdapat tahap yang lebih kompleks dikenal sebagai
pembuahan (fertilisasi) yang dilibatkan dalam fusi (penyatuan)
antara gamet jantan dan gamet betina.
Pembuahan (fertilisasi) menghasilkan sel diploid, zigot, dimana
secara genetic berbeda dari induknya. Jadi, proses ini
memberikan variasi diantara individu- individu dalam spesies
yang sama.
Biasanya terjadi dalam keadaan kurang baik untuk
menghasilkan bentuk resisten yang dapat bertahan hingga
mencapai keadaan yang baik.
Terjadi pada seluruh makhluk hidup kecuali bakteri, beberapa
jenis jamur, dan beberapa protozoa seperti amoeba.
Sistem Reproduksi Hewan
Sistem Reproduksi
Vertebrata
Fertilisasi eksternal

Fertilisasi
Fertilisasi internal

Perkembangan Ovipar
embrio dan Vivipar
kelahiran
keturunannya Ovovivipar

Berbagai proses fertilisasi.


PROSES FERTILISASI (PEMBUAHAN ) PADA HEWAN
Berdasarkan tempat terjadinya pembuahan dibedakan atas:
1)Pembuahan eksternal, yaitu pembuahan di luar tubuh. Dalam hal ini sperma
bertemu dengan ovum di luar tubuh, jadi zigot terbentuk di luar tubuh.
Contoh: ikan, katak dan lain-lain. Cara perkembangbiakan hewan seperti ini
biasanya diiringi zigot membentuk telur di luar tubuh
2) Pembuahan internal, yaitu pembuahan terjadi di dalam tubuh betina.
Peristiwa terbentuknya zigot di dalam tubuh.
Contoh: burung, mamalia dan lain-lain.
Untuk burung telur terbentuk dalam tubuh baru kemudian di luar ditetaskan,
Pada mammalia umumnya zigot berkembang jadi individu baru dalam tubuh
setelah siap baru dik dikeluarkan dari tubuh betina. Peristiwanya disebut dengan
melahirkan.

Setiap individu memiliki masa hidup yang terbatas di muka bumi ini.
Untuk melanjutkan dan mempertahankan jenisnya di muka bumi ini
mengalami pergantian keturunan yang dikenal dengan daur hidup.
 Daur hidup adalah urutan dari awal mahluk hidup dipersiapkan sampai
menghasilkan keturunan sebagai pengganti.
Rangkuman
 Untuk mempertahankan kelangsungan hidup jenisnya,
hewan mengadakan reproduksi.
 Reproduksi terjadi secara tak kawan (aseksual) disebut
juga vegetatif dengan jalan membelah diri, tunas,
fragmentasi, dan partenogenesis, sedangkan secara
kawin (seksual) disebut juga generatif dengan jalan
membentuk alat jantan sebagai penghasil sperma dan
alat betina sebagai penghasil ovum (sel telur).
 Dalam siklus hidupnya (daur hidup) ada yang
mengalami perubahan bentuk (metamorfosis).
 Modul 17 dan ada yang tidak mengalami perubahan
bentuk.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai