A. Reproduksi Protozoa
Reproduksi Protozoa secara aseksual umumnya adalah pembelahan biner.
Sebagian lagi Protozoa melakukan reproduksi seksual dengan penyatuan sel
generatif (sel gamet) atau dengan penyatuan inti sel vegetatif. Reproduksi seksual
dengan penyatuan inti vegetatif disebut konjugasi. Pembelahan longitudinal dan
transversal masing-masing terjadi pada flagelata dan ciliata. Endodiogeni adalah
pembelahan aseksual dan terjadi di dalam sel dan terlepas menghasilkan 2 anakan.
Endodiogeni terjadi pada Toxoplasma. Pada apicomplexa pembelahan aseksual
disebut schizogoni. Schizogoni adalah pembelahan nukleus menjadi beberapa
anakan diikuti pembelahan sitoplasma, sehingga menghasikanmerozit bernukleus
tunggal kecil. Pada Palsmodium, Toxoplasma dan apicompexa lainnya siklus
seksual meliputi produksi gamet, fertilisasi gamet menghasilkan zigot, kistasisasi
zigot menjadi oosit, dan pembentukan sporozoit dalam oosit. Beberapa protozoa
memiliki siklus hidup kompleks dan memerlukan 2 inang berbeda, beberapa
protozoa hanya melibatkan 1 inang untuk menyelesaikan siklus hidupnya.
1. Rhizopoda
Salah satu contoh yang terkenal dari Rhizopoda adalah Amoeba. Amoeba ini
berkembang biak dengan cara pembelahan inti sel.
Berikut adalah gambar dari reproduksi amoeba :
Amoeba memperbanyak diri dengan cara pembelahan inti sel menjadi dua
yang diikuti dengan pembelahan sitoplasma (sitokinesis). Mula-mula, nukleus
membelah (kariokinesis) sehingga terjadi pelekukan membran plasma ke arah
dalam. Pelekukan ini menggenting dan terputus sehingga terbentuk dua sel anak.
Waktu yang diperlukan untuk proses pembelahan ini adalah 21 menit.
2. Flagellata
Flagellata bereproduksi secara aseksual dengan melakukan pembelahan biner
dengan arah membujur dan secara seksual dengan konjugasi. Dari satu sel
dihasilkan dua sel, dari dua sel dihasilkan empat sel, dan seterusnya. Pembelahan
sel dan inti sel tidak diikuti oleh pembelahan flagela, tetapi flagela baru akan
terbentuk pada sel anak hasil pembelahan. Pada flagellata yang hidup parasit,
seperti Trypanosoma sp. pembelahan biner dapat terjadi di jaringan darah tubuh
inang.
Berikut adalah gambar reproduksi flagellata dari spesies Euglena sp
Gambar 1 Euglena, pembelahan biner membujur
Keterangan:
- a c: inti membelah
- d e: membran plasma menggenting
- f : terbentuk dua sel anak
Dengan pembelahan sel, baik waktu sedang aktif bergerak atau dalam keadaan
istirahat. Pada genera yang mempunyai lorika (pembungkus sel) protoplast
membelah di dalam lorika, kemudian salah satu anak protoplast keluar dari
lorikanya dan membentuk lorika baru, sedang yang satu tetap di dalam lorika
lamanya dan tumbuh menjadi sel baru. Pada sel yang bergerak aktif, pembelahan
memanjang sel (longitudinal) dan dimulai dari ujung anterior. Pada genera yang
mempunyai satu flagella, mula-mula blepharoplast membelah menjadi dua, satu
membawa flagelanya dan satu lagi akan menghasilkan flagella baru.
3. Ciliata
Reproduksi berlangsung secara binary transverse fission (belah diri
melintang), yaitu tropozoit melakukan pembelahan diri dan secara konjugasi,
dimana 2 tropozoit membentuk kista bersama, dan kemudian bertukar material
dari inti dan berpisah kembali menjadi 2 tropozoit baru.
Berikut adalah gambar reproduksi dari ciliata :
4. Sporozoa (Apicomplexa)
Reproduksi dibagi menjadi dua:
1) Aseksual dengan schizogoni, yaitu membelah diri di dalam tubuh inang
dan sporogoni, yaitu membuat spora di dalam tubuh inang perantara.
2) Seksual dengan peleburan makrogamet dan mikrogamet di dalam tubuh
nyamuk