Anda di halaman 1dari 80

REVIEW MATERI (OSMOREGULASI,

TERMOREGULASI, SISTEM OTOT,


SARAF, DAN SISTEM INDERA)
OLEH : KEL. 5,6,7
Anggota : 1. Salminadi Mirfa
2. Shafira Aulia Hakim
3. Zia Fitria Wulandari
4. Nadia Rahmi
6. Zaitun Rahmi
7. Yenni Aulia Putri
8. Rina
9. Zahriatul Jannah
OSMOREGULASI
PENGERTIAN
OSMOREGULASI
Upaya atau kemampuan  untuk
mengontrol keseimbangan air dan ion antara
di dalam tubuh dan lingkungannya melalui
mekanisme pengaturan tekanan osmosis.
EKSRESI
Proses pengeluaran zat-zat sisa hasil
metabolisme yang sudah tidak digunakan
lagi oleh tubuh. 
Hubungan osmoregulasi dengan
ginjal
 Osmoregulasi merupakan suatu proses pengaturan cairan
yang di dalam tubuh, cairan tersebut berupa darah.
Darah membawa sari-sari makanan yang terdapat di
dalam tubuh, sehingga cairan tersebut dapat berubah-
ubah. Oleh karena itu terjadilah mekanisme penyaringan
(filtrasi), reabsorbsi, dan augmentasi di dalam ginjal,
karena darah membawa sari-sari makanan ke dalam
ginjal agar ginjal dapat menyaring dan membuang zat-
zat yang tidak diperlukan tubuh,agar cairan dalam tubuh
tetap homeostatis (seimbang) dan metabolisme tubuh
dapat bekerja dengan baik.
Hubungan osmosis dengan
osmoregulasi
 Osmosis merupakan perpindahan zat pelarut dari konsentrasi yang
rendah ke konsentrasi yang tinggi. Zat pelarut tersebut berupa air. Di
dalam ginjal, terjadi proses filtrasi dan reabsobsi berupa penyaringan
dan penyerapan kembali zat-zat yang masih dibutuhkan tubuh di dalam
ginjal. Air merupakan salah satu zat yang masih dibutuhkan tubuh.
Oleh karena itu, ketika air yang telah mengalami tahapan reabsorbsi di
Tubulus kontortus proksimal dan lengkung henle, maka akan kembali
di serap atau beredar dalam tubuh melalui tahapan osmosis untuk
beredar ke dalam darah. Darah akan membawa zat-zat tersebut.
 Sedangkan glukosa dan asam amino lainnya yang merupakan hasil dari
reabsorbsi diserap oleh tubuh melalui proses difusi terfasilitasi, karena
ukuran molekul glukosa dan protein besar dan memerlukan bantuan
protein channel untuk dapat masuk kembali ke peredaran darah.
Hubungan osmoregulasi dengan
pembuluh darah
 Proses pengaturan keseimbangan tubuh di lakukan di
dalam ginjal dengan tiga tahapan, yaitu filtrasi,
reabsorbsi, dan augmentasi. Pada proses reabsorbsi
terjadi Tubulus kontortus proksimal dan lengkung henle
dengan Penyerapan zat-zat yang masih dibutuhkan tubuh,
seperti Glukosa, Asam amino, dan air. Zat-zat tersebut
agar dapat digunakan kembali oleh tubuh akan diedarkan
ke pembuluh darah melalui vena ginjal. Vena ginjal
terdapat pada bagian pelvis, yang berfungsi untuk
mengedarkan darah bersih yang telah disaring oleh ginjal
pada proses reabsorbsi untuk digunakan tubuh kembali.
FUNGSI GINJAL
1. Mengatur volume cairan dalam tubuh
2. Mengekskresikan zat-zat yang merugikan bagi
tubuh
3. Mengatur keseimbangan osmotik dan
keseimbangan ion
4. Mengatur keseimbangan Asam basa dalam tubuh
5. Ekskresi sisa-sisa hasil metabolisme
6. Pengatur tekanan darah
7. Mengendalikan Kadar Gula dalam Darah
Tahap Tempat Proses Bahan Hasil

Filtrat
Glomerulus
Plasma darah ( urin primer )
dan zat -Glukosa
Penyaringan
Filtrasi Glomerulus terlarut dalam -air
darah
darah (Sari- amino
sari makanan) -ion
anorganik
-A. Bikarbonar
Penyerapan -Nacl -
zat-zat yang Glukosa Urin sekunder
Tubulus
masih -K+ - -Nacl
kontortus
dibutuhkan amino -Urea
Reabsorbsi proksimal dan
tubuh Ca2+ -Air
lengkung
-Glukosa -As am -Pigmen
henle
-Asam amino bikarbonat empedu
-Air
Osmoregulasi Ikan Air Laut
 Ikan air laut menjaga keseimbangan tubuhnya yang
bersifat hipotonik (encer).
 Sedangkan konsentrasi air laut tinggi/hipertonik (pekat).
Sehingga ikan cenderung untuk kehilangan air di dalam
sel-sel tubuhnya karena proses osmosis melalui kulit.
 Insang ikan air laut aktif mengeluarkan garam dari
tubuhnya. Untuk mengatasi kehilangan air, ikan
‘minum’air laut sebanyak-banyaknya.
 Air laut yang masuk kedalam tubuh ikan terdiri dari
garam dan air, garam dikeluarkan melalui insang dan
urin, sedangkan air tetap berada didalam tubuh untuk
mempertahan kan kondisi tubuh yang encer.
Osmoregulasi Ikan Air Tawar

 Ikan air tawar menjaga keseimbangan tubuhnya yang bersifat


hipertonik (pekat).
 Sedangkan konsentrasi air tawar rendah / hipotonik (encer). Sehingga
ikan cenderung untuk menyerap air dari lingkungannya dengan cara
osmosis, terjadi sebagai akibat kadar garam dalam tubuh ikan yang
lebih tinggi dibandinkan dengan lingkungannya.
 Ikan mempertahankan keseimbangan tubuhnya dengan tidak banyak
minum air.
 Air yang masuk kedalam tubuh ikan terdiri dari garam dan air, air
dikeluarkan melalui insang dan urin, sedangkan garam tetap berada
didalam tubuh untuk mempertahan kan kondisi tubuh yang pekat.
Perbedaan sistem osmoregulasi ikan air
tawar dan ikan laut
Ikan Air Tawar Ikan Air Laut

sedikit minum air banyak minum air

pengeluaran urine banyak, encer pengeluaran urine sedikit, pekat

mempertahankan garam dalam tubuh aktif mengeluarkan garam dari tubuh


Kaitan termoregulasi dan otak(hipotalamus)

Pada hipotalamus terdapat suatu


sistem endokrin yang dapat
mengaktivkan efektor (sel target)
sehingga tubuh dapat merespon
keadaan di luar tubuh baik itu
berupa panas, dingin, tekanan dll
sehingga tubuh memberikan
tanggapan terhadap respon yang
ada
TERMOREGULASI

•Kulit
•Neuron
•Hipotalamus
•Hormon
•Peredaran darah
•Otot
Mekanisme Hilangnya Panas

Konduksi

Konveksi

Proses hilang
panas

Radiasi

Evaporasi
 Konduksi : Perpindahan panas melalui dua benda yang bersentuhan. Ex:
saat duduk di kursi, maka kursi akan terasa hangat, karena suhu tubuh
berpindah ke kursi
 Konveksi : Perpindahan panas karena adanya zat alir (fluida). Ex: Kipas
angin, air. Saat tubuh panas dan menghidupkan kipas angin akan terasa
dingin, tetapi ketika mematikan kipas, maka tubuh akan berkeringat
kembali, artinya, suhu dalam tubuh tidak sepenuhnya dingin. Angin
tersebut hanya menyapu keringat atau mendinginkan suhu tubuh
permukaan.
 Radiasi : Perpindahan panas melalui gelombang inframerah. Ex: matahari,
berada dekat api unggun.
 Evaporasi : Perubahan benda dari fase cair ke fase gas. Ex: Keringat yang
keluar berupa zat cair dan akan hilang jika disapu angin (menguap) di
udara.
Mekanisme Hilangnya Panas
SUHU

Surface
Core
(Suhu
(Suhu Inti) Permukaan)

36-37,5 C 20-40 C
Hubungan Termoregulasi Dengan Kulit
Epidermis
k. minyak

Penerima
rangsangan
KULIT Dermis k. keringat (Panas,
tekanan,
dingin,
Kantung rabaan)
rambut
Hipodermis
Hubungan Termoregulasi Dengan
Kulit
Perbedaan suhu pertama kali dideteksi
oleh kulit, ketika kulit merasakan
suatu rangsangan terhadap suhu
sekitar maka kulit melakukan
pengaturan suhu antara di luar tubuh
dan di dalam tubuh dengan cara
pengeluaran keringat.
Hubungan Termoregulasi Dengan
Hypotalamus
HYPOTALAMUS

ANTERIO POSTERIO
R R

Penurunan Peningkatan
suhu panas
•Berkeringat •Menggigil
•Vasodilatasi •Vasokontriksi
Suhu Tubuh Korpos crause pada
Rendah kulit

Saraf Sensorik

Hypotalamus
posterior Menekan
(ada daerah preoptik) Hypotalam
us anterior
Pelepasan hormon
TRH
Hipofisis

Hormon TSH

Meningkatkan Peningkatan Vasokontriksi


metabolisme kontraksi otot (menyempit)
tubuh
Suhu Tubuh Tinggi
Korpos Ruffin pada
kulit

Saraf Sensorik

Area preoptik
Hypotalamus Anterior

Saraf simpatik Vasodilatasi Pori-pori


mengaktifkan (pembuluh melebar
kelenjar keringat darah melebar)
SIFAT DAN FUNGSI OTOT
Otot adalah jaringan yang ada didalam
tubuh manusia, berupa alat gerak aktif  yang
menggerakkan tulang sehingga menyebabkan
suatu organisme atau indvidu dapat bergerak.
Otot mempunyai 4 fungsi utama yaitu:
 Contractility (kontraktilitas)
 Excitability (eksitabilitas)
 Extensibility (ekstensibilitas)
 Elasticity (elastisitas)
Otot terdiri dari 3 macam, yakni otot
rangka, otot polos, dan otot jantung.

Otot Rangka
Menurut sifat kerjanya, otot dibagi menjadi
2, yaitu:

 Antagonis, yaitu kerja 2 otot secara berlawanan.


Contohnya:

- Pronasi dan Supinasi pada telapak tangan.


- Fleksi dan Ekstensi pada sendi siku dan lutut.
- Abduksi dan Adduksi pada sendi lengan atas dan
sendi paha.
- Depresi dan Elevasi ketika kepala menunduk dan
menengadah.
 Sinergis, yaitu 2 otot yang kerjanya bersamaan.
Contoh: Otot Pronator Teres dan Kuadratus pada
telapak tangan.
Gambar (a) Struktur yang membangun otot rangka, (b) posisi aktin dan
meiosin saat relaksasi dan kontraksi
Komponen sel otot
 Tendon : jaringan ikat
penghubung antara otot dan
tulang
 Sarkolema : membran

pembungkus otot.
 Mitokondria
 Retikulum sarkoplasmik (RE).

 Sarkoplasma (Sitoplasma).
 Nukleus
 Miofibril : terdiri dari

mikrofilamen aktin dan miosin


Faktor yang menyebabkan otot
berkontraksi
 Otot akan bergerak ketika adanya
rangsangan.
 Impuls (arus listrik)
 Adanya ion Ca+
 Adanya ATP
T
(Mengikat
Tropomiosin)

I
TROPONIN (Berikatan
dengan aktin)

C
(Berikatan
dengan Kalsium)
Aktin TROPOMIOSIN

Aktin
Kerja Saraf dengan Otot
 Rangsangan menuju pada sinaps.
 Dalam sinaps terdapat neurotransmitter yang dapat
menghantarkan rasangan.
 Kemudian Neurotransmitter (asetil colin) berikatan
dengan reseptor dapat mengantarkan rangsangan ke otot.
 Setelah neurotransmitter berikatan dengan reseptor,
rangsangan masuk ke bagian retikumum sitoplasmik.
 Retikulum sarkoplasmik banyak mengandung ion ca+,
 Karena adanya rangsangan listrik, maka ca+ pindah ke
bagian sarkoplasmik melalui tubukus T.
 Tubulus T berfungsi untuk mengantarkan rangsangan ke
sarkoplasmik
 Kemudian Ca+ berikatan dengan troponin C.
 Troponin C menarik tropomiosin sehingga sisi aktif actyn
bisa terbuka dan menghadap ke bawah (tidak tertutup
lagi).
 Posfat berfungsi untuk menegakkan kepala miosin.
Sedangkan ADP digunakan untuk respirasi sel.
 Miosin menarik aktin sehingga sarkomer memendek.
 ATP berikatan dengan sisi ATP Binding Site pada kepala
miosin sehingga miosin dapat tegak.
SISTEM SARAF
APA ITU SISTEM SARAF?

Sistem saraf adalah sistem koordinasi


(pengaturan tubuh) berupa penghantaran
impul saraf ke susunan saraf pusat,
pemrosesan impul saraf dan perintah untuk
memberi tanggapan rangsangan. Sistem
saraf sangat berperan dalam iritabilitas
tubuh.
SISTEM SARAF

Sel neuron Sel glia

astroglia ependymal microglial olygodendrosit


Saraf mempunyai tiga fungsi utama, yaitu:

1. Saraf sebagai alat komunikasi


2. Saraf sebagai pengendali atau pengatur kerja
3. Saraf sebagai pusat pengendali tanggapan atau
reaksi tubuh

Dan terdiri dari tiga komponen yang dimiliki oleh system saraf, y
1. Reseptor
2. Penghantar impuls
3. Efektor
BAGIAN-BAGIAN SEL SARAF
1. Dendrit 

2. Badan Sel 

3. Nukleus

4. Neurit (Akson) 

5. Selubung/selaput Mielin 

6. Sel Schwann 

7. Nodus ranvier 

8. Sinapsis 
Proses
penghantar
impuls antar
satu neuron
dengan
neuron
lainnya
dengan
sinapsis
KLASIFIKASI SARAF
A. Menurut fungsinya, ada tiga jenis sel saraf yaitu:
1. Sel saraf sensorik adalah sel saraf yang mempunyai fungsi menerima
rangsang yang datang kepada tubuh atau panca indra, dirubah menjadi
impuls (rangsangan) saraf, dan meneruskannya ke otak.
2. Sel saraf motorik adalah sel saraf yang mempunyai fungsi untuk
membawa impuls saraf dari pusat saraf (otak) dan sumsum tulang
belakang menuju otot.
3. Sel saraf penghubung berfungsi untuk menghubungkan atau
meneruskan impuls (rangsangan) dari sel saraf sensorik ke sel saraf
motorik.
Neurotransmitter
 terdapat pada sinapsis
 Baru terbentuk jika ada rangsangan
 Rangsangan akan sampai/diteruskan apabila
neurotransmitter bertemu dengan reseptornya
Jenis-jenis neurotransmitter
 Asetilkolin
 Dopamin
 Serotonin
 Glutamat
 Glisin
 epinefrin
Proses terbentuknya rangsangan:

Rangsangan resepor neurotransmitter

saraf
sensorik

efektor saraf motorik otot


POLARISASI, DEPOLARISASI,
DAN REPOLARISASI

1. Polarisasi adalah keadaan dimana saraf sedang


istirahat atau keadaan dimana saraf tidak sedang
menjalankan rangsang.
2. Depolarisasi adalah keadaan dimana saraf sedang
menjalankan rangsang.
3. Repolarisasi disebut juga sebagai periode
penyembuhan setelah saraf mengalami depolarisasi.
Polirisasi
 Terjadipada saat tidak adanya impuls pada sel saraf (sel saraf
sedang istirahat).
 Di dalam sel saraf keadaannya negatif (-) karena banyak

kalium, sedangkan di luar sel bersifat positif (+) karena bnyak


ion Na+.
 Adanya potensial membran

Depolarisasi
 Adanya rangsangan (arus listrik)
 Terjadi gangguan/rusaknya permeabilitas
 Na+ masuk dengan tidak adanya pengendalian
 Masuknya Na+ yang menyebabkan aliran listrik

diteruskan/berjalan
 Karena adanya perubahan potensial membran
Repolarisasi
 Tidak ada lagi aliran listrik atau kembali ke proses
polarisasi
 Sel saraf tidak lagi menghantarkan rangsangan
 Diluar Na+ negatif, sedangkan didalam Na+ positif
 Membutuhkan ATP untuk mengeluarkan Na+ dan

Memasukkan K+
 3 Na+ yang keluar dan 2 K+ yang masuk
 Kembali ke polirisasi
 Dengan menggunakan pompa Na, K
SITEM HORMON
Kelenjar Endokrin
Kelenjar endokrin merupakan kelenjar buntu
karena tidak memiliki duktus atau saluran
sehingga dialirkan ke aliran darah. Ex: hormon

Kelenjar endokrin dibagi menjadi 3, yaitu:


1. Hipotalamus (neuroendokrin)
2. Hipofisis
3. Non hipofisis
TRH
(Tyroid Hormon
relensing) Troid

HYPOTA GRH
Testosteron
LAMUS (Gonad)
dan ovarium

PRIH Pada ibu


(Prolaktin) yang
menyusui
POSTERIOR ADH
OKSITOSIN

PARS
HYPOFISI INTERMEDI MSH
S A (melanin)

ACTH
ANERIOR TSH
FSH
LH
GH
PRL
Hormon
PINEAL melatonin

Tyroksin dan
TIROID
Triyodotonin

PARATIROID Parathohormon
NON
HYPOFISI ADRENAL Epinefin, neuropinefrin,
S kortikosteroid,androgen

THYMUS Timopoitein,Somatotrof,
timosin,
GONAD
Gonadrotopin

PANKREAS insulin
Mekanisme Kerja Hormon

1. First Messanger (Hormon)


2. Second Messanger (CAMP)

 Cara kerja Peptida


Ex: Insulin (Kelenjar endokrin darah Sel target)
1. Insulin beriktan dengan reseptor (IR 2)
2. Mengaktifkan G+D
3. Adenil cyllase mengubah ATP CAMP
4. CAMP mengaktifkan kompleks kinase

Ke sel respon
Respon
sel memasukkan
Glikolisis glukosa
o Hormon Steroid
hormon yang dihasilkan oleh kelenjar gonad.
Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar adrenal
bagian korteks, seperti: Kortisol.

Transportasi dari kelenjar endokrin kenukleus


1. Hormon dari kelenjar endokrin dibawa oleh
protein carrier di dalam darah ke sel target
2. Melepaskan diri dari protein, kemudian
masuk ke membran sel sitoplasma
3. Hormon berkatan dengan Cytoplasmic
reseptor
4. Masuk ke Nukleus
5. Ditangkap oleh Nuclear reseptor
6. Berikata dengan sisi aktif pada DNA
(transkripsi dan translasi)
7. mRNA yang terbentuk dibawa ke Ribosom,
terjadi sintesis protein
8. Enzim/protein yang terbentuk (Respon)
SISTEM INDERA
 PENGERTIAN
Sistem indera adalah bagian dari sistem saraf
yang berfungsi untuk proses informasi indera.
Di dalam sistem indera, terdapat reseptor
indera, jalur saraf, dan bagian dari otak ikut
serta dalam tanggapan indera.
Alat indra merupakan suatu alat tubuh yang
mampu menerima rangsang tertentu. Indra
mempunyai sel-sel reseptor khusus untuk mengenali
perubahan lingkungan sehingga fungsi utama indra
adalah mengenal lingkungan luar atau berbagai
rangsang dari lingkungan di luar tubuh.
Macam-macam Sistem Indera
Kemoreseptor Mekanoreseptor Photoreseptor

alat indera alat indera


yang yang alat indera
merespon merespon yang
terhadap terhadap merespon
rangsangan rangsangan terhadap
zat kimia gaya berat, rangsangan
yaitu indera tegangan cahaya
pembau suara dan seperti
(hidung) dan tekanan yakni indera
indera indera peraba penglihatan
pengecap (kulit) dan atau mata.
(lidah). indera
pendengaran
(telinga).
 Indera Penglihatan / Penglihat (Mata)
Bagian-bagian mata dan fungsinya
 Kornea : menangkap cahaya yang masuk ke mata dan juga membantu dalam
memfokuskan cahaya pada retina.
 Retina: mengubah cahaya yang jatuh di atasnya menjadi impuls listrik yang dapat
dikirim ke otak.
 Pupil dan iris : mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata.
 Otot siliaris : mengatur tebal/tipisnya lensa mata.
 Aquos humor : memberi nutrisi dan melembabkan mata.
 Sklera : pembungkus mata.
 Otot siliari: Ini adalah jaringan berbentuk cincin yang memegang dan mengontrol
pergerakan lensa mata, dan karena itu, membantu dalam mengendalikan bentuk
lensa.
 Humor vitreous: Bertindak sebagai pengisi dan mencakup ruang antara lensa
mata dan retina. Hal ini juga memberikan perlindungan kepada lensa. Itu membuat
untuk sekitar dua-pertiga dari total volume mata, dan terutama terdiri dari air.
RETINA :
 Sel saraf.
 Bintik kuning : tempat jatuhnya bayangan.
 Bintik buta : tempat berkumpulnya saraf

optik.
 Fotoreseptor : 1. Sel batang (Gelap), pigmen

Rhodopsin.
2. Sel kerucut (Terang),
pigmen iodopsin (warna
merah, biru, hijau)
PROSES MELIHAT
Cahaya masuk ke
kornea

Aquous humor

Pupil dan iris mengatur jumlah cahaya


yang masuk. Sedikit (membesar,
sedikit (membesar)

Jika benda yang Jika benda yang


dilihat dekat, otot dilihat jauh, otot
siliaris siliaris relaksasi
berkontraksi(lensa (Lensa tipis,
memendek,tebal) memanjang)

Bintik kuning Fovea


Lanjutan….

Fotpreseptor

Redup (sel batang) Terang (Sel


kerucut)

Saraf

Otakbesar(lobus
oksipital)

Diterjemahkan
Indera Penciuman / Pencium (Hidung)
Struktur indera pembau.
Indera Pengecap / Perasa (Lidah)

Lidah adalah alat


indera yang
berfungsi untuk
merasakan
rangsangan rasa
Lidah mempunyai
dari benda-benda
2 yang
kelompok
masukotot
ke :
Otot intrinsik
dalam :
mulut kita.
gerakan halus
Otot ekstrinsik :
menghubungkan
lidah pada bagian
Proses pengecapan

Pengecap Pori Reseptor

Saraf
Merasakan rasa
Cereblum
Medula
/lobus hipotalamus
asam,manis,pa oblogata
parientalis
hit dan asin
Rasa yang dirasakan lidah
 Pahit : alkaloid (tumbuh-tumbuhan)
 Manis : adanya gugus OH- (molekul organik)
 Asam : H+
 Asin: ion Na, K, dan Cl
Indera Pendengaran / Pendengar (Telinga / Kuping)
Telinga

LUAR TENGAH DALAM

•Daun telinga Salurah • Tingkap oval


•Saluran auditori eustachius/tulang • Tingkap bulat
•Membran timpani/ pendengaran • Rumah siput
gendang telinga (martil,landasan, • Prgan corty
sanggurdi) • 3 saluran setengah
lingkaran
Telinga bagian tengah

Proses Mendengar
Indera Peraba (Kulit)

Pada kulit
terdapat reseptor
yang merupakan
percabangan
dendrit dari
neuron sensorik
yang banyak
terdapat di
Sekian...

TERMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai