Anda di halaman 1dari 9

Organisasi dan birokrasi Pemilu di Indonesia dalam aspek

pelaksanaan pengadaan dan distribusi logistik pemilu.


Logistik pemilu
Identifikasi jenis ( Kotak Suara, Surat
suara, Alkap dll)
Tahap perencanaan
Pengadaan dan
Produksi Produksi
Identifikasi Kebutuhan ( berapa buah yang
dibutuhkan di tiap TPS, di tingkat PPS, PPK,
Logistik
Kabupaten Kota , Provinsi dan KPU RI

Tahap distribusi KPU Kab/Kota PPK/PPS TPS

Memetakan untuk tepat waktu sesuai


dengan tahapan pemilu
Dalam Proses perencanaan pengadaan logistik diperhatikan :
 Jumlah yang akan diadakan;
 Kapan barang tersebut dibutuhkan dan diadakan;
 Dimana barang tersebut dapat diperoleh;
 Siapa yang akan menggunakan barang-barang tersebut
 Siapa yang bertanggung jawab melakukan pengadaan barang;
 Seberapa banyak barang itu dibutuhkan;
 Berapa hargabarang-barang yang akan diadakan;
 Bagaimana cara pengadaan barangnya; dan
 Bagaimana prosedur pengadaan barangnya. 
 Sehingga dapat diperoleh logistik Pemilu dengan spesifikasi yang sesuai kebutuhan,
jumlah yang tepat dan waktu pengadaan dan distribusi yang tepat
 Perencanaan logistik merupakan proses perumusan kebutuhan logistik yang akan
digunakan pada Pemilihan Umum yang didahului oleh usulan dari satker Provinsi
serta Kabupaten/Kota sesuai dengan norma, standar, prosedur dan kebutuhan yang
dituangkan dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum RI.
Proses Logistik Pemilu
 Perencanaan
 Sebelum memulai pengadaan logistic, KPU akan melakukan perencanaan dan
identifikasi kebutuhan logistic pemilu, biaya pengadaan dan distribusi logistic.
 KPU mengeluarkan SK terkait Kebutuhan dan spesifikasi Teknik perlengkapan
penyelenggaraan pemilu
 Pengadaan
 Logistik di hari Pemungutan dari Kotak suara, Surat suara, bilik, alat coblos, tinta,
formulir penghitungan dan rekapitulasi, alat kebutuhan TPS berdasarkan pada SK
KPU RI termasuk spesifikasinya.
 Logistik pemilu di adakan setelah DPT dan Jumlah TPS per kab/kota ditetapkan,
termasuk DCT dan Daftar Pasangan Calon.
 Pegadaan melalui e-katalog, sehingga proses dan kualitas sesuai dengan ketentuan
pengadaan
 KPU RI melakukan pengadaan untuk Kotak suara, Bilik Suara, Surat Suara, Untuk
KPU Provinsi melakukan pengadaan Plano untuk rekapitulasi sedang KPU kab/Kota
melakukan pengadaan untuk Alkap TPS
Lanjutan
 Penerimaan
 Setelah KPU RI, KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota melakukan pengadaan, maka logistic
pemilu mulai di distribusikan ke Kabupaten/Kota
 Mulai 2014 dan terutama 2019 proses pengadaan dan distribusi logistic dari KPU RI ke
Kabupaten/Kota menggunakan aplikasi SILOG.
 Packing dan Setting
 Setelah diterima, dilakukan pengecekan jumlah dan jenis logistic, apakah sesuai dengan
kebutuhan atau tidak, Jika tidak sesuai jumlahnya, KPU Bersurat meminta kekurangan
langsung dikirim oleh rekanan.
 Dilakukan setting dan packing sesuai kebutuhan per TPS di kabupaten/kota
 Untuk surat suara sesuai jumlah DPT+ 2% per TPS ( 2 % untuk surat suara cadangan)
 Distribusi
 Dalam pemilihan alat transportasi untuk distribusi menyesuaikan dengan geografis daerah
yang dituju.
 Melakukan Kerjasama dengan pihak terkait ( Polri dan TNI ) dalam pengamanan logistic
pemilu. Logistik Pemilu dari KPU Kab/Kota didistribusikan ke PPS, selanjutnya PPS dan PPK ke
TPS di wilayahnya di damping TNI dan Polisi.
Lanjutan
 Evaluasi
 Dilakukan setelah tahapan Pemilu selesai, digunakan untuk mengavaluasi dan memperbaiki
perencanaan, pengadaan, setting, distribusi logistic pada pemilu, sehingga pada pemilu selanjutnya,
kesalahan, kekurangan logistic tidak terulang lagi.
 SILOG ( Sistem Informasi Logistik)
 Untuk memudahkan KPU dalam melakukan monitoring dan supervisi proses pengadaan dan
pendistribusian logistik pemilu.
 sebuah aplikasi yang berbasis website di mana setiap KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota memiliki
akses untuk memberikan informasi terkait dengan proses pengadaan dan pendistribusian logistik
pemilu
 Operator SILOG pada masing-asing tingkatan secara berkala diminta melakukan pemutakhiran (up
date) informasi sampai di mana proses pengadaan, berapa jumlahnya, dan sampai di mana proses
pendistribusian logistik pemilu yang sedang berjalan.
 Dengan adanya SILOG sehingga setiap perubahan dan pergerakan logistik pemilu dapat dipantu oleh
KPU dan juga masyarakatsecara langsung.
 Di Pemilu 2019, SILOG sudah berjalan, tetapi pada prakteknya logistic yang dikirim rekanan memang
sesuai dengan jadwal hari yang telah ditetapkan KPU, tetapi jam kedatangan logistic yang banyak
melesat jauh berbeda sehingga ini sangat menggagu proses setting logistic di kabupaten kota.
( dijadwalkan tiba hari Rabu pukul 11 siang, tetapi prakteknya tiba di KPU hari Rabu pukul 8 malam )
Tahapan pengadaan dan distribusi logistic Pemilu 2019
Tahapan Pengadaan Pemilihan serentak 2020

Anda mungkin juga menyukai