Anda di halaman 1dari 15

Konsep Dasar Akuntansi

dan Dasar Pencatatan


Berpasangan
Pengertian Akuntansi

Secara umum, akuntansi (accounting) dapat diartikan sebagai sistem informasi


yang menyediakan laporan untuk para pemangku kepentingan mengenai aktivitas
ekonomi dan kondisi perusahaan.
Akuntansi adalah "bahasa bisnis" (language of business) karena melalui
akuntansilah informasi bisnis dikomunikasikan kepada para pemangku
kepentingan. Akuntansi menyediakan informasi bagi para pemangku kepentingan
dalam perusahaan.
Akuntansi menyediakan informasi bagi para
pemangku kepentingan dalam perusahaan melalui
proses berikut:
1. Mengidentifikasi pemangku kepentingan.
2. Menilai kebutuhan pemangku kepentingan.
3. Merancang sistem informasi akuntansi untuk memenuhi kebutuhan pemangku
kepentingan.
4. Mencatat data ekonomi mengenai aktivitas dan peristiwa perusahaan.
5. Menyiapkan laporan akuntansi bagi para pemangku kepentingan.
Pemangku Kepentingan

 Internal : Manajer dan Karyawan


 Eksternal : Investor, Kreditor, Konsumen, Pemerintah
Akuntansi Manajerial

Pemangku kepentingan internal meliputi manajer dan karyawan.


Pemangku kepentingan tersebut terikat secara langsung dalam mengelola dan
mengoperasikan bisnis. Area akuntansi yang menyediakan informasi bagi pemangku
kepentingan internal disebut dengan akuntansi manajerial (managerial accounting) atau
akuntansi manajemen (management accounting).
Tujuan dari akuntansi manajerial adalah menyediakan informasi yang relevan dan tepat
waktu untuk memenuhi kebutuhan manajer dan karyawan dalam hal pengambilan
keputusan. Sering kali, informasi tesebut bersifat sensitif dan tidak didistribusikan ke
pihak eksternal.
Contohnya adalah informasi mengenai pelanggan,harga, dan rencana pengembangan
bisnis.
Akuntan manajerial yang bekerja di dalamsuatu bisnis ditugaskan sebagai akuntan
swasta (private accountant).
Akuntansi Keuangan

Pemangku kepentingan eksternal adalah investor, konsumen, dan pemerintah.


Pemangku kepentingan tersebut tidak terlibat langsung dalam mengelola dan
mengoperasikan bisnis. Area akuntansi yang menyediakan informasi untuk pemangku
kepentingan eksternal disebut dengan akuntansi keuangan (financial accounting).
Tujuan dari akuntansi keuangan adalah menyediakan informasi yang relevan dan tepat
waktu untuk kebutuhan pengambilan keputusan bagi pemangku kepentingan yang tidak
terlibat di dalam bisnis.
Sebagai contoh, laporan keuangan mengenai operasi dan kondisi bisnis bermanfaat bagi
bank dan kreditor lainnya dalam memutuskan untuk memberikan pinjaman atau tidak.
Laporan keuangan bertujuan umum (general-purpose financial statement) adalah jenis
laporan akuntansi keuangan yang didistribusikan kepada pengguna eksternal. Istilah
bertujuan umum mengacu pada desain laporan keuangan yang mencakup luasnya
kebutuhan atas pengambilan keputusan.
Pengenalan Standar PSAK
Jika manajemen suatu perusahaan dapat mencatat dan melaporkan data
keuangan yang dirasa sesuai, maka perbandingan laporan keuangan antar
perusahaan akan sulit dilakukan. Oleh karena itu, akuntan keuangan mengikuti
standar akuntansi keuangan (SAK) dalam menyiapkan laporan keuangan.
SAK memungkinkan investor dan para pemangku kepentingan untuk
membandingkan laporan keuangan antar perusahaan.
Prinsip dan Konsep akuntansi dikembangkan dari riset, praktik akuntansi yang
berlaku umum, dan regulasi.
Dewan Standaar Akuntansi Keuangan (DSAK IAI) adalah badan otorisasi yang
memiliki tanggung jawab utama dalam mengembangkan standar akuntansi di
Indonesia.
DSAK IAI menerbitkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan juga
Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK).
Selain itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memiliki kewenangan atas akuntansi dan
pengungkapan keuangan untuk perusahaan yang sahamnya diperdagangkan dan
dijual kepada publik. OJK menerapkan prinsip akuntansi yang diterbitkan oleh
DSAK IAI.
4 Pilar Standar Akuntansi

 SAK ( Standar Akuntansi Keuangan)


 SAK ETAP (Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas )
 SAK Syariah (Standar Akuntansi Keuangan Syariah)
 SAP (Standar Akuntansi Pemerintah)
Pengenalan IFRS dan penerapan IFRS di
Indonesia
 IFRS ( International Financial Reporting Standards) merupakan Standar
Akuntansi Internasional yang saat ini dijadikan acuan secara internasional,
yang dikeluarkan oleh IASB (International Accounting Standard Board).
Sebelumnya lembaga ini bernama IASC (International Accounting Standard
Committee).
 Indonesia melakukan konvergensi penuh IFRS mulai tahun 2012.
 IFRS telah diterapkan di Indonesia sejak 2012 lalu. Dalam penerapannya,
pemerintah mewajibkan beberapa lembaga untuk menggunakan sistem IFRS
ini.

 Lembaga yang wajib menggunakan sistem IFRS menurut ketetapan pemerintah


adalah perbankan, asuransi, perusahaan publik, dan BUMN.
PENCATATAN BERPASANGAN
 SETIAP TRANSAKSI KEUANGAN YANG TERJADI SELALU
DICATAT DENGAN CARA SEDEMIKIAN RUPA SEHINGGA
JELAS PENGARUHNYA TERHADAP AKTIVA, KEWAJIBAN,
MODAL, PENDAPATAN DAN BIAYA.
 PRINSIP UTAMA SISTEM INI ADALAH bahwa setiap
transaksi selalu dicatat dengan mendebet dan mengkredit
dua buah rekening atau lebih dengan jumlah yang sama
REKENING
 ADALAH SUATU ALAT UNTUK MENCATAT
TRANSAKSI KEUANGAN YANG BERSANGKUTAN
DENGAN AKTIVA, HUTANG, MODAL, PENDAPATAN
DAN BIAYA.
 KUMPULAN REKENING YANG DIGUNAKAN DALAM
PEMBUKUAN SUATU PERUSAHAAN DISEBUT BUKU
BESAR/LEDGER
Contoh nama dan kode rekening
Contoh nama dan kode rekening
SALDO REKENING
JENIS PERTAMBAHAN PENGURANGAN SALDO
REKENING
AKTIVA D K D

HUTANG K D K

MODAL K D K

PENDAPATAN K D K

BIAYA D K D
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai