1
9.2. Biaya Modal Hutang Jangka Panjang (Obligasi)
Contoh :
PT COC berencana menjual obligasi sejumlah Rp 5.000.000 untuk jangka
waktu 10 tahun. Obligasi akan memberikan kupon 9% (dibagikan setiap
tahun) dengan nilai par Rp 500. Bila tingkat bunga yang ditawarkan oleh
obligasi lain dengan risiko yang setara = 10% (lebih besar dari tingkat
bunga/kupon PT COC) maka obligasi tersebut akan dijual dengan discount
seharga:
1 10 % 10
500
P 0 9% x500 1
= Rp 469
10%
1 10 % 10
Bila flotation cost = 1% dari nilai par maka penerimaan bersih dari
penjualan obligasi adalah: Rp 469 – (1% x Rp 500) = Rp 464
2
Memperkirakan besarnya biaya modal sebelum pajak dapat
dilakukan dengan rumus:
Parvalue Nd )
I
n
Kd
Nd Parvalue
2
Di mana : I = nominal kupon (dalam rupiah)
Nd = Penerimaan bersih dari penjualan obligasi
n = maturitas obligasi
Contoh:
Mengambil data untuk kasus sebelumnya maka
500 464
45
10
kd
464 500
2
48,6
kd = 10,08% 10,1%
482 3
Biaya modal setelah pajak:
Biaya modal saham preferen (kp) adalah rasio antara dividen saham preferen
dengan penerimaan penjualan saham preferen. Penerimaan penjualan saham
adalah sejumlah uang yang akan diterima dikurangi dengan flotation cost.
Secara matematis perhitungan biaya modal saham preferen dapat dinyatakan
sbb:
Kp = Dp/Np
Contoh:
kp
Dp
10% xRp175 Rp17,5
10,6%
Np Rp175 Rp10 Rp165
5
9.4. Biaya Modal Saham Biasa
D1 D1
ks g ; berasal dari persamaan P0
P0 ks g
Contoh :
PT COC hendak memperhitungkan besarnya biaya modal sendiri (ks). Bila
diketahui bahwa harga pasar saham biasa (P0) = Rp 100/ lembar, dividen
yang akan dibagikan pada akhir tahun yang akan datang = Rp 5/ lembar,
dan tingkat pertumbuhan dividen = 6 % maka :
D1 Rp5
ks g 6% 11 %
P0 Rp100
6
Capital Asset Pricing Model
ks Rf xkm Rf
di mana Rf = tingkat pengembalian bebas risiko dan km = tingkat
pengembalian pasar (tingkat pengembalian portofolio pasar dari sejumlah
aktiva)
Contoh:
Biaya modal sendiri PT COC bila diketahui Rf = 4%, = 1 dan km= 11%
adalah:
ks 4% 1x11 % 4% 11 %
7
Biaya modal laba ditahan (kr)
Contoh:
Dengan menganggap bahwa kr =ks maka kr untuk PT COC adalah 11%
Biaya modal laba ditahan tidak perlu disesuaikan dengan flotation cost karena melalui laba
ditahan perusahaan memperoleh dana tanpa mengeluarkan flotation cost.
D1 Rp5
kn g 6% 11,55% 11,6%
Nn Rp94 Rp 4
9
9.5. Weighted Average Cost Of Capital
Persamaan matematisnya adalah sbb:
ka wixki wpxkp wsxkratau kn
di mana :
Wi = proporsi hutang jangka panjang dalam struktur modal perusahaan
Wp = proporsi saham preferen dalam struktur modal perusahaan
Ws = proporsi modal sendiri dalam struktur modal perusahaan
wi wp ws 1
Contoh:
Berdasarkan berbagai perhitungan yang telah dilakukan sebelumnya, diketahui
bahwa:
Biaya hutang jangka panjang(k1) = 6,1%
Biaya modal saham preferen(kp) = 10,6%
Biaya modal laba ditahan (kr) = 11%
Biaya penerbitan saham baru(kn) = 11,6%
Bila pembobotan yang digunakan adalah :
Hutang jangka panjang = 40%
Saham preferen = 10%
Modal sendiri = 50%
Maka WACC = (0,4 x 6,1% ) + (0,1 x 10,6%) + ( 0,5 x 11%) = 9%. Perusahaan
akan menolak proyek yang memberikan tingkat pengembalian kurang dari 9%. 10
9.6. Biaya Marjinal Dan Keputusan Investasi
Afj
Bpj
wj
di mana : BPj = breaking point untuk sumber pembiayaan j, Afj =
Jumlah dana yang tersedia dari sumber pembiayaan j pada biaya
tertentu, wj = bobot struktur modal (dinyatakan dalam bentuk
desimal) untuk sumber pembiayaan j.
11
Contoh :
Ketika seluruh laba ditahan PT COC sejumlah Rp 3.000.000 dengan kr = 11%
telah habis digunakan, PT COC perlu menerbitkan saham biasa dengan biaya
kr = 12%.
Selain itu, PT COC berharap dapat meminjam hutang jangka panjang sejumlah
Rp 4.000.000 dengan ki = 6,1% dan tambahannya akan dikenai ki= 8,9%.
Dengan demikian terdapat dua breaking point, yaitu:
Rp 4.000.000
Rp10.000.000
0,4 12
Contoh:
Tabel 9.1
Perhitungan WACC Pada 3 Skenario Pembiayaan
4. 0,4 x 10 jt = 4 jt = 6,1%
5. Tak dibatasi = 10,6%
6. 0,5 x 10 jt = 5 jt = 12%
15
Tabel berikut ini adalah contoh IOS dari perusahaan ELMO :
Tabel 9.2
IOS Perusahaan ELMO
16
17
Dari keterangan di atas dapat dilihat terdapat 2
breaking point:
BPcommon equity=300.000/0,5=600.000
BPutang jangka panjang=400.000/0,4=1000.000
18
WACC PT RITA
INTERVAL SUMBER PROPORSI BIAYA TERTIMBANG
0 - 600.000 Utang 40 5,6 2,2
Shm Preferren 10 9 0,9
Saham Biasa 50 13 6,5
Weighted Average C o C 9,6
600.000- Utang 40 5,6 2,2
1.000.000 Shm Preferren 10 9 0,9
Saham Biasa 50 14 7,0
Weighted Average C o C 10,1
Utang 40 8,4 3,4
Shm Preferren 10 9 0,9
Saham Biasa 50 14 7,0
Weighted Average C o C 11,3
19
Membuat
keputusan Investment IRR Initial Cumulative
opportunity Investment Investment
pembiayaan /
investasi,
bila A 15 100.000 100.000
diketahui: B 14,5 200.000 300.000
C 14 400.000 700.000
D 13 100.000 800.000
E 12 300.000 1.100.000
F 11 200.000 1.300.000
G 10 100.000 1.400.000
21