Anda di halaman 1dari 6

Muhammad Iqbal Najid Nasti

HAK dan KEWAJIBAN


Para Pihak dalam Penerbi-
tan Surat Berharga
01 CEK

02 WESEL

03 SURAT SANGGUP

04
CEK
Cek merupakan surat berharga yang berisi perintah tidak bersyarat kepada
bank yang memelihara rekening nasabah untuk membayarkan sesuatu jum-
lah uang tertentu kepada orang tertentu atau yang ditujukan olehnya


kepada pembawanya. Menurut ketentuan pasal 178 KUHD, setiap surat
cek memuat
syarat-syarat formal sebagai berikut:
a. Istilah cek harus dimuatkan dalam teksnya sendiri dan

disebutkan dalam bahasa surat itu dutulis.
b. Perintah tidak bersyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu
c. Nama orang yang harus membayar
d. Tanggal dan tempat surat cek diterbitkan
e. Tanda tangan orang yang menerbitkan.
Dalam penerbitan cek, hubungan hukum yang terjadi antara penarik (drawer),
tertarik (drawee, yang selalu bank), dan penerima atau pemegang cek (payee).
Drawer mempunyai hak untuk menarik kembali dana yang bersangkutan.
 Ketika ia (pemilik dana bank) harus membayar sejumlah uang kepada pihak
ketiga, ia berhak memerintahkan bank untuk membayar kepada orang tersebut
dengan dana yang ia simpan di bank yang bersangkutan.
Penarikan dana dengan cek dapat dilakukan jika sebelumnya telah disepakati
bahwa dana tersebut dapat ditarik dengan menggunakan cek.
bila drawer tidak mempunyai dana yang cukup, bank berhak menolak untuk
membayar.
penarik berkewajiban untuk menanggung pembayaran cek kosong tersebut.
para debitur cek adalah tertarik (bank) dan penarik sendiri.
WESEL

Wesel adalah surat berharga bertanggal dan menyebutkan tempat


penerbitannya, yang merupakan perintah tanpa syarat oleh penarik untuk
membayar kepada pihak pemegang atau ditujukan pemegang tersebut. wesel
menggunakan sumber pembayaran yang berasal dari rekening bank penerbit dan
bukan dari rekening nasabah perorangan.
Dalam wesel, hubungan hukum terjadi antara penerbit atau penarik (drawer),
para endosen, dan pemegang terakhir atau payee. Jika tertarik (drawer) telah
melakukan akseptasi, maka tertarik juga termasuk salah satu pihak yang
berkewajiban membayar wesel kepada pemegangnya jatuh tempo dan begitu
juga sebaliknya.
SURAT SANG-
GUP
Dalam surat sanggup hubungan hukum yang adalah antara
penerbit dengan pemegang surat sanggup. surat sanggup
diterbitkan untuk melunasi pinjaman oleh orang yang telah
mendapatkan fasilitas pinjaman.

Permintaan penerbitan surat sanggup didasari oleh si pem-


injam tidak mau terlalu terikat dengan tanggal jatuh tempo
yang disanggupi oleh penerima pinjaman. Dengan
memegang surat sanggup ia dapat memperoleh uang
tunai dengan menjual surat sanggup tersebut sebelum
jatuh tempo.
 
Surat sanggup mencantumkan jumlah pokok hutang serta
bunga (apabila ada), tanggal jatuh tempo pembayaran dan
sejumlah ketentuan yang mengatur apabila si pembayar
mengalami gagal bayar.

Anda mungkin juga menyukai