Anda di halaman 1dari 19

PENANGANAN

KEGAWAT-DARURATAN MEDIK
Pendahuluan
Patah tulang adalah cerai tulang yang biasanya

disebabkan oleh adanya rudapaksa yang timbul

secara mendadak.
PATAH TULANG :
- Tertutup
- Terbuka

Prinsip pertolongan pertama :


- Imobilisasi dg spalk melewati 2 sendi.
PEMBAGIAN PATAH TULANG

Berdasarkan hubungan antara ujung tulang


yang mengalami patah tulang dengan jaringan
Disekitarnya, patah tulang dibagi menjadi :

a. Patah tulang tertutup

b.Patah tulang terbuka


PATAH TULANG TERTUTUP
 Patahan tulang tidak mempunyai hubungan
dengan udara (tidak menembus kulit)
PATAH TULANG TERBUKA
 Pada jaringan kulit terobek sehingga ada
hubungan antara patahan tulang dengan udara
luar.
Jika pada kasus patah tulang ada bagian lain yang
cidera selain tulang yang patah, maka hal ini disebut
Patah tulang komplikata.
Perlu diperhatikan
Jika dalam pengamatan diduga ada patah tulang,
maka korban harus diperlakukan sebagai patah
tulang sampai diperiksa petugas kesehatan.
Gejala
1. Ada riwayat rudapaksa
2. Nyeri tekan maupun nyeri pada gerakan
sepanjang sumbu tulang yang patah
3. Pembengkakan pada daerah patah tulang
4. Perubahan bentuk
5. Anggota badan yang patah dan persendian-
persendian yang terdekat tidak dapat
digerakkan
6. Krepitasi
Riwayat rudapaksa dan nyeri, atau nyeri tekan serta
nyeri pada gerakan sepanjang sumbu tulang yang
patah selalu ada
TINDAKAN PERTOLONGAN
1. Imobilisasi dengan membidai tulang yang patah
dengan teknik yang benar
2. Menjauhi segala tindakan yang dapat
mengakibatkan cidera pada si korban bertambah
banyak.
3. Jangan melakukan reposisi pada pertolongan
pertama, reposisi harus dilakukan di rumah sakit.
HAL YANG PERLU DILAKUKAN PADA
PERTOLONGAN PERTAMA

1. Mencegah syok
2.Menghentikan perdarahan
3. Membidai dengan teknik yang benar
4.Transportasi
1. Mencegah syok
Jauhnya pengangkutan ke pos-pos
kesehatan serta pembidaian yang kurang
baik, selalu beresiko menimbulkan syok
karena nyeri (syok neurogenik).
Karena itu, pembidaian yang benar sangat
dituntut agar dapat mencegah terjadinya
syok neurogenik tersebut.
2. Menghentikan perdarahan
Kehilangan darah dalam jaringan lunak
dapat memicu terjadinya syok dengan tanda-
tanda pucat, berkeringat dingin, hipotensi,
tachicardi dan sering disertai gangguan
fungsi dari beberapa atau semua organ vital
misalnya gangguan otak dengan gejala
bingung sampai koma.
3. Pembidaian
Pada patah tulang diperlukan imobilisasi dua
sendi dari ujung-ujung tulang yang patah untuk
mencegah pergerakan yang dapat menambah
cedera. Maka dari itu diperlukan bidai.
Alat alat yang dapat dipergunakan sebagai bidai:
a. Anggota tubuh sendiri
b. Bambu, cabang pohon, pelepah pisang, papan
c. Selimut atau kain digulung, bantal, guling
d. Majalah, koran, karton
e. Bidai dari kayu, metal atau bidai udara (pneumo
splint)
Patah Tulang Tungkai Bawah

Anda mungkin juga menyukai