PROGRAM STUDI
PROFESI KEBIDANAN
POLITEKNIK TIARA BUNDA
2022
PENDAHULUAN
Imunisasi sangat penting untuk tubuh seseorang agar kebal dari penyakit.
Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara
aktif terhadap suatu penyakit. Apabila kelak terpapar dengan penyakit tersebut
tidak akan menderita penyakit tersebut karena system imun tubuh mempunyai
sistem memori daya ingat, ketika vaksin masuk ke dalam tubuh maka dibentuk
antibodi untuk melawan vaksin tersebut dan sistem memori akan menyimpan
sebagai pengalaman (Butarbutar, 2018). Penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi (PD3I) yaitu tuberculosis, difteri, pertusis, tetanus, hepatitis B,
pneumonia, meningitis, polio dan campak.
Pengertian pemberian obat secara intramuscular
Pengertian pemberian obat secara intramuscular adalah pemberian obat/cairandengan cara
dimasukkan langsung ke dalam otot (musculus).
Pemberian obat dengan cara ini dilakukan pada bagian tubuh yang berotot besar, agar tidak ada kemungkinan
yang menusuk saraf, misalnya pada bokong dan kaki bagian atas atau pada lengan bagian atas. Pemberian obat
seperti ini memungkinkan obat akan dilepas secarab berkala dalam bentuk depot obat.
Jaringan intramuscular terbentukdari otot yang bergaris yang mempunyai banyak vaskularisasi aliran darah
tergantung dari posisi otot di tempat penyuntikan.
Tujuan Pemberian Obat secara intramuscular yaitu agar obat di abssorbsi oleh tubuh dengan cepat.
Indikasi dalam Pemberian Obat Secara Intramuscuar biasa dilakukan pada pasien yang tidak sadar dan tidak mau bekerja sama karena tidak
memungkinkan untuk diberikan obat secara oral, bebas dari infeksi, lesi kulit, jaringan parut, benjolan tulang, otot atau saraf besar di bawahnya.
Kontra indikasi dalam pemberian obat secara intramuscular yaitu : infeksi, lesi kuit, jaringan parut, benjolan tulang, otot atau saraf besar di
bawahnya.
1. Pada daerah paha ( vastus lateralis ) dengan cara anjurkan pasien untuk berbaring terentang dengan lutut sedikit fleksi.
2. Pada ventrogluteal dengan cara anjurkan pasien untuk miring, tengkurap atau terlentang dengan lutut atau panggul
miring dengan tempat yang di injeksi fleksi. Area ini paling banyak dipilih untuk injeksi muscular karena pada area ini
tidak terdapat pembuluh darah dan saraf besar.
3. Pada daerah dorsogluteal dengan cara anjurkan pasien untuk tengkurap dengan lutut diputar kea rah dalam atau miring
dengan lutut bagian atas dan pinggul fleksi dan diletakan dengan tungkai bawah.
4. Pada daerah deltoid ( lengan atas ) dengan cara anjurkan pasien untuk duduk atau berbaring mendatar lengan atas fleksi.
Hal-hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Peberian Obat Secara IM
a. Tempat injeksi