Anda di halaman 1dari 28

Kebijakan Pemerintah

Kolonial di Hindia Belanda

Oleh: Dea Veronika


Tujuan Pembelajaran
● Peserta didik mampu memahami dan menganalisis kebijakan Gubernur Jendral Daendels di
Hindia Belanda
● Peserta didik mampu memahami dan menganalisis kebijakan Gubernur Jendral Janssens di Hindia
Belanda
● Peserta didik mampu memahami dan menganalisis kebijakan tanam paksa di Hindia Belanda
Pokok Pembahasan

Kebijakan masa Kebijakan masa


Pemerintahan Daendels Pemerintahan Janssens

Kebijakan Sistem
Tanam Paksa
Titik Awal Kekuasaan
Kerajaan Belanda di Indonesia

Setelah VOC bubar, segala tanggung jawab


VOC diambil alih oleh kerajaan Belanda.
Pecah perang antara
Belanda dan Prancis
Raja Louis Napoleon Bonaparte

Republik
Bataaf
Setelah terjadi penaklukan besar-besaran di Eropa termasuk Belanda
oleh Napoleon dari Prancis, segala bentuk pemerintahan ditanah yang
dikuasai harus disesuaikan dengan kemauan Prancis. Kerajaan Belanda
menjadi bagian dari Prancis dan diubah menjadi Republik Bataaf yang
merupakan sistem pemerintahan baru bagi Belanda.
Masa Pemerintahan
Daendles

Pada tahun 1808-1811 Herman Williem Daendles menjadi


Gubernur Jendral Hindia Belanda. Tugas utama yang harus
dilaksanakan oleh Daendels yaitu mempertahankan pulau
jawa dari serangan pasukan Inggris. Dalam upaya tersebut,
perhatian Daendles hanyalah terhadap pertahanan dan
ketenaran.
Daendles memperkuat armadanya dengan melatih
penduduk pribumi. Pembangunan angkatan perang,
dilengkapi dengan pendirian benteng-benteng, pabrik
mesiu, dan juga rumah sakit tentara. Selain itu, atas dasar
pertimbangan pertahanan Daendles memerintahkan
pembuatan jalan pos dari Anyer di Jawa Barat sampai
Panarukan di Jawa Timur.
Pelabuhan Merak

Tugas selanjutnya, Daendels


memerintahkan untuk membuat perahu-
perahu kecil. Kemudian pembuatan
Pelabuhan-Pelabuhan tempat
bersandarnya perahu-perahu perang itu,
Daendels merencanakan di daerah
Banten Selatan. Proses pembuatannya
memakan ribuan korban jiwa akibat
penyakit malaria yang menyerang para
pekerja. Akhirnya pembuatan Pelabuhan
tidak selesai.
Di samping itu, pembuatan Pelabuhan di Pelabuhan Surabaya
Merak juga mengalami kegagalan dan
hanya usaha untuk memperluas Pelabuhan
di Surabaya yang cukup memuaskan
Ada di atas mentri dan Presiden
Indonesia. Tetapi tidak memiliki
jabatan. Siapakah aku?

PECI
Mengapa matahari selalu tenggelam?

Karena matahari itu tidak


bisa berenang
Dalam proses Pembangunan ini dibutuhkan tenaga rakyat
seperti wajib kerja (verplicte diensten), wajib penyerahan yaitu
pajak hasil bumi (kontingen), tidak hanya itu Daendels juga
mengadakan peminjaman paksa dan monopoli beras serta
menjual sebagian tanah pemerintah kepada kaum penguasa
(swasta).
Pada saat itu Napoleon melihat tindakan
Daendels sangat otoriter, maka tahun 1811 ia
dipanggil kembali ke negeri Belanda dan
digantikan oleh Gubernur Jendral Janssens.

Akhir dari perjalanan Daendels


Masa pemerintahan Janssens

Jan Willem Janssen merupakan Gubernur Jendral


yang memulai jabatannya dalam kondisi genting.
Banyak prajurit peninggalan Daendels yang tidak
cakap menjadi seorang prajurit, sehingga ia mudah
dikalahkan oleh Inggris. Tidak lama setelah
Daendels diganti dengan Janssens, tentara Inggris
di bawah pimpinan Lord Minto menyerang Jawa,
sehingga akhirnya dengan mudah merebut Batavia.
Pada tanggal 18 September 1811 pula, Janssens
menyerah tanpa syarat kepada Inggris di perjanjian
Kapitulasi Tuntang.
Kapitulasi Tuntang

Seluruh kekuatan militer Belanda di Asia Tenggara harus


diserahkan kepada Inggris;

Hutang pemerintahan Belanda tidak diakui oleh Inggris; dan

Pulau Jawa, Madura dan semua pangkalan Belanda di luar


pulau Jawa menjadi kekuasaan Inggris.
03
Kebijakan sistem tanam paksa

Culturstelsel

Start!
Sistem tanam paksa

Pemerintah Belanda selanjutnya dipegang


oleh sebuah komisi yang beranggotakan
Vander Capellen, Elout, dan Butskes.
Kebijakan yang diambil oleh Van der
Capellen salah satunya adalah dengan
menyewakan tanah kepada penguasa-
penguasa Eropa. Selanjutnya, pemerintah
Kolonial Belanda di bawah pimpinan
Gubernur Jendral Van den Bosch mengambil
kebijakan tanam paksa tahun 1830 yang
dikenal culturstelsel.
Ketentuan-ketentuan dalam Sistem
Tanam Paksa

01 02 03 04
Pekerjaan untuk memelihara Hasil tanaman yang dipungut dikirim ke
Penduduk Indonesia menyediakan Bagian tanah yang disediakan tanaman tidak boleh melebihi pusat-pusat daerah untuk ditimbang.
sebagian dari tanah sawahnya sebanyak seperlima luas sawah lamanya pekerjaan yang Sebagian dari hasil tanaman, kira-kira
untuk ditanami tanaman yang laku bebas dari pajak. diperlukan untuk memelihara sebanding dengan nilai sewa tanah akan
di pasar Eropa.
sawahnya sendiri. diserahkan Belanda.

05 06 07 08
Pembagian tugas kepada petani yaitu,
Jika tanaman rusak akibat bencana Para petani akan bekerja di bawah Penduduk yang tidak menyediakan
ada yang bertugas menanam saja,
alam dan bukan kelalaian petani, pimpinan para pamong raja dan tanahnya untuk culturstelsel wajib
memungut hasil, mengirim hasil
maka hasil tanamannya tidak diawasi oleh pegawai-pegawai kerja di perkebunan selama 66 hari
kepusat-pusat pengumpulan, bekerja
diwajibkan dikirim ke Belanda. Belanda. dalam setahun.
di pabrik.
Makan, makan apa yang tidak bikin
kenyang, tapi malah kesakitan?

Makan hati
Ikan, ikan apa yang bikin sakit hati?

IKA’nt LOvE YoU


Pelaksanaan Sistem Tanam
Paksa

Perencanaan untuk memeras ekonomi Indonesia


dengan kedok agama, adat istiadat rakyat dan
hubungannya dengan pejabat-pejabat seperti raja,
bupati maupun lurah. Hal ini disebabkan karena
kepentingan negeri Belanda didahulukan ketimbang
kepentingan rakyat Indonesia (krisis keuangan)
Penyelewengan praktek Sistem
Tanam Paksa

01 02
Ketentuan tanah pertanian Ketentuan waktu

Diperlukan waktu untuk menanam


Penduduk menyediakan tanah tidak tanaman tidak boleh melebihi waktu
melebihi seperlima dari tanah yang menanam, ternyata dalam
dimiliki petani. Tetapi kenyataannya pelaksanaannya melebihi 66 hari
lebih dari seperlima, sepertiga yang dalam setahun.
dimiliki petani.
Dampak Sistem Tanam Paksa
Kegiatan tanam paksa mengakibatkan penderitaan untuk rakyat
mulai dari kelaparan dan wabah penyakit dimana=mana,
sehingga angka kematian meningkat tajam. Hal ini
mengakibatkan menurunnya Jumlah penduduk di daerah
tersebut.
GAMES

Talking Stick
Quick quiz

Kebijakan-kebijakan pemerintah
kolonial di Hindia Belanda

Start!
Kesimpulan
Kebijakan pemerintah kolonial terbagi menjadi tiga, yakni kebijakan masa pemerintahan
Dandels, kebijakan masa pemerintahan Jassen, dan kebijakan sistem tanam paksa. Saat
itu Kerajaan Belanda dibawah kekuasaan Prancis, sehingga untuk meneruskan jajahan
Belanda di wilayah Hindia Belanda, Raja Louis Napoleon Bonaperte mengirim utusan
ke Hindia Belanda. Setelah era Napolen, akhirnya Prancis bisa mengembangkan
perusahaannya sendiri dan tidak membutuhkan Belanda sebagai perantara perdagangan.
Tahun 1830 negeri Belanda pecah karena perlawanan orang-orang Belgia, akibat perang
ini terjadi keruntuhan keuangan Belanda dan berakhir dengan kemerdekaan Belgia.
Belanda kembali menguasai Hindia Belanda dengan perjanjian Konvensi London untuk
mengeksploisasi SDA dengan menerapkan sistem tanam paksa.

Anda mungkin juga menyukai