Anda di halaman 1dari 14

4

Konteks Perusahaan
(Organization of Context)

©BENEFITA IMS-01-03 # 1
4 Konteks Perusahaan

4.1 Pemahaman perusahaan dan konteksnya


(Understanding the organization and its context)
4.2 Pemahaman kebutuhan dan harapan stakeholders
(Understanding the needs and expectations of interested parties)
4.3 Penentuan ruang lingkup sistem manajemen lingkungan

(Determining the scope of the environmental management system)


4.4 Sistem manajemen lingkungan
(Environmental management system)

©BENEFITA IMS-01-03 # 2
4.1 Pemahaman perusahaan dan konteksnya req.

 Perusahaan harus menentukan isu-isu eksternal dan


internal:
• yang relevan dengan maksud penerapan SML
• yang mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk
mencapai hasil yang diinginkan dari SML
 Isu-isu itu termasuk kondisi lingkungan:
• yang dipengaruhi oleh perusahaan
• yang mampu mempengaruhi perusahaan

©BENEFITA IMS-01-03 # 3
4.1 Pemahaman perusahaan dan konteksnya

Isu-isu eksternal dan internal:


a. Kondisi lingkungan terkait dengan iklim, kualitas udara,
kualitas air, penggunaan lahan, kontaminasi eksisting,
ketersediaan sumber daya alam, keanekaragaman hayati
b. Budaya eksternal, sosial, politik, legal, keuangan,
teknologi, ekonomi, kondisi natural dan kompetisi baik
lokal, regional, maupun internasional
c. Kondisi dan karakteristik internal perusahaan: kegiatan,
produk, jasa, arahan strategis, budaya dan kemampuan
(SDM, pengetahuan, proses dan sistem)

©BENEFITA IMS-01-03 # 4
4.2 Pemahaman kebutuhan dan harapan stakeholders req.

 Perusahaan harus menentukan:


a. Stakeholders yang relevan dengan SML
b. Kebutuhan dan harapan (i.e persyaratan)
stakeholders
c. Kebutuhan dan harapan yang menjadi kewajiban
pemenuhannya

©BENEFITA IMS-01-03 # 5
4.2 Pemahaman kebutuhan dan harapan stakeholders

 Perusahaan mendapatkan pemahaman umum tentang


kebutuhan dan harapan yang diungkapkan stakeholders
perusahaan (internal dan eksternal) yang relevan
 Perusahaan mempertimbangkan pengetahuan yang
diperoleh dalam menentukan yang mana kebutuhan dan
harapan tersebut yang harus atau dipilih untuk dipenuhi,
mis: kewajiban pemenuhan
 Dalam hal stakeholder merasakan sendiri pengaruh
keputusan dan kegiatan perusahaan terkait dengan
kinerja lingkungan, perusahaan mempertimbangkan
kebutuhan dan harapan yang telah diketahui atau
diungkapkan tersebut

©BENEFITA IMS-01-03 # 6
4.2 Pemahaman kebutuhan dan harapan stakeholders

 Persyaratan stakeholders tidak selalu menjadi persyaratan


perusahaan. Beberapa persyaratan stakeholders menjadi
wajib (mandatory) karena telah dijadikan hukum, regulasi,
izin atau lisensi.
 Perusahaan dapat memutuskan untuk secara sukarela
(voluntary) setuju atau menyetujui persyaratan
stakeholders lainnya (mis: memasukkan kedalam kontrak
kerjasama, menjadikan inisiatif sukarela). Sekali
perusahaan telah menyetujui maka menjadi persyaratan
perusahaan (kewajiban pemenuhan) dan diperhitungkan
dalam perencanaan SML

©BENEFITA IMS-01-03 # 7
4.3 Penentuan ruang lingkup sistem manajemen lingkungan req.

 Perusahaan harus menentukan ruang lingkup dan aplikasi


SML
 Dalam menentukan ruang lingkup perusahaan harus
mempertimbangkan:
a. Isu eksternal dan internal yang relevan (lih: 4.1)
b. Kewajiban pemenuhan (lih: 4.2)
c. Unit, fungsi dan batas-batas fisik
d. Kegiatan, produk dan jasa
e. Kewenangan dan kemampuan melakukan pengendalian dan
pengaruh

©BENEFITA IMS-01-03 # 8
4.3 Penentuan ruang lingkup sistem manajemen lingkungan

 Setelah ruang lingkup didefinisikan, seluruh kegiatan,


produk dan jasa perusahaan tersebut dimasukkan
kedalam SML
 Ruang lingkup harus dipelihara dalam informasi
terdokumentasi dan tersedia untuk stakeholders

©BENEFITA IMS-01-03 # 9
4.3 Penentuan ruang lingkup sistem manajemen lingkungan

 Manajemen puncak (bagian) perusahaan memiliki


wewenang membentuk SML
 Dalam menetapkan ruang lingkup, kredibilitas SML
tergantung pada pemilihan batas-batas perusahaan
 Perusahaan mempertimbangkan tingkat pengendalian dan
pengaruh yang dapat mengerahkan kegiatan, produk dan
jasa menuju life cycle perspective
 Penetapan ruang lingkup tidak untuk mengeluarkan
kegiatan, produk, jasa atau fasilitas yang (bisa) menjadi
aspek penting
 Penetapan ruang lingkup tidak untuk menghindari
kewajiban pemenuhan
©BENEFITA IMS-01-03 # 10
4.3 Penentuan ruang lingkup sistem manajemen lingkungan

 Ruang lingkup adalah faktual dan pernyataan yang


mewakili operasi perusahaan dan tidak menyesatkan
stakeholders
 Sekali perusahaan menegaskan sesuai dengan SI ini,
ruang lingkup SML ini tersedia untuk stakeholders

©BENEFITA IMS-01-03 # 11
4.4 Sistem manajemen lingkungan req.

 Untuk mencapai hasil yang diinginkan (termasuk


meningkatkan kinerja lingkungan), perusahaan harus
membentuk, mengimplementasikan, memelihara dan
meningkatkan terus-menerus SML, termasuk proses yang
dibutuhkan dan interaksinya, menurut SI ini
 Perusahaan harus mempertimbangkan pengetahuan yang
diperoleh di 4.1 dan 4.2 ketika membentuk dan
memelihara SML

©BENEFITA IMS-01-03 # 12
4.4 Sistem manajemen lingkungan

 Perusahaan memelihara (retain) kewenangan dan


pertanggungjawaban untuk memutuskan bagaimana
memenuhi persyaratan SI ini, termasuk tingkat detilnya
dan sejauh mana itu:
a. Membentuk satu atau lebih proses yang memiliki keyakinan
bahwa itu dikendalikan, dilakukan sesuai rencana dan mencapai
hasil yang diinginkan
b. Mengintegrasikan persyaratan SML kedalam proses bisnis yang
bervariasi, seperti: desain dan pengembangan, procurement,
HR, sales dan marketing
c. Menggabungkan isu-isu yang terkait dengan konteks
perusahaan (4.1) dan persyaratan stakeholders (4.2) kedalam
SML

©BENEFITA IMS-01-03 # 13
4.4 Sistem manajemen lingkungan

 Jika SI diimplementasikan untuk bagian yang spesifik dari


perusahaan, kebijakan, proses dan informasi
terdokumentasi yang dibuat oleh bagian lain perusahaan
dapat digunakan untuk memenuhi persyaratan SI ini

©BENEFITA IMS-01-03 # 14

Anda mungkin juga menyukai