5.3
5.2
5.1
4.6
4.5
4.4
4.3
4.2
4.1
3.18
3.17
3.16
3.15
3.14
3.13
3.12
3.11
3.1
3.9
3.8
3.7
3.6
3.5
3.4
3.3
3.2
3.1
2.6
2.5
2.4
2.3
2.2
2.1
1.6
1.5
1.4
1.3
1.2
1.1
0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0
%
Cat Source Jika NC Finding
ITEM ISO ISO Regulation Finding Category D/L Max Score Score % Remarks
45001:2018 14001:2015 and Others (Major/Minor)
ITEM ISO ISO Regulation Finding Category D/L Max Score Score % Remarks
45001:2018 14001:2015 and Others (Major/Minor)
ITEM ISO ISO Regulation Finding Category D/L Max Score Score % Remarks
45001:2018 14001:2015 and Others (Major/Minor)
AC 1.5.3 Tugas dan tanggung jawab serta wewenang K3L yang menjadi akuntabilitas dari
lini manajemen telah ditinjau serta didalamnya mencakup memastikan kesesuian D 10
dan pelaporan kinerja sistem Manajemen K3L
AC 1.5.4 Pencapaian K3L Accountability menjadi bahan tinjauan untuk Penilaian kinerja
D 10
(Performance Review) lini manajemen.
AA 1.5.5 Pengelolaan K3L terintegrasi dalam setiap fungsi dan level (unit kerja) yang ada
D 10
didalam perusahaan
SUBTOTAL 55 0 0
1.6 Konsultasi & Partisipasi
AA 1.6.1
Perusahaan telah menetapkan, mengimplementasikandan memelihara proses untuk
konsultasi dan partisipasi bagi pekerja-pekerja disemua funsi dan level yang D 15
relevant, dimana mereka hadir sebagai perwakilan pekerja dalam pengembangan,
evaluasi kinerja dan tindakan perbaikan sistem manajemen K3L 5.4 7.4
AA 1.6.2 Perusahaan menyediakan mekanisme, waktu, pelatihan dan sumberdaya yang
D 10
diperlukan untuk proses konsultasi dan partisipasi 5.4 7.4
AC 1.6.3 Perusahaan menyediakan batasan akses yang jelas, dapat dipahami dan informasi
D 10
yang relevan terhadap sistem manajemen K3L. 5.4 7.4
AC 1.6.4 Perusahaan menentukan dan berusaha menghilangkan barier to entry/atau faktor-
D 10
faktor yang menghalangi proses partisipasi. 5.4 7.4
IP 1.6.5
Perusahaan menekan konsultasi dari pekerja non manajerial terhadap kebijakan
K3L, harapan dan kebutuhan pihak-pihak terkait, peranan secara organisasi
D 10
(tanggung jawab dan wewenang), penetapan dan rencana pencapaian tujuan K3L,
dan lainnya, yang dilakukan secara teratur
5.4 7.4
IP 1.6.6
Perusahaan menekan partisipasi dari pekerjan non manajerial terkait identifikasi dan
penilaian resiko & peluang, tindakan yang diperlukan untuk menghilang bahaya dan
D 10
mengurangi resiko, menentukan kebutuhan kompetensi, proses penyelidikan
insiden, penentuan tindakan perbaikan dan lainnya, yang dilakukan secara teratur
5.4 7.4
SUBTOTAL 65 0 0
2 Perencanaan Sumber Daya dan Pengelolaan Resiko Peluang
2.1 Penilaian Resiko dan Peluang
AA 2.1.1 Perusahaan mengembangkan metodologi penilaian resiko dan peluang yang
memperhatikan isu internal dan eksternal, harapan dan kebutuhan pihak-pihak D 20
terkait dan ruang lingkup sistem manajemen untuk : 6.1 6.1
-
Memberikan jaminan sistem manajemen K3L dapat mencapai hasil yang diharapkan 6.1 6.1
- Mencegah atau mengurangi akibat yang tidak di inginkan.
- Mencapai perbaikan terhadap sistem manajemen K3L
AA 2.1.2
Perusahaan telah menetapkan proses dan prosedur penilaian resiko dan peluang
(temasuk HIRA dan IADL) di dalam ruang lingkup penerapan sistem K3L serta
D 15
Jasa/Produk yang diberikan. (Proses ini juga dipastikan telah sesuai dengan ruang
lingkup dan skala organisasi, serta lebih bersifat pro-aktif daripada reaktif)
6.1 6.1
AA 2.1.3
Proses identifikasi bahaya/aspek telah memperhatikan tetapi tidak terbatas pada:
bagaimana pekerjaan di organisasikan, faktor sosial, kepemimpinan, budaya kerja,
aktivitas rutin dan non rutin (K3), kondisi normal dan abnormal (L), insiden yang D 15
pernah terjadi, potensi kondisi emegensi, isu-isu lainnya seperti lingkungan kerja,
peralatan kerja dan yang lainnya
6.1 6.1
AA 2.1.4
Perusahaan telah menetapkan kriteria didalam penilaian resiko dan peluang untuk
menentukan resiko yang dapat diterima dan tidak dapat diterima (significant risk/
D 15
significant environmental aspect), serta memastikan semua fungsi dan level yang
relevan didalam organisasi menggunakan pendekatan yang sama.
6.1 6.1
AA 2.1.5 Proses Risk and Opportunities Assessment mempertikan kesesuaian dan
pemenuhan pada kewajiban kepatuhan, persyaratan peraturan perundang-
D 10
undangan dan/atau Persyaratan Lainnya , serta mempertimbangkan life cycle
perspective 6.1 6.1
AA 2.1.6
Hasil dari Risks and Opporunities Assessment ditindaklanjuti dalam bentuk D 10
Objective, Target & Program serta memiliki hubungan dengan Pengendalian Resiko
(Hierarchy of risk control) yang ditetapkan oleh Manajemen. 6.1 6.1
Cat Source Jika NC Finding
ITEM ISO ISO Regulation Finding Category D/L Max Score Score % Remarks
45001:2018 14001:2015 and Others (Major/Minor)
AA 2.1.7 Proses penilaian risiko dan peluang telah menunjukkan adanya hierarki kendali
terhadap resiko dengan mempertimbangkan tingkatan pengendalian (misalnya
D 10
Eliminasi, Substitusi, Rekayasa/Engineering, Administrasi, Alat Pelindung Diri -
APD) 6.1 6.1
AC 2.1.8
hasil penilaian resiko dan peluang dijadikan acuan dialam penentuan Operational
D 10
Control (mekanisme pengaturan yang terdokumentasi) dari Sistem Manajemen K3L.
6.1 6.1
IP 2.1.9 Proses penilaian resiko dan peluang telah mempertimbangkan aspek-aspek:
kemampuan manusia, perilaku manusia dan faktor-faktor manusia lainnya, dan D 10
aspek lingkungan. 6.1 6.1
IP 2.1.10 Proses penilaian resiko dan peluang telah mempertimbangkan aspek desain mesin /
peralatan, area kerja, sistem prosedur dan hal lainnya yang berkaitan dengan
D-L 10
proses / pekerjaan tertentu , termasuk adaptasinya dengan kemampuan manusia
dan daya dukung lingkungan. 6.1 6.1
IP 2.1.11
Dokumentasi dari proses penilaian resiko dan peluang dilakukan sehingga mudah
untuk ditelusuri dan catatan dari hasil proses penilaian resiko disimpan dengan D-L 10
baik (mudah ditelusuri, mudah dibaca dan konsisten).
6.1 6.1
AC 2.1.12
Perusahaan telah mengkomunikasikan significant risk/significant environmental
aspects/ high impact opportunities dan critical task kepada semua fungsi dan level
D 10
yang relevan perusahaan. Serta memastikan rencana mitigasi atau pencegahan
telah ditetapkan dan dilaksanakan secara efektif.
6.1 6.1
AC 2.1.13 Perusahaan harus melakukan review dan/atau dilakukan perubahan terhadap
penilaian resiko dan peluang secara berkala maupun ketidak terjadi perubahan D 10
proses atau metode kerja, serta insiden 6.1 6.1
SUBTOTAL 155 0 0
2.2 Compliance Obligation
AA 2.2.1
Perusahaan telah menetapkan mekanisme terdokumentasi untuk mengidentifikasi
kewajiban kepatuhan (peraturan perundang-undangan dan persyaratan lainnya
D 10
termasuk harapan dan kebutuhan dari pihak-pihak yang berkepentingan) yang
sesuai operasional perusahaan secara berkala
6.1.3 6.1.3
AA 2.2.2 Perusahaan telah menetapkan tanggung jawab dan kewenang untuk
D 10
mengidentifikasi dan meninjau kewajiban kepatuhan secara berkala 6.1.3 6.1.3
AA 2.2.3
Hasil dari kewajiban kepatuhan yang telah dilakukan disetujui oleh Manajemen ,
D 10
menjadi pertimbangan atau dasar dialam penyusunan program K3L
6.1.3 6.1.3
IP 2.2.4 Perusahaan telah mengkomunikasian kewajiban kepatuhan kepada fungsi dan
D-L 10
level yang relevan, untuk dapat dipatuhi dan dipenuhi 6.1.3 6.1.3
SUBTOTAL 40 0 0
2.3 Penetapan Objective, Target & Program
AA 2.3.1
Perusahaan telah menetapkan Objective dan Program untuk semua fungsi dan
level yang relevan, dengan mempertimbangkan penilaian resiko peluang, signifikan D 10
risk, kewajiban kepatuhan dan peningkatan kinerja K3L
6.2 6.2
AA 2.3.2
Objective yang telah ditetapkan : konsisten dengan kebijakan, terukur, dimonitor,
D 10
dikomunikasikan, didokumentasikan dan mempertimbangkan kewajiban kepatuhan
6.2 6.2
AA 2.3.3
Perusahaan telah mendokumentasikan objective, target dan program, serta rencana
atau program kerja untuk mencapainya yang mencakup: apa yang akan dilakukan,
D 10
kebutuhan sumber daya, penanggung jawab, batas waktu pencapaian, evaluasi
pencapaiannya dan cara untuk memantaunya.
6.2 6.2
AA 2.3.4 Perusahaan menyusun rencana tindakan perbaikan atas objective target dan
D 10
program yang tidak tercapai. 6.2 6.2
SUBTOTAL 40 0 0
2.4 Kompetensi and Awareness
AA 2.4.1
Perusahaan telah menetapkan standar kompetensi terkait K3L (mencakup
pendidikan, pelatihan dan pengalaman serta persyaratan kewajiban kepatuhan) D 10
untuk semua level dan fungsi yang level didalam perusahaan.
7.2, 7.3 7.2, 7.3
AA 2.4.2 Perusahaan telah menetapkan proses untuk memenuhi gap kompetensi antara
standard dengan kondisi aktual kompetensi pekerjanya, serta program D 10
pengembangan kompetensi yang sesuai 7.2, 7.3 7.2, 7.3
AA 2.4.3 Perusahaan telah menetapkan persyaratan kompetensi (mencakup persyaratan dari
peraturan perundangan) sebagai dasar proses penempatan, penugasan kerja dan D 10
rotasi kerja. 7.2, 7.3 7.2, 7.3
IP 2.4.4 Perusahaan telah memastikan kepedulian pekerjanya terhadap: 7.2, 7.3 7.2, 7.3 D-L 30
- Kebijakan dan sasaran K3L
- Pemahaman pekerja mengenai kontribusinya terhadap manajemen sistem K3L
- Akibat ketidaksesuaian yang dia lakukan terhadap sistem manajemen K3L
- Pemahaman terhadap potensi bahaya, resiko dan tindakan penanggulannya
- insiden dan hasil investigasi yang relevan dengan pekerja
-
Kemampuan pekerja dalam melakukan penyelamatan dirinya atas pekerjaan yang
berbahaya dan berpotensi menimbulkan luka serius / pencemaran lingkungan
SUBTOTAL 60 0 0
Cat Source Jika NC Finding
ITEM ISO ISO Regulation Finding Category D/L Max Score Score % Remarks
45001:2018 14001:2015 and Others (Major/Minor)
2.5 Komunikasi
AA 2.5.1 Perusahaan memiliki mekanisme komunikasi internal untuk memastikan komunikasi
top down dan bottom up serta komunikasi ke pihak eksternal yang didalamnya D-L 10
mencakup kewajiban kepatuhan terkait K3L 7.4 7.4
AC 2.5.2 Tersedia media komunikasi (poster, buletin, newsletter) untuk promosi K3L, dengan
memperhatikan aspek efektifitas komunikasi yang mencakup isu bahasa, budaya, D-L 10
gender, dan kemudahan untuk dipahami. 7.4 7.4
IB 2.5.3 Perusahaan memiliki mekanisme untuk diskusi dengan pekerja (safety induction,
safety talk/toolbox meeting,) tentang K3L secara teratur oleh atasan kepada D-L 10
kelompok kerjanya 7.4 7.4
IP 2.5.4 Perusahaan melakukan pertemuan secara teratur yang mendiskusikan
D 15
masalah K3L diantaranya : 7.4 7.4
- Isu-isu K3L
- Hasil investigasi insiden yang baru terjadi
- Prosedur baru yang berlaku
SUBTOTAL 45 0 0
2.6 Pengendalian Informasi Terdokumentasi
AA 2.6.1 Perusahaan memiliki sistem manajemen K3L yang terdokumentasi (mencakup
prosedur, pedoman, acuan kerja dan lainnya), ditetapkan, disahkan, di D 10
implementasikan dan dipelihara. 7.5 7.5
IP 2.6.2
AC 3.1.3 Perusahaan telah mengidentifikasi dan pengendalikan proses outsource, dan sejauh
8.1 8.1 D-L 10
mana pengendalian yang dapat dilakukan.
AC 3.1.4 Perusahaan memiliki mekanisme untuk melakukan pengendalian resiko terhadap
fasilitas, peralatan dan perlengkapan yang memiliki dampak K3L yang bersifat kritis
dan non kritis (contoh: Pre-Use Check). 8.1 8.1 D-L 10
AC 3.1.5 Mekanisme pemeliharaan harus diterapkan terutama bagi fasilitas, peralatan dan
perlengkapan yang memiliki dampak K3L yang bersifat kritis (Contoh: Preventive 8.1 8.1 D-L 10
Maintenance Plan)
AC 3.1.6 Perusahaan memiliki dan menerapkan mekanisme pengendalian untuk pekerjaan-
pekerjaan resiko tinggi misalnya pekerjaan dengan panas, pekerjaan dengan dingin,
8.1 8.1 D-L 10
pekerjaan di ketinggian, pekerjaan dalam ruang tertutup terbatas dan pekerjaan
penggalian. (Contoh: Work Permit System)
IB 3.1.7
Perusahaan menetapkan dan memiliki mekanisme untuk mengelola dan memantau
konsekuensi yang tidak diinginan dari setiap perubahan (change management) yang
terjadi terhadap: produk, layanan, proses, sistem kerja, proses kerja dan desain
8.1 8.1 D-L 15
(tambang & equipment/ peralatan), perubahan persyaratan kewajiban kepatuhan,
pengetahuan terhadap bahaya serta resiko khususnya yang beresiko tinggi
terhadap aspek K3L.
IB 3.1.8 Perusahaan telah menetapkan pekerjaan-pekerjaan yang dapat dilakukan luar
workshop dan menetapkan pengendalian atas potensi pencemaran lingkungan, 8.1 8.1 D-L 15
keselamatan dan kesehatan kerja.
SUBTOTAL 100 0 0
Cat Source Jika NC Finding
ITEM ISO ISO Regulation Finding Category D/L Max Score Score % Remarks
45001:2018 14001:2015 and Others (Major/Minor)
IB 3.2.2 Perusahaan telah mengidentifikasi, menilai dan mengendalian resiko K3L dari :
dampak aktivitas kontraktor terhadap perusahaan, dampak aktivitas kontraktor
8.1.4 8.1 D-L 15
terhadap pekerja kontraktor, dan dampak aktifitas kontraktor terhadap pihak-pihak
yang berkepentingan.
IP 3.2.3
Perusahaan telah memastikan mekanisme yang digunakan kontraktor dalam
penentuan subkontraktor dan outsource, memasukan kriteria K3L dan mengevaluasi 8.1.4 8.1 D-L 10
bahaya resiko/aspek dampak dari kegiatan yang dilakukan oleh subkontraktor
dan/atau outsourcenya
IP 3.2.4 Perusahaan telah memastikan bahwa proses outsource sesuai dengan ketentuan
kewajiban kepatuhan (peraturan perundang-undangan serta persyaratan lainnya) 8.1.4 8.1 D 10
yang berlaku
IB 3.2.5 Perusahaan telah menetapkan bentuk dan jenis pengendalian terhadap proses
8.1.4 8.1 D 10
outsource
SUBTOTAL 60 0 0
3.3 Pengelolaan Operasional Keselamatan Tambang
AA 3.3.1 Perusahaan telah menetapkan dan melakukan pengendalian terhadap kompetensi
D-L 10
operator dan izin operasi (mencakup Simper, Kimper dll). 8.1 8.1
IP 3.3.2 Desain tambang harus tertata dengan baik agar aliran proses dapat berjalan dengan
lancar dan tidak terjadi hambatan. Perencanaan desain tambang meliputi antara
D-L 10
lain : disposal overburden, benching, loading points, sumps, dan highwall / slope
stability. 8.1 8.1
IP 3.3.3 Proses pengawasan kegiatan pertambangan dilakukan sesuai dengan peraturan
D-L 10
dan perundang-undangan yang berlaku. 8.1 8.1
AC 3.3.4 Perusahaan menetapkan area yang memerlukan permit / izin masuk berdasarkan
D-L 10
penilaian aspek K3L 8.1 8.1
IP 3.3.5 Terdapat rambu-rambu K3L di area yang berbahaya berdasarkan penilaian aspek
L 10
K3L 8.1 8.1
IP 3.3.6 Jalan dan jembatan di area tambang harus dalam kondisi aman sesuai dengan
L 30
standard / peraturan yang berlaku, meliputi : 8.1 8.1
- Jalan tambang ( in pit)
- Jalan Hauling (merujuk pada kontrak kerjasama)
- Jembatan / ramps
- Bund wall / berms / tanggul
AA 3.3.7
Perusahaan memiliki dan menerapkan mekanisme pengaturan lalu lintas tambang,
D-L 10
meliputi pengaturan konvoy unit dan pengaturan ke dalam lokasi pit aktif.
8.1 8.1
AC 3.3.8 Perusahaan memiliki dan menerapkan mekanisme pengaturan waktu kerja / shift
D-L 10
kerja bagi karyawannya untuk mencegah kelelahan (fatigue) 8.1 8.1
AA 3.3.9 Perusahaan memiliki dan menerapkan mekanisme pengaturan komunikasi dalam
aktivitas operasional tambang. (contoh yang diperiksa : prosedur / IK komunikasi, D-L 10
izin stasiun radio) 8.1 8.1
AC 3.3.10 Perusahaan memiliki dan menerapkan mekanisme pengaturan aktivitas mobilisasi
D-L 10
dan demobilisasi unit. 8.1 8.1
SUBTOTAL 120 0 0
3.4 Perlindungan Mesin (Proteksi terhadap potensi bahaya dari mesin)
AC 3.4.1 Semua transmisi tenaga dan bagian berputar lainnya dilindungi dengan tutup
pelindung keselamatan, untuk melindungi pekerja dari potensi yang dapat L 10
ditimbulkan seperti titik operasi, titik putar, titik jepit dan seterusnya 8.1 8.1
AC 3.4.2 Semua titik kerja dari mesin dan proses dilengkapi dengan alat pelindung
L 10
keselamatan (safety guarding) sesuai dengan sifat operasi & bahayanya 8.1 8.1
AC 3.4.3 Perusahaan telah memastikan kecepatan RPM mata gerinda/lainnya, lebih besar
L 10
daripada perputaran atau RPM Mesin. 8.1 8.1
SUBTOTAL 30 0 0
3.5 Pengendalian Lingkungan Kerja
AC 3.5.1 Perusahaan melakukan pemetaan (identifikasi) sumber fisika, kimia, biologi,
psikologi dan ergonomi kerja termasuk potensi paparannya termasuk area yang 8.1 8.1 D-L 10
terpapar kebisingan dan getaran tersebut
AC 3.5.2
Perusahaan melakukan pengukuran secara berkala dan upaya pengurangan tingkat
paparan dari bahaya fisika, kimia, psikologi, biologi dan ergonomi (contoh: tingkat 8.1 8.1 D-L 15
kebisingan, paparan kimia di udara, getaran, dan ergonomi)
IP 3.5.3 Perusahaan memastikan tingkat nilai ambang batas fisika, kimia, biologi dan
psikologi serta ergonomi pada area - area khusus atau area - area kritis telah 8.1 8.1 D-L 15
sesuai dengan peraturan.
AC 3.5.4 Perusahaan telah memiliki personal yang berkompeten didalam keselamatan dan
kesehatan lingkungan kerja sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang 8.1 8.1 D 10
berlaku
SUBTOTAL 50 0 0
Cat Source Jika NC Finding
ITEM ISO ISO Regulation Finding Category D/L Max Score Score % Remarks
45001:2018 14001:2015 and Others (Major/Minor)
ITEM ISO ISO Regulation Finding Category D/L Max Score Score % Remarks
45001:2018 14001:2015 and Others (Major/Minor)
SUBTOTAL 30 0 0
Cat Source Jika NC Finding
ITEM ISO ISO Regulation Finding Category D/L Max Score Score % Remarks
45001:2018 14001:2015 and Others (Major/Minor)
ITEM ISO ISO Regulation Finding Category D/L Max Score Score % Remarks
45001:2018 14001:2015 and Others (Major/Minor)
AA 4.1.3 Seluruh alat yang digunakan untuk melakukan pengukuran dan/atau pemantauan
harus dikalibrasi untuk memberikan hasil yang valid dan dapat dipertanggung D 10
jawabkan. 9.1 9.1
4.1.4 Perusahaan melakukan pemantauan dan pengukuran terhadap : 9.1 9.1
IP - Kepatuhan terhadap kewajiban, seperti NAB, BML, dll 9.1 9.1 D-L 5
IP - Aktivitas dan proses terkait dengan hasil penilaian resiko dan peluang 9.1 9.1 D-L 5
IP - Pencapaian sasaran K3L 9.1 9.1 D-L 5
IP - Mengevaluasi efektifitas pengendalian operasional 9.1 9.1 D-L 5
IB 4.1.5 Perusahaan menganalisa dan menindaklanjuti hasil pengukuran dan pemantauan
D-L 10
K3L, serta mendokumentasikannya. 9.1 9.1
IB 4.1.6
Perusahaan telah mengkomunikasikan hasil pengukuran dan/atau pemantauan
D-L 10
telah dikomunikasikan kepada karyawan / pekerja dan pihak lain yang terkait
9.1 9.1
SUBTOTAL 90 0 0
Cat Source Jika NC Finding
ITEM ISO ISO Regulation Finding Category D/L Max Score Score % Remarks
45001:2018 14001:2015 and Others (Major/Minor)
ITEM ISO ISO Regulation Finding Category D/L Max Score Score % Remarks
45001:2018 14001:2015 and Others (Major/Minor)
AA 4.6.3
Hasil tinjauan manajemen di dokumentasi, dikomunikasikan dan tindak lanjuti
kepada fungsi dan level yang relevan didalam perusahaan. Dimana hasil tinjauan
manajemen mencakup tindakan dan keputusan: Keberlangsungan efektifitas sistem
D 15
manajemen K3L, Kebutuhan sumberdaya, Perubahan yang diperlukan terhadap
sistem manajemen K3L, Peluang integrasi sistem manajemen K3L kedalam bisnis
proses,Dampak yang timbul terhadap rencana strategis perusahaan.
9.3 9.3
SUBTOTAL 60 0 0
Cat Source Jika NC Finding
ITEM ISO ISO Regulation Finding Category D/L Max Score Score % Remarks
45001:2018 14001:2015 and Others (Major/Minor)
NO ITEM
Kriteria
Note:
1. Kriteria berdasarkan item-item didalam checklist atau peraturan perundangan yang relevant.
2. Untuk temuan lapangan yang bersifat best practice dapat mengacu pada kriteria yang paling mendekati.
SITE OBSERVATION
Category NC
NC Finding Finding
(Major/Minor)
Alat Angkat, Angkut dan Berat (traktor, truk angkutan, truk derek, buldozer, crane, forklift, lift, dll) –
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia No. PER-05/MEN/1985. Kepmen ESDM
No.1827K/30/MEM/2018 _Pedoman Pelaksanaan Kaidah Teknik Pertambangan yang Baik, dan/atau
5. KepDirjen No.185.K/37.04/DJB/2019 - Petunjuk teknik pelaksanaan keselamatan pertambangan,
pelaksanaan, penilaian dan pelaporan sistem manajemen keselamatan pertambangan mineral dan
batubara
(Kepatuhan minimal 10% pada jumlah alat angkat yang dimiliki, atau 1 bila jumlah alat 10)
6. Sertifikasi juru las / welder – sesuai SKKNI Juru Las Kepmenaker No.98 Tahun 2018 (Sertifikasi BNSP),
Untuk sertifikasi Kemenaker sesuai dengan Permenaker No.2 Tahun 1982.
Surat Penunjukan (cth : Penanggung Jawab Operasi (PJO), Pengawas Operasional, Pengawas Teknik,
7. Pengawas Teknik Khusus) – Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi Kepmen ESDM
No.1827K/30/MEM/2018 Pedoman Pelaksanaan Kaidah Teknik Pertambangan yang Baik
Sertifikat Pekerja Tambang (cth : Juru Ukur, Juru Ledak) – Kompetensi sesuai SKKNI Juru Ukur dalam
8 Kepmenaker Nomor:49 Tahun 2015, SKKNI Juru Ledak Kepmenaker No.383 Tahun 2015, Keputusan
Menteri Pertambangan dan Energi Kepmen ESDM No.1827K/30/MEM/2018 Pedoman Pelaksanaan
Kaidah Teknik Pertambangan yang Baik
Sertifikasi operator alat angkat angkut – sesuai SKKNI Kepmenaker No. 135 Tahun 2015, Peraturan
9 Menteri Tenaga kerja No.09 Tahun 2019 (Sertifikasi BNSP) atau Sertifikasi Kemenaker Permen No.09
Tahun 2010 dan/atau Kepmen ESDM No.1827K/30/MEM/2018 -Pedoman Pelaksanaan Kaidah Teknik
Pertambangan yang Baik
Genset (Motor Diesel) – Kompetensi Operator sesuai SKKNI Kepmenaker No:110 Tahun 2008, Izin
10 Operasi PermenESDM No. 12 Tahun 2019 atau Peraturan Gubernur Terkait.
JIKA DIGUNAKAN SEBAGAI PENGGERAK / SUMBER TENAGA UTAMA
Genset (Motor Diesel) – Kompetensi Operator sesuai SKKNI Kepmenaker No:110 Tahun 2008, Izin
Operasi PermenESDM No. 12 Tahun 2019 atau Peraturan Gubernur Terkait.
11
JIKA TIDAK DIGUNAKAN SEBAGAI PENGGERAK / SUMBER TENAGA UTAMA
(Kepatuhan minimal 10% pada jumlah genset yang dimiliki, atau 1 bila jumlah genset 10)
Bejana Tekan memiliki tekanan lebih dari 1 Kg/Cm2 atau Volume Lebih dari 2,25 Liter – Peraturan
Menteri Tenaga Kerja No.37 Tahun 2016 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bejana Tekan
12
dan Tangki Timbun.
JIKA DIGUNAKAN DALAM PROSES SEHARI-HARI.
Bejana Tekan memiliki tekanan lebih dari 1 Kg/Cm2 atau Volume Lebih dari 2,25 Liter – Peraturan
Menteri Tenaga Kerja No.37 Tahun 2016 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bejana Tekan dan
Tangki Timbun.
13
JIKA TIDAK DIGUNAKAN DALAM PROSES SEHARI-HARI.
(Kepatuhan minimal 10% pada jumlah bejana tekan yang dimiliki, atau 1 bila jumlah alat £ 10)
Sertifikasi Pengawas Operasional Tambang ( POP, POM, POU), sesuai SKK PermenESDM No. 43
Tahun 2016
14
KepDirjen No. 228 tahun 2000 tentang Kompetensi Pengawas Operasional Bagi Perusahaan Tambang
Mineral dan Batubara dan Perusahaan Energi Panas Bumi.
Kontraktor melakukan internal audit Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan, dimana kegiatan
15 audit dilakukan oleh personel yang berkompeten sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan -
Permen No.26 Tahun 2019 Tentang Pelaksanaan Kaidah Pertambangan yang baik dan Pengawasan
Pertambangan Mineral dan Batubara.
Uji Hidrotest dan Leakage test untuk vessel pengangkut amonium nitrat (AN), sesuai Kepdirjen No.309
16
Tahun 2018 Tentang Juknis Keselamatan Bahan Peledak dan Peledakan, serta Keselamatan Fasilitas
Penimbunan Bahan Bakar Cair pada Kegiatan Usaha Pertambangan Minerba.
Health Compliance
Pelayanan Kesehatan Kerja, (MCU dibagi menjadi pra kerja, berkala, dan khusus serta wajib treadmill
untuk usia di 40 tahun) – Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia No.
17 PER-03/MEN/1982., dan Kepdirjen Minerba No.185/2019 Petunjuk teknis pelaksanaan keselamatan
pertambangan dan pelaksanaan, penilaian dan pelaporan sistem manajemen keselamatan
pertambangan mineral dan batubara
Izin Perusahaan Catering bagi suplier jasa boga (Surat Edaran Direktur Jendral Bina Hubungan
Ketenagakerjaan Dan Pengawasan Norma Kerja No.SE 86/BW/1989 tentang Perusahaan Catering yang
18
Mengelola Makanan bagi Tenaga Kerja) dan PermenKes No.1096/Menkes/Per/VI/2011 Tentang Higiene
sanitasi jasaboga
Environmental Compliance
19 Copy dan bukti serah terima Limbah B3 dari pihak Owner - PP No.101 Tahun 2014.
20 Pengelolaan Material B3 - PP No.74 Tahun 2001 dan regulasi terkait lainnya.
Jumlah Peraturan Pemenuhan Bertahap Yang Applicable
Jumlah Peraturan Pemenuhan Bertahap Yang Terpenuhi/Dipatuhi Perusahaan
Catatan : Untuk buldozer, truk angkutan, traktor menurut KEP MEN 555.K tidak wajib SILO hanya wajib di pa
RATURAN
Applicable
(Ya/Tidak) Keterangan
Ya
Ya
Tidak
3
3
100%
Kepatuhan
(Ya/Tidak/NA)
Keterangan
Ya
Tidak
ISMANTO SARAGIH:
Masih diisi manual angkanya dan
seharusnya otomatis (mohon dibuat
formula).
2
1
ISMANTO SARAGIH:
50% Masih diisi manual angkanya dan
seharusnya otomatis (mohon dibuat
75% formula).
SILO hanya wajib di pastikan layak pakai (pasal 158) yang diuji hanya alat angkat.