Anda di halaman 1dari 23

Pencapaian Pemenuhan Kriteria

5.3
5.2
5.1
4.6
4.5
4.4
4.3
4.2
4.1
3.18
3.17
3.16
3.15
3.14
3.13
3.12
3.11
3.1
3.9
3.8
3.7
3.6
3.5
3.4
3.3
3.2
3.1
2.6
2.5
2.4
2.3
2.2
2.1
1.6
1.5
1.4
1.3
1.2
1.1
0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0

%
Cat Source Jika NC Finding

ITEM ISO ISO Regulation Finding Category D/L Max Score Score % Remarks
45001:2018 14001:2015 and Others (Major/Minor)

1 Perencanan Strategis dan Kepemimpinan


1.1 Pemahaman Organisasi dan Konteksnya
AA 1.1.1 Perusahaan mendefinisikan isu- isu eksternal dan internal yang dapat
memengaruhi, baik secara positif maupun negatif, terhadap tata kelola Sistem as applicable D 20
Manajemen K3L 4.1 4.1
AA 1.1.2 Perusahaan sudah menetapkan metode atau proses untuk mengevaluasi isu
D 10
internal dan eksternal 4.1 4.1
AA 1.1.3 Perusahaan mengevaluasi dan memantau isu internal dan eksternal secara
D 10
periodik, serta dampaknya 4.1 4.1
AA 1.1.4 Perusahaan melakukan analisa terhadap konteks organisasi secara keseluruhan
terkait produk, layanan, proses dan aktivitas yang dihasilkan dan dampak terhadap D 10
K3L 4.1 4.1
AA 1.1.5 Perusahaan memiliki prosedur atau informasi terdokumentasi yang mengatur
D 10
mengidentifikasi pihak-pihak yang berkepentingan 4.2 4.2
AA 1.1.6 Perusahaan mengidentifikasi dan menetapkan harapan dan kebutuhan dari pihak-
D 10
pihak yang berkepentingan terkait K3L 4.2 4.2
AC 1.1.7 Perusahaan memantau serta meng-update harapan dan kebutuhan dari pihak-pihak
D 10
yang berkepentingan secara periodik 4.2 4.2
AA 1.1.8
Perusahaan menetapkan dan mendokumentasi ruang lingkup Sistem Manajemen D 10
K3L sesuai dengan Jasa/Proses/Produk yang diberikan, dalam suatu dokumen. 4.3 4.3
AA 1.1.9 Perusahaan menetapkan penanggung jawab untuk menetapkan dan mengevaluasi
D 10
ruang lingkup sistem manajemen K3L 4.3 4.3
SUBTOTAL 100 0 0
1.2 Tata Kelola Sistem Manajemen Lingkungan dan K3
AA 1.2.1 Perusahaan telah menetapakan proses-proses yang menjamin keberlangsungan
K3L, mencakup perencanaan, pengembangan, implementasi dan perbaikan D 20
berkelanjutan 4.4 4.4
AA 1.2.2 Perusahaan menetapkan interaksi antar proses yang diperlukan untuk memastikan
D 10
keberlangsungan Sistem Manajemen K3L 4.4 4.4
AA 1.2.3 Perusahaan memperhatikan isu internal dan eskternal serta harapan dan kebutuhan
dari pihak-pihak terkait dalam menetapkan penjaminan keberlangsungan proses D 10
sistem manajemen K3L 4.4 4.4
AA 1.2.4 Perusahaan memiliki mekanisme dalam mengevaluasi proses-proses didalam
D 10
sistem manajemen K3L 4.4 4.4
SUBTOTAL 50 0 0
Cat Source Jika NC Finding

ITEM ISO ISO Regulation Finding Category D/L Max Score Score % Remarks
45001:2018 14001:2015 and Others (Major/Minor)

1.3 Leadership & Commitment


AA 1.3.1 Manajemen terlibat aktif dalam upaya pencegahan kecelakaan kerja, penyakit
akibar kerja dan perlindungan lingkungan hidup, serta memastikan efektifitas sistem D-L 15
manajemen K3L 5.1 5.1
AA 1.3.2 Manajemen memastikan kesesuaian kebijakan dan sasaran K3L dengan rencana
5.1 5.1 D 10
strategis perusahaan
AA 1.3.3 Manajemen memastikan integrasi persyaratan sistem manajemen K3L kedalam
5.1 5.1 D 10
bisnis proses perusahaan.
AA 1.3.4 Manajemen memastikan ketersediaan sumber daya manusia dan infrastuktur untuk
menetapkan, mengimplementasikan, memelihara dan meningkatkan sistem 5.1 5.1 D 10
manajemen K3L
AA 1.3.5 Manajemen mengkomunikasikan pentingnya efektifitas pemenuhan persyaratan
5.1 5.1 D-L 15
Sistem Manajemen K3L, disemua level dan fungsi.
AA 1.3.6 Manajemen memastikan sistem manajemen K3L dapat mencapai hasil yang
5.1 5.1 D 10
diharapkan.
AA 1.3.7 Manajemen memberikan arahan dan dukungan kepada setiap karyawan atau
5.1 5.1 D 10
pekerja untuk berkontribusi terhadap sistem manajemen K3L
AA 1.3.8
Manajemen mendukung semua fungsi manajerial dalam perusahaan untuk 5.1 5.1 D-L 15
mengimplementasikan Sistem Manajemen K3L sesuai dengan tanggung jawabnya.
AA 1.3.9 Manajemen memastikan proses konsultasi dan partisipasi dari seluruh karyawan
5.1 5.1 D-L 15
atau pekerja dijalankan dengan baik.
AA 1.3.10 Manajemen mendukung dan membentuk panitia K3L untuk mendukung proses
5.1 5.1 D 10
konsultasi dan partisipasi.
AA 1.3.11 Manajemen mengembangkan, mengarahkan dan mempromosikan budaya didalam
perusahaan untuk mendukung pencapaian hasil yang diinginkan dan implementasi 5.1 5.1 D 10
Sistem Manajemen K3L
AC 1.3.12
Manajemen memberikan perlindungan kepada Pekerja atau Karyawan ketika 5.1 5.1 D-L 15
melaporkan insiden, bahaya, resiko dan peluang terkait K3L dari hal-hal yang
bersifat ancaman atau membahayakan pekerja dan karyawan yang bersangkutan.
SUBTOTAL 145 0 0
1.4 Kebijakan Sistem Manajemen K3L
AA 1.4.1
Perusahaan harus menetapkan sebuah Kebijakan Umum K3L (Keselamatan &
Kesehatan Kerja dan Lingkungan) yang tertulis serta kebijakan khusus sesuai
D 10
dengan bahaya/dampak lingkungan yang paling potential, yang sesuai dengan
konteks organisasi dan rencana strategisnya.
5.2 5.2
AA 1.4.2
Kebijakan umum K3L ditandatangani oleh Pimpinan Perusahaan yang memiliki
D 10
otoritas untuk menyediakan sumber daya terkait sistem manajemen K3L
5.2 5.2
AA 1.4.3 Kebijakan umum K3L berisi komitmen tentang: 5.2 5.2 D
- Keterlibatan aktif manajemen dalam program K3L dan penyediaan sumberdaya 5
yang mendukung
- Pencegahan kecelakaan, pencegahan penyakit akibat kerja, pengelolaan
kesehatan karyawan dan pengelolaan dan perlindungan lingkungan serta
5
peningkatan yang berkelanjutan (continual improvement) dalam Sistem Manajemen
K3L.
- Pemenuhan pada kewajiban kepatuhan (termasuk Persyaratan Legal dan
Persyaratan Lainnya) yang harus diterapkan oleh Organisasi, sesuai dengan ruang 5
lingkup dan kegiatan operasionalnya
- menghilangkan sumber bahaya/aspek dan mengurangi resiko K3L 5
AC 1.4.4 Kebijakan K3L memberikan kerangka dasar (framework) yang dapat dijadikan
patokan (dasar) untuk menetapkan Objective K3L dan melakukan kajian (review) D 10
terhadap Objective K3L yang telah ditetapkan. 5.2 5.2
AC 1.4.5 Kebijakan Dasar K3L tersebut dikomunikasikan, didokumentasikan,
diimplementasikan dan dipelihara. (Communicated, documented, implemented and D 10
maintained). 5.2 5.2
IP 1.4.6 Kebijakan Dasar K3L telah dikomunikasikan ke pihak-pihak yang terkait (termasuk
karyawan, subkontraktor, tamu), dengan tujuan bahwa mereka memahami tugas D-L 15
dan tanggung jawab mereka dalam K3L. 5.2 5.2
AC 1.4.7 Kebijakan Dasar K3L disusun berdasarkan pertimbangan layanan, produk, aktifitas
dan proses, dikonsultasikan dengan perwakilan pekerja non-manajerial,
D 10
saran/masukan dari pihak terkait (Stakeholders) dan umpan balik dari hasil
penerapan Sistem Manajemen K3L. 5.2 5.2
AA 1.4.8
Kebijakan Dasar K3L telah direview secara periodik dan hasil dari review
didokumentasikan dengan baik, serta memastikan bahwa isi dari Kebijakan Dasar
D 10
K3L senantiasa mutakhir (terkini / up-date) dengan perkembangan dari organisasi
(termasuk didalamnya isu internal dan eksternal)
5.2 5.2
SUBTOTAL 95 0 0
Cat Source Jika NC Finding

ITEM ISO ISO Regulation Finding Category D/L Max Score Score % Remarks
45001:2018 14001:2015 and Others (Major/Minor)

1.5 Organisasi, Tanggung Jawab dan Wewenang, Akuntabilitas


AA 1.5.1 Perusahaan harus menetapkan organisasi atau komite K3L yang sesuai dengan
ruang lingkup operasi perusahaan dan memenuhi persyaratan serta peraturan D 15
perundangan yang berlaku.
AA 1.5.2
Tanggung Jawab dan Wewenang terkait K3L dari semua fungsi dan level yang
D 10
relevan didalam perusahaan telah ditetapkan, dikomunikasi dan dipahami.

AC 1.5.3 Tugas dan tanggung jawab serta wewenang K3L yang menjadi akuntabilitas dari
lini manajemen telah ditinjau serta didalamnya mencakup memastikan kesesuian D 10
dan pelaporan kinerja sistem Manajemen K3L
AC 1.5.4 Pencapaian K3L Accountability menjadi bahan tinjauan untuk Penilaian kinerja
D 10
(Performance Review) lini manajemen.
AA 1.5.5 Pengelolaan K3L terintegrasi dalam setiap fungsi dan level (unit kerja) yang ada
D 10
didalam perusahaan
SUBTOTAL 55 0 0
1.6 Konsultasi & Partisipasi
AA 1.6.1
Perusahaan telah menetapkan, mengimplementasikandan memelihara proses untuk
konsultasi dan partisipasi bagi pekerja-pekerja disemua funsi dan level yang D 15
relevant, dimana mereka hadir sebagai perwakilan pekerja dalam pengembangan,
evaluasi kinerja dan tindakan perbaikan sistem manajemen K3L 5.4 7.4
AA 1.6.2 Perusahaan menyediakan mekanisme, waktu, pelatihan dan sumberdaya yang
D 10
diperlukan untuk proses konsultasi dan partisipasi 5.4 7.4
AC 1.6.3 Perusahaan menyediakan batasan akses yang jelas, dapat dipahami dan informasi
D 10
yang relevan terhadap sistem manajemen K3L. 5.4 7.4
AC 1.6.4 Perusahaan menentukan dan berusaha menghilangkan barier to entry/atau faktor-
D 10
faktor yang menghalangi proses partisipasi. 5.4 7.4
IP 1.6.5
Perusahaan menekan konsultasi dari pekerja non manajerial terhadap kebijakan
K3L, harapan dan kebutuhan pihak-pihak terkait, peranan secara organisasi
D 10
(tanggung jawab dan wewenang), penetapan dan rencana pencapaian tujuan K3L,
dan lainnya, yang dilakukan secara teratur
5.4 7.4
IP 1.6.6
Perusahaan menekan partisipasi dari pekerjan non manajerial terkait identifikasi dan
penilaian resiko & peluang, tindakan yang diperlukan untuk menghilang bahaya dan
D 10
mengurangi resiko, menentukan kebutuhan kompetensi, proses penyelidikan
insiden, penentuan tindakan perbaikan dan lainnya, yang dilakukan secara teratur
5.4 7.4
SUBTOTAL 65 0 0
2 Perencanaan Sumber Daya dan Pengelolaan Resiko Peluang
2.1 Penilaian Resiko dan Peluang
AA 2.1.1 Perusahaan mengembangkan metodologi penilaian resiko dan peluang yang
memperhatikan isu internal dan eksternal, harapan dan kebutuhan pihak-pihak D 20
terkait dan ruang lingkup sistem manajemen untuk : 6.1 6.1
-
Memberikan jaminan sistem manajemen K3L dapat mencapai hasil yang diharapkan 6.1 6.1
- Mencegah atau mengurangi akibat yang tidak di inginkan.
- Mencapai perbaikan terhadap sistem manajemen K3L
AA 2.1.2
Perusahaan telah menetapkan proses dan prosedur penilaian resiko dan peluang
(temasuk HIRA dan IADL) di dalam ruang lingkup penerapan sistem K3L serta
D 15
Jasa/Produk yang diberikan. (Proses ini juga dipastikan telah sesuai dengan ruang
lingkup dan skala organisasi, serta lebih bersifat pro-aktif daripada reaktif)
6.1 6.1
AA 2.1.3
Proses identifikasi bahaya/aspek telah memperhatikan tetapi tidak terbatas pada:
bagaimana pekerjaan di organisasikan, faktor sosial, kepemimpinan, budaya kerja,
aktivitas rutin dan non rutin (K3), kondisi normal dan abnormal (L), insiden yang D 15
pernah terjadi, potensi kondisi emegensi, isu-isu lainnya seperti lingkungan kerja,
peralatan kerja dan yang lainnya
6.1 6.1
AA 2.1.4
Perusahaan telah menetapkan kriteria didalam penilaian resiko dan peluang untuk
menentukan resiko yang dapat diterima dan tidak dapat diterima (significant risk/
D 15
significant environmental aspect), serta memastikan semua fungsi dan level yang
relevan didalam organisasi menggunakan pendekatan yang sama.
6.1 6.1
AA 2.1.5 Proses Risk and Opportunities Assessment mempertikan kesesuaian dan
pemenuhan pada kewajiban kepatuhan, persyaratan peraturan perundang-
D 10
undangan dan/atau Persyaratan Lainnya , serta mempertimbangkan life cycle
perspective 6.1 6.1
AA 2.1.6
Hasil dari Risks and Opporunities Assessment ditindaklanjuti dalam bentuk D 10
Objective, Target & Program serta memiliki hubungan dengan Pengendalian Resiko
(Hierarchy of risk control) yang ditetapkan oleh Manajemen. 6.1 6.1
Cat Source Jika NC Finding

ITEM ISO ISO Regulation Finding Category D/L Max Score Score % Remarks
45001:2018 14001:2015 and Others (Major/Minor)

AA 2.1.7 Proses penilaian risiko dan peluang telah menunjukkan adanya hierarki kendali
terhadap resiko dengan mempertimbangkan tingkatan pengendalian (misalnya
D 10
Eliminasi, Substitusi, Rekayasa/Engineering, Administrasi, Alat Pelindung Diri -
APD) 6.1 6.1
AC 2.1.8
hasil penilaian resiko dan peluang dijadikan acuan dialam penentuan Operational
D 10
Control (mekanisme pengaturan yang terdokumentasi) dari Sistem Manajemen K3L.
6.1 6.1
IP 2.1.9 Proses penilaian resiko dan peluang telah mempertimbangkan aspek-aspek:
kemampuan manusia, perilaku manusia dan faktor-faktor manusia lainnya, dan D 10
aspek lingkungan. 6.1 6.1
IP 2.1.10 Proses penilaian resiko dan peluang telah mempertimbangkan aspek desain mesin /
peralatan, area kerja, sistem prosedur dan hal lainnya yang berkaitan dengan
D-L 10
proses / pekerjaan tertentu , termasuk adaptasinya dengan kemampuan manusia
dan daya dukung lingkungan. 6.1 6.1
IP 2.1.11
Dokumentasi dari proses penilaian resiko dan peluang dilakukan sehingga mudah
untuk ditelusuri dan catatan dari hasil proses penilaian resiko disimpan dengan D-L 10
baik (mudah ditelusuri, mudah dibaca dan konsisten).
6.1 6.1
AC 2.1.12
Perusahaan telah mengkomunikasikan significant risk/significant environmental
aspects/ high impact opportunities dan critical task kepada semua fungsi dan level
D 10
yang relevan perusahaan. Serta memastikan rencana mitigasi atau pencegahan
telah ditetapkan dan dilaksanakan secara efektif.
6.1 6.1
AC 2.1.13 Perusahaan harus melakukan review dan/atau dilakukan perubahan terhadap
penilaian resiko dan peluang secara berkala maupun ketidak terjadi perubahan D 10
proses atau metode kerja, serta insiden 6.1 6.1
SUBTOTAL 155 0 0
2.2 Compliance Obligation
AA 2.2.1
Perusahaan telah menetapkan mekanisme terdokumentasi untuk mengidentifikasi
kewajiban kepatuhan (peraturan perundang-undangan dan persyaratan lainnya
D 10
termasuk harapan dan kebutuhan dari pihak-pihak yang berkepentingan) yang
sesuai operasional perusahaan secara berkala
6.1.3 6.1.3
AA 2.2.2 Perusahaan telah menetapkan tanggung jawab dan kewenang untuk
D 10
mengidentifikasi dan meninjau kewajiban kepatuhan secara berkala 6.1.3 6.1.3
AA 2.2.3
Hasil dari kewajiban kepatuhan yang telah dilakukan disetujui oleh Manajemen ,
D 10
menjadi pertimbangan atau dasar dialam penyusunan program K3L
6.1.3 6.1.3
IP 2.2.4 Perusahaan telah mengkomunikasian kewajiban kepatuhan kepada fungsi dan
D-L 10
level yang relevan, untuk dapat dipatuhi dan dipenuhi 6.1.3 6.1.3
SUBTOTAL 40 0 0
2.3 Penetapan Objective, Target & Program
AA 2.3.1
Perusahaan telah menetapkan Objective dan Program untuk semua fungsi dan
level yang relevan, dengan mempertimbangkan penilaian resiko peluang, signifikan D 10
risk, kewajiban kepatuhan dan peningkatan kinerja K3L
6.2 6.2
AA 2.3.2
Objective yang telah ditetapkan : konsisten dengan kebijakan, terukur, dimonitor,
D 10
dikomunikasikan, didokumentasikan dan mempertimbangkan kewajiban kepatuhan
6.2 6.2
AA 2.3.3
Perusahaan telah mendokumentasikan objective, target dan program, serta rencana
atau program kerja untuk mencapainya yang mencakup: apa yang akan dilakukan,
D 10
kebutuhan sumber daya, penanggung jawab, batas waktu pencapaian, evaluasi
pencapaiannya dan cara untuk memantaunya.
6.2 6.2
AA 2.3.4 Perusahaan menyusun rencana tindakan perbaikan atas objective target dan
D 10
program yang tidak tercapai. 6.2 6.2
SUBTOTAL 40 0 0
2.4 Kompetensi and Awareness
AA 2.4.1
Perusahaan telah menetapkan standar kompetensi terkait K3L (mencakup
pendidikan, pelatihan dan pengalaman serta persyaratan kewajiban kepatuhan) D 10
untuk semua level dan fungsi yang level didalam perusahaan.
7.2, 7.3 7.2, 7.3
AA 2.4.2 Perusahaan telah menetapkan proses untuk memenuhi gap kompetensi antara
standard dengan kondisi aktual kompetensi pekerjanya, serta program D 10
pengembangan kompetensi yang sesuai 7.2, 7.3 7.2, 7.3
AA 2.4.3 Perusahaan telah menetapkan persyaratan kompetensi (mencakup persyaratan dari
peraturan perundangan) sebagai dasar proses penempatan, penugasan kerja dan D 10
rotasi kerja. 7.2, 7.3 7.2, 7.3
IP 2.4.4 Perusahaan telah memastikan kepedulian pekerjanya terhadap: 7.2, 7.3 7.2, 7.3 D-L 30
- Kebijakan dan sasaran K3L
- Pemahaman pekerja mengenai kontribusinya terhadap manajemen sistem K3L
- Akibat ketidaksesuaian yang dia lakukan terhadap sistem manajemen K3L
- Pemahaman terhadap potensi bahaya, resiko dan tindakan penanggulannya
- insiden dan hasil investigasi yang relevan dengan pekerja
-
Kemampuan pekerja dalam melakukan penyelamatan dirinya atas pekerjaan yang
berbahaya dan berpotensi menimbulkan luka serius / pencemaran lingkungan
SUBTOTAL 60 0 0
Cat Source Jika NC Finding

ITEM ISO ISO Regulation Finding Category D/L Max Score Score % Remarks
45001:2018 14001:2015 and Others (Major/Minor)

2.5 Komunikasi
AA 2.5.1 Perusahaan memiliki mekanisme komunikasi internal untuk memastikan komunikasi
top down dan bottom up serta komunikasi ke pihak eksternal yang didalamnya D-L 10
mencakup kewajiban kepatuhan terkait K3L 7.4 7.4
AC 2.5.2 Tersedia media komunikasi (poster, buletin, newsletter) untuk promosi K3L, dengan
memperhatikan aspek efektifitas komunikasi yang mencakup isu bahasa, budaya, D-L 10
gender, dan kemudahan untuk dipahami. 7.4 7.4
IB 2.5.3 Perusahaan memiliki mekanisme untuk diskusi dengan pekerja (safety induction,
safety talk/toolbox meeting,) tentang K3L secara teratur oleh atasan kepada D-L 10
kelompok kerjanya 7.4 7.4
IP 2.5.4 Perusahaan melakukan pertemuan secara teratur yang mendiskusikan
D 15
masalah K3L diantaranya : 7.4 7.4
- Isu-isu K3L
- Hasil investigasi insiden yang baru terjadi
- Prosedur baru yang berlaku
SUBTOTAL 45 0 0
2.6 Pengendalian Informasi Terdokumentasi
AA 2.6.1 Perusahaan memiliki sistem manajemen K3L yang terdokumentasi (mencakup
prosedur, pedoman, acuan kerja dan lainnya), ditetapkan, disahkan, di D 10
implementasikan dan dipelihara. 7.5 7.5
IP 2.6.2

Perusahaan telah menetapkan mekanisme penerbitan dan pemutakhiran


(review)informasi terdokumenasi (mencakup pedoman, prosedur, instruksi kerja dan D 15
lainnya), yang mencakup identifikasi (penomoran dan status pengendendalian),
bentuk, format, review dan persetujuan. Dimana persetujuan sesuai tanggung jawab
dan wewenang yang telah ditetapkan didalam perusahaan. 7.5 7.5
IB 2.6.3 Perusahaan telah melakukan pengendalian informasi terdokumentasi yang
mencakup: distribusi, akses, penggunaan, pengendalian perubahan (revisi), dan D 10
masa simpan (retensi). 7.5 7.5
IB 2.6.4 Penentuan retensi mempertimbangkan aspek kepentingan, kewajiban kepatuhan,
D 10
dan kemampuan perusahaan dalam menyimpan dokumen. 7.5 7.5
IB 2.6.5 Perusahaan telah menetapkan metode penyimpan informasi terdokumentasi, untuk
memberikan perlindungan sampai masa retensinya berakhir, serta metode D 10
pemusnahannya. 7.5 7.5
IB 2.6.6 Perusahaan telah mengendalikan informasi terdokumentasi (termasuk update-nya)
yang diperolah dari pihak eksternal, mencakup: manual book, as build drawing, D-L 10
standard, dan yang lainnya 7.5 7.5
SUBTOTAL 65 0 0
3 Perencanaan dan Pengendalian Operasional
3.1 Pengendalian Operasional- Umum
AA 3.1.1 Perusahaan telah menetapkan mekanisme dan kriteria pengendalian proses dengan
memperhatikan hasil penilaian resiko dan peluang, serta program kerja yang telah 8.1 8.1 D 15
direncanakan dan meninjau efektifitasnya.
AC 3.1.2
Perusahaan memiliki mekanisme untuk mengidentifikasi semua aktifitas yang
memiliki aspek dan bahaya kerja/dampak lingkungan yang bersifat kritis/penting dan
ditetapkan metode pengendaliannya (mencakup Eliminasi, Subsitusi, Engineering, 8.1 8.1 D-L 15
Administrative dan APD/Equipment), dan konsisten terhadap pengendalian di dalam
life cycle perspective dari produk/jasa. (contoh: JSA - Job Safety Analysis)

AC 3.1.3 Perusahaan telah mengidentifikasi dan pengendalikan proses outsource, dan sejauh
8.1 8.1 D-L 10
mana pengendalian yang dapat dilakukan.
AC 3.1.4 Perusahaan memiliki mekanisme untuk melakukan pengendalian resiko terhadap
fasilitas, peralatan dan perlengkapan yang memiliki dampak K3L yang bersifat kritis
dan non kritis (contoh: Pre-Use Check). 8.1 8.1 D-L 10

AC 3.1.5 Mekanisme pemeliharaan harus diterapkan terutama bagi fasilitas, peralatan dan
perlengkapan yang memiliki dampak K3L yang bersifat kritis (Contoh: Preventive 8.1 8.1 D-L 10
Maintenance Plan)
AC 3.1.6 Perusahaan memiliki dan menerapkan mekanisme pengendalian untuk pekerjaan-
pekerjaan resiko tinggi misalnya pekerjaan dengan panas, pekerjaan dengan dingin,
8.1 8.1 D-L 10
pekerjaan di ketinggian, pekerjaan dalam ruang tertutup terbatas dan pekerjaan
penggalian. (Contoh: Work Permit System)
IB 3.1.7
Perusahaan menetapkan dan memiliki mekanisme untuk mengelola dan memantau
konsekuensi yang tidak diinginan dari setiap perubahan (change management) yang
terjadi terhadap: produk, layanan, proses, sistem kerja, proses kerja dan desain
8.1 8.1 D-L 15
(tambang & equipment/ peralatan), perubahan persyaratan kewajiban kepatuhan,
pengetahuan terhadap bahaya serta resiko khususnya yang beresiko tinggi
terhadap aspek K3L.
IB 3.1.8 Perusahaan telah menetapkan pekerjaan-pekerjaan yang dapat dilakukan luar
workshop dan menetapkan pengendalian atas potensi pencemaran lingkungan, 8.1 8.1 D-L 15
keselamatan dan kesehatan kerja.
SUBTOTAL 100 0 0
Cat Source Jika NC Finding

ITEM ISO ISO Regulation Finding Category D/L Max Score Score % Remarks
45001:2018 14001:2015 and Others (Major/Minor)

3.2 Pengendalian Proses Pembelian atau Pengadaan


IB 3.2.1
Perusahaan memiliki mekanisme untuk mengendalikan pembelian barang dan jasa
yang dipergunakan oleh organisasi, dengan menetapkan kriteria K3L dalam
pemilihan dan evaluasi pemasok barang dan jasa (contoh: CSMS, Audit Supplier, 8.1.4 8.1 D 15
Persyaratan Supplier), untuk memastikan kemampuan kontraktor dan outsource
memenuhi persyaratan K3L yang telah ditetapkan.

IB 3.2.2 Perusahaan telah mengidentifikasi, menilai dan mengendalian resiko K3L dari :
dampak aktivitas kontraktor terhadap perusahaan, dampak aktivitas kontraktor
8.1.4 8.1 D-L 15
terhadap pekerja kontraktor, dan dampak aktifitas kontraktor terhadap pihak-pihak
yang berkepentingan.
IP 3.2.3
Perusahaan telah memastikan mekanisme yang digunakan kontraktor dalam
penentuan subkontraktor dan outsource, memasukan kriteria K3L dan mengevaluasi 8.1.4 8.1 D-L 10
bahaya resiko/aspek dampak dari kegiatan yang dilakukan oleh subkontraktor
dan/atau outsourcenya
IP 3.2.4 Perusahaan telah memastikan bahwa proses outsource sesuai dengan ketentuan
kewajiban kepatuhan (peraturan perundang-undangan serta persyaratan lainnya) 8.1.4 8.1 D 10
yang berlaku
IB 3.2.5 Perusahaan telah menetapkan bentuk dan jenis pengendalian terhadap proses
8.1.4 8.1 D 10
outsource
SUBTOTAL 60 0 0
3.3 Pengelolaan Operasional Keselamatan Tambang
AA 3.3.1 Perusahaan telah menetapkan dan melakukan pengendalian terhadap kompetensi
D-L 10
operator dan izin operasi (mencakup Simper, Kimper dll). 8.1 8.1
IP 3.3.2 Desain tambang harus tertata dengan baik agar aliran proses dapat berjalan dengan
lancar dan tidak terjadi hambatan. Perencanaan desain tambang meliputi antara
D-L 10
lain : disposal overburden, benching, loading points, sumps, dan highwall / slope
stability. 8.1 8.1
IP 3.3.3 Proses pengawasan kegiatan pertambangan dilakukan sesuai dengan peraturan
D-L 10
dan perundang-undangan yang berlaku. 8.1 8.1
AC 3.3.4 Perusahaan menetapkan area yang memerlukan permit / izin masuk berdasarkan
D-L 10
penilaian aspek K3L 8.1 8.1
IP 3.3.5 Terdapat rambu-rambu K3L di area yang berbahaya berdasarkan penilaian aspek
L 10
K3L 8.1 8.1
IP 3.3.6 Jalan dan jembatan di area tambang harus dalam kondisi aman sesuai dengan
L 30
standard / peraturan yang berlaku, meliputi : 8.1 8.1
- Jalan tambang ( in pit)
- Jalan Hauling (merujuk pada kontrak kerjasama)
- Jembatan / ramps
- Bund wall / berms / tanggul
AA 3.3.7
Perusahaan memiliki dan menerapkan mekanisme pengaturan lalu lintas tambang,
D-L 10
meliputi pengaturan konvoy unit dan pengaturan ke dalam lokasi pit aktif.
8.1 8.1
AC 3.3.8 Perusahaan memiliki dan menerapkan mekanisme pengaturan waktu kerja / shift
D-L 10
kerja bagi karyawannya untuk mencegah kelelahan (fatigue) 8.1 8.1
AA 3.3.9 Perusahaan memiliki dan menerapkan mekanisme pengaturan komunikasi dalam
aktivitas operasional tambang. (contoh yang diperiksa : prosedur / IK komunikasi, D-L 10
izin stasiun radio) 8.1 8.1
AC 3.3.10 Perusahaan memiliki dan menerapkan mekanisme pengaturan aktivitas mobilisasi
D-L 10
dan demobilisasi unit. 8.1 8.1
SUBTOTAL 120 0 0
3.4 Perlindungan Mesin (Proteksi terhadap potensi bahaya dari mesin)
AC 3.4.1 Semua transmisi tenaga dan bagian berputar lainnya dilindungi dengan tutup
pelindung keselamatan, untuk melindungi pekerja dari potensi yang dapat L 10
ditimbulkan seperti titik operasi, titik putar, titik jepit dan seterusnya 8.1 8.1
AC 3.4.2 Semua titik kerja dari mesin dan proses dilengkapi dengan alat pelindung
L 10
keselamatan (safety guarding) sesuai dengan sifat operasi & bahayanya 8.1 8.1
AC 3.4.3 Perusahaan telah memastikan kecepatan RPM mata gerinda/lainnya, lebih besar
L 10
daripada perputaran atau RPM Mesin. 8.1 8.1
SUBTOTAL 30 0 0
3.5 Pengendalian Lingkungan Kerja
AC 3.5.1 Perusahaan melakukan pemetaan (identifikasi) sumber fisika, kimia, biologi,
psikologi dan ergonomi kerja termasuk potensi paparannya termasuk area yang 8.1 8.1 D-L 10
terpapar kebisingan dan getaran tersebut
AC 3.5.2
Perusahaan melakukan pengukuran secara berkala dan upaya pengurangan tingkat
paparan dari bahaya fisika, kimia, psikologi, biologi dan ergonomi (contoh: tingkat 8.1 8.1 D-L 15
kebisingan, paparan kimia di udara, getaran, dan ergonomi)

IP 3.5.3 Perusahaan memastikan tingkat nilai ambang batas fisika, kimia, biologi dan
psikologi serta ergonomi pada area - area khusus atau area - area kritis telah 8.1 8.1 D-L 15
sesuai dengan peraturan.
AC 3.5.4 Perusahaan telah memiliki personal yang berkompeten didalam keselamatan dan
kesehatan lingkungan kerja sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang 8.1 8.1 D 10
berlaku
SUBTOTAL 50 0 0
Cat Source Jika NC Finding

ITEM ISO ISO Regulation Finding Category D/L Max Score Score % Remarks
45001:2018 14001:2015 and Others (Major/Minor)

3.6 Penanganan Manual dan Mekanik


AA 3.6.1 Perusahaan memiliki mekanisme dalam mengkomunikasikan penanganan barang
D 10
dengan cara manual 8.1 8.1
IB 3.6.2 Karyawan yang melakukan penanganan barang secara manual diberikan pelatihan
D-L 15
yang sesuai dan implementasinya 8.1 8.1
AA 3.6.3
Pesawat angkat dan angkut memiliki sertifikasi yang dikeluarkan oleh badan
D 10
yang ditunjuk atau pemerintah dan masih berlaku
8.1 8.1
AA 3.6.4
Operator alat angkat harus memiliki lisensi yang dikeluarkan personil/instansi/unit
D-L 10
kerja yang berwenang, Misalnya: Surat Izin Operasi (SIO), SIMPER/KIMPER.
8.1 8.1
SUBTOTAL 45 0 0
3.7 Penanganan Bahan Peledak
AA 3.7.1 Penyimpanan bahan peledak mengikuti aturan yang berlaku. 8.1 8.1 D-L 10
AC 3.7.2 Pengangkutan bahan peledak dilakukan secara aman (termasuk penggunaan
D-L 10
kendaraan yang standar) 8.1 8.1
AC 3.7.3
Proses peledakan dilengkapi dengan prosedur dan dilaksanakan sesuai peraturan. D-L 10
8.1 8.1
AA 3.7.4
Seluruh pekerja yang terlibat dalam aktifitas peledakan wajib mengikuti kursus juru
ledak dari KTT dan atau Pertambangan, untuk petugas perangkai memiliki sertifikasi
D-L 10
Juru Ledak kelas 2 dan petugas peledakan harus memiliki sertifikasi Juru Ledak
kelas 1 dan KIM (Kartu Ijin Meledakkan)
8.1 8.1
AA 3.7.5 Peringatan bahaya peledakan (sirine & papan peringatan) dapat diketahui dengan
jelas dan diketahui oleh semua orang (karyawan, tamu, maupun penduduk L 10
setempat yang terkena dampak). 8.1 8.1
SUBTOTAL 50 0 0
3.8 Sistem Izin Kerja dan Sistem Isolasi - Penandaan
AA 3.8.1 Perusahaan melakukan identifikasi area dan kegiatan yang memerlukan permit
D 10
khusus dan/atau sistem isolasi - penandaan 8.1 8.1
AC 3.8.2
Perusahaan menetapkan mekanisme pengendalian untuk area dan kegiatan yang
memerlukan permit khusus dan/atau sistem isolasi - penandaan, misalnya untuk
D-L 20
pekerjaan-pekerjaan dibawah ini, serta memastikan pekerja memiliki kompetensi
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
8.1 8.1
1. Permit untuk pekerjaan las & menggunakan/mengeluarkan api (Hot Work Permit)
2. Permit pekerjaan di dalam ruangan tertutup (Confined Space Permit)
3. Permit pekerjaan penggalian (Excavation Permit)
4. Permit untuk bekerja dibangun tinggi atau ketinggian ( Working at Height)
5. Permit bekerja didekat atau diatas air (Work near by Water)
AC 3.8.3 Perusahaan memiliki mekanisme Lock-out dan Tag-out (LOTO) dan menerapkan
standar LOTO tersebut dalam mengerjakan kegiatan pemasangan, perawatan dan D-L 20
perbaikan 8.1 8.1
SUBTOTAL 50 0 0
3.90 Instalasi Kelistrikan
AA 3.9.1
Perusahaan melakukan identifikasi instalasi dan lokasi kelistrikan dilengkapi dengan
safety sign yang sesuai, seperti bahaya listrik, besarnya voltage, face plate (cover D-L 5
dlm panel listrik) dan keterangan distribusi alat yang dilayaninya
8.1 8.1
IB 3.9.2 Perkawatan listrik diatur dengan rapi secara tetap (Tidak ada pemasangan
sementara, kabel berantakan, tergantung, di atas lantai / tdk diproteksi), serta L 10
dilengkapi dengan identifikasi yang jelas 8.1 8.1
IB 3.9.3 Pemasangan perkawatan & bagian-bagian instalasi listrik di daerah-daerah khusus
sesuai dengan persyaratan daerah khusus menurut kelasnya (kedap ledakan, L 10
kedap gas, kedap debu, dll) 8.1 8.1
IB 3.9.4 Instalasi listrik yang ada dilengkapi dengan proteksi terhadap arus lebih dan adanya
L 5
sistem pentanahan yang memadai 8.1 8.1
AC 3.9.5 Ruang listrik khusus (ruang trafo) terlarang bagi umum :
1. Dikunci selama tidak ada orang di dalamnya 8.1 8.1 L 5
2. Dilengkapi dengan rambu larangan masuk & tanda bahaya listrik tegangan tinggi L 5
8.1 8.1
SUBTOTAL 40 0 0
3.10 Fasilitas Pendukung bagi Karyawan
IP 3.10.1
Perusahaan memiliki fasilitas pendukung kenyamanan karyawan: meliputi toilet/
D-L 20
MCK, Ruang pertemuan, tempat penyimpanan barang pribadi dan ruang makan
8.1 8.1
3.10.2 Tersedia fasilitas mess/camp bagi karyawan (untuk site): 8.1 8.1
AA - Terdapat mekanisme pemeliharaan 8.1 8.1 D-L 5
AA - Sarana transportasi memadai dari Camp Site ke Office/Tambang 8.1 8.1 D-L 5
IP 3.10.3 Fasilitas pendukung kenyamanan karyawan diinspeksi dan dalam keadaan bersih,
D-L 10
rapih dan terawat 8.1 8.1
SUBTOTAL 40 0 0
3.11 Alat Pelindung Diri
AA 3.11.1 Perusahaan telah melakukan identifikasi kebutuhan APD yang sesuai dengan
D 10
bahaya pekerjaannya 8.1 8.1
IB 3.11.2 Karyawan memakai APD sesuai sifat bahaya dari pekerjaannya 8.1 8.1 L 10
IB 3.11.3 Perusahaan telah melakukan evaluasi efektifitas dari APD yang digunakan oleh
D 10
Karyawan 8.1 8.1
IB 3.11.4 APD yang digunakan harus sesuai dengan standar dan dipastikan layak pakai serta
D-L 10
sesuai dengan persyaratan 8.1 8.1
SUBTOTAL 40 0 0
Cat Source Jika NC Finding

ITEM ISO ISO Regulation Finding Category D/L Max Score Score % Remarks
45001:2018 14001:2015 and Others (Major/Minor)

3.12 Infrastruktur (fasilitas, peralatan dan perlengkapan) & Housekeeping


IB 3.12.1 Semua infrastruktur harus dalam keadaan standar sesuai dengan peraturan dan
D-L 10
persyaratan yang berlaku 8.1 8.1
IB 3.12.2 Semua alat keselamatan pada infrastruktur harus terpasang, dalam keadaan baik
dan diperiksa secara periodik, orang yang bekerja harus mengetahui L 10
penggunaannya 8.1 8.1
AC 3.12.3
Bangunan harus dilengkapi dengan instalasi penangkal petir yang cukup,
L 10
diinspeksi dan pentanahannya (grounding) dipelihara sesuai dengan peraturan
8.1 8.1
IP 3.12.4 Semua alat keselamatan pada infrastruktur dipastikan memperhatikan aspek
L 10
ergonomi 8.1 8.1
IB 3.12.5 Semua tata letak penyimpanan dan penumpukan barang harus dikendalikan dan
L 10
dipastikan aman misalnya dari jatuh atau kejatuhan 8.1 8.1
IB 3.12.6 Semua area kerja, jalur jalan, halaman muka dan belakang harus dalam keadaan
L 10
rapi dan bersih, saluran air bebas dari sumbatan. 8.1 8.1
IB 3.12.7 Perusahaan melakukan inspeksi untuk memastikan Infrastrukturdalam keadaan
D-L 10
bersih dan rapi. 8.1 8.1
IB 3.12.8 Kondisi lingkungan kerja harus sesuai dengan jenis dan sifat pekerjaannya
misalnya: penerangan, temperatur, kelembaban, dll yang merujuk kepada peraturan D-L 10
dan atau persyaratan lain 8.1 8.1
IB 3.12.9 Semua alat angkat dan angkut (forklift, crane, manlift, excavator dll) harus
diinspeksi dan dilengkapi dengan alat darurat dan rambu operasi yang dapat D-L 10
terlihat/terdengar (visible/ audible alarm) 8.1 8.1
IB 3.12.10 Semua peralatan bertukang (handtools) harus dalam keadaan layak dan
L 10
dipergunakan sesuai dengan peruntukannya 8.1 8.1
IB 3.12.11 Workshop yang permanen harus dilengkapi dengan :
- Lantai yang terbuat dari bahan yang kedap (diperkeras) 8.1 8.1 L 5
- Alur demarkasi / batas yang jelas sesuai dengan standard 8.1 8.1 L 5
- Kode pewarnaan untuk pipa yang sesuai dengan standard 8.1 8.1 L 5
- Eye wash yang berfungsi dengan baik 8.1 8.1 L 5
- Oil trap yang sesuai dengan standard 8.1 8.1 L 5
- Sediment Trap yang sesuai dengan standard 8.1 8.1 L 5
- Drainase yang sesuai dengan standard 8.1 8.1 L 5
- Partisi / screening untuk hot work yang sesuai dengan standard 8.1 8.1 L 5
SUBTOTAL 140 0 0
3.13 Penanganan Bahan Berbahaya & Beracun (B3) dan Limbah B3
AA 3.13.1 Perusahaan memiliki daftar material B3 dan limbah B3 yang digunakan/dihasilkan
D 10
dari setiap proses. 8.1 8.1
AA 3.13.2 Perusahaan memastikan pemenuhan persyaratan Legal dan persyaratan Lainnya
untuk penyimpanan material B3 dan limbah B3 (seperti Label, Limbol, kompetensi D 10
petugas) 8.1 8.1
AA 3.13.3
Perusahaan memiliki MSDS (Material Safety Data Sheet)/lembar data keselamatan
D 10
kerja untuk material dan Logbook serta Manifest Limbah B3 Elektronik
8.1 8.1
AA 3.13.4
Perusahaan mempunyai mekanisme dan menerapkan penanganan B3 (mencakup
penyimpanan dan transportasi/pemindahan -refueling ke unit dari main tank) dan D-L 10
Limbah B3 sesuai dengan prosedur, persyaratan Legal dan persyaratan lainnya
8.1 8.1
AC 3.13.5 Perusahaan melakukan pengawasan terhadap pengelolaan B3 dan Limbah B3
D-L 10
(logbook B3 dan Manifes limbah B3) 8.1 8.1
AA 3.13.6
Perusahaan telah memastikan supplier yang melakukan pengangkutan/pengelolaan
D 10
untuk material dan Limbah B3 memiliki izin yang masih berlaku.
8.1 8.1
AC 3.13.7 Perusahaan melakukan penyimpanan serta pemindahan B3 dan limbah B3 dengan
menggunakan fasilitas serta tempat yang sesuai peruntuknya dan dilengkapi L 10
dengan pencegahan ceceran atau pencemaran. 8.1 8.1
IP 3.13.8 Perusahaan telah memiliki program dan implementasi upaya-upaya reduce, reuse,
D-L 10
recyle (3R) dari limbah B3 8.1 8.1
SUBTOTAL 80 0 0
3.14 Pengelolaan Limbah Domestik dan Kualitas Udara
AA 3.14.1 Perusahaan memiliki mekanisme pengelolaan lingkungan, meliputi: limbah domestik
D 10
dan kualitas udara (sumber bergerak dan tidak bergerak) 8.1 8.1
AA 3.14.2 Perusahaan melakukan identifikasi limbah/emisi, meliputi: Limbah Domestik dan
D 10
Kualitas udara (sumber bergerak dan tidak bergerak) 8.1 8.1
AA 3.14.3 Perusahaan memiliki fasilitas dan pengelolaan lingkungan, meliputi: Limbah
Domestik dan Kualitas Udara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- D-L 10
undangan dan persyaratan lainnya 8.1 8.1
AC 3.14.4 Perusahaan melakukan dokumentasi kegiatan pengelolaan lingkungan, meliputi:
D-L 10
pengelolaan limbah Domestik dan Kualitas Udara 8.1 8.1
IP 3.13.5
Perusahaan telah memiliki program dan implementasi upaya-upaya reduce, reuse,
D-L 10
recyle (3R) dari limbah domestik dan inisiatif untuk memperbaiki kualitas udara.
8.1 8.1
SUBTOTAL 50 0 0
3.15 Pengelolaan Energi dan Gas Rumah Kaca
IP 3.15.1
Perusahaan memiliki identifikasi siginificant energy user (SEU) atau baseline energy D 10
8.1 8.1
IP 3.15.2
Perusahaan telah membuat dan mengimplementasikan program-program yang
berhubungan dengan program penghematan energi (Bahan Bakar, Listrik dan D 10
lainnya) dan pengurangan gas rumah kaca (GRK).
8.1 8.1
IP 3.15.3
Perusahaan telah melaporkan hasil implementasikan program-program yang
berhubungan dengan program penghematan dan penggunaan energi (Bahan Bakar, D-L 10
Listrik dan lainnya), serta pengurangan gas rumah kaca (GRK)
8.1 8.1

SUBTOTAL 30 0 0
Cat Source Jika NC Finding

ITEM ISO ISO Regulation Finding Category D/L Max Score Score % Remarks
45001:2018 14001:2015 and Others (Major/Minor)

3.16 Pengelolaan Lingkungan Lainnya (merujuk pada Kontrak Kerja Sama)


AA 3.16.1 Perusahaan memiliki mekanisme pengelolaan lingkungan lainnya yang harus
dilaksanakan yang merujuk kepada Kontrak Kerja Sama, misalnya pengupasan dan
penimbunan tanah pucuk (top soil), pengisian kembali lubang tambang (back fill), D 15
penataan lahan (land settlement), penaburan tanah pucuk (top soil spreading) dan
dewatering 8.1 8.1
AA 3.16.2
Perusahaan melakukan pendataan lokasi kegiatan pengelolan lingkungan lainnya
D 10
yang harus dilaksanakan yang merujuk kepada Kontrak Kerja Sama
8.1 8.1
AA 3.16.3 Perusahaan memiliki fasilitas pengelolaan lingkungan lainnya yang harus
L 15
dilaksanakan yang merujuk kepada Kontrak Kerja Sama 8.1 8.1
IB 3.16.4 Perusahaan melakukan pengelolaan lingkungan lainnya yang harus dilaksanakan
yang merujuk kepada Kontrak Kerja Sama sesuai dengan Persyaratan Legal dan L 20
Persyaratan Lainnya 8.1 8.1
IB 3.16.5
Perusahaan melakukan dokumentasi kegiatan pengelolaan lingkungan lainnya yang
D 10
harus dilaksanakan yang merujuk kepada Kontrak Kerja Sama
8.1 8.1
SUBTOTAL 70 0 0
3.17 Pengelolaan Kesehatan dan Gizi Karyawan
AA 3.17.1 Perusahaan memiliki program kesehatan kerja yang mencakup promotif,
D 15
preventive , kuratif, dan rehabilitatif. 8.1 8.1
AA 3.17.2
Perusahaan memiliki tempat pelayanan kesehatan kerja, dapat berupa klinik yang
D-L 20
harus memiliki izin sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
8.1 8.1
AA 3.17.3 Fasilitas, peralatan dan perlengkapan klinik sesuai dengan peruntukan klinik di
D-L 10
lingkungan kerja 8.1 8.1
AA 3.17.4
Memiliki dokter yang bersertifikat Hiperkes dan keselamatan kerja dan memiliki
D 10
surat penunjukan dari Departemen Tenaga Kerja sebagai dokter perusahaan
8.1 8.1
AA 3.17.5 Memastikan tenaga paramedis telah mengikuti pelatihan Hiperkes, dan STR yang
masih berlaku. (Mencakup penyediaan tenaga medis yang dilakukan oleh anak D 10
usaha ITM, atau bekerja sama dengan instansi lain) 8.1 8.1
AC 3.17.6 Perusahaan melakukan pemantauan kesehatan (mencakup pra kerja, pemeriksaan
berkala, pemeriksaan khusus serta treadmill untuk usia >40 tahun) dan terhadap D-L 15
kebutuhan gizi dan energi dari pekerja. 8.1 8.1
AC 3.17.7
Perusahaan menggunakan jasa boga yang telah memenuhi kualifikasi sebagai
penyedia jasa boga yang dikeluar oleh instansi pemerintah berwenang. Jika tidak
D 10
menggunakan jasa boga, maka evaluasi upaya yang dilakukan perusahaan dalam
memberikan jaminan keamanan pangan bagi karyawannya.
8.1 8.1
AC 3.17.8 Perusahaan menyimpan sampel makanan yang diberikan kepada pekerja minimal
selama 24 jam. (Jika tidak penyimpanan sampel makanan, maka evaluasi
D-L 10
bagaimana perusahaan melakukan mitigasi dan penanggulangannya apabila terjadi
keracunan makanan.) 8.1 8.1
SUBTOTAL 100 0 0
3.18 Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat
AA 3.18.1 Perusahaan memiliki prosedur untuk mengidentifikasi dan mengendalikan keadaan
D 10
darurat 8.2 8.2
AA 3.18.2 Perusahaan memiliki mekanisme untuk mengendalikan (identifikasi, inspeksi dan
D 10
pengadaan) alat keadaan darurat 8.2 8.2
IB 3.18.3 Perusahaan memiliki alat keadaan darurat sesuai dengan jenis resiko keadaan
darurat,diantaranya alarm dan detektor, alat pemadam api dan tumpahan (foam, L 15
pasir, sorbent, oil boom dan lain-lain) 8.2 8.2
IB 3.18.4 Alat keadaan darurat harus diberi pengenal (kartu) dan diinspeksi 8.2 8.2 L 10
IB 3.18.5
Semua alat keadaan darurat mudah diakses, lokasinya ditandai dan tidak terhalang L 10
8.2 8.2
AA 3.18.6 Perusahaan menetapkan dan memiliki Tim tanggap darurat, serta memiliki
mekanisme pelatihan untuk seluruh karyawan terkait pertolongan pertama gawat D 10
darurat. 8.2 8.2
AA 3.18.7
Tim tanggap darurat memiliki kompetensi yang cukup (mendapatkan pelatihan yang
D 10
sesuai) merujuk kepada persyaratan Legal dan persyaratan Lainnya
8.2 8.2
AC 3.18.8 Memiliki dokter yang telah mengikuti pelatihan ATCLS (Advanced Trauma Cardiac
D 5
Life Support) 8.2 8.2
AC 3.18.9 Mempunyai tenaga paramedis yang telah mengikuti pelatihan BTCLS (Basic
D 5
Trauma Cardiac Life Support) 8.2 8.2
AA 3.18.10 Perusahaan harus melaksanakan simulasi keadaan darurat secara periodik, yang
mencakup fasilitas utama dan pendukung, dan rencana penanggulangan kondisi D 10
darurat, termasuk evaluasi hasilnya. 8.2 8.2
SUBTOTAL 95 0 0
4 Pengukuran, Pemantauan dan Analisa
4.1 Pengukuran dan Pemantauan
4.1.1 Perusahaan memiliki mekanisme yang diterapkan untuk melakukan pengukuran
dan/atau pemantauan termasuk: 9.1 9.1
AA - Tingkat insiden (mencakup analisa penyebab diantaranya meliputi penyebab
D 5
langsung, penyebab tidak langsung, waktu kejadian) 9.1 9.1
AA - Kesehatan karyawan 9.1 9.1 D 5
AA - Kinerja K3 dan lingkungan 9.1 9.1 D 5
AA - Inspeksi terencana 9.1 9.1 D 5
AA - Observasi pekerjaan terencana 9.1 9.1 D 5
IB 4.1.2 Perusahaan menyusun program dan penerapannya untuk melakukan pengukuran
dan/atau pemantauan mengacu pada kewajiban kepatuhan, aktivitas dan proses
D 15
terkait dengan hasil penilaian resiko dan peluang, sasaran K3L, dan memastikan
efektitas pengendalian operasional. 9.1 9.1
Cat Source Jika NC Finding

ITEM ISO ISO Regulation Finding Category D/L Max Score Score % Remarks
45001:2018 14001:2015 and Others (Major/Minor)

AA 4.1.3 Seluruh alat yang digunakan untuk melakukan pengukuran dan/atau pemantauan
harus dikalibrasi untuk memberikan hasil yang valid dan dapat dipertanggung D 10
jawabkan. 9.1 9.1
4.1.4 Perusahaan melakukan pemantauan dan pengukuran terhadap : 9.1 9.1
IP - Kepatuhan terhadap kewajiban, seperti NAB, BML, dll 9.1 9.1 D-L 5
IP - Aktivitas dan proses terkait dengan hasil penilaian resiko dan peluang 9.1 9.1 D-L 5
IP - Pencapaian sasaran K3L 9.1 9.1 D-L 5
IP - Mengevaluasi efektifitas pengendalian operasional 9.1 9.1 D-L 5
IB 4.1.5 Perusahaan menganalisa dan menindaklanjuti hasil pengukuran dan pemantauan
D-L 10
K3L, serta mendokumentasikannya. 9.1 9.1
IB 4.1.6
Perusahaan telah mengkomunikasikan hasil pengukuran dan/atau pemantauan
D-L 10
telah dikomunikasikan kepada karyawan / pekerja dan pihak lain yang terkait
9.1 9.1
SUBTOTAL 90 0 0
Cat Source Jika NC Finding

ITEM ISO ISO Regulation Finding Category D/L Max Score Score % Remarks
45001:2018 14001:2015 and Others (Major/Minor)

4.2 Inspeksi dan Observasi Terencana


AA 4.2.1 Perusahaan memiliki program inspeksi dan observasi terencana yang meliputi
waktu, lokasi, subyek dan pelaksana, serta terintegrasi dengan program SHEAP D 10
atau SAP. 9.1 9.1
IP 4.2.2 Dalam pelaksanaan program inspeksi dan observasi terencana, perusahaan
menetapkan daftar periksa (checklist) yang berisi objek dan jenis pekerjaan yang D 10
perlu diinspeksi. 9.1 9.1
AA 4.2.3 Hasil inspeksi dan observasi disampaikan ke ketua dan anggota Komite K3L
D-L 10
(misalnya P2K3) 9.1 9.1
IP 4.2.4 Perusahaan menindaklanjuti hasil temuan inspeksi dan observasi terencana 9.1 9.1 D 10
AC 4.2.5 Perusahaan memiliki jadwal pemeliharaan fasilitas, peralatan dan perlengkapan
D 10
yang memiliki dampak K3L yang bersifat kritis 9.1 9.1
AA 4.2.6 Terdapat catatan pemeliharaan fasilitas, peralatan dan perlengkapan yang memiliki
D 10
dampak K3L yang bersifat kritis 9.1 9.1
IP 4.2.7
Perusahaan memiliki prosedur pemeriksaan sebelum pakai (pre-use inspection)
D-L 10
untuk pemakaian peralatan, diantaranya mobil, forklift, dll
9.1 9.1
IB 4.2.8
Dalam melaksanakan preventive maintenance secara terencana untuk peralatan,
D 10
Perusahaan melakukan critical part inspection dan critical item inspection.
9.1 9.1
IB 4.2.9 Perusahaan melalukan evaluasi terhadap fatique dan batas kecepatan
D 10
kendaraan/unit secara berkala. 9.1 9.1
SUBTOTAL 90 0 0
4.3 Pemantauan & Pengukuran Kesehatan Karyawan
AA 4.3.1 Perusahaan melakukan pemantauan kesehatan karyawan yang harus mencakup
prakerja, pemeriksaaan berkala, dan pemeriksaan khusus sesuai dengan potensi D 10
bahaya 9.1 9.1
IP 4.3.2 Perusahaan telah melakukan pemetaan kebutuhan pemeriksaan kesehatan sesuai
D 15
dengan potensi bahaya, atau kriteria lainnya. 9.1 9.1
IP 4.3.3 Perusahaan melakukan analisa dan menyusun program pengelolaan kesehatan
berdasarkan hasil pemeriksanan kesehatan serta mengimlementasikan program D 10
tersebut. 9.1 9.1
IP 4.3.4 Perusahaan menjadikan hasil pemeriksaan kesehatan sebagai dasar pertimbangan
D 10
dalam proses seleksi dan penempatan pekerja. 9.1 9.1
IP 4.3.5
Perusahaan mendokumentasikan hasil pemeriksaan kesehatan serta bukti-bukti
D 10
pengelolaan kesehatan pekerja, sesuai dengan masa retensi yang telah ditetapkan.
9.1 9.1
SUBTOTAL 55 0 0
4.4 Evaluasi Pemenuhan Terhadap Persyaratan Legal dan Persyaratan Lainnya
AA 4.4.1 Perusahaan telah menetapkan, menerapkan dan memelihara proses evaluasi
D 10
pemenuhan kewajiban kepatuhan: 9.1.2 9.1.2
AA 4.4.2 Proses evaluasi mencakup
- Menentukan frekuensi dan metode untuk evaluasi kepatuhan. 9.1.2 9.1.2 D 5
- Mengevaluasi kepatuhan dan tindakan yang diperlukan 9.1.2 9.1.2 D 5
-
Memelihara pengetahuan dan pemahaman terhadap status evaluasi kepatuhan D 5
9.1.2 9.1.2
-
Mendokumentasikan bukti-bukti yang berhubungan dengan evaluasi kepatuhan. D 5
9.1.2 9.1.2
SUBTOTAL 30 0 0
4.5 Internal Asesmen
AA 4.5.1
Perusahaan memiliki prosedur atau mekanims dalam melakukan internal
assessment yang mengatur mengenai: program assessment, periode pelaksanaan, D 10
kriteria assessment, ruang lingkup dan kualifikasi tim internal assessor
9.2 9.2
AA 4.5.2 Perusahaan dapat membukti kompetensi auditor dan ketidak berpihaknnya terhadap
D 10
proses yang dievaluasi 9.2 9.2
AA 4.5.3 Laporan internal assessment disampaikan kepada pimpinan perusahaan dan komite
D 10
K3L, serta pihak-pihak terkait lainnya yang relevan. 9.2 9.2
AA 4.5.4 Fungsi dan level terkait dengan ketemuan ketidaksesuaian, menyusun rencana
perbaikan dan mengimplementasikan serta menyerah bukti perbaikan ke Tim D 10
Auditor untuk di validasi. 9.2 9.2
AA 4.5.5 Perusahan mendokumentasikan bukti-bukti pelaksanaan internal assessment dari
mencakup proses perencanaan assessment, pelaksanaan assessment dan tindak D 10
lanjut hasil assessment. 9.2 9.2
SUBTOTAL 50 0 0
4.6 Tinjauan Manajemen
AA 4.6.1 Perusahaan memiliki dan menerapkan mekanisme untuk melakukan tinjauan
manajemen secara periodik, untuk memastikan kesesusian, kecukupan dan D 10
efektifitas sistem manajemen K3L 9.3 9.3
IP 4.6.2 Tinjauan Manajemen yang dilaksanakan oleh Pimpinan Perusahaan dan ikuti oleh
D 35
Komite K3L, meliputi : 9.3 9.3
- Hasil tinjauan manajemen sebelumnya
- Perubahan isu internal dan eksternal yang relevan dengan sistem manajemen K3L
mencakup:Harapan dan kebutuhan pihak-pihak yang berkepentingan,Kewajiban
kepatuhan, Resiko dan peluang K3L
- Evaluasi pemenuhan Kebijakan dan Sasaran K3L
-
Informasi kinerja K3L yang mencakup: Insiden, ketidaksesuaian dan tindakan
perbaikan serta perbaikan berkelanjutan, Hasil pemantauan dan pengukuran, Hasil
evaluasi pemenuhan kewajiban kepatuhan, Hasil audit internal, Konsultasi dan
partisipasi pekerja, Efektifitas pengendalian resiko dan peluang K3L

- Ketersediaan sumberdaya untuk menjamin efektifitas K3L.


- Hasil komunikasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan mencakup pelaporan.
- Peluang perbaikan sistem manajemen K3L
Cat Source Jika NC Finding

ITEM ISO ISO Regulation Finding Category D/L Max Score Score % Remarks
45001:2018 14001:2015 and Others (Major/Minor)

AA 4.6.3
Hasil tinjauan manajemen di dokumentasi, dikomunikasikan dan tindak lanjuti
kepada fungsi dan level yang relevan didalam perusahaan. Dimana hasil tinjauan
manajemen mencakup tindakan dan keputusan: Keberlangsungan efektifitas sistem
D 15
manajemen K3L, Kebutuhan sumberdaya, Perubahan yang diperlukan terhadap
sistem manajemen K3L, Peluang integrasi sistem manajemen K3L kedalam bisnis
proses,Dampak yang timbul terhadap rencana strategis perusahaan.
9.3 9.3
SUBTOTAL 60 0 0
Cat Source Jika NC Finding

ITEM ISO ISO Regulation Finding Category D/L Max Score Score % Remarks
45001:2018 14001:2015 and Others (Major/Minor)

5 Evaluation and Improvement


5.1 Pelaporan dan Penyelidikan Insiden
AA 5.1.1 Perusahaan memiliki dan menerapkan prosedur untuk mengatur pelaporan dan
D 10
penyelidikan insiden K3L. 10.2 10.2
IB 5.1.2
Perusahaan memiliki alur pelaporan insiden dengan jelas dan telah dipahami oleh
D 10
seluruh pekerja dan subkontraktor yang berada dibawah kendali perusahaan.
10.2 10.2
AA 5.1.3
Semua insiden K3L dilaporkan dan diinvestigasi, dengan menggunakan metode
D 10
yang telah ditetapkan dan ada batas waktu penyelesaian investigasi incident.
10.2 10.2
AA 5.1.4 Pada proses investigasi insiden perusahaan mengidentifikasi bentuk kerugian,
mekanisme insiden, penyebab dasar, penyebab langsung dan kelemahan
D 10
pengendalian untuk menentukan tindakan perbaikan dan mencegahnya muncul
kembali. 10.2 10.2
AA 5.1.5 Perusahaan telah memastikan tindakan perbaikan insiden telah dibuat berdasatkan
analisa akar penyebab serta di implementasi, dan mengevaluasi hasil tindakan
D 10
perbaikan terhadap perubahan potensi bahaya dan penilaian resiko, serta umpan
balik terhadap program K3L. 10.2 10.2
AA 5.1.6 Perusahaan mendokumentasikan hasil penyelidikan insiden dan menyampaikan
laporan kepada instansi pemerintah yang berwenang sesuai ketentuan peraturan D 10
perundangan. 10.2 10.2
AA 5.1.7
Perusahaan mengkomunikasikan hasil investigasi insiden kepada seluruh pekerja,
D-L 10
dan area kerja yang menjadi tanggung jawab perusahaan.
10.2 10.2
SUBTOTAL 70 0 0
5.2 Ketidaksesuaian danTindakan Perbaikan
AA 5.2.1
Perusahaan memiliki mekanisme terstruktur dan terdokumentasi untuk mengambil
D 10
tindakan perbaikan dan mengevaluasi dampaknya dari ketidaksesuaian.
10.2 10.2
IP 5.2.2 Semua ketidaksesuaian ( Contoh: Temuan Lapangan dari Evaluasi CMS HSE,
Hazard Report, Hasil Inspeksi dan Observasi, Tindak lanjut penyelidikan insiden,
hasil internal audit, dan lainnya) yang teridentifikasi harus dibuat rencana tindakan D 5
perbaikan, berdasarkan pendekatan analisa akar permasalahan (root cause
analysis) 10.2 10.2
IP 5.2.3
Semua tindakan perbaikan yang direncanakan harus dilaksanakan sesuai dengan
D 5
batas waktu yang telah ditetapkan dan dievaluasi efektifitasnya
10.2 10.2
IP 5.2.4 Perusahaan telah mengevaluasi identifikasi dan penilaian resiko berdasarkan dari
D 5
ketidaksesuaian yang terjadi. 10.2 10.2
IP 5.2.5 Perusahaan melakukan pencatatan dan komunikasi hasil dari tindakan perbaikan
D 5
dan tindakan pencegahan kepada semua pihak yang terkait. 10.2 10.2
SUBTOTAL 30 0 0
5.3 Perbaikan Sistem Manajemen
AA 5.3.1 Perusahaan memiliki program untuk meningkatkan kesesuaian, kecukupan dan
D 10
efektifitas sistem manajemen K3L. 10.1, 10.3 10.1, 10.3
IP 5.3.2 Perusahaan telah menentukan cara untuk: 10.1, 10.3 10.1, 10.3 D 15
- Peningkatan kinerja K3L, seperti upaya-upaya penurunan kecelakaan kerja, upaya
saving energi, gas rumah kaca, dan pengelolaan limbah
- Mempromosikan sebuah budaya untuk mendukung Sistem Manajemen K3L
- Mempromosikan dan meningkatkan partisipasi pekerja dalam menerapakan
tindakan-tindakan perbaikan sistem manajemen K3L
- Menyampaikan hasil perbaikan kepada para pekerja
- Mendokumentasikan hasil perbaikan berkelanjutan.
SUBTOTAL 25 0 0
SITE OBS

NO ITEM
Kriteria

Note:
1. Kriteria berdasarkan item-item didalam checklist atau peraturan perundangan yang relevant.
2. Untuk temuan lapangan yang bersifat best practice dapat mengacu pada kriteria yang paling mendekati.
SITE OBSERVATION

Category NC
NC Finding Finding
(Major/Minor)

raturan perundangan yang relevant.


at mengacu pada kriteria yang paling mendekati.
Foto (If Applicable)
PENILAIAN PEMENUHAN PERATURAN
I. STRICT COMPLIANCE

No. Pemenuhan Wajib


1. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
2. Izin Usaha jasa Pertambangan (IUJP)
3. Nomor Induk Berusaha (NIB)
Jumlah Peraturan Pemenuhan Wajib Yang Applicable
Jumlah Peraturan Pemenuhan Wajib Yang Terpenuhi/Dipatuhi Perusahaan
Persentase Pemenuhan Strict Compliance

II. INCREMENTAL COMPLIANCE

No. Pemenuhan Bertahap


Safety Compliance
Organisasi P2K3 – Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia No.Per-04/MEN/1987 (Bila
1. mempekerjakan lebih dari 100 orang atau menggunakan bahan, proses dan instalasi yang mempunyai
resiko besar).
2. Ahli K3 Umum – UU No.1 Tahun 1970 (Bila mempekerjakan lebih dari 100 orang tenaga kerja –
Permenaker No.Per-02/MEN/1992). Kompetensi sesuai SKKNI didalam Kepmenaker No.42/2008
3. Instalasi Penyalur Petir – Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia No. PER-02/MEN/1989
dan PermeNaker No. 31 Tahun 2015
4. Instalasi Alarm Kebakaran Automatik – Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.PER-02/MEN/1983.

Alat Angkat, Angkut dan Berat (traktor, truk angkutan, truk derek, buldozer, crane, forklift, lift, dll) –
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia No. PER-05/MEN/1985. Kepmen ESDM
No.1827K/30/MEM/2018 _Pedoman Pelaksanaan Kaidah Teknik Pertambangan yang Baik, dan/atau
5. KepDirjen No.185.K/37.04/DJB/2019 - Petunjuk teknik pelaksanaan keselamatan pertambangan,
pelaksanaan, penilaian dan pelaporan sistem manajemen keselamatan pertambangan mineral dan
batubara
(Kepatuhan minimal 10% pada jumlah alat angkat yang dimiliki, atau 1 bila jumlah alat 10)
6. Sertifikasi juru las / welder – sesuai SKKNI Juru Las Kepmenaker No.98 Tahun 2018 (Sertifikasi BNSP),
Untuk sertifikasi Kemenaker sesuai dengan Permenaker No.2 Tahun 1982.
Surat Penunjukan (cth : Penanggung Jawab Operasi (PJO), Pengawas Operasional, Pengawas Teknik,
7. Pengawas Teknik Khusus) – Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi Kepmen ESDM
No.1827K/30/MEM/2018 Pedoman Pelaksanaan Kaidah Teknik Pertambangan yang Baik

Sertifikat Pekerja Tambang (cth : Juru Ukur, Juru Ledak) – Kompetensi sesuai SKKNI Juru Ukur dalam
8 Kepmenaker Nomor:49 Tahun 2015, SKKNI Juru Ledak Kepmenaker No.383 Tahun 2015, Keputusan
Menteri Pertambangan dan Energi Kepmen ESDM No.1827K/30/MEM/2018 Pedoman Pelaksanaan
Kaidah Teknik Pertambangan yang Baik
Sertifikasi operator alat angkat angkut – sesuai SKKNI Kepmenaker No. 135 Tahun 2015, Peraturan
9 Menteri Tenaga kerja No.09 Tahun 2019 (Sertifikasi BNSP) atau Sertifikasi Kemenaker Permen No.09
Tahun 2010 dan/atau Kepmen ESDM No.1827K/30/MEM/2018 -Pedoman Pelaksanaan Kaidah Teknik
Pertambangan yang Baik
Genset (Motor Diesel) – Kompetensi Operator sesuai SKKNI Kepmenaker No:110 Tahun 2008, Izin
10 Operasi PermenESDM No. 12 Tahun 2019 atau Peraturan Gubernur Terkait.
JIKA DIGUNAKAN SEBAGAI PENGGERAK / SUMBER TENAGA UTAMA
Genset (Motor Diesel) – Kompetensi Operator sesuai SKKNI Kepmenaker No:110 Tahun 2008, Izin
Operasi PermenESDM No. 12 Tahun 2019 atau Peraturan Gubernur Terkait.
11
JIKA TIDAK DIGUNAKAN SEBAGAI PENGGERAK / SUMBER TENAGA UTAMA
(Kepatuhan minimal 10% pada jumlah genset yang dimiliki, atau 1 bila jumlah genset 10)
Bejana Tekan memiliki tekanan lebih dari 1 Kg/Cm2 atau Volume Lebih dari 2,25 Liter – Peraturan
Menteri Tenaga Kerja No.37 Tahun 2016 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bejana Tekan
12
dan Tangki Timbun.
JIKA DIGUNAKAN DALAM PROSES SEHARI-HARI.
Bejana Tekan memiliki tekanan lebih dari 1 Kg/Cm2 atau Volume Lebih dari 2,25 Liter – Peraturan
Menteri Tenaga Kerja No.37 Tahun 2016 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bejana Tekan dan
Tangki Timbun.
13
JIKA TIDAK DIGUNAKAN DALAM PROSES SEHARI-HARI.
(Kepatuhan minimal 10% pada jumlah bejana tekan yang dimiliki, atau 1 bila jumlah alat £ 10)
Sertifikasi Pengawas Operasional Tambang ( POP, POM, POU), sesuai SKK PermenESDM No. 43
Tahun 2016
14
KepDirjen No. 228 tahun 2000 tentang Kompetensi Pengawas Operasional Bagi Perusahaan Tambang
Mineral dan Batubara dan Perusahaan Energi Panas Bumi.
Kontraktor melakukan internal audit Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan, dimana kegiatan
15 audit dilakukan oleh personel yang berkompeten sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan -
Permen No.26 Tahun 2019 Tentang Pelaksanaan Kaidah Pertambangan yang baik dan Pengawasan
Pertambangan Mineral dan Batubara.

Uji Hidrotest dan Leakage test untuk vessel pengangkut amonium nitrat (AN), sesuai Kepdirjen No.309
16
Tahun 2018 Tentang Juknis Keselamatan Bahan Peledak dan Peledakan, serta Keselamatan Fasilitas
Penimbunan Bahan Bakar Cair pada Kegiatan Usaha Pertambangan Minerba.
Health Compliance

Pelayanan Kesehatan Kerja, (MCU dibagi menjadi pra kerja, berkala, dan khusus serta wajib treadmill
untuk usia di 40 tahun) – Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia No.
17 PER-03/MEN/1982., dan Kepdirjen Minerba No.185/2019 Petunjuk teknis pelaksanaan keselamatan
pertambangan dan pelaksanaan, penilaian dan pelaporan sistem manajemen keselamatan
pertambangan mineral dan batubara

Izin Perusahaan Catering bagi suplier jasa boga (Surat Edaran Direktur Jendral Bina Hubungan
Ketenagakerjaan Dan Pengawasan Norma Kerja No.SE 86/BW/1989 tentang Perusahaan Catering yang
18
Mengelola Makanan bagi Tenaga Kerja) dan PermenKes No.1096/Menkes/Per/VI/2011 Tentang Higiene
sanitasi jasaboga

Environmental Compliance
19 Copy dan bukti serah terima Limbah B3 dari pihak Owner - PP No.101 Tahun 2014.
20 Pengelolaan Material B3 - PP No.74 Tahun 2001 dan regulasi terkait lainnya.
Jumlah Peraturan Pemenuhan Bertahap Yang Applicable
Jumlah Peraturan Pemenuhan Bertahap Yang Terpenuhi/Dipatuhi Perusahaan

Persentase Pemenuhan Incremental Compliance

PERSENTASE PEMENUHAN LEGAL COMPLIANCE


Note : kotak kuning diisi sesuai dengan kondisi aktual

Catatan : Untuk buldozer, truk angkutan, traktor menurut KEP MEN 555.K tidak wajib SILO hanya wajib di pa
RATURAN

Applicable
(Ya/Tidak) Keterangan
Ya
Ya
Tidak
3
3
100%

Kepatuhan

(Ya/Tidak/NA)
Keterangan

Ya
Tidak

ISMANTO SARAGIH:
Masih diisi manual angkanya dan
seharusnya otomatis (mohon dibuat
formula).
2
1
ISMANTO SARAGIH:
50% Masih diisi manual angkanya dan
seharusnya otomatis (mohon dibuat
75% formula).
SILO hanya wajib di pastikan layak pakai (pasal 158) yang diuji hanya alat angkat.

Anda mungkin juga menyukai