di Madrasah
Disampaikan Oleh:
Dr. Amiroh Ambarwati, S.Pd.,
MA.
Pengalaman Kerja:
Tim Pengembang Kurikulum Madrasah Kementerian Agama
Konsultan Pengembangan Madrasah QUOTE:
IN Program PKB Kementerian Agama
Fasilitator Nasional Pendidik Madrasah Inklusif
Ketua Tim Penjaminan Mutu BDK Semarang “Hidup sekali
Dewan Pakar LP Ma’arif Jawa Tengah harus berarti demi
Dewan Pakar FPMI Jawa Tengah
Tim Reviewer OJS kemaslahatan”
TIN Program e-RKAM
Kementerian Agama Pusdiklat Tenaga Teknis eknis Pusdiklat Tenaga
Narasumber SBS Radio Australia pusdiklat_t
Teknis
Silahkan
akses:
kurikulum.kemdikbud.go.i
d sikurma.kemenag.go.id
s.id/referensi_ikm
KO
M
P5 TP-
PPRA ATP
Aspek
Modu Asesme
l n
Ajar Awal
Pusdiklat Tenaga pusdiklat_teknis Pusdiklat Tenaga
Teknis Teknis
Regulasi tentang Kurikulum Merdeka
SK Direjen
Pendis No 3211 PP No. 4 Permendikbud
Th 2022 tahun 2022 r istek No. 5 Buku
(Capaian (SNP) Tahun 2022
Pembelajaran (SKL) Panduan
IKM pada Madrasah
Mapel PAI
dan Bahasa Pengembangan IKM di RA
Arab) Permendikbu
SK BSKAP d ristek No. 7 KOM (Kurikulum
Regulas
33 Tahun 2022
Tahun 2022 (Stanadar Isi) Operasional
(Capaian
Pembelajaran Madrasah)
i Pembelajaran dan
) Permendikbu
SK BSKAP d ristek No.
009 16 Asesmen
Tahun 2022 Tahun 2022
KM
(Profil (Standar Projek Penguatan Profil
Pelajar
Pancasila)
Proses)
Permendikbud
Pelajar Pancasila dan
KMA 347
tahun 2022
Kepmen
No.
ristek No. 21 Profile Pelajar Rahmatan
Tahun
(Pedoman
IKM di
262 Tahun
2022
2022 lil Alamin
(Standar
Madrasah) (Pedoman Penilaian) Pengembangan Contoh
IKM)
TP, ATP, dan Modul
Penyusunan KOM
Komponen Komponen 3:
1: Analisis Komponen 2:
Pengorganisasia
Karakteristik Visi,
n Pembelajaran
Madrasah Misi, dan Tujuan
Komponen Komponen 5:
4: Pendampingan
Perencanaan dan Evaluasi
Pembelajar
an
Nilai-nilai madrasah sebagai dasar
Pengembangan Kurikulum Operasional
Madrasah (KOM)
Perspektif ibadah berdimensi ukhrowi
Pandangan ‘ainurrahmah
1
● Setiap pembelajaran dilakukan terpisah antara ● Konsep-konsep dan keterampilan tertentu dari mata
satu mapel dengan mapel lainnya. pelajaran diajarkan secara kolaboratif (team teaching).
● Pendidik berkolaborasi sedemikian rupa untuk
● Tatap muka dilakukan secara reguler setiap
merencanakan, melaksanakan dan melakukan asesmen
minggu, dengan jumlah jam tatap muka sesuai
untuk suatu pembelajaran yang terpadu.
dengan yang ● Sebagai contoh mengajarkan muatan Ilmu Pengetahuan
ditetapkan oleh masing-masing madrasah Alam atau Ilmu Pengetahuan Sosial secara terintegrasi.
berdasarkan
ketentuan minimal dari pemerintah.
02 04 Pendekatan secara
bergantian dalam blok
waktu terpisah
● Pembelajaran disusun berdasarkan tema yang ● Pembelajaran dikelola dalam bentuk blok-blok waktu dengan
menaungi
kompetensi-kompetensi dari berbagai mata pelajaran. berbagai macam pengelompokkan.
● Pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai ● Sebagai contoh, mata pelajaran IPS, Bahasa Indonesia dan
kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai IPAS akan diajarkan dari jam 07.00- 12.00 dalam semester 1.
tema. Contoh lain, mengajarkan muatan Ilmu Pengetahuan Alam
● SD/MI dapat mengorganisasikan muatan pembelajaran atau Ilmu Pengetahuan Sosial secara bergantian dalam blok
menggunakan pendekatan mata pelajaran atau tematik. waktu yang terpisah.
Pendahulua
n
• Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum yang
fleksibilitas
mengedepankan dan keleluasaan bagi penggunanya, baik pada tingkat satuan
pendidikan (madrasah), pendidik, maupun peserta didik.
• Fokus pada materi esensial, sehingga pendidik lebih leluasa memperdalam
pembelajaran dan bisa melakukan asesmen awal, serta menyesuaikan
kecepatan mengajarnya dengan tingkat kemampuan peserta didik (TaRL).
Hal ini didukung oleh rumusan CP yang tidak lagi per-tahun (kecuali kelas
X), melainkan per fase.
• Ada alokasi waktu sekitar 20-30% dari jam belajar per minggu untuk
aktivitas kokurikuler berupa projek penguatan profil pelajar (P5PPRA),
dengan tujuan utama untuk mengembangkan karakter di luar
pembelajaran akademik di kelas yang dirasa belum cukup.
Pada kelas yang terdapat PDBK, pendidik merancang pembelajaran yang akomodatif, baik dari sisi
materi, metode, media/alat, durasi waktu, dan pengelolaan lingkungan belajar
Kurikulu
m
Tujuan
Pembelajar
an
Profil
Pelajar
SIKLUS Asesm Pancasila Pembelajar
PEMBELAJAR en & Profil an
AN Proses Pelajar
Proses
Asesm Rahmatal
Pembelajar
en lil ‘Alamin
an
Penting diketahui
Penyusunan Perencanaan Pembelajaran
Pembagian Fase
Fase Pondasi Fase A Fase B Fase C Fase D Fase E Fase F
3 Berdimensi Ukhrowi
Merupakan rangkaian tujuan pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan logis
menurut urutan dari awal hingga akhir fase.
Tujuan pembelajaran yang dikembangkan perlu dicapai peserta didik dalam satu atau lebih jam pelajaran, hingga akhirnya pada
penghujung Fase mereka dapat mencapai CP. Oleh karena itu, untuk CP dalam satu fase, pendidik perlu mengembangkan beberapa
tujuan pembelajaran.
Pendidik dan satuan pendidikan dapat menggunakan berbagai strategi untuk menyusun tujuan pembelajaran dan alur tujuan
pembelajaran. Harus dipastikan tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran yang dipetakan memenuhi kriteria berikut ini:
Teknik 1
Merumuskan tujuan pembelajaran dengan Menganalisis
‘Kompetensi’ dan ‘Lingkup Materi’ pada CP. Teknik 2
Merumuskan tujuan pembelajaran Lintas Elemen CP
Teknik 3
Cara menyusun alur tujuan pembelajaran
Pengurutan dari Metode pengurutan dari konten yang konkret dan berwujud ke konten yang lebih abstrak dan simbolis.
yang Konkret ke Contoh : memulai pengajaran dengan menjelaskan tentang benda geometris (konkret) terlebih dahulu
yang Abstrak sebelum mengajarkan aturan teori objek geometris tersebut (abstrak).
Pengurutan Metode pengurutan dari konten bersifat umum ke konten yang spesifik. Contoh : mengajarkan konsep
Deduktif database terlebih dahulu sebelum mengajarkan tentang tipe database, seperti hierarki atau relasional.
Pengurutan dari Metode pengurutan dari konten paling mudah ke konten paling sulit. Contoh: mengajarkan cara mengeja
Mudah ke yang kata-kata pendek dalam kelas bahasa sebelum mengajarkan kata yang lebih panjang.
lebih Sulit
Pengurutan Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan keterampilan komponen konten yang lebih mudah terlebih
Hierarki dahulu sebelum mengajarkan keterampilan yang lebih kompleks. Contoh : siswa perlu belajar tentang
penjumlahan sebelum mereka dapat memahami konsep perkalian.
Pengurutan Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan tahap pertama dari sebuah prosedur, kemudian membantu
Prosedural siswa untuk menyelesaikan tahapan selanjutnya. Contoh : dalam mengajarkan cara menggunakan t-test
dalam sebuah pertanyaan penelitian, ada beberapa tahap prosedur yang harus dilalui, seperti menulis
hipotesis, menentukan tipe tes yang akan digunakan, memeriksa asumsi, dan menjalankan tes dalam
sebuah perangkat lunak statistik.
Scaffolding Metode pengurutan yang meningkatkan standar performa sekaligus mengurangi bantuan secara bertahap.
Contoh : dalam mengajarkan berenang, guru perlu menunjukkan cara mengapung, dan ketika siswa
mencobanya, guru hanya butuh membantu. Setelah ini, bantuan yang diberikan akan berkurang secara
bertahap. Pada akhirnya, siswa dapat berenang sendiri.
Alur Tujuan
Pembelajaran
Minat