Anda di halaman 1dari 25

UST

Ada apa dengan


LALU LINTAS ?

Heru Setiono Yoana Tiara Yuniari Bayu Abdul Fatah Eufrasia Azzila Yualem
2020013102 2020013081 2020013089 2020013103
cantik💃💃
01 Faktor Manusia
Dampak yang timbul akibat perilaku kehidupan manusia.

02 Faktor Jalan
Dampak yang timbul diakibatkan oleh jalan.

03 Faktor Kendaraan
Dampak yang timbul akibat adanya kendaraan di muka bumi ini.

04 Faktor Lingkungan
Dampak yang timbul akibat dari keadaan lingkungan sendiri.
01 Faktor Manusia
Faktor manusia menjadi masalah yang paling besar dalam kelalaian lalu
lintas. Hampir menjadi penyebab utamalah faktor manusia. Faktor
manusia disebabkan oleh kemampuan yang tidak memadai.

Faktor penyebab pelanggaran lalu lintas yang utama adalah kurangnya


kesadaran pengguna jalan. Masih banyak pengguna jalan yang tidak
menerapkan etika dan toleransi antar pengguna jalan. Hal ini diperparah
dengan banyaknya pengemudi yang tingkat kematangannya masih
kurang dalam pengendalian kendaraan.

Faktor yang disebabkan oleh faktor


jalan dapat diklasifikasikan sebagai
berikut :
Penget namanya juga warga negara +62
lihat saja perilakunya seperti

ahuan apa :)

pengetahuan yang kurang


memdai membuat adanya
masalah lalu lintas yang cukup
besar.
terlebih pengetahuan perlu
dikembangkan guna mengatasi
masalah lalu lintas yg ada
PERILAKU & MENTAL
Perilaku masyarakat negara inisangat kurang
berpendidikan.
hal ini karena ego masyarakat yang terlalu besar,
palling benar,dan beranggapan menang sendiri.

Apalagi kalau ibu-ibu ngebut semaunya dan lampu


riitng kendaraan yang salah :}

oleh karena itu perlu perbaikan perilaku dan mental


masyarakat agar sadar mengenai pentingnya aturan
lalu lintas

Jalan yang seharusnya untuk akses kendaraan atau penghubung suatu tempat
tertutup oleh kegiatan SUNMOR masyarakat sekitar.
BIKIN MACET!:)
Pertumbuhan kendaraan yang sangat tinggi

Pertumbuhan pemilikan kendaraan pribadi yang sangat tinggi yang digunakan di jalan membuat beban
jaringan jalan menjadi semakin berat. Di kota-kota besar, 3 dari 10 orang memiliki kendaraan, suatu
angka yang sangat besar. Kepemilikan kendaraan pribadi ini didominasi oleh sepeda motor dengan
pangsa hampir sebesar 80 persen. Angka kepemilikan kendaraan yang tinggi ini mengakibatkan
permasalahan parkir yang cukup serius dengan seringnya dilakukan pelanggaran parkir.
Kesimpulan Faktor Manusia
1. Minimnya pengetahuan masyarakat terhadap peraturan lalu lintas yang berlaku di Indonesia hal
tersebut dikarnakan kurangnya kesadaran masyarakat untuk mencari tahu peraturan lalu lintas atau
rambu-rambu lalu lintas.
2. Semenjak kecil seorang anak kecil sudah di perbolehkan membawa kendaraan bermotor yang
seharusnya umurnya belum mencukupi untuk berkendara sehingga mereka sering melanggar
peraturan lalu lintas karna belum mengetahui peraturan-peraturan lalu lintas.
3. Hanya patuh ketika ada kabar bahwa akan ada rajia atau saat ada polisi. Ini sudah hal biasa yang
sering kita lihat dijalanan bahkan kita sendiri sering melakukan ini.
4. Tidak memikirkan keselamatan pengendara lain atau masyarakat yang ada di sekitar jalan.
Contohnya pengendara motor tidak memakai helm, kaca spion dan tidak menyalakan lampu disiang
hari.
5. Bisa langsung mengurus pelanggaran lalu lintas di tempat atau kata lain “damai”. Hal ini lah yang
sering terjadi di setiap ada rajia polisi atau pelanggaran lalu lintas, hal yang pertama yang dipikirkan
oleh pengendara saat terkena tilang karena melakukan pelanggaran lalu lintas adalah jalan “damai”.
02
Faktor Jalan
Faktor jalan terkait dengan
kecepatan rencana jalan, pagar
pengaman di daerah pegunungan,
ada tidaknya median jalan, jarak
pandang, dan kondisi permukaan
jalan,dsb.

Faktor yang disebabkan oleh


faktor jalan dapat diklasifikasikan
sebagai berikut :
• Kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh perkerasan
jalan,Kondisi permukaan perkerasan dalam hal ini
berhubungan dengan permasalahan keselamatan dan
kenyamanan sangat erat kaitannya dengan aspek kelicinan
dan kecepatan. Dengan dapat menambah tingkat resiko
kecelakaan lalu lintas. Kelicinan dapat terjadi karena
berkurangnya koefisen gesekan yang bisa ditimbulkan
terutama oleh cuaca serta kotoran lumpur dan tumpahan
minyak.

• Jalanan yang berlubang: Menjadi salah satu alasan


pengemudi harus rem secara mendadak, yang kemudian
bisa mengakibatkan kecelakaan lalu lintas.

• Tidak adanya rambu lalu lintas: Keberadaan rambu lalu


lintas dapat membuat pengemudi lebih konsentrasi dan
waspada ketika ada jalanan yang menurun, jalanan yang
bergelombang, maupun tikungan jalan.
• Tikungan yang tajam
Terutama untuk di jalan tol trans Sumatera dimana
kendaraan melaju kencang, tikungan tajam bisa menjadi salah
satu penyebab kecelakaan lalu lintas.

• Lampu jalan tidak ada


Pada malam hari pengendara mengalami kesulitan melihat
pengendara lain dengan jelas. Bahkan dengan bantuan lampu
depan sekalipun, sering kali pengendara mengalami kesulitan
untuk mengetahui kondisi jaln atau sesuatu yang ada di jalan.
Jalan tanpa alat penerangan jalan akan sangat
membahayakan dan berpotensi tinggi menimbulkan
kecelakaan.
Jaringan jalan yang tidak memadai
Jaringan jalan untuk kendaraan

Jaringan jalan terutama di kawasan perkotaan yang tidak memadai yang


mengakibatkan pilihan rute menuju suatu kawasan terbatas sehingga jalan-jalan
tertentu menjadi sedemikian padatnya. Hal ini diperparah dengan jumlah kendaraan
yang sangat tinggi.

contoh panjang jalan untuk setiap kendaraan di Jakarta hanya mencapai 1,17 m,
sehingga kalau kendaraan disusun bumper to bumper tidak akan mencukupi panjang
jalan yang ada DKI Jakarta, sedangkan panjang jalan per kapita di Jakarta hanya 0,88
m, angka yang kecil kalau dibandingkan dengan kota-kota lain di dunia (kota-kota di
Eropa berkisar 2,5 m/kapita dan kota-kota Amerika Utara berkisar 5 m/kapita).
Jaringan jalan yang tidak memadai

Jaringan jalan bagi pejalan kaki

Fasilitas pejalan kaki umumnya tidak mendapat cukup perhatian oleh pemerintah
daerah, dan jika ada tidak didukung dengan standar desain yang baik sehingga tidak
bisa digunakan oleh penderita cacat. Keadaan ini diperparah lagi oleh pedagang kaki
lima yang berjualan di trotoar atau jika trotoar digunakan untuk kendaraan parkir.
Permasalahan lain yang terkait dengan pejalan kaki adalah kurangnya fasilitas
penyeberangan yang dikendalikan di pusat kota, ataupun ketidakpatuhan pemakai
kendaraan bermotor untuk tidak memberikan prioritas terhadap pejalan kaki.
Kesimpulan Faktor Jalan

• Kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh perkerasan jalan


• Jalanan yang berlubang
• Kondisi rambu lalu lintas
• Tikungan Tajam
• Keadaan lampu jalan
• Jaringan jalan untuk kendaraan
• jaringan jalan untuk pejalan kaki
03 Faktor Kendaraan
1.Rem tidak berfungsi
Rem merupakan kompon penting dalam sepeda motor yang
berfungsi memperlambat laju atau memberhentikan sepeda
motor. Rem yang tidak berfungsi beresiko menyebabkan kematian
ketika terjadi kecelakaan. Namun hal ini membutuhkan factor
pendukung lainnya, contohnya seperti kecelakaan pada motor
yang remnya tidak berfungsi dengan pengendara mengebut
dibandingkan dengan pengendara yang tidak mengebut, pastinya
akan mengalami tingkat keparahan yang berbeda.

2.Ban Pecah
Ban pecah dapat terjadi ketika pengendara sedang berkendara
dengan kecepatan tinggi, kondisi ban yang sudah tipis serta
kondisi jalan yang kurang kondusif. Pada kondisi mengebut,
panas yang ditimbulkan oleh gesekan dan jalan dapat membuat
kondisi ban makin tipis dan pada ahirnya membuat ban menjadi
pecah. Sepeda motor yang mengalami pecah ban akan menjadi
sulit untuk dikendalikan sehingga beresiko tinggi terjadi
kecelakaan, factor kecepatan turut berpengaruh pada tingkat
keparahan.
3.Kendaraan Selip
Kecelakaan karena selip sering kali berhubungan dengan
pengereman dan kondisi jalan. Mengerem dengan keras dan
mendadak dapat menyebkan selip karena perpindahan berat
kendaraan secara mendadak dapat menyebabkan roda depan
mengunci (kondisi jakan yang basah dan licin juga
berpengaruh)
4.Lampu kendaraan tidak menyala
Kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh lampu tidak menyala
sering terjadi pada malam hari. Sering kali pengendara sepeda
motor tidak mampu tedeteksi oleh pengendara mobil karena
cepatnya motor bergerak, sehingga tidak jarang mobil dan motor
bersenggolan.
Pencemaran linkungan
Salah satu dampak negatif sebagai akibat performansi lalu lintas yang jelek, bahan bakar yang buruk serta
tehnologi kendaraan yang sudah ketinggalan akan mengakibatkan pecemaran lingkungan. Dampak
pencemaran lingkungan ini berupa:

Emisi gas buang yang berupa gas dan partikel beracun seperti, gas CO, HC, NOx, Benzen dan berbagai gas
lainnya serta berbagai partikel seperti senyawa karbon lepas, timbal dan berbagai partikel lainnya.
Emisi gas rumah kaca, yang saat ini dianggap sebagai pemicu terjadinya perubahan iklim. Peran Gas
rumah kaca dari sektor transportasi berada pada kisaran 15 sampai 20 persen yang merupakan angka
yang tidak kecil
Kesimpulan Faktor Kendaraan

• Rem tidak berfungsi


• Ban Pecah
• Kendaraan Selip
• Lampu kendaraan tidak menyala
• Kesiapan dan kesehatan kendaraan
• Pencemaran Lingkungan akibat Kendaraan
04
Faktor Lingkungan
faktor Alam
Hal ini diluar kemampuan manusia untuk mengaturnya, tetapi
masih bisa dimanipulasi lewat desain atau struktur jalan yang
ideal. Cuaca buruk, bencana alam, longsor, pohon tumbang,
sampai banjir mengisi masalah pada faktor ini.

• kondisi geometri jalan juga dapat membuat masalah lalu


lintas. seperti keadaan sekitar jalan (jurang, pinggir tebing
dsb)

• Cuaca yang buruk seperti hujan mempengaruhi kelancaran


berlalu lintas dan memicu terjadinya kecelakaan lalu lintas.
Dalam kondisi hujan pandangan pengendara sangat terbatas,
sehingga mudah sekali terjadi kesalahan antisipasi. Hujan
juga mempengaruhi kerja kendaraan seperti jarak
pengereman menjadi lebih jauh, jalan menjadi licin, dan jarak
pandang menjadi lebih pendek karena lebatnya hujan.
• Transportasi yang berwawasan lingkungan perlu
memikirkan implikasi atau dampak terhadap lingkungan
yang mungkin timbul, terutama pencemaran udara dan
kebisingan. Ada tiga aspek utama yang menentukan
intensitas dampak terhadap lingkungan, khususnya
pencemaran udara dan kebisingan, dan penggunaan energi
di daerah perkotaan, yaitu:

a) Aspek perencanaan transportasi (barang dan manusia).

b) Aspek rekayasa transportasi, meliputi pola aliran moda


transportasi, sarana jalan, sistem lalu lintas, dan faktor
transportasi lainnya.

c) Aspek teknik mesin dan sumber energi (bahan bakar) alat


transportasi.
UST

THANK YOU

makan bersama
Sesi Tanya Jawab :

1. Nama / NIM
2. ....
3. ...

Anda mungkin juga menyukai