INDONESIA (02)
Disampaikan oleh
TIM GI BEI
• PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) merupakan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian(LPP) di
Pasar Modal Indonesia yang menyediakan layanan jasa Kustodian sentral dan penyelesaian transaksi
Efek yang teratur, wajar, dan efisien, sesuai amanat Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang
Pasar Modal.
• Didirikan di Jakarta pada 23 Desember 1997 dan memperoleh izin usaha pada 11 November 1998, KSEI
merupakan salah satu Self-Regulatory Organization (SRO) bersama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dan PT
Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI).
• KSEI mulai menjalankan kegiatan operasional penyelesaian transaksi Efek dengan warkat pada tanggal
9 Januari 1998, mengambil alih fungsi sejenis dari PT Kliring Depositori Efek Indonesia (KDEI) sebagai
Lembaga Kliring Penyimpanan dan Penyelesaian (LKPP).Tahun 2000, KSEI bersama SRO lainnya
menerapkan transaksi perdagangan dan penyelesaian Efek tanpa warkat (scripless trading) di Pasar
Modal Indonesia. Penerapan tersebut didukung oleh sistem utama KSEI, yaitu The Central Depository
and Book Entry Settlement System (C-BEST).
PERAN KSEI DALAM TRANSAKSI DI PASAR MODAL
Fasilitas Lain dalam KSEI
Perbedaan KSEI & KPEI
• Hingga tahun 2012, banyak riset yang telah dilakukan dalam rangka
mempersiapkan Dana Perlindungan Pemodal. Riset pertama dilakukan oleh
tim BEI mengenai Kelayakan Pembentukan Dana Perlindungan Pemodal.
Riset kedua diadakan oleh technical assistant dari Asian Development Bank
(ADB) no. 7466 (INO), dan yang ketiga dilakukan oleh Mr. David White pada
23 September 2012 yang merekomendasikan pendirian New Co sebagai
wadah Dana Perlindungan Investor.
• Pada 28 September 2012, konsultan hukum Hiswara Bunjamin dan Tanjung
merekomendasikan beberapa Aspek Hukum Perlindungan Pemodal dalam
Konsultasi Hukum Pembentukan Dana Perlindungan Pemodal. Hal ini
menghantarkan pada pembuatan Akta Pendirian PT Penyelenggara Program
Perlindungan Investor Efek Indonesia (PPPIEI) Nomor 16 pada 7 Desember
2012, yang dibuat oleh Notaris Ashoya Ratam sebagai perusahaan yang
menyelenggarakan program Dana Perlindungan Pemodal.
• Perusahaan ini kemudian mendapatkan SK Menteri Hukum dan HAM
nomor: AHU-64709.AH.01.01.Tahun2012 tentang Badan Hukum Perseroan
pada tanggal 18 Desember 2012.
Penyelenggara Dana Perlindungan Pemodal didirikan dengan beberapa maksud dan tujuan:
1. Menatausahakan serta mengelola Dana Perlindungan Pemodal di pasar modal
Indonesia.
2. Melakukan investasi atas Dana Perlindungan Pemodal di Pasar Modal Indonesia.
3. Melakukan pemeriksaan, verifikasi, membuat analisa untuk melakukan pembayaran,
serta tindakan lain yang diperlukan sehubungan dengan klaim yang dilakukan oleh
pemodal.
4. Menerima tambahan dana dan atau memungut biaya sehubungan dengan kegiatan
perlindungan pemodal di Pasar Modal Indonesia.
5. Melakukan tindakan untuk pengembalian (recovery) dana yang telah dikeluarkan dari
Dana Perlindungan Aset Pemodal untuk pembayaran klaim berdasarkan subrogasi atas
hak pemodal terhadap pihak yang telah menimbulkan kerugian, namun tidak terbatas
untuk ikut serta dalam proses hukum baik di dalam maupun di luar pengadilan.
6. Melakukan segala kegiatan pendukung lainnya yang berkaitan dengan maksud dan
tujuan di atas.
Indonesia SIPF memiliki 3 fungsi utama: