Anda di halaman 1dari 35

STRUKTUR DAN MEKANISME PASAR MODAL

INDONESIA (02)
Disampaikan oleh
TIM GI BEI

Pengantar pasar Modal


Pertemuan 4
Kemampuan akhir tiap tahapan belajar (Sub-CPMK)

Memahami struktur dan mekanisme perdagangan efek di pasar modal


indonesia lanjuta meliputi : 1) lembaga penyimpanan dan penyelesaian
serta fasilitas AKSes; 2) perlindungan investor efek di indonesia; 3)
perusahaan sekuritas; 4) Emiten; 5) lembaga penunjang; 6) investor; 7)
bagaimana cara membuka rekening efek
Materi:
- lembaga penyimpanan dan penyelesaian serta fasilitas AKSes
- perusahaan sekuritas
- perlindungan investor efek di indonesia
- Emiten dan lembaga penunjang,
- Investor
- bagaimana cara membuka rekening efek
Para Pelaku & Lembaga di Pasar Modal disebut juga
Self Regulatory Organization (SRO)
• Self Regulatory Organization (SRO) adalah suatu organisasi yang
melaksanakan tingkat tertentu dari kewenangan penerapan aturan
(regulator) di industri Pasar Modal.
• Kewenangan regulator dapat diterapkan sebagai pelengkap dari
peraturan pemerintah yang ada dan tidak selalu merupakan
bentuk pengalihan kewenangan dari pemerintah.
• SRO memiliki peraturan dan ketentuan yang mengikat bagi pelaku
pasar modal sebagai fungsi pengawasan untuk mencegah praktik
perdagangan yang dilarang. Lembaga SRO di Pasar Modal
Indonesia adalah PT. Bursa Efek Indonesia (BEI), PT. Kustodian
Sentral Efek Indonesai (KSEI) dan PT. Kliring dan Penjaminan Efek
Indonesia (KPEI).
LEMBAGA PENYIMPANAN DAN PENYELESAIAN

• Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian adalah Pihak yang


menyelenggarakan kegiatan Kustodian sentral bagi Bank Kustodian,
Perusahaan Efek, dan Pihak lain.
• Setiap Transaksi Bursa wajib diselesaikan oleh para Pihak yang melakukan
Transaksi Bursa karena merupakan transaksi yang saling terkait dari waktu
ke waktu.
• Lembaga Kliring dan Penjaminan wajib menjamin penyelesaian Transaksi
Bursa dengan merealisasikan pemenuhan hak dan kewajiban masing-
masing Anggota Bursa Efek yang melakukan Transaksi Bursa.
LEMBAGA PENYIMPANAN DAN PENYELESAIAN

• PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) merupakan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian(LPP) di
Pasar Modal Indonesia yang menyediakan layanan jasa Kustodian sentral dan penyelesaian transaksi
Efek yang teratur, wajar, dan efisien, sesuai amanat Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang
Pasar Modal.
• Didirikan di Jakarta pada 23 Desember 1997 dan memperoleh izin usaha pada 11 November 1998, KSEI
merupakan salah satu Self-Regulatory Organization (SRO) bersama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dan PT
Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI).
• KSEI mulai menjalankan kegiatan operasional penyelesaian transaksi Efek dengan warkat pada tanggal
9 Januari 1998, mengambil alih fungsi sejenis dari PT Kliring Depositori Efek Indonesia (KDEI) sebagai
Lembaga Kliring Penyimpanan dan Penyelesaian (LKPP).Tahun 2000, KSEI bersama SRO lainnya
menerapkan transaksi perdagangan dan penyelesaian Efek tanpa warkat (scripless trading) di Pasar
Modal Indonesia. Penerapan tersebut didukung oleh sistem utama KSEI, yaitu The Central Depository
and Book Entry Settlement System (C-BEST).
PERAN KSEI DALAM TRANSAKSI DI PASAR MODAL
Fasilitas Lain dalam KSEI
Perbedaan KSEI & KPEI

KPEI memiliki ruang lingkup kegiatan kliring dan kegiatan


penjaminan kliring (kegiatan kliring atas semua transaksi bursa
untuk produk ekuitas, derivatif, dan obligasi serta menentukan
proses penentuan hak dan kewajiban anggota kliring yang
timbul di transaksi bursa). Sementara KSEI memberikan jasa
meliputi administrasi rekening efek, penyelesaian transaksi
efek, distribusi hasil corporate action, dan jasa-jasa terkait
seperti Post Trade Processing (PTP), dan penyediaan laporan-
laporan jasa kustodian sentral.
AKSes : sarana akses informasi melalui jaringan internet yang diperuntukkan bagi investor untuk
memonitor posisi dan mutasi Efek miliknya yang tersimpan pada Sub Rekening Efek di KSEI.
Manfaat AKSes – KSEI bagi investor
• Investor dapat mengakses secara real time data kepemilikan Efek
serta mutasinya dalam Sub Rekening Efek yang disimpan di sistem
KSEI (C-BEST) hingga 30 hari terakhir.
• Memberikan kemudahan investor untuk melakukan konsolidasi
laporan portofolio lain miliknya yang tersebar di beberapa
Perusahaan Efek atau Bank Kustodian.
• Menumbuhkan kepercayaan dan rasa aman bagi investor untuk
berinvestasi di pasar modal dengan pembukaan Sub Rekening Efek
yang dapat dimonitor secara langsung oleh investor itu sendiri.
• Memberikan manfaat tambahan informasi yang diinginkan investor
secara transparan di pasar modal Indonesia.
Manfaat Fasilitas AKSes KSEI bagi Pemegang Rekening
• Memberikan informasi yang dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya
sesuai dengan ketentuan yang berlaku bagi investor yang menjadi
nasabahnya.
• Sebagai saranan komunikasi dalam penyampaian dan penyajian informasi
berupa inquiryatau report bagi nasabahnya dengan data akurat secara
langsung.
• Mengurangi biaya komunikasi, biaya cetak dan biaya pengiriman laporan.
• Terbuka pengembangan lebih lanjut dan lebih spesifik sesuai dengan
kebutuhan Pemegang Rekening terkait peningkatan sarana komunikasi
antara Pemegang Rekening dan nasabahnya.
Pembukaan rekening efek (Rekening dana Nasabah)
https://www.ksei.co.id/services/opening-account-online : web KSEI
Perusahaan Sekuritas sendiri adalah
perusahaan yang telah mendapat izin
usaha dari OJK untuk dapat
melakukan kegiatan usaha sebagai
Perantara Pedagang Efek, Penjamin
Emisi Efek, atau kegiatan lain yang
sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan oleh Pengawas Pasar
Modal.
Perlindungan investor efek di indonesia
PT PENYELENGGARA PROGRAM PERLINDUNGAN
INVESTOR EFEK INDONESIA

• Hingga tahun 2012, banyak riset yang telah dilakukan dalam rangka
mempersiapkan Dana Perlindungan Pemodal. Riset pertama dilakukan oleh
tim BEI mengenai Kelayakan Pembentukan Dana Perlindungan Pemodal.
Riset kedua diadakan oleh technical assistant dari Asian Development Bank
(ADB) no. 7466 (INO), dan yang ketiga dilakukan oleh Mr. David White pada
23 September 2012 yang merekomendasikan pendirian New Co sebagai
wadah Dana Perlindungan Investor.
• Pada 28 September 2012, konsultan hukum Hiswara Bunjamin dan Tanjung
merekomendasikan beberapa Aspek Hukum Perlindungan Pemodal dalam
Konsultasi Hukum Pembentukan Dana Perlindungan Pemodal. Hal ini
menghantarkan pada pembuatan Akta Pendirian PT Penyelenggara Program
Perlindungan Investor Efek Indonesia (PPPIEI) Nomor 16 pada 7 Desember
2012, yang dibuat oleh Notaris Ashoya Ratam sebagai perusahaan yang
menyelenggarakan program Dana Perlindungan Pemodal.
• Perusahaan ini kemudian mendapatkan SK Menteri Hukum dan HAM
nomor: AHU-64709.AH.01.01.Tahun2012 tentang Badan Hukum Perseroan
pada tanggal 18 Desember 2012.
Penyelenggara Dana Perlindungan Pemodal didirikan dengan beberapa maksud dan tujuan:
1. Menatausahakan serta mengelola Dana Perlindungan Pemodal di pasar modal
Indonesia.
2. Melakukan investasi atas Dana Perlindungan Pemodal di Pasar Modal Indonesia.
3. Melakukan pemeriksaan, verifikasi, membuat analisa untuk melakukan pembayaran,
serta tindakan lain yang diperlukan sehubungan dengan klaim yang dilakukan oleh
pemodal.
4. Menerima tambahan dana dan atau memungut biaya sehubungan dengan kegiatan
perlindungan pemodal di Pasar Modal Indonesia.
5. Melakukan tindakan untuk pengembalian (recovery) dana yang telah dikeluarkan dari
Dana Perlindungan Aset Pemodal untuk pembayaran klaim berdasarkan subrogasi atas
hak pemodal terhadap pihak yang telah menimbulkan kerugian, namun tidak terbatas
untuk ikut serta dalam proses hukum baik di dalam maupun di luar pengadilan.
6. Melakukan segala kegiatan pendukung lainnya yang berkaitan dengan maksud dan
tujuan di atas.
Indonesia SIPF memiliki 3 fungsi utama:

Fungsi Fungsi Pembukuan Fungsi Audit


Investasi dan Keuangan dan Kepatuhan
•Memastikan kepatuhan terhadap peraturan
•Menyusun dan melaksanakan rencana •Membuat dan menyelenggarakan pencatatan serta pembukuan atas seluruh
transaksi dari Penyelenggara Dana Perlindungan Pemodal perundang-undangan, serta prosedur
investasi atas Dana Perlindungan •Membuat dan menyelenggarakan pencatatan serta pembukuan atas seluruh
transaksi dan kegiatan yang berhubungan dengan Dana Perlindungan operasi standar dan kode etik
Pemodal. Pemodal. Hal ini bersifat terpisah dari pencatatan dan pembukuan untuk
Penyelenggaraan Dana Perlindungan Pemodal. Penyelenggaraan Dana Perlindungan
•Mengawasi perkembangan investasi •Memastikan bahwa pencatatan dan pembukuan tersebut terselenggara dan
tersimpan dengan baik, sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Pemodal yang berlaku.
atas jumlah yang tidak akan digunakan •Menyusun laporan keungan Penyelenggara Dana Perlindungan Pemodal
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
•Memproses setiap pengaduan pemodal dan
secara segera dari Dana Perlindungan •Melakukan kegiatan perbendaharaan, antara lain menerima dana, memungut masyarakat yang terkait dengan
iuran, serta mengeluarkan biaya yang terkait dengan Dana Perlindungan
Pemodal. Pemodal. pelaksanaan tanggung jawab Penyelenggara
•Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) dengan berpedoman
•Melakukan proses setor hasil investasi pada prinsip efisiensi pasar modal. Dana Perlindungan PemodaL
•Apabila terdapat keraguan atau perbedaan dalam pencatatan yang dilakukan
•Memastikan bahwa pegawai pengawasan
Dana Perlindungan Pemodal ke dalam oleh Penyelenggara Dana Perlindungan Pemodal dengan pihak lain,
Penyelenggara Dana Perlindungan pemodal wajib mengadakan rekonsiliasi internal dan kepatuhan memiliki akses ke
Dana Perlindungan Pemodal dengan pihak terkait untuk memastikan akurasi pembukuan
pembukuan setiap waktu.
Tipe Investor, secara umum
Tipe Investor saham
Anda ingin sebagai investor
atau trader dalam pasar
modal
Anda ingin sebagai investor
atau trader dalam pasar
modal
bagaimana cara membuka
rekening efek 
Perusahaan sekuritas atau
anggota bursa
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai