Disusun Oleh:
KELOMPOK 4
1. FITRIA ROHMAWATI 1202134018
2. FADILA UTAMI 1402140084
3. CITRA KARTIKA AYUDIA S 1402144037
4. JIMMY CLINTON POWER 1402142025
5. ADHI NUR RAMADHAN 1402148109
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui flowchart siklus investasi
2. Untuk mengetahui dokumen-dokumen yang terkait siklus investasi
3. Untuk mengetahui program audit pada investasi
4. Untuk mengetahui prosedur audit dan pengujian substantif pada investasi
5. Untuk mengetahui contoh kemungkinan salah saji pada investasi
6. Untuk mengetahui contoh kasus dan penyelesaiannya pada investasi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 FLOWCHART
2.2 DOKUMEN-DOKUMEN TERKAIT SIKLUS
1. Sertifikat saham, Dokumen ini menunjukan jumlah saham yang dimiliki klien sebagai
salah satu pemegang saham. Dokumen ini memberikan pembuktian akan eksistensi
saham tersebut
2. Sertifikat Obligasi, Dokumen ini menunjukan jumlah obligasi yang dimiliki klien
sebagai salah satu pemegang obligasi. Dokumen ini memberikan pembuktian akan
eksistensi obligasi tersebut
3. Bond Indenture, Kontrak yang memberikan peryataan atau syarat syarat obligasi oleh
perusahaan yang mengeluaran obligasi
4. Anjuran Makelar, Dokumen yang dikeluarkan oleh makelar (penghubung antara 2 belah
pihak yang berkepentingan) yang memberi spesifikasi harga mengenai transaksi investasi.
Dokumen ini merupakan sumber utama pencatatan transaksi investasi
5. Book Of original Entry, buku jurnal yang digunakan untuk mencatat segala transaksi
yang berhubungan dengan Investasi
6. Investment Subsidiary ledger, merupakan buku pembantu investasi yang digunakan
untuk mencatat berbagai portofolio investasi maupun bentuk sekuritas.
Lakukan analisis hasil prosedur analitik dengan harapan yang didasarkan pada data
masa lalu, data industri, jumlah yang dianggarkan, atau data lain.
CONTOH KASUS
Dikatakan Dade, dengan adanya audit maka akan diketahui berapa kerugian negara
akibat kasus tersebut. Biasanya, imbuh dia, hasil audit tersebut memakan waktu berbulan-
bulan. Ia berharap BPKP bisa melakukan audit secara cepat sehingga kasus ini semakin jelas.
Kita belum tahu kapan BPKP akan menyampaikan hasil auditnya. Mudah-mudahan tidak
lama,kata dia.
Sebagaimana diberitakan Republika, dana investasi yang ditanamkan PT KAI ke PT
OKCM jumlahnya Rp 100 miliar. Menurut Kasat Tipikor Polda Jabar, AKBP Drs Sony
Sonjaya, dana investasi tersebut sampai saat ini belum dikembalikan oleh pihak PT OKCM.
Kalau dikembalikan tentunya tak ada kerugian negara, sampai saat ini belum ada dana yang
dikembalikan,ujar dia.
Kasus Perdata
Sementara itu, kuasa hukum tersangka Ahmad Kuncoro (Direktur Keuangan PT KAI),
Triweka Rinanti, SH, MH, menilai kasus proyek investasi merupakan persoalan perdata. Kata
dia, antara PT KAI dengan PT OKCM tentang pengembalian dana Rp 100 juta sudah
dituangkan dalam kesepakatan bersama. Jadi sangat tidak tepat kalau penyidik
mempersoalkan masalah ini sebagai kasus pidana. Ini jelas perdata,kata dia.
Dokumen perjanjian pembayaran utang-piutang itu, lanjut Triweka, bisa menjadi bukti
kuat bahwa persoalan tersebut merupakan kasus perdata. Selain masalah tersebut, ia juga
mempertanyakan penahanan kliennya. Sedangkan tersangka dari PT OKCM sampai saat ini
tidak ditahan. Sangat tidak adil cara seperti ini. Uang itu berada di PT OKCM, kok malah
tidak ditahan,ujar dia.
Kesimpulan:
1. PT KAI menderita kerugian sebesar Rp 100 miliar terhadap investasi pada PT OKCM
karena dana investasi tersebut tidak dikembalikan.
2. Proses audit yang memakan waktu cukup lama.
3. Kasus ini dijadikan kasus pidana, padahal seharusnya masuk ke ranah perdata.
DAFTAR PUSTAKA
http://dokumen.tips/download/link/audit-investasi-55b08451c40d5
https://idiotsbrainn.blogspot.co.id/2016/04/audit-siklus-investasi.html
http://ferianggriawan1.blogspot.com/2014/11/makalah-audit-siklus-investasi.html