Anda di halaman 1dari 12

Persoalan

Pendahuluan dan
Renvoi
Dosen Pengampu :
Ria Wierma Putri, Ph.D

Disusun oleh
Kelompok 6
2
Kelompok 6

Khairunisah (2012011192)

Lufita Kurniawan (2012011089)

Rieke Honey Debora Br Sitompul (2012011128)

Rizka Ulya Haq (2012011132)


3
Persoalan Pendahuluan

Istilah persoalan pendahuluan dalam Hukum Perdata Internasional berasal dari kata question preamble dan incidente ou
prejudicielle (bahasa Prancis), vvoorvraag (Belanda), vorfrage, inzident frage (Jerman), dan incidental question, juga
preliminary question (Inggris).

Persoalan pendahuluan adalah suatu masalah Hukum Perdata Internasional di dalam perkara yang wajib untuk diselesaikan
dan/atau diputuskan lebih dulu sebelum keputusan atas masalah Hukum Perdata Internasional yang jadi inti masalah bisa
diputuskan oleh hukum yang lain.

Contoh dari persoalan pendahuluan : Masalah yang terkait dengan pewarisan (persoalan pokok), maka sebelumnya haruslah
diputuskan terlebih dahulu apakah pernikahan dari pewaris sah adanya (persoalan pendahuluan).
4
Renvoi (Penunjukan Kembali)
Definisi dan Konsep

Sebenarnya renvoi merupakan penyimpangan terhadap


suatu alur pikir dalam HPI yang selalu diarahkan untuk
menetapkan sistem hukum yang diberlakukan (lex
causae).

Secara umum, renvoi adalah penunjukan kembali oleh kaidah-kaidah HPI dari suatu sistem hukum asing yang
ditunjuk oleh kaidah HPI lex fori.
5

Jenis-Jenis
Renvoi
 Remission, yaitu penunjukan balik dari hukum
yang seharusnya berlaku (lex causae) berdasar
ketentuan lex fori kepada ketentuan lex fori
tersebut.
 Transmission, yaitu proses renvoi oleh kaidah
HPI asing ke arah suatu sistem hukum asing lain.
6

Penggunaan Renvoi dalam HPI

Masalah HPI yang masih bisa diselesaikan dengan doktrin renvoi adalah masalah validitas pewarisan, tuntutan-
tuntutan atas benda-benda tetap di negara asing, perkara-perkara menyangkut benda bergerak, dan masalah
dalam lapangan hukum keluarga.
7
Dinamika Perkembangan

Chesire menyatakan bahwa untuk


A. Dinamika Perkembangan Persoalan menetapkan adanya suatu Persoalan
Pendahuluan Pendahuluan dalam suatu perkara perlu
dipenuhi 3 syarat, yaitu :
Beberapa istilah yang digunakan dalam
persoalan pendahuluan adalah Voorvrag di  Masalah utama (main issue)
Belanda, Vorfrage di Jerman, Incidental
Question dan Preliminary Question di Inggris.  Dalam perkara harus ada masalah pendahuluan/
masalah subsider yang menyangkut suatu unsure
Jadi, persoalan pendahuluan (vorfrage) timbul asing
apabila putusan suatu persoalan hukum
 Kaidah HPI yang diperuntukkan bagi masalah
(hauptfrage) bergantung kepada ketentuan sah
pendahuluan itu akan menghasilkan kesimpulan
atau tidaknya suatu hubungan hukum atau
persoalan hukum lain (vorfrage). yang berbeda dari kesimpulan yang akan dicapai.
8
Dinamika Perkembangan
B. Dinamika Perkembangan Renvoi

Doktrin renvoi ialah salah satu pranata Hukum perdata internasional tradisional yang terutama
berkembang di dalam tradisi civil law system sebagai pranata yang dapat digunaan untuk menghindarkan
pemberlakukan kaidah atau system hukum dalam HPI, sehingga tidak ada keseragaman dalam
menyelesaikan masalah HPI di berbagai negara. Dengan melakukan kualifikasi dapat diketahui ketentuan
penunjuk mana yang berlaku, dan lewat ketentuan penunjuk diketahui pula hukum mana yang diterapkan
yaitu hukum intern atau hukum asing.

Renvoi timbul karena adanya perbedaan prinsip dari negara-negara dalam menentukan status personal
warga negaranya. Dalam praktiknya, ada dua macam renvoi, yakni :

 Single renvoi yang dapat dibedakan dalam remission atau transmission.

 Double renvoi
Analisa Pentingnya Aturan Tentang Persoalan
Pendahuluan
Dan Renvoi
A. Persoalan Persoalan pendahuluan dalam hukum perdata internasional

Pendahuluan merupakan persoalan hukum perdata internasional yang harus


dipecahkan/diselesaikan terlebih dahulu sebelum keluar
putusan persoalan hukum perdata internasional yang menjadi
pokok perkara.
Persoalan pendahuluan perlu untuk diperhatikan karena
merupakan suatu tatanan hukum perdata internasional yang
paling tidak memungkinkan penyelesaian oleh hakim dalam
masalah pokok, maupun pendahuluannya.
Ada beberapa syarat untuk terjadinya Persoalan
Pendahuluan, antara lain: pertama, dalam suatu persoalan HPI
harus dinyatakan berlakunya hukum asing. Kedua, HPI asing
bersangkutan hasilnya berbeda dengan HPI forum sang
hakim. Ketiga, Kaidah-kaidah materiil dari kedua stelsel
hukum yang bersangkutan berbeda pula.
1
B. Renvoi 1

Renvoi digunakan sebagai alat bagi para hakim untuk merekayasa penentuan lex causae ke arah sistem hukum yang dianggap
akan memberikan putusan yang dianggapnya terbaik. Sehingga sudah pasti dalam proses renvoi, ada kaidah hukum perdata
internasional yang dikesampingkan. Secara umum renvoi adalah penunjukan kembali atau penunjukan lebih lanjut oleh
kaidah-kaidah HPI dari suatu sistem hukum asing yang ditunjuk oleh kaidah HPI Lex Fori.
Jenis-jenis Renvoi :
a) Penunjukan kembali (remission, rückverweisung, terugverwijzing)
b) Penunjukan lebih lanjut (transmission, weiterverweisung verderverwijzing)

Jadi, renvoi memberikan ruang kepada pengadilan untuk menentukan kaidah atau sistem hukum
mana yang dianggap terbaik untuk menyelesaikan suatu perkara hukum perdata internasional.
THANK YOU!!
ANY QUESTIONS?

Anda mungkin juga menyukai