Anda di halaman 1dari 39

Sesi 9 :

Identifikasi dan
Notifikasi
Outline

Melakukan identifikasi kematian maternal
 Membedakan kematian WUS dan kematian ibu
 Mendefinisikan dan membedakan antara kematian yang tergolong
kematian ibu dan yang bukan kematian ibu

• Melakukan identifikasi kematian perinatal


 Mengetahui definisi kematian perinatal dalam AMP-SR

 Mengetahui definisi lahir mati dan kategori berdasarkan waktu

• Melakukan notifikasi kematian maternal dan perinatal


Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti sesi ini , peserta diharapkan mampu untuk :


Mendeskripsikan proses identifikasi kematian maternal/ ibu dan kematian
perinatal dalam ruang lingkup AMP-SR
 Membedakan kematian WUS dan kematian ibu
 Mendefinisikan dan membedakan antara kematian yang tergolong kematian
ibu dan yang bukan kematian ibu
 Mendefinisikan lahir mati dan kategori lahir mati berdasarkan waktu

• Melakukan notifikasi kematian maternal dan perinatal


Identifikasi dan Notifikasi
Kematian Maternal dan Perinatal

• Tujuan: sedini mungkin menemukan (identifikasi) dan


memberitahukan (notifikasi) kematian :
 maternal/ibu
 perinatal (termasuk lahir mati dan neonatal).
• Khusus untuk kematian maternal, hal ini dilakukan melalui
penemuan dan pemberitahuan adanya kematian wanita usia subur
(WUS)
• Konfirmasi kematian WUS menggunakan formulir MAMA-IN
terhadap kebenarannya sebagai kematian ibu.
• Notifikasi kematian ibu dan perinatal dilakukan oleh pihak
rumah sakit, puskesmas, klinik pratama, tempat praktik mandiri
bidan atau bidan desa sesuai dengan tempat kejadian kematian
dan masyarakat.
• Notifikasi kematian dilakukan sesegera mungkin, dalam waktu
1x24 jam.
Kurun waktu penyelesaian proses identifikasi dan notifikasi kematian

Identifikasi Notifikasi Verifikasi Ringkasan Medik Otopsi verbal

Pemberitahuan Faskes tempat


Verifikasi setiap Puskesmas mengkapi
Identifikasi kematian meninggal dan antara
kematian maternal / kematian yang telah di formulir otopsi verbal
maternal dan (RS & FKTP)
perinatal yang terjadi notifikasi oleh system untuk setiap kematian
kematian perinatal melengkapi formulir
di fasilitas kesehatan atau verifikator maternal/perinatal dan
dan masyarakat ringkasan medik
kabupaten/kota melaporkan ke komite
(RM) untuk setiap
AMP-SR Kab/Kota
kematian dan
melaporkan ke komite
AMP-SR Kab/Kota

0 hari 1 hari 3 hari 7 hari 14 hari


Komponen identifikasi awal kematian ibu
dan perinatal

Pada prinsipnya identifikasi kematian memberikan


informasi tentang:
 identitas: untuk kasus kematian maternal
berupa nama, umur, dan alamat, sedangkan
untuk kasus kematian perinatal berupa nama,
umur, jenis kelamin dan alamat;
 tanggal dan waktu terjadinya kematian;
dan
 lokasi terjadinya kematian
Mendefinisikan Kematian Maternal/ ibu (berdasarkan ICD-10)
Pada tingkat Global, dikenal juga:

Kematian Ibu/Maternal lanjutan (Late maternal death)


“Kematian seorang perempuan akibat sebab-sebab langsung atau
tidak langsung lebih dari 42 hari sampai dengan kurang dari 1 tahun
setelah berakhirnya masa kehamilan.”

Tetapi dalam konteks AMP-SR di Indonesia belum dipakai dan


dilaporkan.
Membedakan Kematian WUS dengan IBU

• Kematian WUS: kematian perempuan berusia 15-49 tahun.

• Kematian IBU: Kematian seorang perempuan selama kehamilan


atau 42 hari setelah masa kehamilan, terlepas dari durasi dan
tempat kehamilan, karena sebab yang berkaitan atau diperparah
oleh kehamilan atau penanganannya, tetapi tidak karena
kecelakaan atau sebab-sebab incidental.

• Apabila kematian terjadi pada wanita usia <15 tahun atau >49
tahun dan dicurigai sebagai kematian ibu, maka termasuk dalam
lingkup AMP-SR.
Identifikasi kematian IBU dari
kematian WUS

• Khusus untuk kematian maternal/ibu yang terjadi di


masyarakat, perlu dilakukan penapisan kematian pada wanita
usia subur (WUS), yang kemudian ditelusuri melalui proses
konfirmasi oleh bidan menggunakan formulir MAMA-IN
apakah WUS yang meninggal tersebut mengalami kehamilan,
persalinan/keguguran, atau nifas/pasca keguguran.

• Untuk kematian di RS di luar bangsal kebidanan, maka


penapisan kematian pada WUS dan kematian maternal
diidentifikasi berdasarkan catatan dalam rekam medis.
Contoh Formulir MAMA-IN
 Diisi bila kematian WUS terjadi di level
masyarakat (rumah, puskesmas, poskesdes,
PMB, Klinik)

 Digunakan untuk konfirmasi apakah


kematian WUS ini adalah kematian ibu atau
bukan

 Dilakukan sesegera mungkin

 Bidan Desa
Kasus 1
Bidan bekerja di VK RS A. Pada saat jaga malam di bangsal kebidanan, ada seorang ibu
yang meninggal karena kejang saat melahirkan. Ibu tersebut tinggal di wilayah kerja
Puskesmas B

Apakah Bidan RS A perlu mengisi formulir MAMA-IN Tidak perlu


Apa alasannya
Kematian terjadi di Faskes (bangsal kebidanan)
MAMA IN digunakan untuk penapisan kematian di masyarakat

Apakah Bidan Puskesmas B perlu mengisi formulir MAMA-IN Tidak perlu


Apa alasannya
Kematian terjadi di Faskes (bangsal kebidanan)
MAMA IN digunakan untuk penapisan kematian di masyarakat
Kasus 2
Ibu G2P1A0 28 tahun, hamil 29 minggu dengan karsinoma paru stadium IV. Dirawat
bersama oleh SpOG dan SpBOnk. Hari ke 8 perawatan ibu meninggal

Apakah DPJP (SpOG & SpOnk) perlu mengisi formulir MAMA-IN Tidak perlu
Apa alasannya
Kematian terjadi di Rumah Sakit
MAMA IN digunakan untuk penapisan kematian di masyarakat
Apa yang digunakan untuk penapisan kematian WUS dan kematian Rekam medik
Maternal
Apa alasannya
Kematian terjadi di Rumah Sakit, tercatat dalam Rekam Medik
MAMA IN digunakan untuk penapisan kematian di masyarakat
Kasus 3
Marbot masjid menemukan ada ibu hamil yang meninggal setelah sholat subuh
kemudian melaporkan ke Bidan Puskesmas. Setelah takziah diketahui bahwa ibu sedang
hamil 8 bulan

Apakah Bidan Puskesmas perlu mengisi formulir MAMA-IN Ya


Apa alasannya
Kematian terjadi di masyarakat (masjid), bukan di Faskes
MAMA IN digunakan untuk penapisan kematian di masyarakat

Kapan waktu yang tepat untuk melaporkan < 24 jam


Apa alasannya
MAMA IN diisi sesegera mungkin oleh tenaga kesehatan (Bidan/ Perawat), atas
laporan dari masyarakat yang mengetahui adanya kematian
LATIHAN:
Mengidentifikasi Kematian Ibu

• Baca skenario/ kasus berikut (kasus lengkap ada di buku pegangan


Lampiran).

• Tentukan apakah skenario yang ditampilkan tersebut termasuk:


 kematian WUS, atau
 kematian ibu/maternal, atau
 bukan kematian ibu.
Perempuan dengan COVID-19 tanpa
gejala mengalami retensio plasenta
yang menyebabkan perdarahan
postpartum dan meninggal

Jawaban: kematian ibu


Perempuan 32 tahun meninggal
karena kanker serviks

Jawaban: Kematian WUS


Perempuan 18 tahun meninggal
karena Abortus septik

Jawaban: kematian ibu


Perempuan berusia 30 tahun tengah hamil tujuh
bulan. Ia sedang berada di jalan menuju klinik ketika
kendaraan yang ia gunakan mengalami kecelakaan
dan terbalik. Perempuan tersebut terluka parah dan
dilarikan ke rumah sakit, tetapi meninggal beberapa
jam kemudian.

Jawaban: Bukan kematian ibu -


Coincidental (kecelakaan)
Kematian pada saat
hamil disertai Stenosis Mitral
Berat
Jawaban: kematian ibu
Mendefinisikan Kematian Perinatal (berdasarkan ICD-10)
Kematian Perinatal dalam AMP-SR

Lahir mati Kematian


saat atau neonatal dini (1- Kematian
setelah usia 7 hari) dan
kandungan 28 Perinatal
lanjut (8-28
minggu diperluas
hari)
Definisi Kematian Neonatal dan Kematian Perinatal diperluas
• Periode neonatal mencakup 28 hari pertama kehidupan.
• Kematian neonatal (1-28 hari)
• Hari ke-1 (24 jam pertama kehidupan)
• Dini (2-7 hari kehidupan)
• Lanjut (8-28 hari kehidupan)
• Kematian perinatal diperluas: kematian janin sejak berusia 28 minggu
dalam kandungan dan kematian bayi sampai berusia 28 hari. Untuk
selanjutnya, kematian perinatal dalam AMP-SR ini mengacu kepada
definisi kematian perinatal yang diperluas
Definisi Lahir Mati (Stillbirth)

• Untuk perbandingan secara internasional menggunakan definisi ICD-10:


• Lahir mati adalah kematian janin dengan kondisi berikut:
• Usia kandungan > 28 minggu atau
• Berat badan lahir > 1.000 gram atau
• Panjang tubuh > 35 cm
• Usia kandungan adalah prediktor kelangsungan hidup yang lebih baik
daripada berat lahir.
Kita HARUS menimbang janin yang lahir dalam keadaan meninggal.
Kategori Lahir Mati/ Stillbirth berdasarkan waktu

 Stillbirth/ Lahir Mati Antepartum: Kematian yang


terjadi sebelum permulaan proses persalinan, tampak
maserasi kulit
 Stillbirth/ Lahir Mati Intrapartum: Kematian yang
terjadi setelah permulaan proses persalinan tetapi
sebelum kelahiran, tidak disertai maserasi kulit

 Perlu KONFIRMASI detak jantung janin pada saat


awal persalinan.
LATIHAN:
Mengidentifikasi Kematian Perinatal

• Baca skenario/ kasus berikut (kasus lengkap ada di buku pegangan


Lampiran).

• Tentukan apakah skenario yang ditampilkan tersebut termasuk:


 lahir mati/stillbirth (antepartum, intrapartum) atau
 kematian neonatal awal atau lanjut, atau
 bukan kematian perinatal
Bayi aterm lahir dengan asfiksia
dirawat di RS selama 2 minggu,
setelah membaik diijinkan pulang ke
rumah, namun bayi meninggal di
rumah di usia 21 hari

Jawaban: kematian neonatal lanjut


Seorang perempuan hamil 8 bulan mengeluhkan
penurunan gerak janin selama dua hari. Saat tiba di
fasyankes, tidak terdapat detak jantung janin, induksi
persalinan dimulai, dilahirkan bayi yang telah
meninggal dengan berat badan 1.100 gram dengan
adanya tanda-tanda maserasi kulit

Jawaban: lahir mati antepartum


Perempuan 23 tahun amenorea selama
tiga bulan terakhir, datang ke rumah sakit
dengan keluhan perdarahan disertai
adanya massa berdaging.

Jawaban: bukan kematian perinatal –


abortus
Bayi aterm, 3,4 kg lahir dan bernapas spontan saat
lahir, tetapi kemudian napasnya tersendat-sendat dan
bayi berhenti bernapas. Perangsangan dan resusitasi
menggunakan bag dan mask tidak membuahkan
hasil

Jawaban: kematian neonatal dini


Detak jantung janin mencapai 190 per menit
saat dilakukan auskultasi, diputuskan untuk
melakukan operasi SC darurat. Bayi tidak
menunjukkan tanda-tanda kehidupan saat
kelahiran dan dipenuhi dengan mekonium

Jawaban: lahir mati intrapartum


Menotifikasi Kematian Ibu dan Perinatal

• Aparat desa atau anggota masyarakat bila menemukan kematian ibu dan perinatal
harus segera memberitahukan kematian pada hari yang sama kepada tenaga atau
fasilitas kesehatan terdekat, misalnya bidan di desa (yang akan melaporkannya ke
puskesmas), atau langsung ke puskesmas.

• Dengan mempertimbangkan adanya hambatan sarana komunikasi, transportasi dan


jarak yang jauh, maka dapat dianggap bahwa proses notifikasi kematian sampai ke
dinas kesehatan/sekretariat AMP-SR dalam kurun waktu 1x24 jam dari
teridentifikasi.

• Kurun waktu yang sama dapat diterapkan juga pada kematian yang terjadi di
fasilitas kesehatan.

70
Menotifikasi Kematian secara digital – MPDN
• MPDN: Maternal dan Perinatal Death Notification – Notifikasi kematian maternal dan
perinatal (Aplikasi berbasis Web dan android).
• Data kematian yang diunggah untuk keperluan notifikasi adalah:
 identitas pasien yang meninggal (nama, umur, alamat dan NIK, serta jenis
kelamin untuk lahir mati dan kematian neonatal);
 tanggal, waktu dan tempat kematian.
 dugaan penyebab kematian
• Alamat yang diunggah pada aplikasi MPDN meliputi:
 Alamat Mati (AM) = alamat tempat terjadinya kematian
 Alamat KTP (AK) = alamat sesuai Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang
tercantum di KTP
 Alamat Domisili (AD) = alamat tempat tinggal ibu selama ≥ 6 bulan terakhir
 Alamat lahir (AL) = alamat kelahiran bayi (hanya berlaku untuk kematian
perinatal)
Menotifikasi Kematian melalui SMS – pada daerah dengan
kendala sinyal

Pada keadaan/situasi/daerah tertentu, sinyal internet tidak tersedia


selama beberapa waktu tertentu. Contoh pada daerah sangat
terpencil, Papua, dll.
Dalam situasi tersebut, notifikasi kematian dikirimkan melalui
SMS dari Puskesmas/Fasyankes ke Dinas Kesehatan Kab/Kota 
di-input ke dalam MPDN oleh Dinas Kesehatan
FORMAT NOTIFIKASI KEMATIAN
VIA SMS
• Nama ibu/bayi :
• NIK :
• Usia ibu/bayi :
• Usia kehamilan :
• Tanggal kematian :
• Tempat meninggal :
• Dugaan penyebab kematian :
FORMAT NOTIFIKASI KEMATIAN
VIA SMS
CONTOH KEMATIAN IBU
• Nama ibu/bayi : Siti Purnama
• NIK : 3275044402790018
• Usia ibu/bayi : 28 tahun
• Usia kehamilan : 32 minggu
• Tanggal kematian : 9 September 2022
• Tempat meninggal : Puskesmas Miangas
• Dugaan penyebab kematian : Perdarahan Postpartum
FORMAT NOTIFIKASI KEMATIAN
VIA SMS
CONTOH KEMATIAN PERINATAL
• Nama ibu/bayi : By. Herlina
• NIK : 3275044402790018
• Usia ibu/bayi : 28 tahun
• Usia kehamilan : 32 minggu
• Tanggal kematian : 9 September 2022
• Tempat meninggal : Puskesmas Miangas
• Dugaan penyebab kematian : Perdarahan Postpartum
Setelah identifikasi dan notifikasi
dilakukan, langkah selanjutnya
adalah verifikasi kasus kematian
selambat-lambatnya dalam 3 x 24
Jam

Anda mungkin juga menyukai