Os mrs IGD RSD Covid pukul 20.30 WIB rujukan dari RSUD 1 dengan Rapid antigen (+), riwayat kejang 8x, D/
G1P0A0 Hamil 39 mg dengan eclampsia+Susp.covid 19. TH/ dari RSUD S.Lilin IVFD RL GTT 20 x/m dan PCT
flash pkl.14.00 WIB. Os mendapat therapy terlebih dahulu di Puskesmas asal rujukan Th/ MgSO4 40 % di drip
RL 500 cc pukul 11.00 WIB. Nifedipine pkl.10.30 WIB. MgSO4 20 % (bolus) pukul 10.45 WIB
R/Mules (+), R/Keluar air (-), R/Vaksin covid (-), mengaku hamil cukup bulan
ANC : 9x (POSKESDES)
USG : SP.OG 1 x
HPHT: lupa
Dilakukan pemeriksaan dan didapatkan hasil
St present :
Ku : buruk , sens : somnolens , TD : 129/48mmhg , N : 137x/m , RR : 40 x/m , SpO2: 92-93%
GCS : E2M5V2
St obstetri :
PL : TFU 3 jrb/px (33 cm), memanjang, puka, kepala
HIS: 2x/10’/20” DJJ: 157 x/mnt
VT : portio lunak, eff 100 %, Pembukaan 3 cm, ketuban (+), kepala, H1
D/ G1P0A0 hamil 39 mg JTH Preskep Inpartu kala 1 fase laten dengan eklampsia+susp.covid 19
Therapi :
•KIE
•Stabilisasi
•Observasi TVI, HIS, DJJ dan tanda - tanda fetal maternal distress
•R/ Terminasi kehamilan setelah stabilasi
•O2 NRM 15L/m
•IVFD Asering GTT 20x/m
•Kateter menetap catat I/O
•Cek lab (DR, UR, CM, KD), PCR 2x
•Pemasangan OPA
•Suction
• Pukul 22.06 WIB. Os penurunan kesadaran, sesak (+), TD 120/60 mmHG N: 138 x/m T:37,4
C GCS: E2M5V2
• Lapor DPJP
• Terminasi perabdominam (SC Cito)
• Konsul dr. anastesi : saran intubasi terlebih dahulu
• Persiapan intubasi
• Pukul 22.30 WIB os mengalami henti napas dan henti jantung. Keluar cairan warna
kemerahan berbusa dari mulut dan hidung
• GCS E1M1V1 TD: - RR:- Nadi: - SpO2: 37 %
• D/ cardiac arrest + susp.covid + G1P0A0 hamil 39 mg kala 1 fase laten dengan eklampsia
• T/ dilakukan RJP
• Inj.epinefrin 1 amp
• TD: - N: - RR: - SpO2: 0%
• EKG asystole
• Os dinyatakan meninggal pukul 22.47 WIB 18/02/2022
• Informed consent pemakaman sesuai prosedur covid 19
Berdasarkan hasil kajian Audit dari kasus Ny. T. L , dimana Masa terjadi kematian Ibu pada
intrapartum dengan Sebab Kematian Eklamsi + suspect Covid Jenis Tempat Meninggal
Rumah Sakit
terjadi
terlambat dilakukan terminasi
keterlambatan kehamilan ( operasi SC)
Kematian ibu terbanyak terjadi di dalam merujuk
Rumah Sakit pasien
sebab kematian
sesungguhnya DAPAT
DICEGAH