Anda di halaman 1dari 5

CONTOH TELADAN

HIDUP KI HAJAR
DEWANTARA
Menolak Pendewaan Orang
Profil Ki Hajar Dewantara

Raden Mas Soewardi Soerjaningrat atau yang lebih dikenal dengan Ki Hadjar
Dewantara lahir di Yogyakarta pada tanggal 2 Mei 1889 dengan nama Raden
Mas Soewardi Soeryaningrat. Ki Hajar Dewantara dibesarkan di lingkungan
keluarga kraton Yogyakarta. Saat genap berusia 40 tahun menurut hitungan
Tahun Caka, Raden Mas Soewardi Soeryaningrat berganti nama menjadi Ki
Hadjar Dewantara. Semenjak saat itu, Ki Hadjar Dewantara tidak lagi
menggunakan gelar kebangsawanannya,hal ini dimaksudkan supaya Ki Hadjar
Dewantara dapat bebas dekat dengan rakyat, baik secara fisik maupun hatinya.
Konsep pendidikan yang dicetuskan Ki Hajar Dewantara pada dasarnya sesuai untuk meningkatkan kualitas pembangunan SDM
Indonesia maupun pembangunan nasional yang bercirikan kepribadian bangsa Indonesia. Konsep pemikiran beliau kita kenal
dengan “Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, dan Tut Wuri Handayani".

ING NGARSANSUNG TULADHA

Istilah Ing Ngarsa Sung Tuladha memiliki makna yang berada di depan memberikan contoh baik/ teladan. Dalam
implementasinya, teladan ini bisa jadi para pemimpin,para pengajar/guru atau siapa pun yang akan memberikan contoh baik
terhadap siapa pun. Sebutan “guru” sering kali dimaknai dengan “Digugu lan ditiru”. Artinya, guru adalah orang yang dipatuhi
dan perilakunya ditiru oleh murid-muridnya. Maka dari itu, profesi guru sangat berat tanggung-jawabnya. Tak heran jika guru
disebut sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Mereka memberikan ilmu dan menjadi contoh bagi generasi penerusnya. Guru yang
berkualitas merupakan investasi terbaik bagi bangsa. Jadi, penting sekali untuk memberikan apresiasi pada guru-guru dengan
sepantasnya.

ING MADYA MANGUN KARSA

Ing Madya Mangun Karsa yang memiliki makna “yang berada di tengah membangun atau mencetuskan ide-ide”. Inisiatif para
penerus bangsa perlu dibangun sejak dini, salah satunya melalui pendidikan formal. Guru dapat mengarahkan siswa melalui
pelajaran sehari-hari. Sebagai contoh, dalam membuat tugas kelompok, para peserta didik diminta untuk mengerjakan tugas yang
melibatkan kreativitas, inisiatif, kepemimpinan, dan komunikasi asertif.
TUT WURI HANDAYANI

Tut Wuri Handayani memiliki makna "dari belakang, seorang pendidik harus memberikan dorongan dan arahan bagi para peserta
didik". Ki Hajar Dewantara sangat mengedepankan pendidikan karakter. Tentu saja ini sangat relate dengan Kurikulum Merdeka
Belajar. Konsep pendidikan yang diusung oleh Kemendikbud di era milenial ini mengantarkan para generasi Z untuk mencapai
kesadaran diri.
Menolak Pendewaan Orang
Menolak pendewaan orang artinya kita tidak menghormati orang
secara berlebih-lebihan dan memuja-muja orang yang masih
hidup,betapapun besarnya jasa orang itu.hal itu dikarenakan orang
masih hidup mungkin saja berubah.dalam ajaran Taman Siswa juga
melarang memasang gambar-gambar orang yang masih hidup sebagai
tanda pemujaan.tidak tampak pada kita gambar Ki Hajar Dewantara
dipajang sewaktu hidupnya,hanya dapat kita lihat gambar pemimpin-
pemimpin Taman Siswa yang sudah meninggal.pada masa
penjajahan,Taman Siswa juga menolak perintah memasang gamabar
Wilhelmina,yaitu raja yang menguasai Indonesia pada waktu itu.Taman
Siswa menolak perintah itu bukan berdasarkan pertimbangan
politik,akan tetapi berdasarkan pertimbangan Pendidikan dan kejiwaan.

Anda mungkin juga menyukai