Anda di halaman 1dari 29

GEOKRONOLOGI,

ISOTOP, DAN
RADIOAKTIVITAS
KELOMPOK
1

Riezky Amalia Gue Arianah Reski

Fathana Ash Shadiq R.


Depita Maharani Adika Januarsyah
kronostratigrafi

prinsip-prinsip geokronologi

GEO-KRONOLOGI

metode-metode radiometrik

biostratigrafi
PRINSIP-PRINSIP
GEOKRONOLIGI
Prinsip-prinsip geokronologi adalah panduan dasar yang digunakan untuk
menentukan urutan relatif dan usia absolut benda atau peristiwa geologis. Adapun
beberapa prinsip-prinsip geokronologi yang penting:

Hukum Superposisi Prinsip Inklusi Hukum Cross-cutting


Prinsip ini menyatakan
bahwa dalam urutan batuan Intrusi batuan beku atau
Suatu inklusi harus lebih tua
yang tidak terganggu, lapisan patahan harus lebih muda
daripada batuan yang
yang lebih tua terletak di daripada batuan yang diintrusi
mengandungnya tersebut.
bawah lapisan yang lebih atau yang terpatahkan.
muda
Hukum Asosiasi Fosil

Hukum Tektonik Prinsip ini berkaitan dengan Hukum Kontinuitas


Horizontal Awal fosil-fosil yang ditemukan Lateral
dalam lapisan batuan. .
Jika dua lapisan batuan berada
Prinsip ini menyatakan berdampingan dan salah satu
bahwa lapisan-lapisan batuan lapisan tersebut lebih tua, maka
awalnya didepositkan secara lapisan yang lebih muda mungkin
horizontal telah terkikis atau dihapus oleh
erosi.
METODE Potassium-Argon Dating
Radiokarbon Dating(Carbon-14
Dating)
RADIOMETRIK
Metode-metode radiometrik adalah teknik-teknik Metode ini digunakan untuk
Metode ini digunakan untuk yang digunakan untuk menentukan usia benda atau mengukur usia batuan vulkanik
mengukur usia benda-benda peristiwa geologis dengan mengukur rasio isotop dan mineral yang mengandung
organik yang relatif muda, potassium, seperti feldspar dan
radioaktif dan isotop hasil peluruhan.
seperti fosil, kayu, dan artefak mika. Isotop yang digunakan
arkeologi. Isotop yang adalah potassium-40.
digunakan adalah karbon-14
Uranium-Series Dating

Metode ini melibatkan berbagai


isotop uranium (misalnya,
uranium-238 dan uranium-235)
yang mengalami peluruhan
menjadi isotop lain. Metode ini
umumnya digunakan untuk
mengukur usia fosil dan batuan
kapur
Rubidium-Strontium Dating
Uranium-Lead Dating

Metode ini memanfaatkan


Metode ini digunakan untuk peluruhan rubidium-87 menjadi
mengukur usia batuan yang strontium-87 melalui peluruhan beta.
mengandung mineral zirkon dan Metode ini umum digunakan untuk
baddeleyit. Isotop uranium-238 mengukur usia batuan dan mineral.
terurai menjadi timbal-206 melalui
serangkaian peluruhan alfa.
KRONOSTRATIGRAFI
Definisi Tujuan
Kronostratigrafi merupakan Tujuan utama dari kronostratigrafi
cabang dari stratigrafi yang adalah untuk menyusun urutan
mempelajari penanggalan pengendapan dan waktu
dan strata umur batuan pengendapan dari seluruh batuan
sedimen serta benda benda dan material geologi lainnya
geologis lainnya berdasarkan urutan kronologisnya.
berdasarkan urutan waktu
geologis.

Geokronologi menjadi salah satu


metode yang digunakan untuk
Tata nama stratigrafi standar adalah sebuah sistem
menetapkan interval waktu geologi
kronostratigrafi yang berdasarkan interval waktu
paleontologi yang didefinisikan oleh kumpulan fosil pada kronostratigrafi.
yang dikenali.
HUBUNGAN GEOKRONOLOGI &
KRONOSTRATIGRAFI

Secara konseptual, kronostratigrafi dan geokronologi


membentuk suatu hierarki ganda dan paralel. Hierarki
ini berkaitan dengan skala waktu geologi. Kedua ilmu
ini memiliki satuan waktu geologi yang sama-sama
digunakan dalam penyampaian waktu geologi.

Kesamaan ini berada pada pembagian waktu pengendapan


batuan yang dibagi menjadi beberapa interval waktu yang
meliputi periode, zaman dan kala. Satuan waktu
kronostratigrafi secara khusus menetapkan waktu terjadinya
pembentukan badan batuan secara bersamaan. Sedangkan
geokronologi memberikan interval waktu pembentukan
badan batuan dalam satuan waktu kronostratigrafi.
BIOSTRATIGRAFI
Definisi Tujuan

Biostratigrafi merupakan
ilmu yang berfokus pada Tujuan dari biostratigrafi adalah
penentuan dan untuk mengklasifikasikan
pengklasifikasian umur lapisan-lapisan batuan
batuan dengan berdasarkan urutan waktu yang
menggunakan fosil-fosil diindikasikan oleh fosil-fosil
organisme yang terkandung yang ditemukan di dalamnya. .
didalamnya.

Fosil dalam biostratigrafi digunakan sebagai petunjuk atau indikator untuk


mengklasifikasikan, mengurutkan, dan memahami sejarah lapisan-lapisan batuan dalam
kerangka waktu geologis.
BIOSTRATIGRAFI

Fosil sebagai Indikator Pola Evolusi dan


Waktu Penyebaran Fosil
Biostratigrafi Setiap kelompok organisme
mengandalkan fosil-fosil memiliki pola evolusi dan
sebagai indikator waktu penyebaran yang khas

Zona Fosil & Skala Hubungan dengan Pengaruh Lingkungan &


Waktu Relatif Kronostratigrafi Evolusi
Zona fosil digunakan untuk mengklasifikasikan Fosil-fosil yang digunakan dalam
dan mengurutkan lapisan batuan. Biostratigrafi biostratigrafi sering digunakan sebagai Perubahan lingkungan dan evolusi
memberikan informasi tentang urutan relatif petunjuk untuk mengklasifikasikan unit organisme mempengaruhi distribusi
lapisan batuan. waktu geologis dalam skala fosil-fosil dalam lapisan-lapisan
kronostratigrafi. batuan.
PERBEDAAN

Geokronologi Biostratigrafi

Geokronologi bertujuan untuk Biostratigrafi memberikan


memberikan usia absolut yang informasi tentang urutan relatif
akurat untuk batuan atau lapisan batuan berdasarkan urutan
peristiwa geologi. Ini fosil-fosil yang ditemukan di
memberikan informasi tentang dalamnya. Ini berkaitan dengan
berapa lama sesuatu telah ada penentuan urutan kejadian, tetapi
dalam bentuk yang diukur. tidak memberikan usia absolut
dalam satuan waktu seperti tahun.
Isotop Stabil dan Radioaktif

Isotop dan Struktur Atom

Mode Peluruhan
Laju Peluruhan

Waktu Peluruhan
ISOTOP
biostratigrafi

Geologi Isotop/Geokimia
Isotop
Aplikasi Isotop
ISOTOP
Isotop adalah variasi
dari suatu elemen kimia
yang memiliki jumlah
proton yang sama di
dalam inti atomnya,
tetapi memiliki jumlah
neutron yang berbeda.
isotop merupakan atom-
atom yang memiliki
nomor atom sama, tetapi
nomor massanya
berbeda satu sama
CONTOH
UNSUR
ISOTOP NATRIU
M
HIDROGE
KLORIN N KARBON

NITROGE
HELIUM N BELER
NEON ANG

OKSIGEN BESI
yang masih
mempertahanka • MENENTU
n sifat-sifat KAN
kimiawi unsur STRUKTUR IDENTITAS
tersebut. Atom ATOM UNSUR
terdiri dari tiga • MENENTU
partikel FUNGSI KAN
subatomik: STRUKTU IDENTITAS
proton, neutron, R ATOM KIMIA
dan elektron. • MENENTU
Proton memiliki KAN SIFAT
muatan positif, FISIK
• MENENTU
neutron tidak
KAN
memiliki
REAKTIVI
muatan (netral),
TAS KIMIA
sedangkan
• MENENTU
elektron
KAN
memiliki
PERILAKU
muatan negatif.
JENIS
STRUKTU
R ATOM

PARTIKEL
SUBATOMIK
NOMOR ATOM

INTI ATOM
KULIT
ELEKTRON
ISOTOP

MODEL ATOM
mengalami
peluruhan
radioaktif secara
ISOTOP
signifikan dalam
STABIL
waktu yang
relevan dalam
konteks
manusia. Ini
berarti bahwa
inti atom dari
isotop stabil
tetap relatif
stabil dan tidak
mengalami
perubahan besar
dalam
komposisi inti
selama rentang
perubahan dan
melepaskan
RADIOAKT
energi dalam
bentukIFpartikel
atau radiasi
elektromagnetik.
Isotop-isotop
radioaktif
memiliki inti
atom yang tidak
stabil dan
cenderung
berubah menuju
keadaan yang
lebih stabil
melalui
peluruhan
nuklir.
Radioaktivitas
GEOKIMIA ISOTOP!
Geokimia isotop merupakan suatu aspek geologi yang berdasarkan penelitian
kandungan relatif dan absolut dari elemen serta isotopnya di Bumi.

Variasi isotop yang diakibatkan karena


Variasi isotop yang diakibatkan karena v
adanya pelepasan radioaktif dari nuklida adanya variasi dalam isotop
a nonradiogenik yang biasanya dihasilkan
tidak stabil, yang menyebabkan variasi
komposisi isotop r oleh reaksi pertukaran, reaksi kinetika
i dalam sistem biologi, atau proses-proses
kimia-fisika, seperti penguapan atau
a difusi.
s
i
GEOKIMIA ISOTOP DIBAGI MENJADI 2!

Geokimia Isotop stabil adalah sebuah isotop kimia yang tidak


GEOKIMIA ISOTOP radioaktif . Pada isotop jenis ini diamati tidak terjadinya
STABIL peluruhan radioaktif . Meskipun demikian beberapa di
antaranya secara teoretis tidaklah stabil dengan waktu paruh
yang lama sekali.

Isotop radiogenik menyediakan pelacak yang kuat untuk


mempelajari usia dan asal-usul sistem bumi, sangat berguna
GEOKOMIA ISOTOP
juga untuk memahami proses pencampuran antara komponen
RADIOGENETIK
yang berbeda, karena (berat) rasio isotop radiogenik biasanya
tidak fraksinasi dengan proses kimia.
APLIKASI DALAM EKSPLORASI
DAN EKSPLOITASI PANAS BUMI

Memperkirakan Mengidentifikasi Memperkirakan Level (kedalaman)


temperatur bawah sumber fluida kecenderungan akuifer yang
permukaan panasbumi dengan deposisi (scaling), produktif dan
(reservoir) dengan penggunaan metode baik dalam sumur temperaturnya
penggunaan isotop produksi,
geotermometer kimia alam sumur reinjeksi,
dan isotop maupun peralatan
produksi di
permukaan
Mode Peluruhan

Peluruhan Radioaktif

RADIOAKTIVITAS

Radioaktivitas Alam dan


Mode Peluruhan Buatan
Laju Peluruhan
PELURUHAN
RADIOAKTIF
• Kemampuan inti atom yang tidak stabil menjadi stabil melalui pemancaran radiasi.
• Melibatkan proses pemecahan inti atom yang tidak stabil sehingga terjadi kehilangan energi, seperti partikel alfa (inti
helium), partikel beta (elektron atau positron), neutrino dan sinar gamma.
• Tidak mungkin untuk memprediksi kapan sebuah sebuah atom akan meluruh

Satuan Internasinal:
becquerel (Bq)
curie (Ci)

1 Ci = 3.7 × 10^10
Bq
WAKTU PELURUHAN

Untuk sebuah sampel radioisotop: Peluruhan eksponensial:

Rerata waktu hidup: Paruh waktu:


RADIOAKTIVITAS ALAM DAN BUATAN
RADIOAKTIVITAS PLTN
PRIMORDIAL
Di litosfer, banyak inti radioaktif terbentuk bersama bumi
dan tersebar luas sebagai radioaktivitas alam. Radionuklida
alam ada dalam berbagai materi lingkungan seperti air,
tumbuhan, kayu, dan batuan. Radioaktivitas primitif juga
SENJATA NUKLIR
ada dalam tubuh manusia, terutama dari radioisotop kalium
alami.

BIDANG KEDOKTERAN
RADIOAKTIVITAS RADIASI
KOSMIK
Saat radiasi kosmik memasuki atmosfer bumi, berinteraksi
dengan inti atom udara, menghasilkan ragam radionuklida.
H-3 dan C-14 melimpah. Kecepatan pembentukan dan
BIDANG PERTANIAN
peluruhan radionuklida seimbang, menjaga jumlahnya stabil
di alam. Prinsip ini digunakan dalam penanggalan karbon
(Carbon Dating) di mana kelimpahan C-14 dalam objek
dapat mengungkap usianya.
REKAYASA TEKNOLOGI
DERET PELURUHAN

Isotop Induk dan Isotop Anak

Rangkaian peluruhan radioaktif dari produk Variabilitas Waktu Peluruhan (λ)


peluruhan radioaktif yang berbeda sebagai
serangkaian transformasi berurutan. Waktu Paruh
Kebanyakan radioisotop tidak meluruh
secara langsung ke keadaan stabil,
Energi dan Radioaktivitas
melainkan mengalami serangkaian peluruhan
sampai akhirnya isotop stabil tercapai.
Proporsi Isotop Anak

Transformasi Tahap Berikutnya

Pemancar Radioaktivitas Signifikan

Akumulasi Radon
DERET RADIOAKTIF

TORIUM NEPTUNIUM AKTINIUM URANIUM


THANK YOU
Any Question?

Anda mungkin juga menyukai