Anda di halaman 1dari 4

PERTEMUAN I

PENGERTIAN FILSAFAT

Arti secara Etimologis


 Berdasar asal katanya, kata Filsafat berasal dari bahasa
Yunani PHILOSOPHYA. Kata ini merupakan gabungan dari
dua kelompok akar kata.
 Kelompok akar kata pertama adalah kata Philein dan
sophos. Philein berarti cinta dan sophos berarti
kebijaksanaan.
 Cinta bukan sbg noun, bukan sbg adjective, tetapi cinta =
verb
 Verb ?  kerja manusia untuk mengerjasamakan ketiga
unsur dlm jiwanya  bijaksana
 Kelompok akar kata kedua adalah kata phylo dan sophya.
Phylo = sahabat, dan sophya = kebijaksanaan. Maksud :
Manusia harus dapat berperan sbg sahabat kebijaksanaan
dalam kondisi apapun juga.
Arti filsafat secara historis
 Filsafat sebagai mother of scientiaum
- perlu diingat sejarah awal lahirnya filsafat sampai berkembangnya
faham Positivisme
 Filsafat sebagai interdisipliner ilmu
-perlu diingat berbagai fenomena dalam perkembangan ilmu
(arogansi ilmiah,vak idiot,persoalan humanistik)

Arti secara terminologis


 Filsafat sbg PANDANGAN HIDUP (FALSAFAH),
merupakan hasil pensikapan manusia thd alam sekitarnya,
kebenarannya masih bersifat subjektif, baik individual
maupun kolektif.
 Filsafat sbg ILMU (FILSAFAT), yg memenuhi syarat ilmu :
FILSAFAT SEBAGAI ILMU

 Berobjek Objek material = segala sst yang


ada , Objek Formal = dari segi hakikat
 Bermetode  Analisis Abstraksi
 Bersistem  adanya kesatuan dari unsur
ontologi, epistemologi, dan aksiologi
 Universal  kebenaran hasil pemikirannya
dpt diterima dimana saja, kapan saja, dan
oleh siapa saja, minimal bagi kelompok
ilmuwan yg sama.
CIRI DAN PRINSIP BERFILSAFAT
 CIRI-CIRI BERFIKIR FILOSOFIS
 Radikal  mendasar, mendalam
 Integral  kesatuan unsur-unsur intrinsic
 Komphrehensif  kesatuan dg unsur-unsur lain yg
relevan  menyeluruh
 Sistematik bertahap & bertanggungjawab
 PRINSIP-PRINSIP BERFIKIR FILOSOFIS
 Principium Identitatis  A = A
 Principium Contradictionis  A >< B
 Principium Exclusi tertii  A=A / A=B
 Principium Sufficient Reason  If A=B harus ada alasan
cukup
 Principium Exemplaris  Ada example, contoh/bukti
nyata.

Anda mungkin juga menyukai