Anda di halaman 1dari 7

KARAKTERISTIK PEMIKIRAN FILSAFAT

Mohammad Naufal Ramadhan (05040121133)

Mukhammad Albi Abror (05040121140)

Yasmin Izdihar (05040121154)

Abstrak

Filsafat lebih diidentikkan menggunakan berpikir dengan cara kritis & mendalam, berpikir
hingga ke akar-akarnya . Lantaran itulah, filsafat dilihat menjadi cara berpikir yg radikal.
Filsafat juga melibatkan cara berpikir yg sistematik & terbuka bagi alam semesta .
Karakteristik dasar filsafat oleh Jan Hendrik Rapar diungkapkan setidaknya terdapat 5 hal,
yaitu berpikir radikal, mencari asas, memburu kebenaran, mencari kejelasan & berpikir
rasional.

Abstract

Philosophy is more identified with thinking in a critical and deep way, thinking to its roots. For
this reason, philosophy is seen as a radical way of thinking. Philosophy also involves a systematic
way of thinking and is open to the universe. According to Jan Hendrik Rapar, there are at least
five basic characteristics of philosophy, namely radical thinking, seeking principles, pursuing
truth, seeking clarity and rational thinking.

Kata Kunci: filsafat, berpikir.

PENDAHULUAN
Kata filsafat merupakan bagian dari transmisi pengetahuan dari bahasa
Yunani kuno (Greek), yang berlangsung dari 500 tahun sebelum masehi hingga
menyebar ke seluruh dunia, filsafat bukanlah monopolinya. Orang India, Mesir,
dan Irak, pada kenyataannya, telah mengembangkan peradaban yang jauh lebih
canggih dan unggul daripada sebelum bangsa Yunani.1
Filsafat cenderung diidentifikasi dengan pemikiran kritis dan mendalam,
mengingat akarnya. Untuk alasan ini, filsafat dianggap sebagai ide mendasar.

1
Ritaudin, M. S. (2015, Juni). Mengenal Filsafat dan Karakteristiknya. IX, pp. 127-144.

1
Filsafat juga mencakup pemikiran sistematis dan itu terbuka untuk alam semesta
(komprehensif).2
Akselerasi ilmu pengetahuan tidak bisa dihentikan. Oleh karena itu,
fenomena adalah bahwa ilmu pengetahuan meninggalkan induk (filsafat) satu
demi satu, tetapi masing-masing ilmu yang berkembang memiliki filosofinya
sendiri. Untuk alasan ini, filsafat adalah mulut dari solusi untuk semua masalah,
dan telah dikupas sampai ke akar-akarnya.
Istilah "prinsip berpikir" memiliki nama yang berbeda tergantung pada
pendirinya. Misalnya, Ueberweg menyebutnya axioms of inference, dan John
Stuart Mill menyebutnya universal postulates of inference. Asas istilah dapat
diartikan dengan kaidah sebagai suatu pernyataan yang mengandung kebenaran
universal. Kebenaran ini tidak dibatasi oleh ruang dan waktu yang tersedia
kapan saja, di mana saja. Prinsip ini tidak memerlukan bukti yang jelas atau
sepele. Prinsip ini disebut aksioma atau prinsip dasar karena terlalu sederhana.
Aristoteles dan Leibniz telah menetapkan empat prinsip berpikir, yaitu
prinsip kesamaan (principle of identity), prinsip kontradiksi (prinsip of
contradiction), atau tidak ada pertentangan (principle of non contradiction).
Pengecualian antara, atau prinsip ketidakmungkinan pihak ketiga (principle of
excluded middle). Gottfried Wilhelm von Leibniz, di sisi lain, menetapkan prinsip,
prinsip alasan yang cukup (principle of sufficient reason). Prinsip keempat ini
ditambahkan ke prinsip pertama. Artinya, secara tidak langsung, Anda harus
meninggalkan sesuatu yang tidak berubah, Anda perlu menyimpan objek itu
sendiri, tetapi jika ada perubahan, perubahan itu harus sebelum Penyebab
perubahan.3

DEFINISI FILSAFAT

Memasuki pusaran perdebatan filosofis seperti melangkah ke dalam pusaran


badai dan angin topan yang kacau balau. Ini dimulai dengan kejutan dan berakhir
dengan berantakan. Ada pendapat berbeda yang secara samar atau tajam saling
bertentangan hanya pada satu topik. Hal ini berawal dari ketidaksepakatan di

2
Soyomukti, N. (2011). Pengantar Filsafat Umum. Sleman, Indonesia.
3
Soyomukti, N. (2011). Pengantar Filsafat Umum. Sleman, Indonesia.

2
antara para ahli tentang definisi filsafat itu sendiri. Filsafat secara harfiah berarti
cinta kebijaksanaan. Inggris: Filsafat; Yunani: Philoshophia (cinta
kebijaksanaan); philos (cinta) atau philia (persahabatan, daya tarik) dan shopos
(kebijaksanaan, pengetahuan, kemampuan, pengalaman praktis, kecerdasan).4
Idealnya, datang dari pemikiran yang mendalam, membutuhkan proses yang
lama untuk menemukan pengetahuan dan wawasan, dan mengarah pada
kesimpulan yang mendalam tentang sesuatu. Kemudian muncul suatu
pandangan yang hakiki. Inilah yang dilakukan filsafat.
Secara etimologis, kata “filsafat” asal menurut campuran 2 kata: Philein yg
berarti mencintai; & Sophos yg berarti kearifan atau kebijaksanaan (wisdom).
Jadi, dicermati berdasarkan katanya, filsafat berarti mencintai kebijaksanaan.
Menurut sejarah Yunani, Pythagoras dan Socrates dianggap mereka yang
pertama kali menyebut diri mereka "philosopus" sebagai protes terhadap kaum
Shopist, kaum terpelajar yang mengaku paling pintar saat itu. Oleh karena itu,
dalam konteks seperti itu, filsafat dipahami sebagai gaya berpikir, kepribadian,
dan perilaku yang dilihat sebagai hasil dari filosofi yang dianut oleh seseorang.
Oleh karena itu, dalam hal ini filsafat adalah pandangan umum tentang
kehidupan manusia, cita-cita dan nilai-nilai.
Filsafat adalah penafsiran atau penghayatan terhadap sesuatu yang penting
dan bermakna dalam kehidupan. Misalnya, jika orang lebih tertarik mengejar
kekayaan, kita katakan mereka memiliki filosofi materialistis atau hedonistik.
Materialisme adalah filsafat moral yang menganggap tujuan mengejar hal-hal
materi sebagai nilai yang paling penting. Oleh karena itu, dalam pengertian ini,
filsafat dipahami sebagai sesuatu yang ada dalam pikiran seseorang, yang
membuatnya mengerti apa yang penting sebagai nilai hidupnya. Memahami
filosofi sangat rumit. Istilah "filsafat" juga digunakan untuk merujuk pada semua
jenis pemikiran manusia.5

Immanuel Kant mendefinisikan filsafat sebagai ilmu dasar dan landasan semua
pengetahuan, termasuk pertanyaan-pertanyaan metafisik yang menjawab pertanyaan
tentang apa yang dapat diketahui manusia. Pertanyaan etis yang menjawab apa yang

4
Ritaudin, M. S. (2015, Juni). Mengenal Filsafat dan Karakteristiknya. IX, pp. 127-144.
5
Soyomukti, N. (2011). Pengantar Filsafat Umum. Sleman, Indonesia.

3
dapat dilakukan orang. Sebuah pertanyaan agama yang menjawab seberapa besar
harapan manusia yang ada. Antropologi yang menjawab masalah apa yang disebut
manusia. Tentu saja permasalahan yang selalu dihadapi masyarakat ini membutuhkan
jawaban kritis dan mendasar yang dapat diatasi dengan pendekatan filosofis.

KARAKTERISTIK PEMIKIRAN FILSAFAT

Menurut Jan Hendrik Rapar, filsafat setidaknya memiliki lima ciri dasar. Yaitu, pemikiran
fundamental, pengejaran prinsip, memburu kebenaran, mecari kejelasan dan pemikiran
rasional.

1. Berpikir Radikal; Berpikir secara radikal adalah karakter utama


filsafat, karena filosuf berpikir secara radikal, maka ia tidak akan pernah
terpaku hanya pada fenomena suatu entitas tertentu. Ia tidak akan pernah
berhenti hanya pada suatu wujud realitas tertentu. Keradikalan
berpikirnya itu akan senantiasa mengobarkan hasratnya untuk
menemukan akar seluruh kenyataan, termasuk realitas pribadinya.
Berpikir fanatik adalah meditasi mendalam untuk mencapai akar
masalah yang bersangkutan.
2. Mencari Asas; Ciri filsafat berikutnya adalah pencarian prinsip-
prinsip paling esensial dari semua realitas, upaya untuk menemukan
sesuatu yang merupakan esensi realitas. Menemukan esensi realitas
memastikan bahwa ia diketahui dan mengungkapkan keadaan
realitasnya. Oleh karena itu, pencarian prinsip merupakan salah satu
ciri atau karakteristik dasar filsafat.
3. Memburu Kebenaran; Filsafat adalah pencarian kebenaran tentang
segala sesuatu. Karena kebenaran yang ingin dicapai tidak perlu
dipertanyakan lagi, kebenaran selalu dapat ditantang dan diuji ulang
untuk mencapai kebenaran yang lebih substantif. ini dapat
digunakan untuk menekankan bahwa kebenaran filsafat tidak
mutlak dan final, tetapi selalu bertransisi dari satu kebenaran ke
kebenaran yang lebih baru dan lebih pasti. Bahkan kebenaran baru
ini memiliki ruang untuk pengujian dan pemeriksaan ulang sampai
kebenaran yang lebih meyakinkan ditemukan. Oleh karena itu, salah
satu ciri filsafat adalah selalu memburu kebenaran.

4
4. Mencari Kejelasan; Filsafat berarti menjadi jelas tentang semua
realitas. Geisler dan Feinberg mengatakan bahwa ciri khas
penyelidikan filosofis adalah mengejar kejelasan intelektual secara
menyeluruh. Mengejar kejelasan berarti kita harus berjuang keras
untuk menghilangkan semua hal yang tidak jelas, samar, gelap,
rahasia dan bahkan misterius.
5. Berpikir Rasional; Mustahil untuk berpikir secara mendasar, mencari
prinsip, mencari kebenaran, mencari kejelasan, dan berbuat baik tanpa
berpikir secara wajar. Berpikir rasional berarti berpikir secara logis,
sistematis, dan kritis. Berpikir logis berarti tidak hanya mencapai
pemahaman yang diterima secara umum, tetapi juga mampu menarik
kesimpulan dari asumsi-asumsi yang digunakan dan mengambil
keputusan yang tepat. Pemikiran logis juga membutuhkan pemikiran
sistematis yang dengannya urutan pemikiran terkait atau terkait secara
logis. Tanpa pemikiran yang logis, sistematis dan koheren, satu hal
tidak dapat dicapai. Itulah kebenaran yang bisa dijelaskan. Berpikir kritis
terus-menerus mengevaluasi dan meninjau argumen yang mengklaim
kebenarannya. Penalaran sistematis yang penting adalah ciri utama
pemikiran rasional, dan pemikiran rasional adalah salah satu ciri
filsafat.6
Untuk lebih memahami makna filsafat, perlu mempelajari atau memahami
tiga ciri pemikiran filosofis sebagai berikut.

a. Sifat Menyeluruh.
Seorang ilmuwan tidak akan pernah puas jika hanya mengenal ilmu
itu dari segi ilmu itu sendiri. Ia ingin tahu hakikat ilmu dari sudut
pandang lain, kaitannya dengan moralitas, serta ingin yakin apakah
ilmu ini akan membawa kebahagiaan dirinya.
b. Sifat Mendasar.
Singkatnya, sifat tidak hanya benar-benar percaya bahwa ilmu itu
benar. Mengapa ilmu itu benar? Apakah standar itu sendiri benar?
Jadi apa yang benar? Seperti pertanyaan siklus di mana Anda harus
memulai dengan memutuskan poin yang tepat.
c. Spekulatif.

6
Ritaudin, M. S. (2015, Juni). Mengenal Filsafat dan Karakteristiknya. IX, pp. 127-144.

5
Menyusun lingkaran dan menentukan titik awal lingkaran, yang juga
merupakan titik akhir, logis atau tidak logis karena mengasumsikan
karakter spekulatif baik dari proses, analisis, dan bukti.7
Berpikir secara kefilsafatan bukanlah berpikir sederhana, namun
membutuhkan upaya yang lebih serius dalam memanfaatkan daya akal manusia.
Hal inilah yang membuat filsafat memiliki kesan “sulit”. Namun jika kita dapat
mengerti ciri-ciri berpikir yang filosofis, maka setiap manusia dengan
kemampuan akalnya dapat berfilsafat asalkan memiliki kesungguhan.8 Filsafat
telah menjadi semakin subur dengan munculnya banyak hasil yang menarik. Dan
banyak bidang yang menarik salah satunya adalah filosofi informasi.9

KESIMPULAN

Pemikiran filosofis bercirikan radikal, universal (umum), konseptual,


konsisten, sistematis, inklusif, bertanggung jawab, dan bebas. Dari sini kita dapat
menyimpulkan bahwa filsafat adalah pemikiran yang kritis dan mendalam,
memikirkan akar-akarnya (radix). Oleh karena itu, filsafat dianggap sebagai gagasan
fundamental, dan filsafat juga mencakup gagasan yang sistematis dan berpikiran
terbuka.

DAFTAR PUSTAKA

Firmansyah, M. H. (2021). Pengantar Filsafat Ilmu. In Y. F. Anggreini (Ed.),


Pengantar Filsafat Ilmu (pp. 1-135). Lumajang, Jawa timur, Indonesia.
Floridi, L. (n.d.). What is The Philosophy of Information. What is The Philosophy of
Information.
Ritaudin, M. S. (2015, Juni). Mengenal Filsafat dan Karakteristiknya. IX, pp. 127-
144.
Soyomukti, N. (2011). Pengantar Filsafat Umum. Sleman, Indonesia.

7
Firmansyah, M. H. (2021). Pengantar Filsafat Ilmu. In Y. F. Anggreini (Ed.), Pengantar Filsafat Ilmu (pp. 1-
135). Lumajang, Jawa timur, Indonesia.
8
Waston, A. P. (2019). Filsafat Ilmu dan Logika. In A. P. Waston, & R. Ratlin (Ed.), Filsafat Ilmu dan Logika.
Kartasura Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia.
9
Floridi, L. (n.d.). What is The Philosophy of Information. What is The Philosophy of Information.

6
Waston, A. P. (2019). Filsafat Ilmu dan Logika. In A. P. Waston, & R. Ratlin (Ed.),
Filsafat Ilmu dan Logika. Kartasura Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai