Anda di halaman 1dari 8

Artikel Ilmiah

2022

Sistem Pemerintahan Indonesia Pasca Amandemen 1945

Nabila Mursyidah, Yasmin Izdihar, Risa Umami, Muhammad Mursyid Efendi, Fadelcio
Muhammad Maselvo
Progam Studi Hukum Keluarga Islam, Fakultas Syariah Dan Hukum, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Nabilamursyidah5@gmail.com

Key Words: Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui beberapa metode sistem
Presidensiil, Parlementer, Lembaga, pemerintahan di indonesia pasca amandemen UUD 1945 & untuk mengetahui
Pemerintahan, UUD 1945
beberapa lembaga-lembaga di Indonesia setelah amandemen UUD 1945.
Hubungan antara legislatif dan eksekutif terdapat perbedaan yang jelas antara
sistem pemerintahan presidensiil dan sistem pemerintahan parlementer. Diluar
kedua sistem tersebut merupakan sistem campuran, kuasa parlementer atau
kuasa presidensiil, ada juga menyebut sistem referendum. Berdasarkan
kesepakatan pendiri bangsa dalam sidang BPUPK menyatakan bahwa negara
Indonesia itumenganut sistem negara Presidensial, akan tetapi tidak menganut
asas pemisahan kekuasaan.
Untuk mencapai tujuan pemerintahan di negara Indonesia, lembaga-lembaga
yang merupakan bagian dari satu sistem pemerintahan yang bekerja sama dan
saling membantu.Amandemen atas UUD 1945 telah dilakukan oleh MPR
sebanyak empat kali, yaitu pada tahun 1999, 2000, 2001, dan 2002. berdasarkan
UUD 1945 yang telah diamandemen itulah menjadi pedoman bagi sistem
pemerintaha Indonesia sekarang ini. Sistem pemerintahan Negara Indonesia
Berdasarkan UUD 1945 Setelah Diamandemen Sekarang ini sistem
pemerintahan di Indonesia masih dalam masa transisi. Sebelum diberlakukannya
sistem pemerintahan baru berdasarkan UUD 1945 hasil amandemen keempat
tahun 2002, sistem pemerintahan Indonesia masih mendasarkan pada UUD 1945
dengan beberapa perubahan seiring dengan adanya transisi menuju sistem
pemerintahan yang baru.

1
2022 Artikel Ilmiah

PENDAHULUAN

Negara Republik Indonesia adalah salah satu negara yang di dalamnya terdapat alat-alat
perlengkapan negara, alat perlengkapan negara yang dimaksud adalah seperi alat-alat perlengkapan dari
pemerintah dalam tindakan – tindakannya terhadap warga negara, dan dalam hubungannya juga tidak
boleh sewenang-wenang. Melainkan harus memperhatikan ketentuan dan aturan-aturan yang berlaku dan
semua masyarakat juga harus tunduk pada aturan-aturan yang berlaku1
Pengertian Negara Republik sebagaimana dikemukakan di atas dapat dikatakan sebagai negara di
mana aparatur negara dan warga negaranya tunduk pada pembatasan perilaku dan hubungan sosialnya.
Keterbatasan yang diberlakukan oleh peraturan tidak berarti penciptaan area kecil untuk pergerakan,
melainkan semata-mata dimaksudkan sebagai garis demokrasi, mencegah pengambilan keputusan yang
sewenang-wenang dan sikap argonsi dalam urusan publik, serta untuk melindungi keadilan sosial.
UUD 1945 yang sering dikenal sebagai pembukaan juga merupakan aturan dasar negara
(staatsfundamentalnorm) yang menjabarkan prinsip-prinsip negara bangsa serta berisi pernyataan
kemerdekaan. Pembukaan UUD 1945 yang dibuat dan diputuskan oleh para founding fathers menjadi
pedoman dan landasan bagi pembuatan pasal-pasal dan alinea-alineanya.
Sebelum UUD 1945 diubah, lembaga-lembaga negara Indonesia beroperasi di bawah sistem di mana
lembaga tertinggi dalam negara memegang kedaulatan tertinggi dan membagi kekuasaan dengan lembaga-
lembaga di bawahnya. Pembentukan lembaga tertinggi negara justru dikembalikan kepada rakyat setelah
revisi UUD 1945, yang dilaksanakan sesuai dengan UUD 1945. 1 Berdasarkan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, struktur lembaga negara sejajar dan seimbang satu sama lain
(checks and balances). UUD 1945 (amandemen) menuntut dibentuknya banyak lembaga pemerintahan
dengan tanggung jawab sebagai berikut. Kewenangan masing-masing lembaga berbeda satu sama lain
dengan tetap menjaga prinsip checks and balances.
Adapun Struktur ketatanegaraan di Indonesia juga telah mengalami banyak perubahan sejak UUD
1945 diamandemen. Struktur lembaga negara merupakan salah satu modifikasi sistem ketatanegaraan
Indonesia pasca amandemen UUD 1945. Sebelum UUD 1945 diubah, lembaga-lembaga negara Indonesia
beroperasi di bawah sistem di mana lembaga-lembaga negara tertinggi memegang kedaulatan tertinggi
sebelum membagi kekuasaannya dengan lembaga-lembaga di bawahnya. Namun, setelah revisi UUD

1
Wirjono Prodjodikoro, Asas-asas Ilmu Negara Hukum dan Politik, (Jakarta: Eresco, 1991), h.37

2 KELOMPOK 1 HKI 3D
2022 Artikel Ilmiah

1945, gagasan tentang lembaga tertinggi negara kembali diajukan kepada rakyat dan dilaksanakan sesuai
dengan UUD 1945.

METODE

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian maka metode yang digunakan penulis dalam
penelitian ini adalah metode dalam penelitian hukum normatif atau penelitian hukum kepustakaan. Dengan
kata lain, penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau data sekunder
belaka2. Analisis hukum normatif, Badan kepustakaan terdiri dari kajian-kajian tentang perbandingan
hukum, sejarah hukum, penelitian hukum yang sistematis, dan tingkat sinkronisasi penelitian yang diambil
secara vertikal dan horizontal. Selain itu Penulis juga menggunakan pendekatan undang-undang (statute
approach) dalam penelitian hukum normatif ini, yang dilakukan dengan meninjau semua peraturan
perundang-undangan yang berlaku terkait dengan masalah hukum yang sedang dipertimbangkan.
Peraturan perundang-undangan digunakan dalam pendekatan legislatif.
Maka Dengan metode ini diharapkan penulis dapat menganalisis regulasi tersebut,
mengidentifikasi dan menyesuaikan dengan regulasi terkait yang lainnya. Sehingga penulis dapat
mengetahui kelemahan dan kekurangan peraturan yang terkait dan memperoleh jawaban tentang isu-isu
antara ketentuan produk hukum dengan filosofi yang melahirkan produk hukum itu3. Dan Jenis penelitian
yang penulis gunakan adalah hukum normatif. Dalam penelitian normatifnya, penulis mengkaji aturan dan
dokumentasi hukum yang berkaitan dengan struktur pemerintahan Indonesia pasca amandemen UUD
1945. Meskipun penelitian ini bersifat deskriptif, namun penelitian ini menggambarkan sistem politik
Indonesia pasca amandemen UUD 1945. Untuk membahas masalah ini, penulis mengumpulkan informasi
tentang sudut pandang ahli dan persyaratan hukum yang relevan.
Metode pengumpulan data untuk penelitian ini melibatkan Sumber daya hukum yang digunakan
ditemukan melalui pencarian catatan hukum dan literatur, termasuk kutipan dan informasi lain dari sumber
offline dan internet. Informasi hukum tersebut kemudian diuraikan, diperiksa, dan dikategorikan untuk
memberikan data sekunder yang valid dan dipercaya

2
Soerjono Soekanto, Sri Mamudji. Penelitian Hukum Normatif. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2012, hlm. 13.
3
Ahmad Yani, Sistem Pemerintahan Indonesia: Pendekatan Teori Dan Praktek Konstitusi Undang-Undang Dasar 1945. Jakarta : Legislasi Indonesia 2018,
hlm 59

KELOMPOK 1 HKI 3D 3
2022 Artikel Ilmiah

HASIL

Hasil dari terkumpulnya pembahasan dari beberapa referensi akan dibentuk suatu model hubungan
interaksi yang dapt dilihat dari skema beriku ini :

Siklus di atas menyimpulkan bahwa pada suatu proses awal adalah mencari bahan hukum yang telah
diredukasi, dan terdiri dari UUD 1945 pasca amandemen dan Tap MPR. Setelah itu menganalisis secara
keseluruhan dan menjelaskan tahap akhir dengan lebih sederhana/mengerucut. Selanjutnya proses
pengumpulan (collect) dan menunjukkan (display) dari teori yang berhubungan dengan objek yang di
analisis. Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan,
pengabstrakkan, dan juga transformasi data yang muncul dari catatan tertulis. Sementara penyajian data
merupakan penyajian sekumpulan informasi yang tersusun dan memberi kemungkinan adanya penarikan
simpulan dan pengambilan tindakan.4

4
Matthew B Milles dan A Michel Huberman, edisi Indonesia, Analisa Data Kualitatif tentang
Sumber Metode-metode baru, UI.Pres, Jakarta 1992. hlm 16-18.

4 KELOMPOK 1 HKI 3D
2022 Artikel Ilmiah

Gambar # ... <sistem pemerintahan sesudah amandemen>


Dan gambar ini menjelaskan hasil akhir terbentuknya sistem pemerintahan pasca amandemen
PEMBAHASAN

Sri Seomantri menyatakan bahwa Sistem Pemerintahan adalah hubungan antara lembaga legislatif
dan eksekutif terdapat perbedaan yang jelas antara sistem pemerintahan presidensiil dan sistem
pemerintahan parlementer. Masing-masing memiliki ciri-ciri sebagaimana diungkapkan dalam kutipan
berikut. Pertama, masalah sistem pemerintahan yang dianut oleh UUD. Memang di kalangan kita ini ada
dua pendapat bahkan tiga mungkin. Pertama, mengatakan bahwa yang berlaku sekarang ini sistem
pemerintahan presidensiil. Kedua, mengatakan itu bukan, bahkan ini dikatakan ada semacam campuran,
dan ketiga ini mencari solusi, itu yang dikemukan oleh almarhum Prof. Padmo Wahyono yang mengatakan
sistem MPR.5 Selain itu, pemerintahan juga merupakan suatu sistem tertentu yang menjelaskan bagaimana
hubungan antara alat-alat perlengkapan negara yang tertinggi di suatu negara. Berkaitan dengan sistem
pemerintahan, pada umumnya dibedakan kedalam dua sistem utama, yaitu sistem presidensiil dan
parlementer, diluar kedua sistem tersebut merupakan sistem campuran atau kuasa parlementer atau kuasa
presidensiil, ada juga menyebut sistem referendum.6
Indonesia merupakan negara dengan sistem pemerintahan Presidensial. Hal ini didasarkan pada
kesepakatan pendiri bangsa (founding father) dalam sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan
Kemerdekaan (BPUPK) pada tanggal 29 Mei s.d. 1 Juni dan 10 s.d. 17 Juli 1945.7 Namun, presidensial
dalam sistem pemerintahan Indonesia tidak menganut asas pemisahan kekuasaan. Begitupun, kalau
dikatakan sistem parlementer, tidak terdapat mekanisme pembagian kekuasaan yang jelas, bahkan
cenderung mengadopsi kedua sistem. Sistem pembagian kekuasaan yang dianut itu tidak terpisah antara
lembaga negara yang satu dengan lembaga negara lainnya.
Sistem Pemerintahan Indonesia Undang-Undang Dasar 1945 menyatakan bahwa kemerdekaan
kebangsaan Indonesia tersusun dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia yang dibentuk dalam
suatu susunan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdaulat oleh rakyat. Hal ini tertuang dalam
Pembukaan UUD 1945 alinea IV. Dan menurut UUD 1945 Pasal 1 Ayat 1, Negara Indonesia juga

5
Sri M Soemantri, Bunga Rampai Hukum Tata Negara Indonesia, Bandung: Alumni, 1992, hlm. 90.
6
Ismail Sunny, Mekanisme Demokrasi Pancasila, Jakarta: Aksara Baru, cet vi, 1987, hlm. 9-10
7
Saldi Isra, Pergeseran Fungsi Legislasi, Menguatnya Model Legislasi Parlementer dalam Sistem Presidensial Indonesia, Jakarta: Rajawali Pers, 2010, hlm.
4 dikutip di M. Yasin al-arif “Anomali Sistem Pemerintahan Presidensial Pasca Amandemen UUDNRI TAHUN 1945” hlm. 239. Jurnal Hukum IUS QUIA
IUSTUM No.2 Vol.22 April 2015, hlm. 238-254.

KELOMPOK 1 HKI 3D 5
2022 Artikel Ilmiah

merupakan republik kesatuan. Atas dasar itu dapat dikatakan bahwa negara Indonesia adalah negara
kesatuan dan pemerintahannya berbentuk republik. Presiden Republik Indonesia mempunyai wewenang
sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan, di samping bentuk pemerintahan negara kesatuan dan
republik. Hal ini sesuai dengan Pasal 4 Ayat 1 UUD 1945 yang menyatakan bahwa “Presiden Republik
Indonesia berkuasa”. Akibatnya, struktur politik Indonesia didasarkan pada sistem presidensial.
Adanya sistem pemerintahan negara menguraikan keberadaan lembaga negara, interaksinya satu
sama lain, dan bagaimana lembaga negara berfungsi dalam memenuhi tujuan pemerintah negara yang
bersangkutan. Secara umum, nilai-nilai atau tujuan negara menjadi landasan bagi pemerintahan negara
bagian. Misalnya, mandat pemerintah negara Indonesia adalah untuk melindungi seluruh negara Indonesia,
serta untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan rakyat, dan berkontribusi pada pelaksanaan
tatanan global yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Untuk mencapai
tujuan pemerintahan di negara Indonesia, lembaga-lembaga yang merupakan bagian dari satu sistem
pemerintahan yang bekerja sama dan saling membantu.

Amandemen atas UUD 1945 telah dilakukan oleh MPR sebanyak empat kali, yaitu pada tahun
1999, 2000, 2001, dan 2002. berdasarkan UUD 1945 yang telah diamandemen itulah menjadi pedoman
bagi sistem pemerintaha Indonesia sekarang ini. Sistem pemerintahan Negara Indonesia Berdasarkan UUD
1945 Setelah Diamandemen Sekarang ini sistem pemerintahan di Indonesia masih dalam masa transisi.
Sebelum diberlakukannya sistem pemerintahan baru berdasarkan UUD 1945 hasil amandemen keempat
tahun 2002, sistem pemerintahan Indonesia masih mendasarkan pada UUD 1945 dengan beberapa
perubahan seiring dengan adanya transisi menuju sistem pemerintahan yang baru. Sistem pemerintahan
baru diharapkan berjalan mulai tahun 2004 setelah dilakukannya Pemilu 2004.
Pokok-pokok sistem pemerintahan Indonesia adalah sebagai berikut ;

1. Bentuk negara kesatuan dengan prinsip otonomi daerah yang luas. Wilayah negara terbagi
dalam beberapa provinsi.
2. Bentuk pemerintahan adalah republik, sedangkan sistem pemerintahan presidensial.
3. Presiden adalah kepala negara dan sekaligus kepala pemerintahan. Presiden dan wakil
presiden dipilih secara langsung oleh rakyat dalam satu paket.
4. Kabinet atau menteri diangkat oleh presiden dan bertanggung jawab kepada presiden.

6 KELOMPOK 1 HKI 3D
2022 Artikel Ilmiah

5. Parlemen terdiri atas dua bagian (bikameral), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan
Perwakilan Daerah (DPD). Para anggota dewan merupakan anggota MPR. DPR memiliki
kekuasaan legislatif dan kekuasaan mengawasi jalannya pemerintahan.
6. Kekuasaan yudikatif dijalankan oleh Makamah Agung dan badan peradilan dibawahnya.

Adanya perubahan-perubahan baru dalam sistem pemerintahan Indonesia. Hal itu diperuntukan dalam
memperbaiki sistem presidensial yang lama. Perubahan baru tersebut, antara lain adanya pemilihan secara
langsung, sistem bikameral, mekanisme cheks and balance, dan pemberian kekuasaan yang lebih besar
kepada parlemen untuk melakukan pengawasan dan fungsi anggaran.

KESIMPULAN

Berkaitan dengan sistem pemerintahan, pada umumnya dibedakan kedalam dua sistem utama, yaitu
sistem presidensiil dan parlementer. Diluar kedua sistem tersebut merupakan sistem campuran, kuasa
parlementer atau kuasa presidensiil, ada juga menyebut sistem referendum. Berdasarkan kesepakatan
pendiri bangsa dalam sidang BPUPK menyatakan bahwa negara Indonesia itu menganut sistem negara
Presidensial, akan tetapi tidak menganut asas pemisahan kekuasaan.
Dalam Sistem Pemerintahan Indonesia Undang-Undang Dasar 1945 menyatakan bahwa
kemerdekaan kebangsaan Indonesia tersusun dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia yang
dibentuk dalam suatu susunan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdaulat oleh rakyat. Setelah
MPR mengamandemen UUD 1945 sebanyak 4 kali, maka hasil amandemen yang akhir itu menjadi
pedoman bagi sistem pemerintaha Indonesia sekarang ini. hasil amandemen keempat tahun 2002, sistem
pemerintahan Indonesia masih mendasarkan pada UUD 1945 dengan beberapa perubahan seiring dengan
adanya transisi menuju sistem pemerintahan yang baru. Adanya beberapa pembaruan adalah untuk
memperbaiki sistem Presidential yang lama.
DAFTAR PUSTAKA

Periodicals

Ahmad Yani. 2018. Sistem Pemerintahan Indonesia: Pendekatan Teori Dan Praktek Konstitusi Undang-
Undang Dasar 1945 (Indonesian Government System: Theory And Practice Approaches Of 1945’
Constitution). Jakarta : Legislasi Indonesia
Andar Rujito. 2011. Pengaturan Sistem Pemerintahan Indonesia Sesudah Amandemen UUD 1945.
Yogyakarta : Universitas Islam Indonesia
Rosdalina. 2017. Kajian Terhadap Sistem Pemerintahan Dan Prakteknya Menurut Undang-Undang Dasar
Tahun 1945. Manado

KELOMPOK 1 HKI 3D 7
2022 Artikel Ilmiah

Nisfu Sya’ban. 2020. Sistem Pemerintahan Indonesia Sebelum Dan Sesudah Amandemen Undang-Undang
Dasar 1945. Mataram

Indonesia goverment system. (2020). https://pemerintahan.uma.ac.id/2020/10/sistem-pemerintahan-


indonesia/

8 KELOMPOK 1 HKI 3D

Anda mungkin juga menyukai