FILSAFAT TIMUR
MENGENAL FILSAFAT TIMUR
• Ada dalam keseharian kita dan seringkali kita praktikkan
(ajaran-ajaran filsuf timur dan juga filsfuf jawa) melalui
pesan-pesan kebijakan berikut ini.
Berpengar
uh
terhadap
Perilaku,
Hidup, dan
Kondisi
Psikologis
kita..
_
Makna
Filsafat
Filsafat Jawa?
Pengaruh pada Psikologi Jawa
• Psikologi Jawa (terkait dengan Filsafat Jawa) tidak lepas
dari pengaruh ajaran Hindu-Budha pada masyarakat Jawa.
• Ajaran Hindu yang terkandung adalah Tri Hita Karana, yaitu
parahyangan, pawongan, dan palemahan. Parahyangan berarti
hubungan manusia dengan Tuhan yang diwujudkan melalui
jalan catur marga. Catur Marga ialah empat cara mengamalkan
agama Hindu dalam kehidupan dan dalam bermasyarakat
(sembahyang/ kasih sayang pada mahkluk hidup,
darma/kebajikan, menyebarkan agama, dan mengamalkan
agama: puasa, semedi ketenangan batin).
• Masyarakat Jawa: dibangun di atas pondasi gotong-royongan,
sikap hidup nerimo, ketentraman batin, patuh terhadap norma-
norma yang berlaku di masyarakat, dan hidup selaras dengan
alam sesuai ajaran Hindu-Budha.
Filsafat dan Psikologi Jawa
• Dalam kehidupan orang Jawa, ajaran tersebut diwujudkan,
salah satunya melalui filosofi narimo ing
pandum (menerima apapun telah diberikan Tuhan).
• Filosofi tersebut berarti segala yang ada dalam kehidupan
ini telah digariskan oleh Tuhan, manusia hanya bisa
menerima, tetapi harus tetap berusaha dan berdoa.
• Hindu mengajarkan pula bahwa setiap orang yang lahir telah
dibekali dengan potensi masing-masing yang harus
dikembangkan selanjutnya dalam kehidupan nyata.
• Oleh karena semua aspek kehidupan ditentukan oleh
Tuhan melalui hukum karma-Nya, maka manusia
diharuskan untuk selalu ber-karma (bertindak) sesuai
dengan dharma, dan semua karma itu dilakukan sebagai
persembahan (yajna) kepada Tuhan.
Filsafat dan Psikologi Jawa
• Hindu mengajarkan bahwa sikap dan etika harus dilakukan
berdasarkan tri kaya parisudha, yakni pikiran, perkataan,
dan tindakan.
• Ajaran Hindu tersebut menekankan pada internalisasi nilai
etika, bukan sekedar menjadi bungkus saja.
• Jadi, pikiranlah yang menentukan perkataan dan
perbuatan.
• Oleh karena itu, pikiran harus diusahakan untuk tidak
menginginkan milik orang lain, mengasihi semua makhluk,
dan percaya pada hukum karmaphala (prinsip kausalitas).
• Dalam budi pekerti jawa, hal tersebut diterjemahkan
dalam terminologi : ojo demen darbeking wong liyo (jangan
menginginkan milik orang lain), welas asih marang
sesomo (cinta kasih pada sesama), ngunduh wohing
pakarti sopo kang nandur bakal ngunduh (bahwa setiap
perbuatan yang dilakukan akan mendatangkan hasil, siapa
yang menanam pasti akan memetiknya).
Filsafat dan Psikologi Jawa
• Perkembangan Pengaruh Ajaran Islam terhadap Masyarakat
Jawa.
• Seperti filsafat Hindhu-Buddha pada perkembangannya
filsafat jawa juga menekankan pentingnya kesempurnaan
hidup Manusia berfikir dan merenungi dirinya dalam
rangka menemukan integritas dirinya dalam kaitannya
dengan Tuhan.
• Dimensi ini merupakan karakteristik dan kecenderungan
hidup manusia Jawa Pemikiran-pemikiran Jawa
merupakan suatu usaha untuk mencapai kesempurnaan
hidup.
Filsafat dan Psikologi Jawa
• Ketika Islam masuk dan kemudian menyesuaikan pemahaman:
bahwa kesempurnaan hidup hanya dapat dicapai dengan taat
kepada Allah, dimana Dia adalah satu-satunya Tuhan yang berhak
disembah dan dipatuhi.
• Mengenalkan dan mengajarkan tatanan agama tersebut berupa
syariat, tarekat, hakikat dan makrifat.
• Ciptoprawiro (1986) menyebutkan bahwa para wali pada zaman kerajaan
Demak, lebih menekankan ke-Esa-an Tuhan dengan nama Allah.
• Gerak kembali manusia kepada Allah digambarkan dalam empat
tingkat, yaitu syariat berupa hukum menjalankan rukun Islam, tarikat
merupakan jalan menuju Allah, hakikat merupakan kebenaran, dan
makrifat merupakan pengetahuan dan manunggal.
• Ilmu kesempurnaan hidup ditunjukkan oleh Islam bahwa
pelaksanaan ilmu Tuhan dalam hidup ada empat hal, yaitu syariat,
tarekat, makrifat, dan hakikat wirid. Syariat wirid dalam menyebut
kalimat Lailaha ilallah (tiada Tuhan selain Allah).
Filsafat dan Psikologi Jawa
• Islam datang setelah adanya ajaran Hindhu-Buddha dalam
perkembangannya terjadi sinkretisme dalam masyarakat
jawa.
• Sinkretisme adalah paham (aliran) baru yang merupakan
perpaduan dari beberapa paham (aliran) yang berbeda untuk
mencari keserasian, keseimbangan, dan ketenangan dalam
hidup.
• Salah satu contoh perpaduan dari ajaran Hindhu-Buddha
dan Islam yang begitu popular di kalangan orang jawa
adalah Tirakat.
Filsafat dan Psikologi Jawa : TIRAKAT