Anda di halaman 1dari 18

SOAL UAS MATA KULIAH PSI

Kerjakan pertanyaan ujian akhir semester Pengantar Studi Islam di

bawah ini secara komprehensif, jelas dan lengkap sesuai dengan

petunjuk yang sudah disampaikan sebelumnya

1. Jelaskan pengertian, asal-usul, unsur-unsur, tujuan, fungsi,

karakteristik, prinsip, sumber ajaran Islam, dan urgensinya serta

persamaan dan perbedaannya dengan agama-agama lainnya

2. Uraikan tentang metodologi studi Islam

3. Bagaimana pendidikan dalam Islam

4. Jelaskan pembinaan akhlak dalam Islam

5. Bagaimana kaitannya agama dengan sains atau pengetahuan?

Jawaban

1.A.Pengertian

agama adalah suatu ajaran dan sistem yang mengatur tata keimanan/ kepercayaan dan
peribadatan kepada Tuhan yang Maha Kuasa, serta tata kaidah terkait pergaulan manusia dengan
manusia serta lingkungannya.

Pengertian Agama Menurut Para Ahli


Agar lebih memahami apa arti agama, maka kita dapat merujuk pada pendapat para ahli berikut
ini:

1. Anthoni F. C. Wallace
Menurut Anthoni F. C. Wallace, pengertian agama adalah seperangkat upacara yang diberi
rasionalisasi melalui adanya mitos dan menggerakkan kekuatan supranatural agar terjadi
perubahaan keadaan pada manusia dan alam semesta.
2. Émile Durkheim
Menurut Émile Durkheim, arti agama adalah suatu sistem yang terdiri dari kepercayaan serta
praktik yang berhubungan dengan hal suci dan menyatukan para penganutnya dalam suatu
komunitas moral (umat).

3. Nicolaus Driyarkara SJ
Menurut Nicolaus Driyarkara SJ, pengertian agama adalah suatu kenyakinan karena adanya
kekuatan supranatural yangmengatur serta menciptakan alam dan seisinya.

4. Jappy Pellokila
Menurut Jappy Pellokila, pengertian agama adalah suatu keyakinan yang percaya dengan adanya
tuhan yang maha esa serta mempercayai hukum-hukumnya.

5. Damianus Hendropuspito
Menurut Damianus Hendropuspito, pengertian agama adalah suatu sistem nilai yang mengatur
hubungan antara manusia dengan alam semesta yang memiliki keterkaitan dengan keyakinan.

B. Unsur-Unsur Agama
Menjelaskan definisi agama merupakan sesuatu yang sangat kompleks. Penjelasan yang
dikemukakan oleh para ahli tidak dapat menjawab secara tuntas mengenai realitas agama dalam
kehidupan manusia.

Untuk memudahkan kita memahami arti agama, maka kita perlu mengetahui unsur-unsur pokok
yang terkandung dalam agama itu sendiri. Berikut ini adalah tiga unsur pokok agama:

1. Manusia
Manusia merupakan mahluk yang memiliki akal budi, dapat berpikir dan berusaha dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam hal ini, manusia adalah umat atau penganut suatu agama
yang berpikir dan percaya bahwa ada sesuatu di luar dirinya yang memiliki kuasa dan kekuatan
yang tidak bisa dijelaskan dengan hukum alam.

2. Penghambaan
Dalam konteks agama, penghambaan bukan berarti perbudakan. Tapi lebih kepada adanya
kebutuhan manusia akan kedudukannya dihadapan sang penciptanya. Dalam hal ini,
penghambaan manusia kepada Tuhan akan melibatkan banyak hal, seperti; simbol-simbol
agama, praktik agama, serta pengalaman keagamaan manusia itu sendiri.

3. Tuhan
Pada dasarnya tidak ada kesepakatan bersama mengenai konsep ketuhanan, sehingga ada banyak
konsep ketuhanan, seperti teisme, deisme, panteisme, dan lain-lain. Namun, secara umum Tuhan
dipahami sebagai Roh Mahakuasa dan asas dari suatu kepercayaan. Dalam ajaran teisme, Tuhan
adalah pencipta sekaligus pengatur segala kejadian di alam semesta.

C. Tujuan Agama
Suatu agama tercipta karena manusia ingin mencapai tujuan tertentu di dalam hidupnya, dan
agama dianggap dapat membantu mencapai tujuan tersebut. Adapun beberapa tujuan agama
adalah sebagai berikut:

 Untuk membimbing manusia dalam menjalani kehidupannya dengan cara lebih baik
melalui pengajaran dan aturan, dimana ajaran dan aturan tersebut dipercaya berasal dari
Tuhan.
 Untuk menyampaikan firman Tuhan kepada umat beragama, berupa ajaran-ajaran
kebaikan dan aturan berperilaku bagi manusia.
 Untuk membimbing manusia menjadi individu yang berakal baik dan dapat menemukan
kebahagiaan didunia dan akhirat.
 Untuk membuka jalan bagi manusia yang ingin bertemu dengan penciptanya, yaitu Tuhan
Yang Maha Esa, ketika mati kelak.
D. Fungsi Agama Secara Umum
Kehadiran agama memiliki peran dan fungsi yang cukup banyak dalam kehidupan manusia.
Adapun beberapa fungsi agama adalah sebagai berikut:

 Sebagai pedoman hidup manusia dalam kehidupan sehari-hari, baik secara individu
maupun kelompok.
 Sebagai sumber aturan tata cara hubungan manusia dengan Tuhannya, dan juga sesama
manusia.
 Sebagai pedoman bagi manusia dalam mengungkapkan rasa kebersamaan dengan sesama
manusia.
 Sebagai pedoman perasaan keyakinan manusia terhadap sesuatu yang luar biasa
(supranatural) di luar dirinya.
 Sebagai cara manusia mengungkapkan estetika/ keindahan alam semesta dan segala
isinya.
 Sebagai cara untuk memberikan identitas kepada manusia sebagai umat dari suatu agama.
E. KARAKTERISTIK AGAMA
1) Kepercayaan atau iman

Iman kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat (Kristen dan Katolik). Iman kepada
Allah SWT (Islam). Iman kepada Sang Hyang Widhi Wasa (Hindu). Mempercayai Tian (baca
Tien) sebagai Yang Maha Besar atau Yang Maha Kuasa (Konghucu). Umat Buddha menyebut
Tuhan dengan Atthi Ajatang Abhutang Akatang Asamkhatang (bahasa Pali) yang artinya “Suatu
Yang Tidak Dilahirkan, Tidak Dijelmakan, Tidak Diciptakan dan Yang Mutlak”.

2) Praktik agama.

Dilakukan sebagai ungkapan iman para pemeluk agama kepada Tuhan. Contohnya seperti
berdoa, sembahyang/sholat/yoga, berpuasa, berpantang makan daging hewan tertentu. Praktik
agama ada yang bersifat wajib dan tidak wajib, disertai dengan konsekuensi aturan dan ketentuan
yang menyertainya.

3) Umat.

Merupakan kumpulan orang-orang yang memiliki iman, keyakinan, dan kepervayaan yang sama
pada Tuhan atau sebutan lain yang searti dengannya. Penganut masing-masing agama
menjalankan ibadah atau upacara keagamaan untuk menunjukkan eksistensi mereka sebagai
umat dari golongan agama tertentu.
4) Pengalaman keagamaan. Sering menjadi tolak ukur untuk menentukan kadar kedalaman
hubungan orang beragama dengan Tuhan. Semakin dalam hubungan dengan Tuhan, semakin
mudah kita mengalami pengalaman keagamaan, begitu pula sebaliknya. Contohnya saat
seseorang merasa diberkati, lalu ia terdorong untuk menunaikan ibadah Haji di Mekkah (Islam),
menghayati panggilan khusus menjadi pendeta (Kristen Protestan), pastor atau
biarawan/biarawati (Katolik), biksu (Buddha).

5) Simbol.

Biasanya berkaitan dengan filosofi penganut agama yang berhubungan dengan Tuhan dalam
agama masing-masing. Simbol menjadi sarana pendukung praktik ibadah atau ritual penganut
agama yang bersangkutan. Contohnya tasbih (Islam), salib dan lonceng untuk panggilan
beribadah (Kristen Protestan), rosario (Katolik), arca Buddha, stupa, cakra/roda dhamma,
teratai/padma /lotus, jejak kaki buddha, bendera buddhist, swastika (Buddha), patung dewa/dewi
(Hindu), genta rohani (Mu Duo) dengan tulisan Zhong Shu (忠恕) di tengahnya (Konghucu).

F. PRINSIP AGAMA

1. Ilmu. Maksud dari ilmu di sini adalah mengenal Allah swt, mengenal Nabi Muhammad saw,
serta mendalami agama Islam. Secara definisi ilmu adalah pengetahuan atas segala sesuatu yang
sesuai dan bersifat yakin lagi pasti. Setiap Muslim ketika mencari ilmu, maka harus
dilakukan step by step. Tidak boleh ada perasaan ingin segera menguasai ilmu. Dengan
demikian, setiap Muslim jangan pernah merasa “puas” dalam mencari ilmu, tetapi harus selalu
haus akan ilmu.

2.amal. Sesuatu yang telah diketahui (ilmu) memiliki konsekuensi untuk diamalkan. Cara
pengamalannya adalah dilakukan dengan iman –karena Allah swt— yaitu dengan melakukan
ketaatan pada-Nya, melaksanakan segala perintah-Nya, menjauhi larangan-Nya. dengan
demikian, amal merupakan buah dari pada ilmu.
3.dakwah. Dakwah berarti aktifitas untuk mengajak manusia kepada kebaikan
dengan bashirah (ilmu & dalil-dalil) sebagaimana yang telah ditegaskan oleh Allah swt dalam
al-Qur’an surat Yusuf ayat 108 dan dengan cara yang bijak (sesuai dengan objek dan tempat
dakwah) sebagaimana yang termaktub dalam al-Qur’an surat an-Nahl ayat 4.kesabaran. Sabar
adalah sikap menahan emosi dari keinginan, bertahan dalam situasi sulit, dan tidak mengeluh.
Ketika belajar mencari ilmu, beramal, dan berdakwah mesti diiringi dengan kesabaran. Secara
umum para ulama membagi kesabaran menjadi tiga jenis; sabar dalam ketaatan kepada Allah,
sabar dalam menjauhi maksiat, dan sabar dalam menerima semua ketentuan Allah swt.
G. URGENSI AGAMA
Urgensi Agama bagi kehidupan manusia adalah sangat strategis untuk mengakses kebahagiaan
dunia dan akherat. Mengapa penting karena agama berfungsi sebagai kontrol , rambu-rambu,
pegangan dan petunjuk dalam menghadapi kehidupan di era global yang serba tidak pasti. Oleh
sebab itu mengapa manusia harus beragama yakni disamping karena fitrah, identitas, kewajiban,
keturunan, karena konversi dan karena kebutuhan.Nah sekarang bagaimana ke enam elemen
sebagai komplementer mengerucut menjadi suatu kebutuhan.
H. PERBEDAAN DAN PERSAMAAN
1.Islam dengan Yahudi

Persamaan

Islam Yahudi
Islam hanya mengimani kepada satu Pada dasarnya Yahudi mengimani
Tuhan Yang Maha Esa Tuhan yang paling utama yaitu
Yahuan[10]
Dalam Islam berkhitan adalah syariat Dalam Yahudi ada berkhitan(bersunat),
Islam, dan itu merupakan kesehatan di bertujuan untuk mendekatkan diri
dunia medis kepada Tuhan agar keinginan
terkabul[11]
Islam memiliki kitab suci Agama Yahudi memiliki kitab suci pula

Agama Islam adalah agama samawi Agama Yahudi adalah agama samawi
(agama langit) (agama langit)
Perbedaan

Islam Yahudi
Sumber-sumber agama Islam dari kitab Sumber-sumber agama Yahudi dari
suci al-Qur’an dan hadist kitab Taurat (The Old Statement), kitab
Talmud (kitab agama Yahudi), dan
protocol-protokol pendeta Zionis[12]
Tujuan dakwah Islam untuk kepentingan Tujuan dakwah kaum Yahudi bukan
kehidupan dunia dan akhirat sebagai karena kepentingan agama, tapi karena
agama yang damai faktor dunia[13]
Islam menetapkan konsep ketuhanan Yahudi tidak menetapkan konsep
monotheisme (satu Tuhan) monotheisme[14]
Agama Islam adalah agama untuk Agama Yahudi hanya untuk gen-gen
seluruh umat manusia dibumi ini mereka, bukan untuk seluruh umat
manusia[15]
Fitrah manusia ialah beragama tauhid Kepercayaan kaum Yahudi bahwa
atau Islam.[16] Maka Allah adalah setiap umat mempunyai Tuhan masing-
Tuhan bagi seluruh manusia (yang masing[17]
mengimani nya)
Agama Islam adalah akidah atau Bagi kaum Yahudi agama itu cara
kepercayaan selain sebagai cara hidup hidup bukan akidah atau
kepercayaan[18]

Islam meyakini adanya surga dan neraka Kaum Yahudi tidak meyakini adanya
surga dan neraka[19]

2.Islam dengan Agama Masehi

Persamaan

Islam Agama Masehi


Agama Islam meyakini keesaan Allah Sejatinya agama Masehi meyakini
agama tauhid mutlak atau esa[20]
Agama Islam adalah agama langit atau Agama Masehi adalah agama langit
samawi atau Samawi[21]
Agama Islam adalah agama bagi seluruh Agama Masehi bukan hanya untuk
umat kaum Yahudi tapi untuk seluruh
umat[22]

Islam mengajarkan umat nya untuk tidak Dalam ajaran agama masehi (Isa A.S)
memakan daging babi dan disyariatkan sejatinya melarang umatnya untuk
untuk berkhitan memakan daging babi dan disyariatkan
untuk berkhitan[23]

Perbedaan

Islam Agama Masehi


Islam mengimani bahwa Isa A.S adalah Kristen meyakini bahwa Isa Almasih
Nabi utusan Allah SWT adalah Tuhan
Islam meyakini bahwa Isa A.S terlahir Kristen meyakini bahwa Isa Almasih
secara mukjizat tanpa ayah. adalah anak Tuhan
Islam meyakini konsep ketuhanan Kristen meyakini trinitas atau Allah
monotheisme (satu Tuhan) adalah tiga pribadi[24] (Tuhan Bapa,
Yesus Kristus dan Roh Kudus)
Islam meyakini bahwa Isa A.S bisa Kristen meyakini bahwa Isa Almasih
menghidupkan orang mati, bisa menghidupkan orang mati,
menyembuhkan orang buta sejak lahir menyembuhkan orang buta sejak lahir
dan menyembuhkan kusta atas izin dan menyembuhkan kusta karena
Allah. sebagai Tuhan.
Ajaran Islam mencangkup seluruh Dalam agama Masehi ajaran nya hanya
pokok-pokok kehidupan tentang zuhud, patuh, merendah, dan
tidak membalas dendam kepada yang
menyakiti kita[25]
Agama Islam untuk seluruh manusia Sejatinya agama Masehi hanya untuk
kaum bani Israil[26]
Dalam Islam meyakini bahwa Nabi Isa Dalam pandangan sari ajaran Paulus Isa
A.S tidak disalib tapi diangkat oleh Allah disalib dan bangkit dari alam mati lalu
ke surga. Dan yang disalib adalah naik ke langit untuk duduk dikanan
pengikut Nabi Isa A.S yang berkhianat ayah nya memerintah manusia[28]
yaitu Yudas Iskariot[27]
Islam meyakini bahwa Isa A.S adalah Al-Masih adalah Tuhan yang menjelma
utusanNya (bukan Tuhan) menjadi seorang manusia[29]
Mukjizat dalam pandangan Islam ialah Dalam pemahaman orang-orang masehi
yang menentukan kenabian, untuk mengenai mukjizat Isa ialah yang
membuktikan kepada suatu umat agar dimatikan oleh Allah dihidupkan oleh
percaya tentang kenabian nya[30] Isa, Allah mentakdirkan seorang buta
maka Isa memberi penglihatan kepada
yang buta[31]

Islam mengajarkan umat nya untuk tidak Dalam sari ajaran Paulus tidak
memakan daging babi dan disyariatkan mensyariatkan berkhitan dan boleh
untuk berkhitan memakan daging babi[32]

3.Islam dengan Hindu

Persamaan

Islam Hindu[33]
Islam mengimani hanya kepada satu Hindu yang terpelajar percaya pada satu
Tuhan Tuhan
Konsep ketuhanan dalam Islam dalam Konsep ketuhanan dalam
QS. Al-Ikhlas : 1 “Katakanlah (wahai HinduChandogya Upahishad Chapter 6
Muhammad) bahwa Allah yang Maha Sec.2 Vors 1 “Tuhan hanya satu tidak
Esa.” ada sekutunya”

Konsep ketuhanan dalam Islam dalam Konsep ketuhanan dalam


QS. Al-Ikhlas : 2 “Allah merupakan HinduBhagavad Gita Ch.10 V.3 “Dia
tempat atau Tuhan untuk bergantung dari adalah Tuhan semesta Alam”
segala sesuatu yang ada di alam
semesta”
Konsep ketuhanan dalam Islam dalam Konsep ketuhanan dalam
QS. Al-Ikhlas : 3 “Dia (Allah) tidak HinduShvetashvatara Upanishad Ch.6
beranak dan juga tidak diperanakkan” V.9 “Allah itu tidak punya Ibu, tidak
punya Bapak.”

Konsep ketuhanan dalam Islam dalam Konsep ketuhanan dalam


QS. Al-Ikhlas : 4 “bahwa tidak ada HinduShvetashvatara Upanishad Ch.4
seorang (atau makhluk) pun yang setara V.19, Yajurveda Ch.32 V.3 “ bagi Dia
(sebanding) dengan-Nya” tak ada yang seupa, taka da yang
menyerupai Tuhan

Dalam rukun iman yang kedua iman Dalam Hindu ada konsep manusia
kepada malaikat, malaikat diciptakan super yang bekerja diluar kebiasaan
oleh Allah dan selalu tunduk (taat) manusia (sama dengan pandangan
kepada Allah Islam)
Islam mempunyai kitab suci yang Dalam Hindu ada dua kitab yaitu Sruti
diwahyukan oleh Allah kepada Nabi (sesuatu yang diturunkan atau
Muhammad selain itu ada hadist (sabda) diwahyukan) dan Smiriti (sesuatu yang
Rasulullah ditulis)
Islam memiliki rukun iman Hindu memiliki rukun iman:
1. Mengimani adanya Sanghyang Widhi
1. Iman kepada Allah (Yang Maha Kuasa)
2. Iman kepada Malaikat 2. Mengimani adanya Atma/n (yang
3. Iman kepada kitab-kitab Allah menghidupkan manusia itu sendiri)
4. Iman kepada para Rosul 3. Mengimani adanya Karma Phala
5. Iman kepada hari kiamat (perbuatan baik/buruk akan
6. Iman kepada Qodho dan Qodhar membuatkan hasil)
4. Mengimani adanya Purna Bhawa
(reingkarnasi)
5. Mengimani adanya Moksa
(kebebasan dari ikatan keduniawian)
Konsep ketuhanan dalam Islam ialah Hindu menganut monotheisme[34]
Monotheisme (satu Tuhan)

Allah juga disebut dengan istilah lain Begitu pula dengan agama Hindu,
seperti Yang Maha Esa, Yang Maha sebutan Hyang Widhi antara lain Yang
Kuasa, Yang Maha pelindung, Yang Maha Esa, Yang Maha Kuasa, Yang
Maha Pencipta, dll Maha pelindung, Yang Maha Pencipta,
dll[35]

Perbedaan

Islam Hindu
Islam mengimani hanya kepada satu Hindu yang menganut filsafat
Tuhan Fantaisme mempercayai segala sesuatu
sebagai Tuhan[36]
Dalam Islam tidak ada reingkarnasi atau Dalam pandangan Hindu setelah mati
lahir kembali setelah mati hanya badan yang rusak sedangkan
jiwa nya akan mengalami kelahiran
yang berulang (reingkarnasi)[37]

Islam tidak memanifestasikan atau Umat Hindu mewujudkan (manifestasi)


mewujudkan Dzat Allah Tuhan dengan banyak bentuk Dewa
Dewi Bhatara/Bhatari[38]

4. Islam dengan Buddha

Persamaan

Islam Buddha
Dalam Islam kita diajarkan untuk Dalam ajaran Buddha pun kita harus
memandang suatu hal dengan benar, memandang suatu hal dengan benar,
meyakini dengan benar, berbicara meyakini dengan benar, berbicara
dengan benar, bertindak dengan benar, dengan benar, bertindak dengan benar,
harus berpikir lurus, dll harus berpikir lurus, dll[39]
Islam mengajarkan bahwa kita tidak Dalam ajaran Buddha kita tidak boleh
boleh berbohong, tidak boleh berbicara berbohong, tidak boleh berbicara kasar,
kasar, dan tidak boleh bergosip dan tidak boleh bergosip[40]

Islam mengajarkan bahwa kita tidak Dalam ajaran Buddha kita tidak boleh
boleh menyakiti/membunuh, tidak boleh menyakiti/membunuh, tidak boleh
mencuri, tidak boleh menipu, dll mencuri, tidak boleh menipu, dll[41]

Perbedaan

Islam Buddha
Dalam Islam melahirkan anak itu suatu Dalam pandangan agama Buddha
pengorbanan yang apabila meninggal melahirkan anak itu derita[42]
ketika melahirkan maka akan mati
syahid
Dalam Islam sakit yang diberikan Allah Dalam pandangan Buddha sakit itu
itu suatu nikmat atau ujian(cobaan) agar adalah kesengsaraan[43]
kita lebih bersyukur dengan nikmat sehat
yang diberikan Allah SWT

2.METODOLOGI STUDI ISLAM


Hubungannya dengan Studi Islam, metodologi berarti membahas kajian-kajian seputar
berbagai macam metode yangbisa digunakan dalam Studi Islam. Adapun metode studi
Islam secara lebih rinci dapat dijabarkan sebagai berikut: Menurut Syari’ati metode studi
Islam dibagi menjadi empat 1. Mengenal Allah dan membandingkan-Nya dengan
sesembah agama-agama lain; 2. Mempelajari kitab al-Qur’an dan membandingkannya
dengan kitab-kitab samawi (atau kitab-kitab yang dikatan samawi) lainnya; 3.
Mempelajari kepribadian Rasul Islam dan membandingkannya dengan tokoh-tokoh besar
pembaharuan yang pernah hidup dalam sejarah; 4. Mempelajari tokoh-tokoh utama
agama maupun aliran-aliran pemikiran lain. Adapun metode studi islam secara lebih rinci
dapat dijabarkan sebagai berikut:
1.Metode Ilmu Pengetahuan
2.Metode ilmu pengetahuan atau metode ilmiah yaitu cara yang harus dilalui oleh proses
ilmu sehingga dapat mencapai kebenaran. Oleh karenanya maka dalam sains-sains
spekulatif mengindikasikan sebagai jalan menuju proposisi-proposisi mengenai yang ada
atau harus ada, sementara dalam sainssains normative mengindikasikan sebagai jalan
menuju norma-norma yang mengatur perbuatan atau pembuatan sesuatu.
a. Metode Diakronis
Suatu metode mempelajari islam menonjolkan aspek sejarah. Metode ini memberi
kemungkinan adanya studi komparasi tentang berbagai penemuan dan pengembangan
ilmu pengetahuan dalam islam, sehinggga umat islam memiliki pengetahuan yang
relevan, hubungan sebab akibat dan kesatuan integral. Metode diakronis disebut juga
metode sosiohistoris, yakni suatu metode pemahaman terhadap suatu kepercayaan,
sejarah atau kejadian dengan melihat suatu kenyataan yang mempunyai kesatuan yang
mutlak dengan waktu, tempat, kebudayaan, golongan, dan lingkungan dimana
kepercayaan, sejarah atau kejadian itu muncul. 18 Metodologi Studi Islam dalam
Perspectives Multydisiplin Keilmuan
b. Metode Sinkronis-Analistis Suatu metode mempelajari islam yang memberikan
kemampuan analisis teoritis yang sangat berguna bagi perkembangan keimananan dan
mental intelek umat Islam. Metode ini tidak semata-mata mengutamakan segi aplikatif
praktis, tetapi juga mengutamakan telaah teoritis.
c. Metode Problem Solving Metode mempelajari islam yang mengajak pemeluknya
untuk berlatih menghadapi berbagai masalah dari satu cabang ilmu oengetahuan dengan
solusinya. Metode ini merupakan cara penguasaan keterampilan dari pada pengembangan
mentalintelektual, sehingga memiliki kelemahan, yakni perkembangan pemikiran umat
islam mungkin hanya terbatas pada kerangka yang sudah tetap dan akhirnya bersifat
mekanistis.
d. Metode Empiris Suatu metode mempelajari islam yang memungkinkan umat islam
mempelajari ajarannya melalui proses realisasi, dan internalisasi norma dan kaidah islam
dengan satu proses aplikasi yang menimbulakan suatu interaksi sosial, kemudian secar
deskriptif proses interaksi dapat dirumuskan dan suatu norma baru.
e. Metode Deduktif Suatu metode memahami islam dengan cara menyusun kaidah secar
logis dan filosofis dan selanjutnya kaidah itu diaplikasikan untuk menuntukan masalah
yang dihadapi. Metode ini dipakai untuk sarana mengistinbatkan syariat, dan
kaidahkaidah itu benar bersifat penentu dalam masalah-masalah furu’ tanpa
menghiraukan sesuai tidaknya dengan paham mazhabnya.
f. Metode Induktif Suatu metode memahami Islam dengan cara menyusun kaidah hukum
untuk diterapkan kepada masalah-masalah furu’ yang disesuaikan dengan mazhabnya
terlebih dahulu. Metode pengkajiannya dimulai dari masalah-masalah khusus, lalu
dianalisis, kemudian disusun kaidah hokum dengan catatan setelah terlebih dahulu
disesuaikan dengan paham mazhabnya.

3.PENDIDIKAN DALAM ISLAM


A.Pengertian
pendidikan Islam adalah: “Proses transformasi dan internalisasi ilmu pengetahuan dan
nilai-nilai Islami pada peserta didik melalui penumbuhan dan pengembangan potensi
fitrahnya untuk mencapai keseimbangan dan kesempurnaan hidup dalam segala
aspeknya.”
B.Tujuan
untuk mengembangkan potensi yang dimiliki manusia supaya menjadi manusia yang
mulia, memiliki karakter kepribadian Islami yang terlihat dari pola pikir dan pola sikap
yang Islami, menguasai Ṡaqofah Islam, ilmu pengetahuan dan teknologi berikut keahlian
yang memadai dalam rangka menjalankan tugasnya sebagai hamba, khalifah dan pewaris
nabi.
C.Kurikilum Pendidikan Islam
Kurikulum dibentuk untuk mewujudkan tujuan pendidikan, tanpa kurikulum yang baik,
tujuan pendidikan tidak akan tercapai. Adapun struktur kurikulum dalam pendidikan
Islam dibentuk untuk mewujudkan tujuan pendidikan Islam. Prinsip utama dalam
kurikulum pendidikan Islam adalah:
Pertama, berorientasi pada Islam, termasuk ajaran dan nilai-nilainya.
Kedua, prinsip menyeluruh (syumūliyyah) baik dalam tujuan maupun isi kandungan.
Ketiga, prinsip keseimbangan (tawazun) antara tujuan dan kandungan kurikulum.
Keempat, prinsip interaksi (ittiṣāliyyah) antara kebutuhan siswa dan kebutuhan
masyarakat.
Kelima, prinsip pemeliharaan (wiqāyah) antara perbedaan-perbedaan individu.
Keenam, prinsip perkembangan (tanmiyyah) dan perubahan (taghāyyur) seiring dengan
tuntutan yang ada dengan tidak mengabaikan nilai-nilai absolut ilāhiyyah.
Ketujuh, prinsip integritas (muwāḥadah) antara mata pelajaran, pengalaman, dan
aktivitas kurikulum dengan kebutuhanpeserta didik, masyarakat, dan tuntutan zaman,
serta tempat peserta didik berada
Kurikulum pendidikan Islam di sekolah/kampus dijabarkan dalam tiga komponen
utama,24 yakni:
(1) Pembinaan Syakhṣiyyaħ Islamiyyah (Kepribadian Islami),
(2) Ṡaqafah Islam dan
(3) Ilmu Kehidupan (Iptek dan keahlian).
D.Materi pendidikan dalam islam
Ada empat hal pokok yang menjadi materi inti dalam Islam sebagaimana dijelaskan di
dalam Alquran. Yakni materi keimanan, materi ilmu, materi akhlak dan materi amal
ṣaleh. 30 Materi pendidikan Islam ini diberikan di seluruh jenjang pendidikan secara
proporsional. Materi yang diberikan adalah ‘Aqīdah Islāmiyyah, Bahasa Arab, Akhlak,
Sirah Nabawiyyah, Ulumul Alquran, Tahfiẓ Alquran, Fiqh Fardiyah, Pemikiran Islam,
Uṣul Fiqh, Fiqh Muā’malah, Dakwah Islāmiyyah, Ulumul dan Tahfiẓ Hadiṡ dan lain-lain.
E.Metode Pendidikan Islam

metode pendidikan Islam adalah semua cara khas dalam Islam yang digunakan dalam
mendidik untuk mencapai tujuan pendidikan Islam. Ada beberapa metode yang memiliki
ciri khas dalam pendidikan Islam, untuk menanamkan rasa iman, di antaranya metode
hiwar, metode kisah Qurani dan Nabawi, metode Amṡal (perumpamaan) Qurani dan
Nabawi, metode keteladanan, metode pembiasaan, metode ‘Ibrah dan Mau’iẓah dan
metode Targhib dan Tarhib.
4. PEMBINAAN DALAM ISLAM
A.Pengertian
Pengertian pembinaan akhlak Pembinaan berasal dari kata dasar “bina” yang
mendapatkan awalan “pe” dan akhiran “an” yang memiliki arti perbuatan, atau cara. Jadi,
pembinaan adalah kegiatan yang dilakukan secara efektif dan efisien untuk memperoleh
hasil yang lebih baik,.
Metode pembinaan akhlak
1. Pembiasaan Yaitu metode yang dilaksanakan mulai awal dan bersifat kontinyu
2. Keteladanan adalah hal-hal yang dapat dicontoh atau ditiru
3. Mau’idzah atau nasihat, adalah memberi pelajaran akhlak terpuji serta memotivasi
pelaksanaannya dan menjelaskan
4. Qishah (cerita),metode yang mrnggunakan cerita sebagai media
5. Ceramah Metode ceramah adalah suatu cara mengajar atau menyampaikan
informasi melalui peraturan kata-kata oleh pendidik kepada peserta didiknya
6. Pergaulan Metode pergaulan dalam menumbuhkembangkan akhlak seseorang
diperlukan pergaulan antar sesama
7. Hukuman metode hukuman ini dilakukan jika dalam penggunaan metode selain
hukuman dirasa sudah tidak mengalami perubahan,
C. Ruang Lingkup Pembinaan Akhlak
1. Akhlak kepada Allah, sikap atau perbuatan yang seharusnya dilakukan oleh manusia
sebagai makhluk kepada Allah sebagai khalik.
2. Akhlak kepada sesama manusia
a. Akhlak kepada Rosulullah Dilakukan dengan cara mencintai Rasulullah secara tulus
dengan mengikuti semua sunnahnya, sering membaca shalawat.
b. Akhlak kepada kedua orang tua Dilakukan dengan cara berbuat baik kepada kedua
orang tua dengan ucapan dan perbuatan. Dapat dibuktikan dengan bertutur kata yang
sopan dan lemah lembut, meringankan beban orang tua, berbuat baik kepada orang tua ini
berlangsung walaupun orang tua sudah meninggal dengan cara mendo’akan dan meminta
ampunan untuk mereka.
c. Akhlak kepada diri sendiri Dilakukan dengan cara bersikap seperti sabar, syukur,
tawadhu’, optimis, melindungi diri dari sesuatu yang dapat merusak, menyakiti diri
sendiri.

d. Akhlak kepada keluarga, karib kerabat Dilakukan dengan cara saling membina rasa
cinta dan kasih sayang dalam kehidupan keluarga, menjaga hubungan silaturrahmi.
e.Akhlak kepada tetangga Akhlak ini dilakukan dengan cara seperti saling mengunjungi,
membantu diwaktu senggang, lebih-lebih diwaktu susah, saling memberi, menghormati,
dan saling menghindarkan pertengkaran dan permusuhan
f. Akhlak kepada masyarakat Akhlak kepada masyarakat dilakukan dengan cara seperti
memuliakan tamu, masuk ke rumah orang lain dengan seizin pemilik rumah, saling
mengucapkan salam jika bertemu, dan ucapan yang dikeluarkan adalah ucapan yang baik,
benar, tidak memanggil atau menyapa dengan sebutan yang buruk, pandai mengendalikan
nafsu amarah, mendahulukan kepentingan bersama diatas kepentingan sendiri,
menghormati nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat.
3. Akhlak kepada lingkungan Yang dimaksud lingkungan di sini menurut Abuddin Nata
adalah segala sesuatu yang ada disekitar manusia, baik binatang, tumbuhan, maupun
benda-benda tak bernyawa.
D.Tujuan
membentuk orang-orang yang bermoral baik, keras kemauan, sopan dalam bicara dan
mulia dalam bertingkah laku dan perangai, bersifat bijaksana, sempurna, sopan dan
beradab, ikhlas, jujur dan suci.
5.HUBUNGAN AGAMA DENGAN SAINS
Agama Islam dan sains tidak bertentangan satu sama lain bahkan antara Islam dan sains
memiliki keselarasan dan dapat mempertegas antara satu dengan yang lainnya
keselarasan Islam dan sains dapat dibuktikan dengan banyak hal Salah satunya dengan
produk berupa tokoh-tokoh Islam yang cemerlang dan memiliki kontribusi dalam bidang
sains beberapa nama terkenal Islam tersebut diantaranya Ibnu Sina yang memiliki
kontribusi dalam banyak bidang seperti kedokteran filsafat dan lain sebagainya selain itu
juga ayat-ayat Alquran sumber utama dalam Islam memiliki keselarasan dengan
penemuan-penemuan sains masa kini beberapa diantaranya seperti ayat-ayat Alquran
tentang bulan bintang dan matahari Alquran telah lama memuat ayat-ayat yang berbicara
tentang hal tersebut dan dibuktikan kebenarannya oleh para sains modern

Anda mungkin juga menyukai