Jawaban
1.A.Pengertian
agama adalah suatu ajaran dan sistem yang mengatur tata keimanan/ kepercayaan dan
peribadatan kepada Tuhan yang Maha Kuasa, serta tata kaidah terkait pergaulan manusia dengan
manusia serta lingkungannya.
1. Anthoni F. C. Wallace
Menurut Anthoni F. C. Wallace, pengertian agama adalah seperangkat upacara yang diberi
rasionalisasi melalui adanya mitos dan menggerakkan kekuatan supranatural agar terjadi
perubahaan keadaan pada manusia dan alam semesta.
2. Émile Durkheim
Menurut Émile Durkheim, arti agama adalah suatu sistem yang terdiri dari kepercayaan serta
praktik yang berhubungan dengan hal suci dan menyatukan para penganutnya dalam suatu
komunitas moral (umat).
3. Nicolaus Driyarkara SJ
Menurut Nicolaus Driyarkara SJ, pengertian agama adalah suatu kenyakinan karena adanya
kekuatan supranatural yangmengatur serta menciptakan alam dan seisinya.
4. Jappy Pellokila
Menurut Jappy Pellokila, pengertian agama adalah suatu keyakinan yang percaya dengan adanya
tuhan yang maha esa serta mempercayai hukum-hukumnya.
5. Damianus Hendropuspito
Menurut Damianus Hendropuspito, pengertian agama adalah suatu sistem nilai yang mengatur
hubungan antara manusia dengan alam semesta yang memiliki keterkaitan dengan keyakinan.
B. Unsur-Unsur Agama
Menjelaskan definisi agama merupakan sesuatu yang sangat kompleks. Penjelasan yang
dikemukakan oleh para ahli tidak dapat menjawab secara tuntas mengenai realitas agama dalam
kehidupan manusia.
Untuk memudahkan kita memahami arti agama, maka kita perlu mengetahui unsur-unsur pokok
yang terkandung dalam agama itu sendiri. Berikut ini adalah tiga unsur pokok agama:
1. Manusia
Manusia merupakan mahluk yang memiliki akal budi, dapat berpikir dan berusaha dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam hal ini, manusia adalah umat atau penganut suatu agama
yang berpikir dan percaya bahwa ada sesuatu di luar dirinya yang memiliki kuasa dan kekuatan
yang tidak bisa dijelaskan dengan hukum alam.
2. Penghambaan
Dalam konteks agama, penghambaan bukan berarti perbudakan. Tapi lebih kepada adanya
kebutuhan manusia akan kedudukannya dihadapan sang penciptanya. Dalam hal ini,
penghambaan manusia kepada Tuhan akan melibatkan banyak hal, seperti; simbol-simbol
agama, praktik agama, serta pengalaman keagamaan manusia itu sendiri.
3. Tuhan
Pada dasarnya tidak ada kesepakatan bersama mengenai konsep ketuhanan, sehingga ada banyak
konsep ketuhanan, seperti teisme, deisme, panteisme, dan lain-lain. Namun, secara umum Tuhan
dipahami sebagai Roh Mahakuasa dan asas dari suatu kepercayaan. Dalam ajaran teisme, Tuhan
adalah pencipta sekaligus pengatur segala kejadian di alam semesta.
C. Tujuan Agama
Suatu agama tercipta karena manusia ingin mencapai tujuan tertentu di dalam hidupnya, dan
agama dianggap dapat membantu mencapai tujuan tersebut. Adapun beberapa tujuan agama
adalah sebagai berikut:
Untuk membimbing manusia dalam menjalani kehidupannya dengan cara lebih baik
melalui pengajaran dan aturan, dimana ajaran dan aturan tersebut dipercaya berasal dari
Tuhan.
Untuk menyampaikan firman Tuhan kepada umat beragama, berupa ajaran-ajaran
kebaikan dan aturan berperilaku bagi manusia.
Untuk membimbing manusia menjadi individu yang berakal baik dan dapat menemukan
kebahagiaan didunia dan akhirat.
Untuk membuka jalan bagi manusia yang ingin bertemu dengan penciptanya, yaitu Tuhan
Yang Maha Esa, ketika mati kelak.
D. Fungsi Agama Secara Umum
Kehadiran agama memiliki peran dan fungsi yang cukup banyak dalam kehidupan manusia.
Adapun beberapa fungsi agama adalah sebagai berikut:
Sebagai pedoman hidup manusia dalam kehidupan sehari-hari, baik secara individu
maupun kelompok.
Sebagai sumber aturan tata cara hubungan manusia dengan Tuhannya, dan juga sesama
manusia.
Sebagai pedoman bagi manusia dalam mengungkapkan rasa kebersamaan dengan sesama
manusia.
Sebagai pedoman perasaan keyakinan manusia terhadap sesuatu yang luar biasa
(supranatural) di luar dirinya.
Sebagai cara manusia mengungkapkan estetika/ keindahan alam semesta dan segala
isinya.
Sebagai cara untuk memberikan identitas kepada manusia sebagai umat dari suatu agama.
E. KARAKTERISTIK AGAMA
1) Kepercayaan atau iman
Iman kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat (Kristen dan Katolik). Iman kepada
Allah SWT (Islam). Iman kepada Sang Hyang Widhi Wasa (Hindu). Mempercayai Tian (baca
Tien) sebagai Yang Maha Besar atau Yang Maha Kuasa (Konghucu). Umat Buddha menyebut
Tuhan dengan Atthi Ajatang Abhutang Akatang Asamkhatang (bahasa Pali) yang artinya “Suatu
Yang Tidak Dilahirkan, Tidak Dijelmakan, Tidak Diciptakan dan Yang Mutlak”.
2) Praktik agama.
Dilakukan sebagai ungkapan iman para pemeluk agama kepada Tuhan. Contohnya seperti
berdoa, sembahyang/sholat/yoga, berpuasa, berpantang makan daging hewan tertentu. Praktik
agama ada yang bersifat wajib dan tidak wajib, disertai dengan konsekuensi aturan dan ketentuan
yang menyertainya.
3) Umat.
Merupakan kumpulan orang-orang yang memiliki iman, keyakinan, dan kepervayaan yang sama
pada Tuhan atau sebutan lain yang searti dengannya. Penganut masing-masing agama
menjalankan ibadah atau upacara keagamaan untuk menunjukkan eksistensi mereka sebagai
umat dari golongan agama tertentu.
4) Pengalaman keagamaan. Sering menjadi tolak ukur untuk menentukan kadar kedalaman
hubungan orang beragama dengan Tuhan. Semakin dalam hubungan dengan Tuhan, semakin
mudah kita mengalami pengalaman keagamaan, begitu pula sebaliknya. Contohnya saat
seseorang merasa diberkati, lalu ia terdorong untuk menunaikan ibadah Haji di Mekkah (Islam),
menghayati panggilan khusus menjadi pendeta (Kristen Protestan), pastor atau
biarawan/biarawati (Katolik), biksu (Buddha).
5) Simbol.
Biasanya berkaitan dengan filosofi penganut agama yang berhubungan dengan Tuhan dalam
agama masing-masing. Simbol menjadi sarana pendukung praktik ibadah atau ritual penganut
agama yang bersangkutan. Contohnya tasbih (Islam), salib dan lonceng untuk panggilan
beribadah (Kristen Protestan), rosario (Katolik), arca Buddha, stupa, cakra/roda dhamma,
teratai/padma /lotus, jejak kaki buddha, bendera buddhist, swastika (Buddha), patung dewa/dewi
(Hindu), genta rohani (Mu Duo) dengan tulisan Zhong Shu (忠恕) di tengahnya (Konghucu).
F. PRINSIP AGAMA
1. Ilmu. Maksud dari ilmu di sini adalah mengenal Allah swt, mengenal Nabi Muhammad saw,
serta mendalami agama Islam. Secara definisi ilmu adalah pengetahuan atas segala sesuatu yang
sesuai dan bersifat yakin lagi pasti. Setiap Muslim ketika mencari ilmu, maka harus
dilakukan step by step. Tidak boleh ada perasaan ingin segera menguasai ilmu. Dengan
demikian, setiap Muslim jangan pernah merasa “puas” dalam mencari ilmu, tetapi harus selalu
haus akan ilmu.
2.amal. Sesuatu yang telah diketahui (ilmu) memiliki konsekuensi untuk diamalkan. Cara
pengamalannya adalah dilakukan dengan iman –karena Allah swt— yaitu dengan melakukan
ketaatan pada-Nya, melaksanakan segala perintah-Nya, menjauhi larangan-Nya. dengan
demikian, amal merupakan buah dari pada ilmu.
3.dakwah. Dakwah berarti aktifitas untuk mengajak manusia kepada kebaikan
dengan bashirah (ilmu & dalil-dalil) sebagaimana yang telah ditegaskan oleh Allah swt dalam
al-Qur’an surat Yusuf ayat 108 dan dengan cara yang bijak (sesuai dengan objek dan tempat
dakwah) sebagaimana yang termaktub dalam al-Qur’an surat an-Nahl ayat 4.kesabaran. Sabar
adalah sikap menahan emosi dari keinginan, bertahan dalam situasi sulit, dan tidak mengeluh.
Ketika belajar mencari ilmu, beramal, dan berdakwah mesti diiringi dengan kesabaran. Secara
umum para ulama membagi kesabaran menjadi tiga jenis; sabar dalam ketaatan kepada Allah,
sabar dalam menjauhi maksiat, dan sabar dalam menerima semua ketentuan Allah swt.
G. URGENSI AGAMA
Urgensi Agama bagi kehidupan manusia adalah sangat strategis untuk mengakses kebahagiaan
dunia dan akherat. Mengapa penting karena agama berfungsi sebagai kontrol , rambu-rambu,
pegangan dan petunjuk dalam menghadapi kehidupan di era global yang serba tidak pasti. Oleh
sebab itu mengapa manusia harus beragama yakni disamping karena fitrah, identitas, kewajiban,
keturunan, karena konversi dan karena kebutuhan.Nah sekarang bagaimana ke enam elemen
sebagai komplementer mengerucut menjadi suatu kebutuhan.
H. PERBEDAAN DAN PERSAMAAN
1.Islam dengan Yahudi
Persamaan
Islam Yahudi
Islam hanya mengimani kepada satu Pada dasarnya Yahudi mengimani
Tuhan Yang Maha Esa Tuhan yang paling utama yaitu
Yahuan[10]
Dalam Islam berkhitan adalah syariat Dalam Yahudi ada berkhitan(bersunat),
Islam, dan itu merupakan kesehatan di bertujuan untuk mendekatkan diri
dunia medis kepada Tuhan agar keinginan
terkabul[11]
Islam memiliki kitab suci Agama Yahudi memiliki kitab suci pula
Agama Islam adalah agama samawi Agama Yahudi adalah agama samawi
(agama langit) (agama langit)
Perbedaan
Islam Yahudi
Sumber-sumber agama Islam dari kitab Sumber-sumber agama Yahudi dari
suci al-Qur’an dan hadist kitab Taurat (The Old Statement), kitab
Talmud (kitab agama Yahudi), dan
protocol-protokol pendeta Zionis[12]
Tujuan dakwah Islam untuk kepentingan Tujuan dakwah kaum Yahudi bukan
kehidupan dunia dan akhirat sebagai karena kepentingan agama, tapi karena
agama yang damai faktor dunia[13]
Islam menetapkan konsep ketuhanan Yahudi tidak menetapkan konsep
monotheisme (satu Tuhan) monotheisme[14]
Agama Islam adalah agama untuk Agama Yahudi hanya untuk gen-gen
seluruh umat manusia dibumi ini mereka, bukan untuk seluruh umat
manusia[15]
Fitrah manusia ialah beragama tauhid Kepercayaan kaum Yahudi bahwa
atau Islam.[16] Maka Allah adalah setiap umat mempunyai Tuhan masing-
Tuhan bagi seluruh manusia (yang masing[17]
mengimani nya)
Agama Islam adalah akidah atau Bagi kaum Yahudi agama itu cara
kepercayaan selain sebagai cara hidup hidup bukan akidah atau
kepercayaan[18]
Islam meyakini adanya surga dan neraka Kaum Yahudi tidak meyakini adanya
surga dan neraka[19]
Persamaan
Islam mengajarkan umat nya untuk tidak Dalam ajaran agama masehi (Isa A.S)
memakan daging babi dan disyariatkan sejatinya melarang umatnya untuk
untuk berkhitan memakan daging babi dan disyariatkan
untuk berkhitan[23]
Perbedaan
Islam mengajarkan umat nya untuk tidak Dalam sari ajaran Paulus tidak
memakan daging babi dan disyariatkan mensyariatkan berkhitan dan boleh
untuk berkhitan memakan daging babi[32]
Persamaan
Islam Hindu[33]
Islam mengimani hanya kepada satu Hindu yang terpelajar percaya pada satu
Tuhan Tuhan
Konsep ketuhanan dalam Islam dalam Konsep ketuhanan dalam
QS. Al-Ikhlas : 1 “Katakanlah (wahai HinduChandogya Upahishad Chapter 6
Muhammad) bahwa Allah yang Maha Sec.2 Vors 1 “Tuhan hanya satu tidak
Esa.” ada sekutunya”
Dalam rukun iman yang kedua iman Dalam Hindu ada konsep manusia
kepada malaikat, malaikat diciptakan super yang bekerja diluar kebiasaan
oleh Allah dan selalu tunduk (taat) manusia (sama dengan pandangan
kepada Allah Islam)
Islam mempunyai kitab suci yang Dalam Hindu ada dua kitab yaitu Sruti
diwahyukan oleh Allah kepada Nabi (sesuatu yang diturunkan atau
Muhammad selain itu ada hadist (sabda) diwahyukan) dan Smiriti (sesuatu yang
Rasulullah ditulis)
Islam memiliki rukun iman Hindu memiliki rukun iman:
1. Mengimani adanya Sanghyang Widhi
1. Iman kepada Allah (Yang Maha Kuasa)
2. Iman kepada Malaikat 2. Mengimani adanya Atma/n (yang
3. Iman kepada kitab-kitab Allah menghidupkan manusia itu sendiri)
4. Iman kepada para Rosul 3. Mengimani adanya Karma Phala
5. Iman kepada hari kiamat (perbuatan baik/buruk akan
6. Iman kepada Qodho dan Qodhar membuatkan hasil)
4. Mengimani adanya Purna Bhawa
(reingkarnasi)
5. Mengimani adanya Moksa
(kebebasan dari ikatan keduniawian)
Konsep ketuhanan dalam Islam ialah Hindu menganut monotheisme[34]
Monotheisme (satu Tuhan)
Allah juga disebut dengan istilah lain Begitu pula dengan agama Hindu,
seperti Yang Maha Esa, Yang Maha sebutan Hyang Widhi antara lain Yang
Kuasa, Yang Maha pelindung, Yang Maha Esa, Yang Maha Kuasa, Yang
Maha Pencipta, dll Maha pelindung, Yang Maha Pencipta,
dll[35]
Perbedaan
Islam Hindu
Islam mengimani hanya kepada satu Hindu yang menganut filsafat
Tuhan Fantaisme mempercayai segala sesuatu
sebagai Tuhan[36]
Dalam Islam tidak ada reingkarnasi atau Dalam pandangan Hindu setelah mati
lahir kembali setelah mati hanya badan yang rusak sedangkan
jiwa nya akan mengalami kelahiran
yang berulang (reingkarnasi)[37]
Persamaan
Islam Buddha
Dalam Islam kita diajarkan untuk Dalam ajaran Buddha pun kita harus
memandang suatu hal dengan benar, memandang suatu hal dengan benar,
meyakini dengan benar, berbicara meyakini dengan benar, berbicara
dengan benar, bertindak dengan benar, dengan benar, bertindak dengan benar,
harus berpikir lurus, dll harus berpikir lurus, dll[39]
Islam mengajarkan bahwa kita tidak Dalam ajaran Buddha kita tidak boleh
boleh berbohong, tidak boleh berbicara berbohong, tidak boleh berbicara kasar,
kasar, dan tidak boleh bergosip dan tidak boleh bergosip[40]
Islam mengajarkan bahwa kita tidak Dalam ajaran Buddha kita tidak boleh
boleh menyakiti/membunuh, tidak boleh menyakiti/membunuh, tidak boleh
mencuri, tidak boleh menipu, dll mencuri, tidak boleh menipu, dll[41]
Perbedaan
Islam Buddha
Dalam Islam melahirkan anak itu suatu Dalam pandangan agama Buddha
pengorbanan yang apabila meninggal melahirkan anak itu derita[42]
ketika melahirkan maka akan mati
syahid
Dalam Islam sakit yang diberikan Allah Dalam pandangan Buddha sakit itu
itu suatu nikmat atau ujian(cobaan) agar adalah kesengsaraan[43]
kita lebih bersyukur dengan nikmat sehat
yang diberikan Allah SWT
metode pendidikan Islam adalah semua cara khas dalam Islam yang digunakan dalam
mendidik untuk mencapai tujuan pendidikan Islam. Ada beberapa metode yang memiliki
ciri khas dalam pendidikan Islam, untuk menanamkan rasa iman, di antaranya metode
hiwar, metode kisah Qurani dan Nabawi, metode Amṡal (perumpamaan) Qurani dan
Nabawi, metode keteladanan, metode pembiasaan, metode ‘Ibrah dan Mau’iẓah dan
metode Targhib dan Tarhib.
4. PEMBINAAN DALAM ISLAM
A.Pengertian
Pengertian pembinaan akhlak Pembinaan berasal dari kata dasar “bina” yang
mendapatkan awalan “pe” dan akhiran “an” yang memiliki arti perbuatan, atau cara. Jadi,
pembinaan adalah kegiatan yang dilakukan secara efektif dan efisien untuk memperoleh
hasil yang lebih baik,.
Metode pembinaan akhlak
1. Pembiasaan Yaitu metode yang dilaksanakan mulai awal dan bersifat kontinyu
2. Keteladanan adalah hal-hal yang dapat dicontoh atau ditiru
3. Mau’idzah atau nasihat, adalah memberi pelajaran akhlak terpuji serta memotivasi
pelaksanaannya dan menjelaskan
4. Qishah (cerita),metode yang mrnggunakan cerita sebagai media
5. Ceramah Metode ceramah adalah suatu cara mengajar atau menyampaikan
informasi melalui peraturan kata-kata oleh pendidik kepada peserta didiknya
6. Pergaulan Metode pergaulan dalam menumbuhkembangkan akhlak seseorang
diperlukan pergaulan antar sesama
7. Hukuman metode hukuman ini dilakukan jika dalam penggunaan metode selain
hukuman dirasa sudah tidak mengalami perubahan,
C. Ruang Lingkup Pembinaan Akhlak
1. Akhlak kepada Allah, sikap atau perbuatan yang seharusnya dilakukan oleh manusia
sebagai makhluk kepada Allah sebagai khalik.
2. Akhlak kepada sesama manusia
a. Akhlak kepada Rosulullah Dilakukan dengan cara mencintai Rasulullah secara tulus
dengan mengikuti semua sunnahnya, sering membaca shalawat.
b. Akhlak kepada kedua orang tua Dilakukan dengan cara berbuat baik kepada kedua
orang tua dengan ucapan dan perbuatan. Dapat dibuktikan dengan bertutur kata yang
sopan dan lemah lembut, meringankan beban orang tua, berbuat baik kepada orang tua ini
berlangsung walaupun orang tua sudah meninggal dengan cara mendo’akan dan meminta
ampunan untuk mereka.
c. Akhlak kepada diri sendiri Dilakukan dengan cara bersikap seperti sabar, syukur,
tawadhu’, optimis, melindungi diri dari sesuatu yang dapat merusak, menyakiti diri
sendiri.
d. Akhlak kepada keluarga, karib kerabat Dilakukan dengan cara saling membina rasa
cinta dan kasih sayang dalam kehidupan keluarga, menjaga hubungan silaturrahmi.
e.Akhlak kepada tetangga Akhlak ini dilakukan dengan cara seperti saling mengunjungi,
membantu diwaktu senggang, lebih-lebih diwaktu susah, saling memberi, menghormati,
dan saling menghindarkan pertengkaran dan permusuhan
f. Akhlak kepada masyarakat Akhlak kepada masyarakat dilakukan dengan cara seperti
memuliakan tamu, masuk ke rumah orang lain dengan seizin pemilik rumah, saling
mengucapkan salam jika bertemu, dan ucapan yang dikeluarkan adalah ucapan yang baik,
benar, tidak memanggil atau menyapa dengan sebutan yang buruk, pandai mengendalikan
nafsu amarah, mendahulukan kepentingan bersama diatas kepentingan sendiri,
menghormati nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat.
3. Akhlak kepada lingkungan Yang dimaksud lingkungan di sini menurut Abuddin Nata
adalah segala sesuatu yang ada disekitar manusia, baik binatang, tumbuhan, maupun
benda-benda tak bernyawa.
D.Tujuan
membentuk orang-orang yang bermoral baik, keras kemauan, sopan dalam bicara dan
mulia dalam bertingkah laku dan perangai, bersifat bijaksana, sempurna, sopan dan
beradab, ikhlas, jujur dan suci.
5.HUBUNGAN AGAMA DENGAN SAINS
Agama Islam dan sains tidak bertentangan satu sama lain bahkan antara Islam dan sains
memiliki keselarasan dan dapat mempertegas antara satu dengan yang lainnya
keselarasan Islam dan sains dapat dibuktikan dengan banyak hal Salah satunya dengan
produk berupa tokoh-tokoh Islam yang cemerlang dan memiliki kontribusi dalam bidang
sains beberapa nama terkenal Islam tersebut diantaranya Ibnu Sina yang memiliki
kontribusi dalam banyak bidang seperti kedokteran filsafat dan lain sebagainya selain itu
juga ayat-ayat Alquran sumber utama dalam Islam memiliki keselarasan dengan
penemuan-penemuan sains masa kini beberapa diantaranya seperti ayat-ayat Alquran
tentang bulan bintang dan matahari Alquran telah lama memuat ayat-ayat yang berbicara
tentang hal tersebut dan dibuktikan kebenarannya oleh para sains modern