Inflation Targetting
Inflation Targetting
1
2
OUTLINE
2. Mengatur dan
1. Menetapkan & MENCAPAI & MEMELIHARA
menjaga kelancaran
melaksanakan kebj KESTABILAN
sistem pembayaran
NILAI RUPIAH
moneter
3. Mengatur &
mengawasi Bank
5
DEFINISI INFLASI
INDIKATOR INFLASI
Deflator GDP
Deflator GDP merupakan perubahan dari rasio antara PDB nominal dengan PDB
riil.
8
Dampak Inflasi
Disagregasi Inflasi
Konsumsi
Permintaan
Output Gap
Ekspor
Inflasi
Dunia
INFLASI
Investasi Eksternal INTI
Nilai Tukar
Produksi Penawaran
Inersia Ekspektasi
Impor INFLASI
IHK
Kebijakan Administered
Pemerintah Price
Impor
Barang
Supply INFLASI
Shocks Penawaran
NON-INTI
Produksi/distribusi
Barang
Volatile
Good Price
Populasi Permintaan
12
Kesejahteraan
Masyarakat
Kebijakan Ekonomi
1515
Dalam teori kebijakan moneter terdapat beberapa channels dalam transmisi moneter yang diyakini oleh
suatu negara dalam rangka mencapai sasaran akhir, yaitu :
1.Monetary targeting; mendasarkan pada pengendalian uang beredar (sbg Intermediate target) dan
uang primer (sbg. Sasaran operasional), dengan berdasar kestabilan permintaan uang.
2.Exchange rate targeting; mendasarkan pada pengendalian nilai tukar (sbg intermediate target) untuk
mencapai sasaran akhir.
3.Inflation targeting; memfokuskan sasaran akhir pada target inflasi yang diumumkan. dengan
intermediate targetnya menggunakan inflation forecast, yang mendasarkan pada semua channel transmisi
moneter. Biasanya dikombinasikan dengan suku bunga untuk penentuan operating targetnya.
4.Implicit Nominal Anchor (No Anchor). Tidak menetapkan sasaran akhir dan intermediate tertentu.
Tergantung penilaian dan keyakinan boards of governor. Untuk operating target biasanya menggunakan
suku bunga.
1616
1.Hubungan antara uang primer dengan inflasi dan pertumbuhan ekonomi semakin
tidak stabil.
2.Sinyal kebijakan moneter kepada pasar dan masyarakat kurang efektif.
3.Respon kebijakan moneter cenderung mengarah ke belakang (backward looking)
dan lebih sulit dilakukan.
4.Uang primer lebih sulit dikendalikan oleh bank sentral karena adanya perubahan
perilaku permintaan uang kartal, giral dan kuasi masyarakat di Indonesia.
Sejak Juli 2005, Bank Indonesia melakukan perubahan regime kebijakan moneter,
dari pendekatan base money menjadi pendekatan Inflation Targeting Framework
(ITF)
1717
20
21
21
22
BI Rate
6 Saluran Transmisi Kebijakan Moneter
26
Kebijakan Moneter adalah Kebijakan yang ditetapkan dan dilaksanakan oleh Bank Indonesia
untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah
SSBBII
Kontraksi
Kontraksi FFAASSBBII
Operasi
Operasi SSW
Reguler WBBII
Reguler
Ekspansi
Ekspansi Repo
Repo
OPT
OPT
Fine
FineTune
TuneKontraksi
Kontraksi(FTK)
(FTK)
Kontraksi
Kontraksi
Jual
JualUSD/IDR
USD/IDR
Operasi FX
Operasi FX SwapBeli
Swap Beli
Non-Reguler
Non-Reguler
Fine
FineTune
TuneEkspansi
Ekspansi(FTE)
(FTE)
Ekspansi
Ekspansi
Beli 27
BeliUSD/IDR
USD/IDR 27
FX Swap Jual
28
- BI Rate
- Uang Beredar - BI Rate
- Suku Bunga
- SBI 1 Bulan - SBI 1 Bulan
PUAB O/N
“Jangkar”
Nominal
- Nilai tukar
- Besaran moneter
- Inflasi (inflation targeting)
Penargetan
- Output nominal
29
- tidak disebut secara eksplisit
30
Kerangka Operasional Lama
(Sebelum Feb 2008)
Tujuan Penyempurnaan
SBI 1 bulan dilepas dan sudah tidak sama lagi dengan BI rate.
BI Rate 50 bp
500 bp 50 bp
FTK
Waktu
34
10,5 60
50
10,0
40
9,5
30
9,0
20
8,5
10
8,0 0
2/6 11 20 1/7 10 21 31 11/8 21 1/9 10 19 6/10 15 24 4/11 13 24 3/12 15 24
34
======TERIMA KASIH ========
3535
BI 7-day Repo
BI 7-day Repo