Anda di halaman 1dari 25

Power & Influence Tactics

Oleh : Kelompok 2
Ronaldo Turnip (C1B018096)
Lilis Suryani (C1B018093)
Fiqri Ramadhan Syahputra (C1B018097)
Dara Sonia (C1B018099)
Rts. Nurul Hidayatul Muaffah(C1B018104)
Mauli Andeta (C1B018116)
Regita Rodohape Saragih (C1B018119)
Sumber Sumber Kekuatan (power)

Ada beberapa jenis sumber kekuatan:


1. Sumber legitimasi
2. Sumber Penghargaan
3. Sumber Koersif
4. Sumber referent
5. Sumber Ahli (expert)
6. Sumber informatif

Dalam kasus satu mengenai toko olahraga Bill Thompson, Bill Thompson memiliki
kekuatan kepemimpinan Bill didapatkan karena ia ahli, yaitu memiliki pengetahuan dan
keahlian mengenai pekerjaan dan toko olahraga tempat ia bekerja. Bill juga memiliki
tugas yang sedikit pada saat ia menjadi seorang asisten manajer, sehingga ketika ia
ditunjuk oleh manajer regional sebagai manajer, ia sangat menanti tantangan baru, dan ia
mengerti apa yang dibutuhkan kantor, dan apa penyebab toko tersebut mendapatkan
kinerja laba di bawah rata-rata.
Bagaimana Kekuatan Dapat Diperoleh atau Hilang

Pembahasan case 1 Bill Thompson

Dalam kasus ini, Bill Thompson mendapatkan kekuatan (power)nya


karena pada saat menjadi asisten manajer ia hanya memiliki sedikit
tugas administrasi sehingga ia menunggu tantangan baru yang akan
didapatnya pada saat menjadi manajer. Karena, peringkat pernilaian
oleh manajer toko mempengaruhi ukuran kenaikan prestasi karyawan,
serta Bill mengetahui penyebab rendahnya kinerja laba di toko
tersebut dan melakukan observasi terhadap berbagai kejadian di toko
olahraga tersebut.
Case 1 : Toko Alat Olahraga
Consequences of Power
Konsekuensi Kekuasaan

• Kekuasaan dikaitkan dengan Efektifitas Perusahaan


• Pada kasus ini Bill menggunakan kekuasaannya untuk
meningkatkan efektifitas kinerja perusahaan/Toko dengan cara
adalah menjaga biaya karyawan tetap rendah dengan
memastikan mereka bekerja secara efisien dan tidak mengambil
hari sakit yang berlebihan. Cara lain adalah dengan memastikan
bahwa karyawan memberikan layanan pelanggan tingkat tinggi
sehingga pelanggan akan kembali untuk melakukan pembelian
lain daripada pergi ke toko lain di lain waktu. Layanan
pelanggan bergantung pada mengetahui produk dengan baik,
bersikap sopan, memberikan layanan yang cepat, dan
memastikan bahwa persediaan barang populer dipertahankan
sehingga pelanggan dapat menemukan apa yang mereka
inginkan
Guildness For Using Power
Panduan Menggunakan Kekuasaan

• Memahami cara menggunakan kekuasaan secara efektif


• Ada 5 Cara yaitu : legitimate power, Reward Power, Coercive
Power, Expert Power, dan Referent Power
• Pada kasus ini Bill menerapkan cara Reward Power.
Perusahaan menetapkan gaji pokok karyawan yang bekerja di
toko Bill, tetapi peringkat penilaian oleh manajer toko
memengaruhi ukuran kenaikan prestasi tahunan setiap
karyawan. Bill berhak menentukan berapa gaji karyawannya
berdasarkan prestasi kerja karyawannya. Dan juga bagi yang
berprestasi akan diberikan bonus oleh Bill.
Bagaiman Taktik Mempengaruhi Hasil

Dalam kasus ini perusahaan menetapkan gaji


pokok karyawan yang bekerja di toko Bill,
tetapi peringkat penilaian oleh manajer toko
mempengaruhi ukuran kenaikan prestasi
tahunan setiap karyawan. Hal ini diharapkan
dapat mempengaruhi kinerja toko.
Tipe Taktik Bill melihat sederet pelanngan
menunggu untuk dilayani di
Mempengaruhi Secara departemen SKI dan dia mendengar
beberapa dari mereka menomel
Proaktif tentang berapa lama waktu yang
dibutukan untuk dilayani. Bill
mengamati bahwa manajer
departemen menghabiskan banyak
waktu bersosialisasi dengan staf
penjualan dan pelanggan, termasuk
teman-teman yang mampir untuk
mengunjungi dan berbicara tentang
kondisi SKI, perlengkapan dan lain
sebagainya agar pelanggan merasa
puas.
KEKUASAAN DAN PENGARUH
PERILAKU
(POWER AND INFLUENCE BEHAVIOR)

Kekuasaan adalah sebagai suatu kemampuan untuk mempengaruhi aliran energi dan dana yang tersedia untuk
mencapai suatu tujuan yang berada secara jelas dari tujuan lainnya sedangkan pengaruh adalah daya yg ada
atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yg ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang.

Pada kasus ini Bill telah mengimplementasikan kekuasaannya dengan benar, salah satunya yaitu dengan
menerapkan peraturan yang ketat kepada karyawan (peraturan minimal cuti), Bill juga memberikan edukasi
kepada karyawan mengenai peningkatan mutu pelayanan yang secara tidak lagsung hal tersebut adalah bentuk
pengaruh perilaku Bill terhadap karyawan. Hasil dari kekuasaan dan pengaruh perilaku bill adalah Kendali
atas proses pembuatan keputusan dan partisipasi
EFEKTIVITAS TAKTIK PROAKTIF

Hasil penelitian menunjukkan ada sembilan jenis taktik yang biasa digunakan di dalam organisasi (Hughes et all,
2009), yaitu:
1. Persuasi Rasional (Rational Persuasion)
2. Daya-tarik Inspirasional (Inspirational Appeals)
3. Konsultasi (Consultation)
4. Mengucapkan kata-kata manis (Ingratiation)
5. Daya-tarik Pribadi (Personal Appeals)
6. Pertukaran (Exchange)
7. Koalisi (Coalitions)
8. Tekanan (Pressure)
9. Mengesahkan (Legitimacy)
Dalam kasus ini ditemukan beberapa taktik yang dominan, diantaranya:
Persuasi Rasional (Rational Persuasion), yang terjadi ketika Bill mempengaruhi orang lain dengan menggunakan
alasan yang logis dan bukti-bukti nyata agar orang lain tertarik.
Konsultasi (Consultation), yang terjadi ketika Bill mempengaruhi orang lain dengan mengajak dan melibatkan
orang yang dijadikan target untuk berpartisipasi dalam pembuatan suatu rencana atau perubahan yang akan
dilaksanakan
PEDOMAN PENGGUNAAN TAKTIK
PENGARUH PROAKTIF
1. Inspirational appeals
Daya-tarik Inspirasional (Inspirational Appeals), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang
lain dengan menggunakan suatu permintaan atau proposal untuk membangkitkan
antusiasme atau gairah pada orang lain. Misalnya dengan memberikan penjelasan yang
menarik tentang nilai-nilai yang diinginkan, kebutuhan, harapan, dan aspirasinya.
Pada kasus ini sesuai dengan yang saya pahami tidak ada penerapan Inspirational appeals yang
signifikan
2. Konsultasi (Consultation), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan mengajak
dan melibatkan orang yang dijadikan target untuk berpartisipasi dalam pembuatan suatu
rencana atau perubahan yang akan dilaksanakan
Pada kasus ini terdapat penerapan konsultasi yang signifikan dimana Bill mengajak atau
melibatkan karyawan untuk meningkatkan mutu pelayanan, penekanan kuantitas cuti dan
pengarahan serta edukasi
3. Collaboration
Untuk dapat meningkatkan kemungkinan berhasil dapat menggunakan lebih dari satu jenis
taktik pada saat yang bersamaan atau secara berurutan, sejauh pilihan taktik tersebut
adalah seimbang. Pada kasus ini Bill mengkolaborasikan taktik persuasi rasional dan
konsultasi
Power (kekuasaan) yang dimiliki
oleh Bill Thompson cukup besar,
karena ia memiliki kekuasaan untuk
mempengaruhi ukuran kenaikan
Seberapa besar setiap jenis prestasi tahunan, dan dapat
kekuasaan yang Bill miliki mempengaruhi kinerja toko sampai
saat ini? ke batas tertentu, karena Bill harus
memiliki persetujuan atasan dalam
menjalankan program kinerja
seperti mempertahankan dan
memberhentikan karyawan
Sally menggunakan taktik
pelayanan terbaik dengan
aktik pengaruh apa yang dapat bersoasialisasi dengan staf
digunakan dalam situasi ini untuk penjualan dan pelanggannya,
memengaruhi Sally? termasuk teman-teman yang
mampir untuk mengunjungi dan
berbicara tentang kondisi SKI,
perlengkapan dan sebagainya
agar pelanggan merasa puas
dengan pelayanan yang
diberikan dan tidak pindah ke
toko lain.
Apa yang harus dilakukan Bill Bill mengarahkan karyawan untuk
untuk meningkatkan kinerja melakukan pekerjaaan dengan lebih
toko? efisien, dan jga menerapkan peraturan
tidak boleh terlalu sering cuti. Selain itu
Bill mendidik karyawannya untuk selalu
meningkatkan pelayangan pelanggan.
Case 2 : Dekan Baru
Sources of Power
Sumber Kekuasaan

• Coercive Power (Kekuasaan Koersif)


• Pada kasus ini Dekan Baru bertindak atas kekesalan nya karena
tidak dapat mengendalikan dana dalam proyek lapangan dan
menganggap bahwa sistem tersebut harus dihapuskan. Selain
itu dekan baru tidak memiliki publikasi dan keterampilan riset
yang dibutuhkan untuk mengawasi riset doktoral, dekan yang
baru itu tidak pernah diundang untuk bergabung dengan fakultas
program doktoral hal ini membuat dekan baru kesal dan
mengklaim bahwa mahasiswa kedokteran yang didanai oleh
asisten pascasarjana tidak membuat kontribusi yang layak untuk
penelitian fakultas dan kurang efektif.Tanpa berkonsultasi
dengan direktur program doktor dan fakultas, dekan membuat
keputusan untuk menghapuskan pendanaan sebagian besar
asisten untuk mahasiswa kedokteran. Tindakan koersif ini yang
menjadi masalah utama dalam kasus ini.
How Power Is Gained or Lost
Bagaimana Kekuatan Diperoleh atau
Hilang

• Pada kasus ini kekuatan diperoleh dari keinginan dosen


pembantu untuk memperoleh kekuasaan penuh atas wewenang
pendanaan dan pemanfaatn gedung baru, karena salah
pengambilan keputusan dari dekan baru, pihak fakultas menilai
bahwa dekan baru bertindak secara koersif. Dan tidak adanya
konsultasi terlebih dahulu dalam pengambilan keputusan yang
mengakibatkan, keputusan yang dihasilkan tidak mementingkan
kepentingan anggota kelompok.
Consequences of Power
Konsekuensi Kekuasaan

• Konsekuensi Kekuasaan yang diambil oleh dekan baru


• Pada kasus ini Untuk pendanaan dan pemanfaatan gedung baru
Dekan Baru mengambil konsekuensi untuk menghapuskan
sebagian besar dana asisten untuk mahasiswa kedokteran tanpa
berkonsultasi terlebih dahulu dengan Presiden doktor dan
fakultas.
Guidelines for Using Power
Cara untuk Menggunakan Kekuasaan

• Ada 5 Cara yaitu : legitimate power, Reward Power, Coercive


Power, Expert Power, dan Referent Power
• Pada kasus ini Dekan Baru menggunakan Coercive Power
dimana menggunakan kekuasaannya dengan semena-mena dan
pengambilan keputusan dilakukan secara sepihak. Selain itu
dekan baru juga tidak memiliki upaya untuk bergaul dengan staf
fakultas.
Influence Tactics and Outcomes
Mempengaruhi Taktik dan Hasil

• General Type of Influence Tactics (Political Tactics)


• Pada kasus dekan baru ini, banyak taktik politik yang digunakan
hanya untuk mementingkan keputusan dari dekan baru tersebut,
tanpa mementingkan keputusan orang lain, pengambilan
keputusan yang dilakukan oleh dekan baru diambil secara
sepihak tanpa adanya konsultasi dengan Presiden Universitas
dan Fakultas.
Influence Tactics and Outcomes
Mempengaruhi Taktik dan Hasil

• Influence Outcomes for Proactive Tactics (Resistance)


• Pada kasus dekan baru ini, akibat keputusan yang diambil oleh
dekan baru itu memberikan dampak yang cukup besar, hasilnya
adanya perlawanan yang dilakukan oleh pihak universitas dan
Fakultas dengan cara mengadakan pertemuan rahasia untuk
memeberhentikan dekan baru. Selain itu, dekan baru ini
dianggap memenghasilakan keputusan yang buruk, dan
kurangnya persetujuan dai pihak Fakultas.
Types of Proactive Influence Tactics
Jenis Taktik Pengaruh Proaktif

• Ada 10 Tipe : Rational Persuasion, Apprising, Inspirational


Appeals, Consultation, Collaboration, Ingratiation, Personal
Appeals, Exchange, Coalition Tactics, Legitimating Tactics
• Pada kasus ini Dekan Baru menggunakan Inggratiation dimana
dekan baru memberikan semua hal hal manis agar mendapatkan
jabatan yang diinginkan nya. Hal ini dapat dilihat saat dirinya
menjabat sebagai dekan pembantu telah menjalankan tugasnya
untuk menjalankan proyek dana dan pemanfaatan gedung baru,
selain itu dekan baru memiliki rencana untuk kedepan nya yaitu
tentang promosi jabatan, cuti panjang,dan hal hal yang tidak
disukainya.
KEKUASAAN DAN PENGARUH PERILAKU
(POWER AND INFLUENCE BEHAVIOR)

• Kekuasaan adalah sebagai suatu kemampuan untuk


mempengaruhi aliran energi dan dana yang tersedia untuk
mencapai suatu tujuan yang berada secara jelas dari tujuan
lainnya sedangkan pengaruh adalah daya yg ada atau timbul
dari sesuatu (orang, benda) yg ikut membentuk watak,
kepercayaan, atau perbuatan seseorang.

• Pada kasus ini Dekan Baru telah menggunakan kekuasaan nya


dengan buruk, karena pada awalnya dia telah melaksanakan
tugas untuk mengatasi resistensi dalam Fakultas dalam bentuk
proyek pendanaan dan pemanfaatan gedung baru, karena
adanya kekurangan dalam penguasaan ilmu pengetahuan dalam
bentuk riset pada program doktoral, membuatnya kesal dan
menklaim bahwa kegiatan tersebut kurang efektif dan memotong
sebagian besar dana tersebut.
EFEKTIVITAS TAKTIK PROAKTIF

• Ada 9 jenis taktik yaitu, Persuasi Rasional (Rational Persuasion),


Daya-tarik Inspirasional (Inspirational Appeals), Konsultasi
(Consultation), Mengucapkan kata-kata manis (Ingratiation),
Daya-tarik Pribadi (Personal Appeals), Pertukaran (Exchange),
Koalisi (Coalitions), Tekanan (Pressure), Mengesahkan
(Legitimacy)

• Pada kasus ini Dekan Baru menggunakan taktik ingratiation atau


mengucapkan kata kata manis untuk mendapatkan kekuasaan
penuh sebagai dekan, dan hal ini berhasil dilakukan olehnya,
dan dia berhasil mendapatkan jabatan nya secara penuh
sebagai dekan tanpa harus melaukan pemilihan secara reguler.
PEDOMAN PENGGUNAAN TAKTIK
PENGARUH PROAKTIF

• Mengucapkan kata-kata manis (Ingratiation),untuk


mempengaruhi seseorang agar mau menuruti apa yang
diinginkan nya, untuk mendapatkan suatu jabatan tertentu.

• Pada kasus ini Dekan Baru telah berhasil menggunakan taktik ini
secara signifikan dan mendapatkan posisi dekan secara
sepenuhnya.
Pertanyaan.

1. Taktik apa yang digunakan dekan untuk dipromosikan?


2. berapa banyak dari setiap jenis kekuatan yang dimiliki dekan
baru untuk fakultas?
3. apa basis data dan taktik yang digunakan untuk memecat
dekan baru?
Jawaban.

1. Pada kasus ini Dekan Baru menggunakan Inggratiation dimana dekan


baru memberikan semua hal hal manis agar mendapatkan jabatan yang
diinginkan nya. Hal ini dapat dilihat saat dirinya menjabat sebagai dekan
pembantu telah menjalankan tugasnya untuk menjalankan proyek dana
dan pemanfaatan gedung baru, selain itu dekan baru memiliki rencana
untuk kedepan nya yaitu tentang promosi jabatan, cuti panjang,dan hal
hal yang tidak disukainya.
2. Dekan baru berencana untuk melakukan permintaan anggaran belanja,
janji fakultas, kenaikan jabatan(promosi), dan cuti panjang yang
menjadikan kekuatan untuk dekan baru dari fakultas.
3. Basis data yang digunakan bahwa dekan baru telah mengambil
keputusan yang buruk dan tidak disetujui oleh pihak fakultas, taktik yang
digunakan secara koalisi, dengan mengadakan pertemuan secara
rahasia dan mengungkap kebohongan yang dilakukan dekan baru dan
berencana untuk melkukan pemilihan dekan secara reguler.

Anda mungkin juga menyukai