Anda di halaman 1dari 12

BOOK READING

ANTIHISTAMIN
Oleh:
Gabrelia Ulita Lumban Toruan

Pembimbing:
dr. Nyoman Yudha,Sp.KK
dr. Aris Aryadi Tjahjadi Oedi, Sp.KK
dr. Sulistyaningsih, Sp.KK

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN KULIT dan KELAMIN


RSUD DR. DORIS SYLVANUS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2022
ANTIHISTAMINH1

• Dipakai untuk meredakan gejala gatal (pruritus) urtikaria,


dermatosis pruritus, gigitan dan sengatan serangga, reaksi alergi, dan
terapi tambahan epinefrin pada anafilaksis darurat
Klasifikasi dan Mode Aksi

• H1 generasi pertama bersifat • Waktu aksi bervariasi 15-30 menit, 1-2


sedative ( cth: chlorpheniramine), >> jam, 12-24 jam
memiliki efek antimuskarinik, • Cetirizine, levocetirizine, loratadine,
antiadrenergic, antiserotonergik, dan desloratadine dan mizolastine – onset
anestesi lokal lambat, kadar puncak di darah 45 menit,
• Yang lebih baru non-sedasi (cth: durasi kerja 12-24 jam
Cetirizine) • Metabolisme di hati
• Eliminasi di Ginjal
INDIKASI DOSIS dan REGIMEN
• Urtikaria dengan/tanpa • >> Oral
angioedema non sedasi (siang • Dosis standar tidak efektif naikan
hari), sedasi (malam hari) 4x lipat tidak efektif terapi lini
• Pruritus pada kondisi eksim atopic kedua
• Reaksi hipersensitivitas tipe I • Lini kedua montelukast 10mg/hari,
• Mabuk perjalanan sifat anti emetic omalizumab 300 mg injeksi/4 mgg,
(difenhidramin dan promethazine) imunosupresan (siklosporin)
SITUASI KHUSUS
• Hindari selama kehamilan dan INFORMASI PENTING
menyususi •Peringatkan efek sedatif antihistamin
• Hidroksin teratogenitas pada H1 dan depresi SSP aditif dapat terjadi
penelitian dengan hewan jika dikonsumsi dengan obat penenang dan
• Chlorpenamide hanya pada trimester alkohol lainnya.
pertama pada trimester III
menyebabkan kejang dan tremor •Efek samping utama dari antihistamin
neonatus yang lebih tua termasuk kantuk, meskipun
stimulasi paradoks dapat terjadi.
Nama generik dan dosis dan rejimen yang disarankan dari antihistamin
yang digunakan dalam dermatologi di Inggris.
KONTRAINDIKASI
• Gangguan metabolism obat liver
disease, lansia
• Penyakit jantung peningkatan INTERAKSI OBAT
risiko ggn jantung • Mizolastine tidak boleh diberikan
• Antihistamin sedative Glaukoma bersamaan dengan obat yang
sudut sempit, TIO tinggi, PPOK, menghambat enzim CYP450
asma, penyakit kardiovaskular
• Gangguan ginjal berat turunkan
dosis/frekuensi
• Kejang gunakan antihistamin non
sedatif
EFEK SAMPING
• Sedasi sakit kepala/pusing/lesu/gangguan tidur/kelemahan otot menghilang
secara spontan 2-3 hari
• Stimulasi paradoks H1 gen pertama
• Kardiovaskular <<  overdosis Takikardi, …
• Gastrointestinalnyeri epigastrium, anoreksia, mual, muntah, diare, dan konstipasi.
Peningkatan nafsu makan dan penambahan berat badan dapat terjadi dengan
siproheptadin dan mizolastine
• Hipersensitivitas penggunaan topikal jangka panjang dermatitis kontak
• Antokolinergik H1 generasi pertama mulut kering, dysuria, retensi urin, refluks
gaster, tinnitus, tremor, insomnia
ANTIHISTAMINH2

• kontroversi penggunaan antagonis H2 pada urtikaria.


• Aktivasi reseptor H1 dan H2 vasodilatasi dan peningkatan permeabilitas
vaskular, sedangkan reseptor H1 memediasi gatal dan flare.
• Tidak boleh digunakan sebagai monoterapi.
• Ranitidin dosis 150 mg dua kali sehari, >> lebih dipilih daripada
simetidin, karena tidak menghambat CYP450.
ANTIHISTAMINH2 (Doxepine)

• Antidepresan trisiklik dengan efek


INTERAKSI OBAT
H1 dan H2 yang kuat
• Doxepine di metabolism oleh
• >> urtikaria dewasa dan sedasi
CYP450
pruritus malam hari
• Pemberian obat yang menghambat
• Dosis  25 mg/hari cukup
CYP450 pemanjangan interval QT,
• << dengan 3x 10 mg/hari
aritmia, dan blok jantung
• Topikal doxepine anti pruritus
SITUASI KHUSUS
EFEK SAMPING
•Kehamilan  Doxepin (kategori C0,
sedasi, kejang, reaksi hati dan hematologis,
topikal (kategori B) tidak boleh
efek antimuskarinik, berkeringat, hipotensi
diberikan selama kehamilan
dan sinkop, hiponatremia dan penambahan
berat badan.
•Laktasi hindari pada ibu menyusui
efek sedatif dan risiko jatuh yang terkait, hati-
sedasi dan depresi napas neonatus
hati pada orang tua
dermatosis kontak alergi
•Anak  tidak dianjurkan pada anak <12
Hindari pada glaukoma, retensi urin, penyakit
tahun
hati.
Perhatian pada epilepsi, penyakit tiroid.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai