Anda di halaman 1dari 18

PERIODESASI

LATIHAN
KONSEP DASAR
PERIODESASI PROGRAM LATIHAN

 Suatu perencanaan latihan dan pertandingan yang disusun sedemikian rupa


sehingga kondisi puncak dicapai pada waktu yang direncakan sebelumnya

 Dalam periodesasi dikenal periodesasi dengan satu puncak dan periodesasi dengan
dua puncak

 Kondisi puncak dicapai dengan memanipulasi volume dan intensitas latihan


MACAM-MACAM PERIODESASI
PROGRAM LATIHAN

1. Periode Persiapan
a. Persiapan Umum
b. Persiapan Khusus
2. Periode Pertandingan
a. Pra Pertandingan
b. Pertandingan Utama
3. Periode Pemulihan (transisi)
PERIODE PERSIAPAN

 Dikembangkan kerangka umum fisik, teknik, taktik, dan persiapan


mentalnya dalam menghadapi tahap pertandingan yang akan datang
 membangun dan menciptakan kondisi umum atlet
 Berlangsung antara 6 sampai 6,5 bulan
 Volume latihan meningkat dan intensitas rendah
PERIODE PERSIAPAN (lanjutan)
Tujuan dari tahap persiapan ini adalah:

1) Menguasai dan memperbaiki persiapan fisik umum,


2) Memperbaiki kemampuan biomotorik yang dituntut dalam
cabang olahraga,
3) Menumbuhkan ciri-ciri psikologis yang khusus dalam cabang
olahraga,
4) Mengembangkan atau menyempurnakan teknik,
5) Memperkenalkan dasar-dasar taktik yang akan diterapkan pada
tahap berikutnya,
6) Mengajarkan pengetahuan teoritis tentang teori dan metodelogi
latihan yang khusus untuk cabang olahraga yang bersangkutan.

Tahap persiapan terbagi atas 2 (dua) tahap, yaitu


(1) Tahap Persiapan Umum (TPU), dan
(2) (2) Tahap Persiapan Khusus (TPK)
Tahap Persiapan Umum
 Lama latihannya sekitar 2 – 4 bulan
 Tujuan :
– Meningkatkan kondisi fisik dasar (daya tahan kardiovaskuler, kelentukan, dan
kekuatan otot).
– Memperbaiki elemen-elemen teknik dan taktik cabang olahraga
– Memperkenalkan dasar-dasar taktik
– Melatih mental seperti: disiplin, layalitas dan kerjasama antar anggota tim,
sportivitas. Namun tujuan yang paling utama adalah untuk mengembangkan
kondisi fisik ke tingkat yang lebih tinggi, sehingga memudahkan untuk latihan
berikutnya dan berlaku untuk semua cabang olahraga.
Tahap Persiapan Umum
Karakteristik latihan :
Latihan kondisi fisik sekitar 60-70 %, dengan penekanan pada
komponen-komponen fisik dasar, yaitu daya tahan kardiovaskuler,
kelentukan, dan kekuatan otot.
Volume latihan tinggi sekitar 70-80 %, tujuannya untuk semakin
meningkatkan kapasitas kerja atlet serta aspek-aspek psikologis,
seperti ketekunan, tahan uji, displin, dan semangat berlatih, karena
latihan dengan volume tinggi banyak menuntut stres fisik maupun
mental dari atlet.
Volume latihan fisik sekitar 60-70 % (kira-kira 3 minggu terakhir
dari tahap ini titik berat latihan fisiknya pada stamina, power,
agilitas, speed, daya tahan otot).
Volume latihan teknik dan taktik sekitar 30-40 %
Intensitas latihan rendah sekitar 60-70 %
Tahap Persiapan Khusus
Lama latihannya 2 – 4 bulan

Tujuan :
⁻ Meningkatkan kondisi fisik menjadi lebih spesifik sesuai dengan karakteristik
cabang olahraganya.
⁻ Penyempurnaan teknik dan taktik

Karakteristik latihan:
⁻ Volume latihan masih tinggi sekitar 75 %
⁻ Intensitas latihan masih medium sekitar 70 %
⁻ Pada akhir tahap ini (TPK) volume latihan mulai menurun, namun intensitas
latihan mulai merangkak naik.
PERIODE PERTANDINGAN
Tujuan umum pada tahap pertandingan adalah:
 Semakin mengembangkan kemampuan biometer dan ciri
psikologis sesuai dengan kekhasan cabang olahraga yang
bersangkutan
 Tetap melakukan latihan-latihan untuk penyempurnaan fisik
 Menyempurnakan dan memantapkan teknik
 Menyempurnakan taktik
 Mencari pengalaman bertanding (banyak bertanding, namun
jangan terlalu banyak)
 Memperbaiki tingkat pengetahuan teoritis mengenai cabang
olahraga, termasuk peraturan serta strategi pertandingan
PERIODE PERTANDINGAN
Karakterisitik latihan:
 Beban latihan yang diberikan pada kekhasan cabang olahraga relatif akan
semakin meningkat. Hal ini bertujuan agar konsistensi perkembangan
prestasi dapat lebih terjamin.
 Berlangsung antara 5 – 6 bulan
 Intensitas latihan meningkat
 Volume latihan menurun
 Untuk memudahkan perencanaan dan untuk alasan metodelogis, maka
tahap pertandingan dibagi menjadi 2 (dua) sub-phase, yaitu :
⁻ Tahap Pra Pertandingan,
⁻ Tahap Pertandingan Utama
Tahap Pra-Pertandingan
 lama latihannya sekitar 2 bulan
 Tujuan : Untuk melibatkan atlet dalam berbagai jenis
pertandingan atau eksebisi tidak resmi, sehingga pelatih dapat
mengevaluasi secara obyektif dan mengamati serta menilai
sampai seberapa jauh tingkat kemampuan atletnya di segala
aspek latihan (fisik, teknik, taktik, dan mental). Menang atau
kalah bukan merupakan tujuan utama dari tahap ini.
Tahap Pra-Pertandingan
Karakteristik latihan:
 Volume latihan menurun, yaitu sekitar 60 %
 Intensitas latihan naik menjadi sekitar 80 %
 Latihan fisik, yaitu dalam bentuk mempertahankan kondisi fisik
yang telah dikembangkan pada tahap sebelumnya
 Latihan teknik, berupa keterampilan teknik harus sudah
mendekati sempurna
 Penekanan latihan pada taktik pola pertahanan dan penyerangan,
baik pada olahraga perorangan maupun beregu, serta pola dan
formasi-formasi dalam permainan harus diketahui oleh atlet.
Tahap Pra-Pertandingan
 Bobot volume latihan :
– Taktik : sekitar 50 %
– Fisik : sekitar 20 %
– Teknik : sekitar 20 %
– Lain-lain : sekitar 10 %
 Mempersiapkan secara khusus mengenai perkembangan mental dan emosional
atlet
 Pertandingan uji coba dapat diberikan sebanyak mungkin disesuaikan dengan
kebutuhan
 Hindarkan hal-hal yang dapat menimbulkan cedera, karena pada tahap ini rawan
akan terjadinya cedera
 Masa ini merupakan masa yang paling berat, karena kelesuan serta kejenuhan
sering timbul pada diri atlet, sehingga stres sering mempengaruhi atlet.
Tahap Pertandingan Utama
 Lama latihannya sekitar 3 bulan
 Tujuan :
– Menggali potensi atlet untuk berkembang seoptimal mungkin,
baik potensi fisik, teknik, taktik, dan mental, karena aspek ini
merupakan komponen utama untuk meraih kemenangan,
sehingga prestasi atlet dapat mencapai puncaknya pada
pertandingan utama yang dijadikan target selama ini (Hari H).
– Atlet sudah dalam kondisi siap tempur, sehingga lebih
percaya diri dan memiliki motivasi yang tinggi untuk
mencapai kemenangan.
Tahap Pertandingan utama

Karakteristik latihan:
Intensitas latihan naik tajam yaitu mencapai 90 - 100 %
Volume latihan menurun tajam
Tes-tes uji coba/try out, bertahap dari pertandingan yang kurang berat
meningkat ke yang lebih berat, atau selang-seling antara pertandingan
berat dan dan ringan supaya ada keseimbangan antara menang dan kalah.
Try out boleh banyak, nemun jangan terlalu banyak.
Bobot volume latihan :
– Taktik : sekitar 70 %
– Teknik : sekitar 10 %
– Mental : sekitar 15 %
– Fisik : sekitar 5 %
Sekitar 1 minggu sebelum “Hari H” adalah tahap unloading
(pengurangan beban latihan).
2 hari menjelang “Hari H” latihan ringan, waktu singkat, dan intensitas
rendah
Tahap Penurunan Beban
(Unloading Phase)
Lamanya sekitar 1 sampai 2 minggu sebelum “Hari H” (jangan lebih dari 2
minggu).
Tujuan: untuk regenerasi seluruh fungsi organisme tubuh dan regenerasi psikologis,
terutama sistem pusat syaraf dan mental atlet menjelang dia terjun dalam
pertandingan utama.
Karakteristik latihan :
– Minggu I (2 minggu sebelum “Hari H”), intensitas latihan turun sampai 50 – 60
%, dan latihan beban dikurangi.
– Minggu II (1 minggu sebelum “Hari H”), program latihan beban dihapus,
intensitas dan volume latihan makin diturunkan, dengan demikian atlet dapat
menyimpan semua energi yang akan digunakan dalam pertandingan yang akan
dihadapinya, dan atlet akan merasa segar dan siap untuk diterjunkan dengan
usaha maksimal di pertandingan utama. Untuk 2 (dua) hari sebelum “Hari H”
latihan dengan intensitas rendah dan waktunya singkat, suasana harus rileks dan
menyenangkan.
Tahap Penurunan Beban
(Unloading Phase)
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan dipersiapkan yang menyangkut masalah
psikologis sebelum pertandingan, yaitu :
Melakukan rutinitas kehidupan sehari-hari, misalnya makan pada jam yang sama,
lari pagi, istirahat cukup.
Jika sehari sebelum pertandingan anda ingin berlatih maka latihanlah sesuai dengan
waktu pertandingan besok, dan berlatihlah di lokasi pertandingan. Ingat! Jangan
terlalu lelah.
Jika anda merasa tegang itu hal yang wajar, usahakan perkecil ketegangan itu
dengan berpikir positif (ingat kemampuan yang anda miliki dan lupakan
kelemahan).
Berdoa memohon kekuatan kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan bertekad untuk
main sebaik mungkin
TAHAP TRANSISI
(PERALIHAN)
Setelah berakhirnya pertandingan bukan berarti atlet harus istirahat total, tetapi atlet
harus tetap memperhatikan kondisi fisiknya (istirahat aktif).
Aktivitas untuk mempertahankan kondisi fisik sampai sekitar 50 % sehingga pada
permulaan program latihan berikutnya kondisi fisik atlet tetap dalam kondisi terjaga
dengan baik.
Aktivitas yang dilakukan harus dengan intensitas rendah berupa olahraga rekreatif tanpa
target tertentu
Tahap ini bertujuan untuk “mengistirahatkan” psikologis dan “regenerasi” biologis
Waktu yang diperlukan pada tahap ini sekitar 1 – 2 bulan
Pada tahap ini harus ada evaluasi hasil prestasi serta program dan proses latihan selama
ini dengan cara memutar hasil rekaman video, foto-foto, selanjutnya dilakukan analisa
dengan cermat

Anda mungkin juga menyukai