Anda di halaman 1dari 46

Z A K A T

PENGERTIAN
• Zakat adalah rukun ketiga dari rukun Islam. Secara syari'ah, zakat merujuk pada aktivitas
memberikan sebagian kekayaan dalam jumlah dan perhitungan tertentu untuk orang-orang
tertentu menurut ketentuan-ketentuan Al-Qur’an.
• Zakat secara bahasa dapat berarti ”kesucian”, ”tumbuh atau berkembang”,dan dapat berarti
”keberkahan”.
• Menurut istilah zakat ialah kadar harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh seseorang kepada
yang berhak menerima (mustahik) dengan ketentuan dan syarat syarat tertentu.
• zakat terbagi 2 : zakat mal dan zakat fitrah
• Zakat mengandung arti kesucian, maksudnya jika harta itu dikeluarkan zakatnya, maka harta
yang dimiliki orang tersebut menjadi suci. Begitu pula orangnya juga menjadi suci atau lepas dari
dosa. Zakat mengandung arti tumbuh atau berkembang, maksudnya jika zakat itu dilaksanakan
dapat menjadikan suburnya harta yang dimilliki, maupun suburnya bagi orang yang menerima.
Zakat mengandung arti keberkahan, maksudnya jika zakat itu dilaksanakan dapat memberi
berkah terhadap harta itu sendiri, orang yang zakat (muzakki) maupun orang yang menerima
zakat (mustahik).
Selain zakat, ada dana yang bersifat kesosialan yaitu :
A. Infaq ialah memberikan sebagian harta yang dimiliki kepada pihak lain yang
membutuhkan untuk membantu meringankan beban. dalam rangka mencari ridha
Allah Swt.
infaq dibagi menjadi 2 : infaq wajib ( memberi nafkah keluarga, nadzar)
Infaq Sunnah (shadaqah, hibah, wasiat)
B. Hibah yaitu memberikan suatu barang kepada orang lain atas dasar cinta kasih
dan tidak mengharap balasan.
C. Shadaqah yaitu memberikan suatu barang kepada orang lain dengan dasar
mencari keridlaan Allah swt. contoh : hibah, wakaf dan tersenyum.
D. Hadiah yaitu memberikan suatu barang kepada orang lain atas dasar prestasi.
Dasar Kewajiban Zakat
‫ُخ ْذ ِم ْن َأْم َو اِلِهْم َص َد َقًة ُتَطِّهُر ُهْم َو ُتَز ِّك يِهْم ِبَها َو َص ِّل َع َلْيِهْم ۖ ِإَّن َص اَل َتَك‬
‫َس َك ٌن َلُهْم ۗ َوُهَّللا َسِم يٌع َع ِليٌم‬
• Artinya : Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu
membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya
doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui.

‫َو َأِقيُم وا الَّص اَل َة َو َآُتوا الَّزَك اَة َو َم ا ُتَقِّد ُم وا َأِلْنُفِس ُك ْم ِم ْن َخ ْيٍر َتِج ُد وُه ِع ْنَد ِهَّللا ِإَّن‬
‫َهَّللا ِبَم ا َتْع َم ُلوَن َبِص يٌر‬
• Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan kebaikan apa saja yang
kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahala nya pada sisi
Allah. Sesungguhnya Alah Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan.
‫َح ِّص ُنوا َأْم َو اَلُك ْم ِبالَّزَك اِة َو َد اَو ْو ا َم ْر َض اُك ْم ِبالَّص َد َقِة َو َأِع ُّد ْو ا ِلْلَباَل ِء الُّدَع اَء‬
“Jagalah harta benda kalian dengan zakat, obatilah orang-orang sakit kalian dengan
sedekah dan siapkan doa untuk musibah.” (HR Thabrani, Abu Nuaim, dan Khatib).
Macam-macam Zakat
• Zakat Fitrah
• Zakat fitrah adalah zakat pribadi yang wajib dikeluarkan setiap bulan ramadhan
atau sebelum sholat idhul fitri berupa makanan pokok atau uang sebesar kadar
yang diwajibkan.
• Zakat fitrah boleh dibayarkan sejak awal ramadhan dan sunahnya dibayarkan
sesudah sholat subuh sebelum sholat Ied. Bila dibayarkan sesudah sholat Idul fitri
sebelum matahari tenggelam, hukumnya makruh sedang bila dibayar sesudah
matahari tenggelam hukumnya haram. Yang wajib dikeluarkan untuk zakat fitrah
adalah berupa makanan pokok seperti beras, jagung dan gandum sebesar 3 kg.
Syarat Muzakki Zakat Fitrah
Sebelum mengeluarkan zakat fitrah, ada baiknya kita ketahui terlebih dahulu syarat-syarat
wajib zakat fitrah yaitu sebagai berikut:
1. Beragama Islam dan merdeka,
2. Menemui dua waktu yaitu diantara bulan Ramadhan dan Syawal walaupun hanya sesaat,
3. Mempunyai harta yang lebih dari pada kebutuhannya sehari-hari untuk dirinya dan orang-orang
di bawah tanggungan pada hari raya dan malamnya.
Persyaratan di atas merupakan syarat-syarat untuk orang yang wajib zakat fitrah. Ada juga
syarat tidak wajib zakat fitrah yaitu :
4. Orang yang meninggal sebelum terbenam matahari pada akhir Ramadhan,
5. Anak yang lahir selepas terbenam matahari pada akhir Ramadhan,
6. Orang yang baru memeluk agama Islam sesudah matahari terbenam pada akhir Ramadhan,
7. Tanggungan istri yang baru saja dinikahi selepas matahari terbenam pada akhir Ramadhan.
waktu zakat yang tepat untuk mengeluarkan zakat fitrah.
Waktu Harus: bermula dari awal Ramadhan sampai akhir bulan Ramadhan.
Waktu Wajib: setelah matahari terbenam pada akhir bulan Ramadhan.
Waktu Afdhal: setelah melaksanakan solat subuh pada hari akhir Ramadhan
sampai sebelum mengerjakan sholat idul fitri.
Waktu Makruh: melaksanakan sholat idul fitri sehingga sebelum terbenam
matahari.
Waktu Haram: setelah matahari terbenam pada hari raya Idul Fitri.
Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri

‫َﻧَﻮ ْﻳُﺖ َأْﻥ ُأْﺧ ِﺮ َﺝ َﺯَﻛ ﺎَﺓ ﺍْﻟِﻔْﻄ ِﺮ َﻋ ْﻦ َﻧْﻔسْي َﻓْﺮ ًﺿ ﺎِ ِﻪﻠﻟ َﺗَﻌﺎَﻟﻰ‬
Artinya: Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku sendiri, fardu karena Allah
Ta‘âlâ.

Niat Zakat Fitrah untuk Istri

‫َﻧَﻮ ْﻳُﺖ َﺃْﻥ ُﺃْﺧ ِﺮ َﺝ َﺯَﻛ ﺎَﺓ ﺍْﻟِﻔْﻄ ِﺮ َﻋ ْﻦ َﺯ ْﻭ َﺟ ِﺘْﻲ َﻓْﺮ ًﺿ ﺎِ ِﻪﻠﻟ َﺗَﻌﺎَﻟﻰ‬

Artinya: Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk istriku, fardu karena Allah Ta‘âlâ.

.
Niat Zakat Fitrah untuk Anak Laki-laki

‫ َﻓْﺮ ًﺿ ﺎِ ِﻪﻠﻟ َﺗَﻌﺎَﻟﻰ‬... ‫َﻧَﻮ ْﻳُﺖ َﺃْﻥ ُﺃْﺧ ِﺮ َﺝ َﺯَﻛ ﺎَﺓ ﺍْﻟِﻔْﻄ ِﺮ َﻋ ْﻦ َﻭ َﻟِﺪ ْﻱ‬

Artinya: Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk anak laki-lakiku…. (sebutkan nama),
fardu karena Allah Ta‘âlâ

Niat Zakat Fitrah untuk Anak Perempuan

‫ َﻓْﺮ ًﺿ ﺎِ ِﻪﻠﻟ َﺗَﻌﺎَﻟﻰ‬... ‫َﻧَﻮ ْﻳُﺖ َﺃْﻥ ُﺃْﺧ ِﺮ َﺝ َﺯَﻛ ﺎَﺓ ﺍْﻟِﻔْﻄ ِﺮ َﻋ ْﻦ ِﺑْﻨِﺘْﻲ‬

Artinya: Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk anak perempuanku…. (sebutkan
nama), fardu karena Allah Ta‘âlâ.
Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri dan Keluarga

‫َﻧَﻮ ْﻳُﺖ َﺃْﻥ ُﺃْﺧ ِﺮ َﺝ َﺯَﻛ ﺎَﺓ ﺍْﻟِﻔْﻄِﺮ َﻋ ِّنْي َﻭ َﻋ ْﻦ َﺟ ِﻤ ْﻴِﻊ َﻣ ﺎ َﻳْﻠَﺰ ُﻣ ِنْي َﻧَﻔَﻘﺎُﺗُﻬْﻢ َﺷ ْﺮ ًﻋ ﺎ َﻓْﺮ ًﺿ ﺎِ ِﻪﻠﻟ َﺗَﻌﺎَﻟﻰ‬

Artinya: Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku dan seluruh orang yang
nafkahnya menjadi tanggunganku, fardu karena Allah Ta‘âlâ.

Niat Zakat Fitrah untuk Orang yang Diwakilkan

‫َﻧَﻮ ْﻳُﺖ َﺃْﻥ ُﺃْﺧ ِﺮ َﺝ َﺯَﻛ ﺎَﺓ ﺍْﻟِﻔْﻄِﺮ َﻋ ْﻦ … َﻓْﺮ ًﺿ ﺎِ ِﻪﻠﻟ َﺗَﻌﺎَﻟﻰ‬

Artinya: Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk… (sebutkan nama spesifik),
fardu karena Allah Ta‘âlâ.
• Zakat maal
Zakat Maal adalah zakat yang dikenakan atas harta (maal) yang dimiliki oleh
individu atau lembaga dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang telah
ditetapkan secara hukum (syara’).
Adapun harta (maal) yang wajib dikeluarkan zakatnya adalah:
1. Emas, perak dan mata uang
2. Harta perniagaan/perdagangan
3. Hewan ternak
4. Buah-buhan dan biji-bijan (Pertanian)
5. Barang tambang dan rikaz (harta terpendam)
Harta yang akan dikeluarkan sebagai zakat harus memenuhi syarat-syarat sebagai
berikut:
1. Milik penuh/Milik sempurna
2. Berkembang
3. Mencapai nisab
4. Lebih dari kebutuhan pokok
5. Bebas dari hutang
6. Berlalu satu tahun (Haul)
1. Harta yang dimiliki secara sempurna, maksudnya pemilik
harta tersebut memungkinkan untuk mempergunakan dan
mengambil manfaatnya secara utuh. Sehingga, harta tersebut berada di
bawah kontrol dan kekuasaannya.

Harta yang didapatkan melalui proses kepemilikan yang


dibenarkan oleh syarat, seperti hasil usaha perdagangan yang baik dan
halal, harta warisan, pemberian negara atau orang lain wajib
dikeluarkan zakatnya apabila sudah memenuhi syarat- syaratnya.
Sedangkan harta yang diperoleh dengan cara yang haram, seperti
hasil merampok, mencuri, dan korupsi tidaklah wajib dikeluarkan
zakatnya, bahkan harta tersebut harus dikembalikan kepada pemiliknya
yang sah atau ahli warisnya.
2. Yang dimaksud harta yang berkembang di sini adalah harta
tersebut dapat bertambah atau berkembang bila dijadikan modal usaha
atau mempunyai potensi untuk berkembang, misalnya hasil pertanian,
perdagangan, ternak, emas, perak, dan uang. Pengertian berkembang
menurut istilah yang lebih familiar adalah sifat harta tersebut dapat
memberikan keuntungan atau pendapatan lain.
3. Yang dimaksud dengan nisab adalah syarat batas minimum harta
yang dapat dikategorikan sebagai harta wajib dizakati. Syarat nisab
adalah setara dengan harga 85 gram emas atau 595 gram perak.
4. Kebutuhan pokok adalah kebutuhan minimal yang diperlukan untuk
kelestarian hidup. Artinya, apabila kebutuhan tersebut tidak dapat dipenuhi, yang
bersangkutan tidak dapat hidup dengan baik (layak), seperti belanja sehari-hari,
pakaian, rumah, perabot rumah tangga, kesehatan, pendidikan, dan transportasi.
Singkatnya, kebutuhan pokok adalah segala sesuatu yang termasuk kebutuhan primer
atau kebutuhan hidup minimum (KHM).
Syarat ini hanya berlaku bagi masyarakat berpenghasilan rendah atau di bawah
standar minimum daerah setempat. Tetapi yang lebih utama adalah setiap harta yang
mencapai nisab harus dikeluarkan zakatnya, mengingat selain untuk menyucikan
harta, juga memiliki nilai pendidikan kepada masyarakat luas bahwa semua yang ada
di tangan kita tidak selalu menjadi milik kita.
Apalagi di zaman sekarang, gaya hidup modern oleh sebagian kalangan dianggap
sebagai kebutuhan pokok. Jika hal ini terus berlangsung, manusia modern tidak akan
pernah mengeluarkan zakat mal karena hartanya selalu habis digunakan untuk
memenuhi keinginannya, bukan kebutuhannya.
5. Bebas dari hutang, maksudnya Orang yang mempunyai
utang, jumlah utangnya dapat digunakan untuk mengurangi
jumlah harta wajib zakat yang telah sampai nisab. Jika
setelah dikurangi utang harta wajib zakat menjadi tidak
sampai nisab, harta tersebut terbebas dari kewajiban zakat.
Sebab, zakat hanya diwajibkan bagi orang yang memiliki
kemampuan, sedang orang yang mempunyai utang
dianggap tidak termasuk orang yang berkecukupan. Ia
masih perlu menyelesaikan utang-utangnya terlebih dahulu.
Zakat diwajibkan untuk menyantuni orang-orang yang
berada dalam kesulitan yang sama atau mungkin
kondisinya lebih parah daripada fakir miskin.
6. Kepemilikan 1 tahun penuh
Untuk harta yang sudah dimiliki selama satu tahun, maka
pemilik terkena kewajiban zakat. Maksudnya adalah bahwa
masa kepemilikan harta tersebut sudah berlalu selama dua belas
bulan Qamariah (menurut perhitungan tahun Hijriah).
Persyaratan 1 tahun ini hanya berlaku bagi ternak, emas, uang,
harta benda yang diperdagangkan, dan lain sebagainya.
Sedangkan harta hasil pertanian, buah-buahan, rikâz (barang
temuan), dan harta lain yang dikiaskan (dianalogikan) pada hal-
hal tersebut, seperti zakat profesi tidak disyaratkan harus
mencapai 1 tahun.
Emas dan Perak
Karena Islam memandang emas dan perak termasuk dari harta yang memiliki
potensi berkembang sebagaimana binatang ternak, maka ia mewajibkan zakat atas
keduanya bila telah mencapai nishab dan haul (satu tahun), baik berupa emas dan
perak batangan, leburan, logam, bejana, suvenir, ukiran, dan lain sebagainya.
Namun jika emas dan perak dipergunakan sebagai perhiasan yang halal seperti
kalung, anting, dan gelang yang dipakai oleh para wanita, maka tidak ada
kewajiban zakat atasnya kecuali menurut mazhab Hanafi.
Sedangkan perhiasan emas dan perak yang dipergunakan secara haram, seperti
perhiasan emas yang dipakai oleh orang laki-laki, atau perhiasan yang dikenakan
melampaui batas kewajaran, wajib dizakati. Menurut sebagian ulama, batas
kewajaran dalam menggunakan perhiasaan emas atau perak adalah apabila berat
perhiasan yang dikenakan tidak melebihi 720 gram (200 mitsqal).
Kewajiban zakat emas dan perak ditemukan dasarnya pada hadits riwayat Abu Dawud
rahimahullah:

‫ َو َلْيَس‬، ‫َفِإَذ ا َك اَنْت َلَك ِم اَئَتا ِد ْر َهٍم َو َح اَل َع َلْيَها اْلَح ْو ُل َفِفيَها َخ ْم َس ُة َد َر اِهَم‬
‫ َفِإَذ ا َك اَنْت َلَك َو َح اَل َع َلْيَها‬، ‫َع َلْيَك َش ْى ٌء َح َّتى َيُك وَن َلَك ِع ْش ُر وَن ِد يَناًر ا‬
‫ َفَم ا َز اَد َفِبِحَس اِب َذ ِلَك‬، ‫اْلَح ْو ُل َفِفيَها ِنْص ُف ِد يَناٍر‬
Jika engkau memiliki perak 200 dirham dan telah mencapai haul (satu
tahun), maka darinya wajib zakat 5 dirham. Dan untuk emas, anda tidak
wajib menzakatinya kecuali telah mencapai 20 dinar, maka darinya wajib
zakat setengah dinar, lalu dalam setiap kelebihannya wajib dizakati sesuai
prosentasenya.” (HR. Abu Dawud)
Dalam hadits ini ditegaskan bahwa zakat emas dan perak wajib dibayarkan ketika
sudah mencapai nishab dan telah melewati masa haul. Dan dari hadits ini pula dapat
dipahami bahwa zakat yang dikeluarkan adalah 2,5 persen dari aset emas dan perak
yang dimiliki. Sebab, 5 dirham adalah 2,5 persen dari 200 dirham, begitu pula
setengah dinar adalah 2,5 persen dari 20 dinar.
Hanya saja, dalam urusan konversi (perubahan dari satuan ke satuan yang lain,
dalam hal ini dari satuan mitsqal ke satuan gram) emas dan perak, para ulama
berbeda pendapat. Sehingga, dalam ukuran emas dan perak tertentu, menurut
sebagian ulama wajib dizakati sebab telah mencapai nishab, sedangkan menurut
ulama yang lain tidak wajib zakat sebab belum mencapai nishab. Di atas telah
disampaikan bahwa nishab emas murni adalah 20 dinar/20 mitsqal sedangkan
nishab perak murni adalah 200 dirham.
Nishab Emas (20 dinar/20 mitsqal)
Menurut Mazhab Syafi’i, Maliki dan Hanbali : 77,50 gram
Menurut Mazhab Hanafi : 107,75 gram
Menurut DR. Wahbah Zuhaily : 85 gram
Menurut Ali Mubarak : 90,5 gram
Menurut Qasim an-Nuri : 84,62 gram
Menurut Abdul Aziz Uyun : 72 gram
Menurut Majid al-Hamawi : 80 gram
Perak (200 dirham)
Menurut Mazhab Syafi’i, Maliki dan Hanbali : 543,35 gram
Menurut Mazhab Hanafi : 752,66 gram
Menurut DR. Wahbah Zuhaily : 595 gram
Menurut Qasim an-Nuri : 625 gram
Menurut Abdul Aziz Uyun : 504 gram
Menurut Majid al-Hamawi : 672 gram
Syarat-syarat zakat peternakan adalah sebagai berikut:
1. Peternakan telah berlangsung selama 1 tahun.
2. Binatang ternak digembalakan di tempat-tempat umum dan tidak dimanfaatkan
untuk kepentingan alat produksi (pembajak sawah).
3. Mencapai nishob. Nishob untuk unta adalah 5 (lima) ekor, sapi 30 ekor, kambing
atau domba 40 ekor.
Ø Kambing atau domba;
1. 40 ekor, zakatnya 1 ekor kambing umur 2 tahun, atau 1 ekor domba umur 1 tahun
2. 121 ekor, zakatnya 2 ekor kambing umur 2 tahun, atau 2 ekor domba umur 1 tahun
3. 201 ekor, zakatnya 3 ekor kambing umur 2 tahun, atau 3 ekor domba umur 1 tahun
4. 400 ekor, zakatnya 4 ekor kambing umur 2 tahun, atau 4 ekor domba umur 1 tahun.

Setelah aset kambing mencapai 500 ekor, maka perhitungan zakatnya berubah, yaitu setiap
kelipatan 100 zakatnya 1 ekor kambing umur 2 tahun atau 1 ekor domba umur 1 tahun.
Contoh: a. Aset 500 ekor, zakatnya adalah 5 ekor kambing umur 2 tahun atau 5 ekor
domba umur 1 tahun.
b. Aset 600 ekor, zakatnya adalah 6 ekor kambing umur 2 tahun atau 6 ekor domba umur 1
tahun.
Khusus di dalam zakat binatang ternak dikenal istilah waqs, yaitu jumlah binatang
yang berada di antara nishab dengan nishab di atasnya, semisal 130 ekor kambing
yang berada di antara 121 ekor dengan 201 ekor. Pertambahan waqs ini tidak
merubah ukuran zakat yang wajib dibayarkan kecuali telah mencapai nishab yang
telah ditentukan.
Contohnya, jumlah aset 130 ekor kambing, zakatnya sama dengan aset 121 ekor
kambing, yaitu 2 ekor kambing umur 2 tahun atau 2 ekor domba umur 1 tahun. Hal
ini berbeda dengan zakat selain binatang ternak. Setiap tambahan aset bisa
menambah ukuran zakat yang wajib dibayarkan
Menurut mazhab Syafi’i, zakat binatang ternak tidak boleh dibayarkan dalam bentuk
uang. Namun menurut pendapat mazhab Hanafi, satu pendapat dalam mazhab
Maliki dan satu riwayat dalam mazhab Hanbali, zakat ternak boleh dibayarkan
dalam bentuk nominal uang sesuai dengan standar harga ukuran zakatnya.
Ø Sapi atau kerbau;
1. 30 ekor, zakatnya 1 ekor sapi umur 1 tahun
3. 40 ekor, zakatnya 1 ekor sapi umur 2 tahun
Setelah aset mencapai 60 ekor, maka setiap kelipatan 30, zakatnya 1 ekor sapi umur 1 tahun,
dan setiap kelipatan 40, zakatnya 1 ekor sapi umur 2 tahun.
Contoh:
A. Aset 60 ekor sapi, zakatnya adalah 2 ekor sapi umur 1 tahun, sebab, 60 ekor terdiri
dari 30 ekor x 2.
B. Aset 70 ekor sapi, zakatnya adalah 1 ekor sapi umur 1 tahun dan 1 ekor sapi umur 2
tahun. Sebab, 70 ekor sapri terdiri dari 30 ekor dan 40 ekor sapi.
C. Aset 120 ekor sapi, zakatnya adalah 4 ekor sapi umur 1 tahun atau 3 ekor sapi umur 2
t ahun.
Sebab, 120 ekor terdiri dari 30 ekor x 4 atau 40 ekor x 3.
1. 5 ekor, zakatnya 1 ekor kambing umur 2 tahun, atau 1 ekor domba umur 1 tahun
2. 10 ekor, zakatnya 2 ekor kambing umur 2 tahun, atau 2 ekor domba umur 1 tahun
3. 15 ekor, zakatnya 3 ekor kambing umur 2 tahun, atau 3 ekor domba umur 1 tahun
4. 20 ekor, zakatnya 4 ekor kambing umur 2 tahun, atau 4 ekor domba umur 1 tahun
5. 25 ekor, zakatnya 1 ekor onta betina umur 1 tahun
6. 36 ekor, zakatnya 1 ekor onta betina umur 2 tahun
7. 46 ekor, zakatnya 1 ekor onta betina umur 3 tahun
8. 61 ekor, zakatnya 1 ekor onta betina umur 4 tahun
9. 76 ekor, zakatnya 2 ekor onta betina umur 2 tahun
10. 91 ekor, zakatnya 2 ekor onta betina umur 3 tahun
11. 11. 121, zakatnya ekor 3 ekor onta betina umur 2 tahun
Jika aset mencapai 140 ekor unta, maka cara menghitung ukuran zakatnya adalah,
setiap kelipatan 40 ekor, zakatnya 1 ekor unta betina umur 2 tahun, dan setiap
kelipatan 50 ekor, zakatnya 1 ekor unta betina umur 3 tahun.
Contoh:
A. Aset 140 ekor, zakatnya adalah 2 ekor unta betina umur 3 tahun dan 1 ekor
unta betina umur 2 tahun.
Sebab, 140 ekor terdiri dari 50 ekor x 2, dan 40 ekor x 1.
B. Aset 150 ekor, zakatnya adalah 3 unta betina umur 3 tahun.
Sebab, 150 ekor terdiri dari 50 ekor x 3.
C. Aset 160 ekor, zakatnya adalah 4 ekor unta betina umur 2 tahun.
Sebab, 160 ekor unta terdiri dari 40 ekor x 3.
Syarat wajib zakat mal barang dagangan
1. Muzakki harus menjadi pemilik komoditas yang diperjualbelikan,
baik kepemilikannya itu diperoleh dari hasil usaha dagang maupun
tidak, seperti kepemilikan yang didapat dari warisan dan hadiah.
2. Muzakki berniat untuk memperdagangkan komoditas tersebut.
3. Harta mencapai nisab setelah dikurangi biaya operasional,
kebutuhan primer, dan membayar utang.
4. Kepemilikan telah melewati masa 1 tahun penuh.
Syarat Wajib Tanaman Dijadikan Objek Zakat
Tidak semua jenis tanaman yang masuk kelompok biji-bijian dan buah-buahan bisa
dijadikan objek zakat zuru’ dan tsimar (zakat pertanian). Secara umum, harus
terpenuhi syarat dan ketentuan sebagai berikut:
1. Tanaman itu tumbuh karena dibudidayakan oleh manusia.
2. Harus terdiri dari tanaman yang bisa dijadikan makanan pokok dan bisa
disimpan. 3. Sudah keras dan siap disimpan (buduw al-shalah) dalam kondisi
kering.
4. Mencapai nishab
Nishab Zakat Pertanian
Kadar nishab zakat pertanian adalah 5 wasaq,
berdasarkan sabda Nabi saw:
‫ليس فيما دون خمسة أوسق من التمر صدقة‬
Tidak ada zakat untuk sesuatu yang kurang dari 5 wasaq kurma.”
Satu wasaq setara dengan 60 sha’, sementara 1 sha’ sama dengan 4 mud.
1 mud beras putih = 679,79 gram
1 sha’ beras putih = 2718,19 gram = 2,72 kg
1 nishab beras putih = 815,758 kg
1 nishab Kacang Hijau = 780,036 kg
1 nishab Kacang Tunggak = 756,697 kg
1 nishab Padi = 1631,516 kg = 1,631 Ton Gabah Kering
1 nishab Padi Kretek = 1323,132 kg = 1,323 Ton Gabah Kering
Besaran Pengeluaran Zakat Pertanian
Penghitungan zakat pertanian juga dipengaruhi oleh jenis pengairan tanaman, yaitu:
1. Diambil 5 persen bila memakai irigasi berbayar.
2. Diambil 10 persen bila memakai irigasi tadah hujan atau berasal dari saluran
irigasi tidak berbayar.
Cara Penghitungan Zakat Pertanian
Kasus 1
Seorang petani telah berhasil memanen padi dengan total akhir gabah kering seberat 2 ton.
Pengairan padinya menggunakan irigasi berbayar.
Pertanyaan:
1. Berapakah zakat yang harus dikeluarkan?
2. Bagaimana bila irigasinya berasal dari tadah hujan atau air irigrasi tidak berbayar?
Jawab:
Jenis pengairan = irigasi (5%) Total panenan gabah kering = 2 Ton = 2000 kg, lebih besar dari
nishab padi 1,631 ton gabah atau 1,323 ton gabah padi kretek
Zakat yang harus dikeluarkan = 5% x 2000 kg gabah kering = 100 kg gabah kering = 1 kuintal
Jika irigasi sawah berasal dari pengairan gratis, maka zakat yang harus dikeluarkan adalah sebesar
10%. Sehingga zakat yang harus dikeluarkan, adalah: 10% x 2000 kg gabah kering = 200 kg
gabah kering = 2 kuintal
Kasus 2
Seorang petani telah panen padi dengan total akhir beras kering yang didapat adalah
seberat 1,5 ton. Pengairan padinya menggunakan irigasi berbayar.
Pertanyaan:
1. Berapakah zakat yang harus dikeluarkan?
2. Bagaimana bila irigasinya berasal dari tadah hujan atau air irigrasi tidak berbayar?
Jawab:
Jenis pengairan = irigasi (5%) Total panenan dalam bentuk beras putih kering = 1,5 Ton
= 1500 kg, lebih besar dari nishab beras putih 815,758 kg beras. Zakat yang harus
dikeluarkan = 5% x 1500 kg gabah kering = 75 kg beras = 0,75 kuintal beras
Jika irigasi sawah berasal dari pengairan gratis, maka zakat yang harus dikeluarkan
adalah sebesar 10%. Sehingga zakat yang harus dikeluarkan, adalah: 10% x 1500 kg
beras = 150 kg beras = 1,5 kuintal beras.
Syarat Wajib Zakat Mal Barang Tambang dan Hasil Laut
Yang dimaksud dengan barang tambang dan hasil laut adalah segala sesuatu yang merupakan
atas hasil eksploitasi dari kedalaman tanah dan kedalaman laut. Yang termasuk kategori harta
barang tambang dan hasil laut, yaitu:
1. Semua barang tambang hasil kerja eksploitasi kedalaman tanah pada sebuah negara
yang dilakukan oleh pihak swasta ataupun pemerintah.
2. Harta karun yang tersimpan pada kedalaman tanah yang banyak dipendam oleh
orang-orang zaman dahulu, baik yang berupa uang, emas, perak, maupun logam mulia
lainnya yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan orang dan mempunyai
nilai materi yang tinggi.
3. Hasil laut seperti mutiara, karang, dan minyak, ikan, dan hewan laut.
Sebagian ulama berpendapat kalau besaran zakat hasil laut sama seperti rikaz, yaitu 20
persen.
Sementara, nishabnya yaitu 85 gram emas 24 karat dan dibayarkan langsung saat panen tiba.
Serupa dengan zakat pertanian, zakat atas hasil laut tidak perlu menunggu waktu kepemilikan
satu tahun.
Properti Produktif
Yang dimaksud adalah harta properti yang diproduktifkan untuk meraih keuntungan
atau peningkatan nilai material dari properti tersebut. Produktivitas properti
diusahakan dengan cara menyewakannya kepada orang lain atau dengan jalan
menjual hasil dari produktivitasnya.
Syarat-syarat properti tersebut adalah sebagai berikut:
1. Tidak dikhususkan sebagai komoditas perniagaan.
2. Tidak dikhususkan sebagai pemenuhan kebutuhan primer bagi
pemiliknya, seperti tempat tinggal dan sarana transportasi untuk mencari rezeki.
3. Properti yang disewakan atau dikembangkan bertujuan mendapatkan
penghasilan, baik sifatnya rutin maupun tidak.
Golongan Yang berhak menerima zakat

‫ِاَّنَم ا الَّص َد ٰق ُت ِلْلُفَقَر ۤا ِء َو اْلَم ٰس ِكْيِن َو اْلَعاِمِلْيَن َع َلْيَها َو اْلُم َؤ َّلَفِة ُقُلْو ُبُهْم َو ِفى‬
‫الِّر َقاِب َو اْلَغاِر ِم ْيَن َو ِفْي َس ِبْيِل ِهّٰللا َو اْبِن الَّس ِبْيِۗل َفِر ْيَض ًة ِّم َن ِهّٰللاۗ َوُهّٰللا‬
‫َع ِلْيٌم َح ِكْيٌم‬
Artinya : "Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir,
orang-orang miskin, pengurus zakat, para mualaf yang dibujuk hatinya, untuk
(memerdekakan) budak, orang yang berutang, untuk jalan Allah, dan orang-
orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang
diwajibkan Allah dan Allah Maha Mengetahui Lagi Maha Bijaksana ". (At-
Taubah : 60)
Delapan asnaf yang berhak menerima zakat (mustahik) itu ialah :
1) Fakir yaitu orang yang tidak mempunyai harta atau usaha, atau mempunyai
harta dan usaha tetapi kurang dari ½ kecukupannya dan tidak ada orang memberi
belanja kepadanya.
2) Miskin yaitu orang yang mempunyai harta atau usaha sebanyak ½ kecukupan-
nya atau lebih tetapi tidak mencukupinya.
3) Amil yaitu semua orang yang bekerja mengurus zakat, sedang dia tidak
mendapatkan upah selain zakat itu.
4) Muallaf yaitu orang yang masih lemah imannya sehingga masih memerlukan
bimbingan dan pembinaan iman.
5) Riqob yaitu hamba sahaya yang ingin merdeka. Dalam hal ini zakat
dipergunakan untuk menebus kepada majikannya.
6) Ghorim yaitu orang yang terlilit hutang sehingga berat sekali untuk membayar
padahal hutang bukan untuk maksiat.
7) Sabilillah yaitu orang-orang yang berjuang di jalan Allah swt., atau
menegakkan agama Islam, seperti membangun Rumah Sakit, Masjid dan lainnya.
8) Ibnu Sabil yaitu orang-orang yang sedang dalam perjalanan jauh bukan untuk
maksiat seperti belajar, haji dan lain sebagainya
Yang tidak berhak menerima zakat

1) Orang kaya. Rasulullah bersabda, "Tidak halal mengambil sedekah (zakat) bagi
orang yang kaya dan orang yang mempunyai kekuatan tenaga." (HR Bukhari).
2) Hamba sahaya, karena masih mendapat nafkah atau tanggungan dari tuannya.
3) Keturunan Rasulullah. Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya tidak halal bagi kami
(ahlul bait) mengambil sedekah (zakat)." (HR Muslim).
4) Orang yang dalam tanggungan yang berzakat, misalnya anak dan istri.
5) Orang kafir.
Beberapa Faedah Zakat.
Faedah Diniyah (segi agama)
1· Dengan berzakat berarti telah menjalankan salah satu dari Rukun Islam yang
mengantarkan seorang hamba kepada kebahagiaan dan keselamatan dunia dan akhirat.
2· Merupakan sarana bagi hamba untuk taqarrub (mendekatkan diri) kepada Rabb-
nya, akan menambah keimanan karena keberadaannya yang memuat beberapa macam
ketaatan.
3· Pembayar zakat akan mendapatkan pahala besar yang berlipat ganda,
sebagaimana firman Allah, yang artinya: "Allah memusnahkan riba dan menyuburkan
sedekah" (QS: Al Baqarah: 276). Dalam sebuah hadits yang muttafaq "alaih Nabi
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam" juga menjelaskan bahwa sedekah dari harta yang baik
akan ditumbuhkan kembangkan oleh Allah berlipat ganda.
4· Zakat merupakan sarana penghapus dosa, seperti yang pernah disabdakan
Rasulullah Muhammad SAW.
Faedah Khuluqiyah (Segi Akhlak)

1· Menanamkan sifat kemuliaan, rasa toleran dan kelapangan dada kepada pribadi
pembayar zakat.
2· Pembayar zakat biasanya identik dengan sifat rahmah (belas kasih) dan lembut
kepada saudaranya yang tidak punya.
3· Merupakan realita bahwa menyumbangkan sesuatu yang bermanfaat baik
berupa harta maupun raga bagi kaum Muslimin akan melapangkan dada dan
meluaskan jiwa. Sebab sudah pasti ia akan menjadi orang yang dicintai dan dihormati
sesuai tingkat pengorbanannya.
4· Di dalam zakat terdapat penyucian terhadap akhlak.
Faedah Ijtimaiyyah (Segi Sosial Kemasyarakatan)
1· Zakat merupakan sarana untuk membantu dalam memenuhi hajat hidup para fakir miskin
yang merupakan kelompok mayoritas sebagian besar negara di dunia.
2· Memberikan dukungan kekuatan bagi kaum Muslimin dan mengangkat eksistensi mereka.
Ini bisa dilihat dalam kelompok penerima zakat, salah satunya adalah mujahidin fi sabilillah.
3· Zakat bisa mengurangi kecemburuan sosial, dendam dan rasa dongkol yang ada dalam
dada fakir miskin. Karena masyarakat bawah biasanya jika melihat mereka yang berkelas ekonomi
tinggi menghambur-hamburkan harta untuk sesuatu yang tidak bermanfaaat bisa tersulut rasa
benci dan permusuhan mereka. Jikalau harta yang demikian melimpah itu dimanfaatkan untuk
mengentaskan kemiskinan tentu akan terjalin keharmonisan dan cinta kasih antara si kaya dan si
miskin.
4· Zakat akan memacu pertumbuhan ekonomi pelakunya dan yang jelas berkahnya akan
melimpah.
5· Membayar zakat berarti memperluas peredaran harta benda atau uang, karena ketika harta
dibelanjakan maka perputarannya akan meluas dan lebih banyak pihak yang mengambil manfaat.
Hikmah Zakat
1· Mengurangi kesenjangan sosial antara mereka yang berada dengan mereka yang
miskin.
2· Pilar amal jama'i antara mereka yang berada dengan para mujahid dan da'i yang
berjuang dan berda'wah dalam rangka meninggikan kalimat Allah
SWT.
3· Membersihkan dan mengikis akhlak yang buruk
4· Alat pembersih harta dan penjagaan dari ketamakan orang jahat.
5· Ungkapan rasa syukur atas nikmat yang Allah SWT berikan Untuk pengembangan
potensi ummat
6· Dukungan moral kepada orang yang baru masuk Islam
7· Menambah pendapatan negara untuk proyek-proyek yang berguna bagi ummat
‫ِلْي َخ ْم َس ٌة ُاْطِفئ ِبَها ‪َ #‬ح َّر اْلَو َباِء اْلَح اِط َم ْة‬
‫َاْلُم ْص َطَفى َو اْلُم ْر َتَض ى ‪َ #‬و اْبَناُهَم ا َو َفاِط َم ْة‬

‫‪TERIMA KASIH‬‬

Anda mungkin juga menyukai