Anda di halaman 1dari 6

MANAJEMEN KEUANGAN

Oleh : Dr. Dwi Orbaningsih,MM,Ak.,CA.,CSRA


I. TUJUAN DAN FUNGSI MANAJEMEN
KEUANGAN
A. Tujuan Manajemen Keuangan
Memaksimalkan kesejahteraan pemilik perusahaan atau memaksimalkan nilai perusahaan
dengan menggunakan sumber daya secara efisien dan efektif.

Indikator nilai perusahaan yang go-public tercermin dalam harga saham (yang terjadi
akibat keputusan investasi, pendanaan dan kebijakan deviden).

Indikator pemilik perusahaan, kekayaan tercermin dari harga pasar per lembar saham,
namun hal ini sulit karena ada faktor lain penentu harga saham, seperti kondisi ekonomi,
politik, keamanan dan lainnya.

Dalam kenyataan manajer keuangan mempunyai keinginan fasilitas yang mewah yang
harus dibebankan ke perusahaan, mempunyai kepentingan pribadi, sementara harus
mengelola keuangan pemilik perusahaan dengan efisien dan efektif, hal demikian akan
menyebabkan masalah keagenan (agency problem).
 Timbunya masalah keagenan disebabkan oleh adanya asimmetric information
antara pemilik (principal) dan manajer (agent). Untuk meminimalkan masalah
keagenan, perusahaan harus menanggung biaya keagenan (agency cost), yaitu
biaya yang timbul agar manajer bertindak selaras dengan tujuan pemilik.

 Agency cost ini meliputi hal-hal berikut:


1.Biaya audit untuk mengawasi wewenang manajer.
2. Berbagai perjanjian/kontrak yang menyatakan bahwa manajer tidak
menyalahgunakan wewenangnya.
3. Pengeluaran insentif.
4. Kontrak manajer dengan pemilik tentang hak-hak yang akan didapat jika
perusahaan dimerger atau dilikuidasi.
B. Fungsi Manajemen Keuangan
1. Keputusan Investasi (invesment Decision).
Keputusan yang akan diambil adalah tentang macam aset, jumlah dana, perlu
didanai atau tidak dengan harapan investasi yang dilakukan bisa menghasilkan
arus kas yang melebihi nilai investasinya.

2. Keputusan Pembelanjaan (financing Decision)


Pembelanjaan merupakan sumber dana yang akan digunakan untuk investasi.
Keputusan yang akan diambil adalah sumber dana yang berasal dari internal
atau eksternal, jangka pendek atau jangka panjang. Ukuran mengenai
efektifitas pembelanjaan dilihat dari biaya dana (cost of fund) yang minimal.

3. Kebijakan Deviden (Devidend Policy)


Keputusan investasi dan pembelanjaan (pendanaan) yang tepat akan
menghasilkan laba yang tinggi. Kebijakan deviden pada prinsipnya menyangkut
keputusan mengenai berapa persen dari laba yang diperoleh akan dibagikan
kepada pemegang saham dan sisanya sebagai saldo laba/laba ditahan guna
pembiayaan investasi di masa mendatang.
 Agar perusahaan dijalankan secara profesional maka paradigma yang dianut
adalah stakeholder paradigm bukan stockholder paradigm. Kalau stockholder
paradigm manajemen hanya tertumpu pada pada pemegang saham saja yang
artinya pemegang saham adalah segala-galanya dan harus bertanggungjawab
kepada pemegang saham. Sedangkan stakeholder paradigm manajemen
dihadapkan kepada banyak pihak yang manajemen harus bertanggungjawab.

 Stakeholder primer : pelanggan,pekerja, pemegang saham, pemasok, pesaing dan


masyarakat,

 Stakkeholder sekunder : masyarakat lokal, pemerintah domestik, pemerintah


asing, kelompok aktivis sosial, media masa, kelompok pendukung bisnis dan
pendapat umum

Anda mungkin juga menyukai