Anda di halaman 1dari 29

DIAGNOSIS DAN

TATALAKSANA PNEUMONIA
PADA ANAK

Renov J. Latumahina
(2020-84-032)

PEMBIMBING
dr. Rizki Ayu Rizal Sp. A
Pneumonia
Pneumonia didefinisikan sebagai
peradangan pada jaringan paru-
paru yang disebabkan oleh agen
infeksi, terutama pada saluran
pernapasan bagian bawah
seperti bronkus dan alveoli

Proses peradangan ini


menyebabkan akumulasi cairan
di dalam ruang udara paru-paru,
yang mengganggu pertukaran
gas.
Epidemiologi
Secara global, kejadian pneumonia pada anak di

02
Badan kesehatan dunia (WHO), sekitar
01
bawah usia 5 tahun di negara berkembang adalah
15 persen dari jumlah kematian anak- sekitar 0,28 kejadian per anak per tahun (150
anak usia balita di seluruh dunia juta kejadian per tahun), sedangkan di negara
disebabkan oleh pneumonia. maju hanya sekitar 0,05 kejadian per anak per
tahun.

Insiden pneumonia yang dikonfirmasi Pneumonia di Indonesia menjadi penyebab 15%


03 melalui pemeriksaan radiologi pada anak-
anak yang sebelumnya sehat di Eropa
04 kematian pada balita. Pada tahun 2015, diperkirakan
922 ribu balita meninggal akibat pneumonia. Tahun
adalah sekitar 144-147 per 100.000 anak 2017, kematian balita akibat pneumonia meningkat
per tahun, dan tingkat ini cenderung menjadi 0,34% dari 0.22% dari tahun sebelumnya
menurun seiring bertambahnya usia,
Etiologi
Pneumonia dapat disebabkan oleh berbagai mikroorganisme
seperti bakteri, virus, dan fungi
Etiologi
Organisme penyebab pneumonia bervariasi dan termasuk bakteri,
virus, jamur, dan protozoa.

Sebagian besar kasus pneumonia didahului oleh bronkitis virus akut.

Virus memfasilitasi infeksi dengan mikroorganisme patogen yang


mengkolonisasi nasofaring.

Patogen ini termasuk Streptococcus pneumoniae, Haemophilus


influenza, dan Moraxella catarrhalis.

Faktor etiologi pneumonia dapat diidentifikasi pada tidak lebih dari


65-86% pasien dengan menggabungkan beberapa alat diagnostik
termasuk kultur, serologi, dan PCR.
Pneumonia bakteri
Disebabkan oleh berbagai
bakteri, yang paling sering
adalah bakteri yang disebut
streptococcus pneumoniae.
Bakteri lain yang dapat
menyebabkan pneumonia
bakteri adalah: Staphylococcus aureus

Streptokokus grup B (paling Streptokokus grup A (paling


umum pada bayi baru lahir) umum pada anak di atas usia
5 tahun)
Pneumonia virus

Respiratory syncytial virus, atau Adenovirus


RSV (paling sering terlihat pada
anak di bawah usia 5 tahun.

Virus parainfluenza Virus influenza

Gejala awal pneumonia virus sama dengan pneumonia bakterial. Namun, dengan pneumonia
virus, keterlibatan pernapasan terjadi secara perlahan. Kita mungkin terdengar anak akan
mengi, dan batuknya mungkin memburuk. Pneumonia virus dapat membuat anak menjadi
rentan terhadap pneumonia bakteri.
Klasifikasi pnemonia
Ringan dan beratnya gejala

Berdasarkan tempat kejadian

Area paru yang terkena


Tingkat keparahan Pneumonia – Klasifikasi WHO
Klasifikasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang telah direvisi (2014) pada anak usia 2-59 bulan.

Klasifkasi Temuan klinis


Tidak ada pneumonia “Neptune is the fourth-largest planet
Batuk by diameter in the entire
dan flu
Solar System” Bernapas cepat:
Pneumonia
≥ 50/min (2 months to 1 year)
Jenna Doe, 25
≥ 40/min (>1–5 years)
≥ 30/min (>5 years) dan atau retraksi dada
“Mercury is the closest planet to the Sun and the smallest
one in the Solar System”
Pneumonia berat atau sangat berat  Tanda-tanda bahaya umum
John James, 36  Tidak dapat minum/makan

 Muntah terus-menerus

“Saturn is the ringed planet. It’s composed


Kejang-kejang, sianosis
mostly of
hydrogen and helium”  Kelesuan/pingsan

Mark Gallagher, 58 Stridor pada anak yang tenang


 Malnutrisi yang parah
Secara umum, pneumonia dapat dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu:

Pneumonia yang terkait dengan


Pneumonia yang didapat dari
perawatan kesehatan (health care-
masyarakat (community-acquired
associated pneumonia/HCAP) dan
pneumonia/CAP)
Ventilator Acquired Pneumonia (VAP

Pneumonia yang didapat dari masyarakat (CAP) HAP adalah pneumonia yang berkembang setidaknya 48 jam
berpengaruh erat dengan keadaan sosioal ekonomi dan setelah masuk rumah sakit. VAP adalah HAP yang berkembang
lingkungan tempat tinggal atau lingkungan sekolah, setidaknya 48 jam setelah intubasi endotrakeal.
biasanya disebabkan oleh bakteri Streptococcus
pneumoniae yang merupakan penyebab utama, diikuti
oleh virus dan bakteri Mycoplasma pneumoniae.
Klasifikasi pneumonia berdasarkan area paru
yang terkena
Pneumonia lobaris
Melibatkan seluruh atau satu bagian
besar dari satu atau lebih lobus paru.
Bila kedua paru terkena pneumonia,
maka disebut dengan pneumonia
bilateral

Pneumonia lobularis
Terjadi pada ujung akhir bronkiolus, yang
tersumbat oleh eksudat mukopurulen untuk
membentuk bercak konsolidasi dalam lobus yang
berada didekatnya.

Pneumonia Intertsisial
Proses inflamasi yang terjadi di dalam dinding
alveolar (intertsisium) dan jaringan
peribronkial serta interlobular
Patogenesis.

Organ paru-paru memiliki berbagai mekanisme pertahanan


untuk melindungi diri dari infeksi.
Stadium kongesti. Dalam 24 jam pertama, terjadinya kongesti vaskular dengan edema alveolar yang
Mekanisme tersebut termasuk pertahanan barrier anatomi dan keduanya disertai infiltrasi sel-sel neutrofil dan bakteri.
fisiologi, sistem retikuloendotelial, serta sistem imunitas
humoral bawaan dan spesifik.

Namun, jika salah satu mekanisme pertahanan ini terganggu, Stadium hepatisasi merah. Terjadi edema luas dan kuman akan dilapisi oleh cairan eksudatif yang
maka mikroorganisme dapat masuk ke paru-paru, berasal dari alveolus. Area edema ini akan membesar dan membentuk sentral yang terdiri dari eritrosit,
berkembang biak, dan menyebabkan pneumonia. neutrophil, eksudat purulen (fibrin, sel-sel leukosit PMN) dan bakteri.

Stadium hepatisasi kelabu. Terjadi fagositosis aktif kuman oleh sel leukosit PMN serta pelepasan
pneumolisin yang meningkatkan respon inflamasi dan efek sitotoksik terhadap semua sel-sel paru.
Struktur paru tampak kabur karena akumulasi hemosiderin dan lisisnya eritrosit

Stadium resolusi. Terjadi ketika antikapsular timbul dan leukosit PMN terus melakukan aktivitas
fagositosisnya dan sel-sel monosit membersihkan debris. Apabila imunitas baik, pembentukan jaringan
paru akan minimal dan parenkim paru akan kembali normal
Manifestasi Klinis
Anamnesis
Onset Severity
akut atau kronik? dan perlu Tingkat keparahan
ditanyakan mengenai durasi (ringan,sedang, berat)

Modifying
Kronologi factors
-Pola intermitten atau secara precipitating and relieving
terus-menerus factors (faktor-faktor yang
-frekuensi (apakah setiap hari, memperberat dan faktor
per minggu, atau per yang mengurangi gejala
bulan/malam/pagi?)

Associated
Kualitas dan progresi symtomps
Gejala semakin membaik atau Gejala lain, misal: batuk, mengi/wheezing,
hemoptisis, sesak mapas, nyeri dada,
memburuk dibandingkan dengan ortopnea
sebelumnya. systemic symptoms: demam, malaise,
amoreksia, dan penurunan berat badan.
Anamnesis

Riwayat lain Riwayat atopi


- Kontak dengan apsien TB (atau untuk keadaan tertentu, seperti
batuk kronik) asma,rhinitis atopi/alergi, baik
- Riwayat tersedak pada pada pasien anak maupun
- Riwayat infeksi HIV)
pada keluarganya

Riwayat imunisasi
BCG, DPT, campak,Hib
Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum
Thorax
- Sianosis sentral Pernafasan sesuai
Pemeriksaan thorax : untuk menilai
frekuensi pernapasan yang usia
- Merintih/grunting,
berdasarkan pada usia anak.
pernapasan yang Usia <2 bulan : > 60
menggunakan cuping oPerkusi : bisa terjadi redup (harus kali/menit
dicermati karena kemungkinan
hidung, wheezing, stridor sudah amsuk kedalam tanda-tanda
Usia 2 – 11 bulan :
efusi pleura atau dapat terjaid
- Kepala anak terangguk- hipersonor (sebagai salah satu > 50 kali/menit
angguk tanda pneumothorax)
Usia 1- 5 tahun :
oAuskultasi : dapat ditemukan
- Peningkatan tekanan vena > 40 kali/menit
adanya crackles (ronkhi) atau suara
jugularis nafas yang bronkial.
Usia >5 tahun ;
- Telapak tangan sangat Abdomen >30 kali/menit
pucat dapat terjadi hepatomegali dan
splenomegali
Pemeriksaan penunjang
Complete Blood Count / Pemeriksaan
Darah Perifer Lengkap mikrobiologis
Virus dan mikoplasma, jumlah leukosit masih dalam batas
normal atau bisa juga sedikit meningkat Pemeriksaan ini pada anak tidak
Bakteri, terjadi leukositosis (15.000 – 40.000/mm3) perlu dilakukan, kecuali pada
dengan predominan leukosit PMN. pneumonia yang berat dan
infeksi Chlamydia pneumoniae kadang-kadang ditemukan memerlukan rawat inap dirumah
adanya eosinophilia.
sakit
C-Reactive Protein Pemeriksaan
Untuk membedakan antara faktor infeksi dan
oninfeksi, infeksi virus dan bakteri, atau infeksi
Radiologis
bakteri superfisialis dan profunda Untuk deteksi infiltrate atau untuk
monitoring respon terhadap terapi

Gambaran pneumonia pada anak dengan


Uji Serologis pemeriksaan ultrasonografi paru ditemukan
gambaran hepatisasi, elemen hyperechoic
Untuk mendeteksi antigen dan antibody pada linier dan B-Line patologis, dan dengan
infeksi bakteri yang memiliki sensitivitas dan pemeriksaan foto thorax ditemukan
spesifisitas yang rendah gambaran konsolidasi dan bercak infiltrat.
Pada gambar menunjukan (A) Radiografi anteroposterior dari seorang anak dengan infiltrasi lobus bawah kiri. (B) Radiografi lateral dari
anak yang sama dengan infiltrasi lobus bawah kiri.15
Tatalaksana Pneumonia
Prinsip dasar dalam penanganan pneumonia pada anak meliputi eliminasi mikroorganisme penyebab
infeksi dengan menggunakan antibiotik yang sesuai, serta pemberian tatalaksana supportif lainnya.

Tatalaksana supportif meliputi terapi oksigen, pemberian cairan intravena, koreksi gangguan elektrolit
pada kondisi dehidrasi, dan pemberian antipiretik untuk mengatasi demam.

Penggunaan obat penekan batuk tidak dianjurkan.

Selama masa perawatan, komplikasi yang mungkin terjadi harus ditangani secara adekuat.

Selain itu, tidak semua kasus pneumonia pada anak memerlukan rawat inap.
Pedoman WHO mengklasifikasikan gejala pernapasan pada anak usia 2 bulan hingga 59
bulan ke dalam beberapa kategori berdasarkan rekomendasi pengobatanya

Tidak ada pneumonia: Anak-anak yang hanya mengalami batuk dan pilek tanpa tanda-tanda
pneumonia diklasifikasikan sebagai "tidak ada pneumonia" dan disarankan untuk perawatan di
rumah.

Pneumonia : Anak-anak dengan napas cepat diklasifikasikan sebagai "pneumonia" dan diberikan
antibiotik oral (kotrimoksazol pada saat itu) untuk dikonsumsi di rumah selama lima hari.

Pneumonia berat : Anak-anak dengan pembengkakan dada, dengan atau tanpa napas cepat, diklasifikasikan
sebagai "pneumonia berat" dan dirujuk ke fasilitas kesehatan terdekat untuk pengobatan dengan penisilin injeksi..

Pneumonia berat atau penyakit yang sangat parah: Anak-anak dengan tanda-tanda bahaya umum diklasifikasikan
sebagai "pneumonia berat atau penyakit yang sangat parah". Mereka diberikan dosis pertama antibiotik oral dan
kemudian segera dirujuk ke fasilitas kesehatan untuk evaluasi dan pengobatan lebih lanjut menggunakan
antibiotik parenteral.
Jannah, M., Abdullah, A., & Melania H.
Pendekatan Diagnosis dan Tata Laksana
Pneumonia pada Anak. J Kedokt Nanggroe Med.
2018;3(1):30-38.
Menurut panduan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pengobatan pneumonia pada melibatkan
penggunaan antibiotik yang tepat

Pengobatan lini pertama


•Anak-anak dengan pneumonia yang bernapas cepat tanpa adanya
gambaran radiologi atau tanda bahaya secara umum harus diobati
dengan amoksisilin oral: setidaknya 40 mg/kg/dosis dua kali sehari
(80mg/kg/hari) selama lima hari, di daerah dengan prevalensi HIV yang
rendah, berikan amoksisilin selama tiga hari.

•Anak-anak dengan pneumonia yang bernapas cepat dan gagal dalam
pengobatan lini pertama dengan amoksisilin harus memiliki pilihan untuk
dirujuk ke fasilitas di mana terdapat pengobatan lini kedua yang sesuai.

Pengobatan lini kedua


• Anak-anak usia 2 bulan sampai 59 bulan dengan pneumonia
radang paru harus diobati dengan amoksisilin oral: setidaknya
40mg/kg/dosis dua kali sehari (80mg/kg/hari) selama lima
hari.

• Pedoman sebelumnya dari WHO untuk penanganan


pneumonia yang menyerang paru-paru pada anak-anak
merekomendasikan antibiotik parenteral setidaknya selama
tigaofhari.
World Health Organization. Revised WHO Classification and Treatment Childhood Pneumonia at Health Facilities: Evidence Summaries.; 2014.
Pengobatan lini ketiga
• Anak usia 2-59 bulan dengan pneumonia berat
harus diobati dengan ampisilin parenteral (atau
penisilin) dan gentamisin sebagai pengobatan lini
pertama.
• Ampisilin: 50 mg/kg, atau benzil penisilin: 50.000
unit per kg IM/IV setiap enam jam selama
setidaknya lima hari
• Gentamisin: 7,5 mg/kg IM/IV sekali sehari selama
setidaknya lima hari.
• Ceftriaxone harus digunakan sebagai pengobatan
lini kedua pada anak-anak dengan pneumonia berat
yang gagal pada pengobatan lini pertama.
Pengobatan lini empat
• Ampisilin (atau penisilin bila ampisilin tidak
tersedia) ditambah gentamisin atau seftriakson
direkomendasikan sebagai rejimen antibiotik lini
pertama untuk bayi yang terinfeksi dan terpajan
HIV serta anak di bawah usia 5 tahun dengan
pneumonia radang paru atau pneumonia berat.
World Health Organization. Revised WHO Classification and Treatment of Childhood Pneumonia at Health Facilities: Evidence Summaries.; 2014.
Tabel: Perawatan rawat jalan (terapi oral).
Umur Lini pertama Lini kedua Jika dicurigai Staphylococcus
aureus
<3 bulan Selalu dirawat di rumah sakit

3 bulan sampai 5 tahun Amoksisilin (80 mg/kg/d), 2 Co-amoxiclav (jadwal dosis Co-amoxiclav (jadwal dosis sama
x selama 5 hari (di India, sama dengan amoksisilin) Atau dengan
40-50 mg/kg/d sudah cukup Cefpodoxime (10 mg / kg / hari), Amoksisilin)AtauCefuroxime (30
karena prevalensi 2x selama 5 hari mg/kg/d), 2x selama 5
pneumokokus yang resisten AtauCefuroxime (30 mg / kg / hariAtauLinezolid* (10 mg/kg/d),
terhadap penisilin adalah hari), 2x selama 5 hari 3x selama 5 hari
<10%)
> 5 tahun Sama seperti di atas Co-amoxiclav atau cefpodoxime Sama seperti di atas
(seperti di atas) Atau Azitromisin
(10 mg/kg/d), 1x selama 5 hari
(perut kosong)

*Linezolid adalah obat cadangan untuk tuberkulosis (TB), sehingga Program Penghapusan Tuberkulosis Nasional (NTEP) menyarankan untuk menggunakannya
dengan hati-hati.

Sukumaran T, Ranjan Das R, Warankar S, Kumar RR, Gupta P. Community-Acquired Pneumonia STANDARD TREATMENT GUIDELINES 2022
Upendra Kinjawadekar Under the Auspices of the IAP Action Plan 2022. Published online 2022.
Tabel: Perawatan rawat inap (terapi parenteral).
Umur Lini pertama Lini kedua Jika dicurigai Staphylococcus aureus

<3 bulan Sefotaksim ± sefotaksim (5-7 Piperasilin-tazobaktam ±gentamisin Ceftriaxone + cloxacillin (50-100
mg / kg / hari, 1x) Atau atau amikasin atau Cefoperazone- mg/kg/d, 4x) atau Sefuroksim/atau co-
Amikasin (15 mg / kg / hari, sulbaktam ±gentamisin atau amikasin amoxiclav* +gentamisin atau amikasin
OD) Atau Seftriakson (75-100 Lini kedua Ceftriaxone + vankomisin
mg / kg / hari) 2x (40-60 mg/kg/d, 4x) atau linezolid**
(sama dengan dosis oral)
3 bulan sampai 5 Ampisilin (100 mg/kg/d, 3x + Co-amoxiclav* Atau Cefotaxime Ceftriaxone + Cloxacillin Atau
tahun atau 4x)*** atau Ceftriaxone Cefuroxime atau Co-amoxiclav
orcefazolin (50 mg/kg/d, 2x atau 3x )
Lini kedua Ceftriaxone + vankomisin
atau klindamisin (20 mg/kg/d, 3x atau
4x) atau linezolid** (sama dengan
dosis oral)
> 5 tahun Ampisilin (dosis sama seperti di Co-amoxiclav* atau Cefotaxime (150 Sama seperti di atas
atas) mg/kg/d, 3x) atau Ceftriaxone Atau
Azitromisin
*Dosis injeksi co-amoxiclav: 100 mg/kg/d, TID.
**Linezolid adalah obat cadangan untuk tuberkulosis (TB), sehingga Program Penghapusan Tuberkulosis Nasional (National Tuberculosis
Elimination Programme/NTEP) menyarankan untuk menggunakannya dengan hati-hati.
***Dosis ampisilin pada infeksi berat: 200 mg/kg/d, TID atau QID.

Sukumaran T, Ranjan Das R, Warankar S, Kumar RR, Gupta P. Community-Acquired Pneumonia STANDARD TREATMENT GUIDELINES 2022
Upendra Kinjawadekar Under the Auspices of the IAP Action Plan 2022. Published online 2022.
Tabel: Rekomendasi Dosis Antibiotik untuk Pasien Usia >1 Bulan tanpa disfungsi Ginjal

Antibiotik Dosis Max dosis Perlu penyesuaian Ginjal

Aztreonam 40 mg/kg/8 jam/IV 2000 mg ya


Cefepime 50 mg/kg/8 jam/IV 200 0mg ya
Ceftaroline <2 tahun: 8 mg/kg//8 jam/IV -<18 tahun & ≤ 600 mg ya
33kg: 12 mg/kg//8 jam/IV

≥2 tahun & > 33kg: 600 mg/12 jam/IV

Clindamycin 13 mg/kg//8 jam/IV/PO 600mg tidak


Linezolid <12 tahun: 10 mg/kg//8 jam/IV/PO 600mg ya (hanya Hemodialisa/peritoneal
diaisis)
≥12 tahun: 600mg/12 jam/ IV/PO

Meropenem 20 mg/kg/8 jam/IV 1000mg ya


Metronidazole 10 mg/kg//8 jam/ IV/PO 500mg tidak
Piperacillin/ tazobactam <9 bulan: 80 mg piperacillin/kg/6 jam/IV ≥9 4000mg ya
bulan: 100 mg piperacillin/kg/6 jam/ IV piperacillin

Trimethoprim/ 5 mg TMP/kg//8 jam/IV/PO 320 mg TMP ya


sulfamethoxazole
Vancomycin Dosis per farmasi 2000 mg ya

Sukumaran T, Ranjan Das R, Warankar S, Kumar RR, Gupta P. Community-Acquired Pneumonia STANDARD TREATMENT GUIDELINES 2022
Upendra Kinjawadekar Under the Auspices of the IAP Action Plan 2022. Published online 2022.
Tabel: Indikasi dan jadwal dosis.

Indikasi Jadwal dosis

Pengobatan Bayi (<1 tahun): 3 mg/kg/dosis dua kali sehari Anak-


anak (≥1 tahun): ≤15 kg: 30 mg dua kali sehari >15-23
kg: 45 mg dua kali sehari >23-40 kg: 60 mg dua kali
sehari 75 mg dua kali sehari

Profilaksis (7 hari) Tidak diindikasikan pada bayi usia <3 bulan (data
terbatas) Bayi usia ≥3 bulan dan <1 tahun: 3
mg/kg/dosis sekali sehari Anak-anak (≥1 tahun): Dosis
yang disebutkan di atas di bawah pita berat badan yang
berbeda harus diberikan sebagai dosis sekali sehari

Sukumaran T, Ranjan Das R, Warankar S, Kumar RR, Gupta P. Community-Acquired Pneumonia STANDARD TREATMENT GUIDELINES 2022
Upendra Kinjawadekar Under the Auspices of the IAP Action Plan 2022. Published online 2022.
Prognosis

Prognosis pneumonia pada anak dapat bervariasi tergantung pada


beberapa faktor seperti usia anak, keparahan infeksi, kesehatan umum
anak, serta penanganan dan perawatan yang tepat. Pneumonia pada
anak umumnya dapat diobati dengan antibiotik dan dukungan
perawatan yang adekuat. Namun, prognosis yang lebih spesifik perlu
ditentukan oleh dokter yang merawat.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai