Anda di halaman 1dari 15

Pertemuan IV

PROSEDUR UMUM PENYUSUNAN LAPORAN


KEUANGAN KONSOLIDASI
AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN

CEPI JUNIAR PRAYOGA,SE.,AK.,M.AK.,CTT.,CFTAX.,CPRM


POKOK Bahasan
• Kombinasi Bisnis Melalui Perolehan Saham
• Entitas Pelaporan (perusahaan induk dan anak)
• Prosedur Konsolidasi
• Jurnal Eliminasi dan penyesuaian
• Kepentingan pihak Non pengendali
• Goodwill
• Alokasi Selisih ke net Asset Teridentifikasi dan Goodwil
• Laporan keuangan Konsolidasian Pada Tanggal Akusisi

2
1. Kombinasi Bisnis Melalui Perolehan Saham
• PSAK No. 22  Kombinasi bisnis merupakan suatu transaksi atau peristiwa lain dimana pihak pengakuisisi memeperoleh
pengendalian atau lebih bisnis.
• IFRS 3  Kombinasi bisnis: bergabung nya dua atau lebih entitas/perusahaan menjadi satu entitas pelaporan.
• Lampiran B PP05 PSAK 22suatu kombinasi bisnis dirancang salah satunya dengan cara satu atau lebih bisnis menjadi entitas dari
pihak pengakuisisi.
• Dalam investasi, suatu perusahaan dapat melakukan pembelian saham yang dimaksud untuk mengendalikan dengan mengusai
perusahaan lainHubungan induk-anak perusahaan (parent-subsidiary) kepemilikan induk atas anak diatas 50%.
• PSAK 65 mensyarakan entitas induk yang mengendalikan satu atau lebih entitas untuk menyajikan Laporan Keuangan Konsolidasi.
• PSAK 65 Menyatakan bahwa investor mengendalikan investee ketika investor terekspos atau memiliki hak atas imbalan hasil dari
keterlibatannya dengan investee dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbalan hasil tersebut melalui kekuasaaan nya atas
investee.
• Investor mengendalikan investee jika dan hanya jika investor memiliki seluruh hal berikut ini:
 Kekuasaan atas investee (par 10-14)
 Ekposur atau hak atas imbalan hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee (par 15-16) dan
 kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk
 mempengaruhi jumlah imbal hasil investor (par 17 dan 18).

3
• Sebagai contoh, investor A mempunyai kepemilikan 80% saham PT XYZ dan B
merupakan pemegang obligasi yang diterbitkan oleh PT XYZ. Sebagai pemegang
saham, A akan mendapatkan dividen dan sebagai pemegang saham mayoritas, A
dapat menentukan berapa besaran dividen yang akan dibagikan PT XYZ kepada
shareholdersnya. Hal ini tidak berlaku untuk B yang merupakan bondholders PT XYZ.
Sebagai pemegang obligasi, B diberikan imbal hasil berupa bunga obligasi (bersifat
tetap) namun B tidak memiliki hak suara atas kebijakan PT XYZ. Dengan demikian B
tidak memiliki kendali atas PT XYZ. Sementara itu, meskipun A tidak mendapatkan
penghasilan tetap (besaran dividen tidak pasti tergantung keputusan RUPS), namun
A dapat mempengaruhi besaran dividen yang akan dibagikan kepada shareholders.

4
2. Entitas Pelaporan (Perusahaan Induk dan anak)

• Entitas pelaporan Bila investasi saham menimbulkan hubungan induk – anak(>50%), masing-
masing perusahaan berlangsung sebagai perusahaan yang terpisah dan menyusun laporan
keuangan masing-masing.
• Meskipun secara hukum entitas-entitas tersebut berdiri sendiri, tetapi secara substansi mereka
adalah entitas ekonomi tunggal, satu kesatuan usaha. Oleh karena itu, laporan keuangannya harus
dikonsolidasikan. P S
• Entitas Induk diharuskan untuk menyusun laporan konsolidasian  P+SP+S
• Laporan keuangan konsolidasian adalah laporan keuangan suatu kelompok usaha yang di dalamnya
aset, liabilitas, ekuitas, penghasilan, beban, dan arus kas entitas induk dan entitas anak disajikan
sebagai suatu entitas ekonomi tunggal.
• Setiap akhir periode, induk dan anak menyerahkan laporan keuangan yang telah disusun masing- • Ketika A menginvestasikan sebagian asetnya sebagai
masing ke bagian konsolidasi di induk untuk digabungkan menjadi laporan keuangan konslidasi. penyertaan modal diperusahaan lain,maka A mengalihkan
• Tujuan dari penyusunan laporan konsolidasian adalah untuk menyediakan laporan keuangan yang sebagian asetnya ke perusahaan lain yang mengakibatkan
bermanfaat dan relevan bagi para pengguna aliran modal A berpindah ke B. Dengan kata lain, sebagian
• Psak No 4 (2017) laporan keangan tersendiri par 10 menyatakan bahwa jika entitas induk menyusun harta A mengalir ke B.
laporan keuangan sendiri sebagai informasi tambahan, maka entitas induk tersebut mencatat • Dan ketika A dengan investasinya tersebut memperoleh
investas pada anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi pada:
pengendalian atas operasi dab asset b,hakikat sebenarnya
 Biaya perolehan(cost)
adalah A dan B merupakan satu kesatuan ekonomi dimana
 Sesuai Psak 55: Instrumen keuangan.Pengakuan dan pengukuran yaitu sebagai fair value
keduanya saling mendukung operasi mereka.Sehinga dalam
throught profit or loss (trading ) atau fair value through other comprehensive income(available
for sale securities) laporan keuangan, A dan B dikenal dengan istilah entitas
 Metode ekuitas(equity method)
konsolidasi.
• Dan karena A dan B merupakan entias konsolidasi,maka A
• Dalam pembahasan penyusunan laporan konsolidasi digunakan asumsi induk perusahaan
menyajikan laporan keuangan sendiri sebagai informasi tambahan.Oleh karena itu dalam mencatat sebagai pihak pengendali dari B(dan perusahaan2 lainnya),
investasinya pada anak perusahaan, induk perusahaan dianggap menggunakan metode biaya , diwajibkan nenbuat laporan kkeuangan gabungangan 5
metode ekuitas atau metode nilai wajar sesuai PSAK 55 dengan tekanan lebih kepada metode (konsolidasi) yang menggambarkan posisi ekonomi yang dmiliki
biaya dan metode ekuitas. Adan kelompok perusahaan di bawah pengendaliannya
• Dalam laporan keuangan(neraca)induk perusahaan akan menggukan akun “investmen in
subsidiary”Non Current asset
3. Prosedur Konsolidasi
• Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian, entitas menggabungkan laporan keuangan entitas induk dengan
entitas anak satu persatu dengan menjumlah pos-pos sejenis dari aset,liabilitas,ekuitas, penghasilan dan beban.
• Laporan keuangan konsolidasian bertujuan untuk dapat menyajikan informasi keuangan dari kelompok tersebut
sebagai entitas ekonomi tunggal.
• PSAK 65 memberikan prosedur dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian, sebagai berikut:
 Menggabungkan iem sejenis seperti aset, liabilitas, ekuitas, penghasilan,beban, dan arus kas dari entitas induk dan
entitas anaknya:
 Menghapus (eliminasi) jumlah tercatat dari investasi entitas induk disetiap entitas anak dan bagian entitas induk
pada ekuitas setiap entitas anak(PSAK 22:Kombinasi bisnis menjelaskan bagaimana menghitung setiap goodwill
terkait):
 Mengeliminasi secara penuh aset dan Liabilitas,ekuitas, penghasilan, beban dan arus kas dalam intra kelompok
usaha terkait dengan transaksi antar entitas dalam kelompok usaha(laba atau rugi yang timbul dari transaksi
intra usaha yang diakui dalam aset , seperti persediaan dan aset tetap di eliminasi seluruhnya).Kerugian intra
kelompok usaha mengindikasian adanya penurunan nilai yang mensyaratkan pengakuan dalam laporan keuangan
konsolidasian;
 Mengidentifikasi kepentingan non pengendali dan bagian kepemilikan entitas induk atas aset neto entitas anak
yang di konsolidasikan.Kepentingan non pengendali atas aset neto terdiri dari: 6
a. Jumlah kepentingan nonpengendali pada tanggal kombinasi awal yang dihitung sesuai PSAK 22
b. Bagian kepentingan nonpengendali atas perubahan ekuitas sejak tanggal kombnasi bisnis tersebut.
4.Jurnal Eliminasi dan Penyesuaian
• Untuk memudahkan proses penyusunan laporan keuangan konsolidasi, digunakan jurnal eliminasi untuk menyesuaikan saldo
pada setiap akun yang terdapat pada setiap entitas yang akan dikonsolidasikan sehingga mencerminkan saldo yang seharusnya
ketika seluruh entitas yang dikonsolidasikan dianggap sebagai entitas tunggal.
• Jurnal eliminasi hanya dilakukan pada saat proses penyiapan laporan konsolidasi sehingga tidak mempengaruhi pencatatan yang
dilakukan pada masingmasing entitas secara terpisah serta tidak dibawa ke periode-periode berikutnya.
• Prosedur eliminasi dan penyesuaian dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah sebagai berikut:
a. Investasi
 Akun investasi dieliminasi dengan ekuitas entitas anak
 Akun kepentingan non pengendali akan muncul jika kepemilikan pada entitas anak tidak 100%
 Perhitungan perbedaan nilai wajar dan nilai buku dalam konsolidasi (nilai wajar yang dikonsolidasi)
 Goodwiil muncul jika nilai perolehan tidak sama dengan nilai wajar
b. Akun Akun resiprokal (transaksi yang timbul antara anak dan induk) harus dieliminasi, contoh: utang – piutang
c. Transaksi
 Transaksi yang boleh diakui adalah transaksi kepada pihak ketiga, transaksi anak dan induk harus dieliminasi (jual beli
persediaan, aset tetap, obligasi)
 Keuntungan dan kerugian hasil dari transaksi intra kelompok usaha yang diakui dalam aset: persediaan, aset tetap, dan
obligasi harus dieliminasi.
 Penjualan hulu dari entitas induk, semua laba disesuaikan mempengaruhi bagian laba induk. 7
 Penjualan hilir dari entitas anak, semua laba disesuaikan mempengaruhi bagian laba /kepentingan non pengendali, karena
laba ada di anak perusahaan.
5. Kepentingan pihak non-pengendali
• Bila suatu induk perusahaan membeli anak perusahaan tidak 100%, misalnya 90% ,
dengan yang 10% nya disebut /dinamakan non controlling interest/NCI(kepentinga
non pengendali) sedangkan induknya disebut kepentingan pengendali(controlling
interest )
• Non-controlling interet (NCI): pemegang saham s yang memiliki jumlah lembar
saham biasa s lebih dari jumlah yang dimilki P dan kurang dari 50%.Jika P disebut
sebagai pihak pengendali S, maka NCI adalah pihak nonpengendali

P NCI

90% 10%
S
8
6.Godwill
• Bila suatu induk perusahaan membeli saham anak perusahaan dengan harga diatas
fair value net asset teridentifikasi yang diperolehnya , maka terdapat goodwill.
• Terdapat dua cara yang diperkenankan untuk menentukan goodwill.
• Cara pertama dengan mengurangkan cost/harga perolehan dari % kepemilikan
atas nilai wajar anak perusahaan. Dengan cara seperti ini, maka goodwill yang
diperoleh adalah goodwill induk perusahaan saja.
• cara kedua mengurangkan cost/harga perolehan dari (nilai wajar aset neto-nilai
wajar saham yang dimiliki kepentingan non pengendali). Dengan cara yang kedua
akan diperoleh goodwill untuk perusahaan sebagai satu kesatuan, yaitu goodwill
induk dan anak
• Dalam keseluruhan pembahasan berikutnya, akan digunakan penentuan goodwill
dengan cara ke-2 9
• contoh: Awal Januari 2016, PT Pandu membayar Rp87.000.000 untuk membeli 80% saham PT Siwi. Pada saat itu Shareholders’ equity
PT Siwi terdiri dari Share Capital Rp60.000.000 (6,000 lembar saham) dan Retained Earnings Rp30.000.000; nilai tercatat net asset
sama dengan nilai wajarnya.
Cara Pertama Cara Kedua
Cost /Harga Perolehan 87.000.000 Cost/harga perolehan 87.000.000
80% Net aset PT Siwi 72.000.000 100% Net Asset PT Siwi (BV=FV) 90.000.000
Goodwill 15.000.000 Total nilai Perusahaan =100/80x 87.000.000=108.750.000
Bagian Kepentingan Non pengendali 20%x108.750.00 - 21.750.000
Bagian Kepentingan Pengendali 68.250.000
Goodwill 18.750.000
Atau
Total nilai perusahaan=100/80x87.000.000 108.750.000
100% net aset PT Siwi (BV=FV) 90.000.000
Goodwill 18.750.000
Goodwill kepentingan pengendali(80%x18.750.000) 15.000.000
Goodwill kepentingan nonpengendali(20%x18.750.000) 3.750.000
Bila dalam soal diketahui nilai pasar saham kepentingan non pengendali Rp 20.000.000/lembar ,maka goodwil
dihitung sebagai berikut.
Cost/harga perolehan 87.000.000
bagian kepentingan non pengendali(Rp 20.000x1200lbr) 24.000.000
Total Nilai Perusahaan 111.000.000
Nilai buku =nilai wajar aset neto PT SIWI 90.000.000
10
Goodwill 21.000.000
7 Alokasi Selisih ke Net Aset Teridentifikasi dan goodwill

• `

11
12
13
14
15

Anda mungkin juga menyukai