Anda di halaman 1dari 13

NETRALITAS

APARATUR
PEMERINTAH
DALAM
PROSES
PEMILU
Disampaikan Oleh:
Nurhalina, M.Epid
Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran, Data dan Informasi
Bawaslu Provinsi Kalimantan Tengah
ASN

Definisi NETRAL

KBBI
01 “Keadaan dan sikap Netral, dalam arti tidak
memihak, atau bebas”

Marbun, dalam Sri Hartini (2009)

02 “Netralitas memiliki arti suatu sikap Pegawai


Negeri Sipil yang terbebas dari memihak
kepentingan politik dan tidak berperan dalam
proses politik partai politik tertentu”
Esensi Netralitas ASN
Mokhsen et al., 2018 :
 Dalam pelayanan publik mengedepankan komitmen, integritas
moral dan tanggung jawab;
 Tidak ada keberpihakan dalam menjalankan tugas sebagai salah
satu sikap professional;
 Dalam menjalankan tugasnya tidak terdapat konflik kepentingan;
 Menjalankan tugas, status, kekuasaan dan jabatannya sesuai
dengan aturan.
Landasan Hukum
Netralitas ASN
UU No. 5 Tahun Pasal22huruf
Pasal hurufF,F,Pasal
Pasal9 87
(2),(4) huruf
Pasal 87B,(4)Pasal
huruf
2014 119 &
B, Pasal Pasal
119 123 123
& Pasal (3) (3)

UU No. 10 Tahun Pasal 70 (1) huruf B, Pasal 70 (1) huruf C, Pasal


2016 71 (1), Pasal 71 (2), Pasal 71 (3) & Pasal 71 (4)

UU No. 7 Tahun
Pasal 280 (2) huruf F, Pasal 280 (3), Pasal 283 (3)
2017

PP No. 53 Tahun Pasal 4 angka 12 s.d 15, Pasal 12 angka 8 dan 9,


2010 Pasal 13 angka 13
Trend Pelanggaran Netralitas ASN
Terbanyak Tahun 2019 dan 2020
No Trend Pelanggaran 2019 2020

1 Kampanye/ sosialisasi media sosial (posting/ komentar/ share/ 188 66


like)

2 Mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan 87 10


(pertemuan/ ajakan/ himbauan/ seruan/ pemberian barang)

3 Melakukan pendekatan ke parpol terkait kepentingan 2 50


pencalonan dirinya atau orang lain

4 Memasang spanduk/ baliho kepartaian/ terkait pencalonan 9 31

5 Melakukan foto bersama calon/ paslon dengan diikuti simbol 23 4


gerakan tangan/ gerakan yang mengindikasikan keberpihakan

Sumber Data: KASN 2020


Area yang sering dilanggar
Tahapan
Sebelum Tahapan setelah
pendaftaran bakal Tahapan pasca
pelaksanaan penetapan
calon legislatif/ penetapan DCT
tahapan Pemilu pemenang Pemilu
eksekutif

• Ikut deklarasi • Ikut kegiatan


bakal calon; kampanye;
• Posting dan • Memfasilitasi
• Pemasangan kegiatan • Mengikuti
share bakal
Baliho/ kampanye; perayaan
calon di
spanduk; medsos;
• Like, posting, kemenangan
• Ikut kegiatan komentar, share calon/ paslon/
• Memberi
partai politik bakal calon/ parpol parpol
dukungan via media sosial;
dengan • Berfoto dengan tertentu.
pengerahan gestur dukungan.
masa.
Motif pelanggaran
Netralitas ASN
Untuk mendapatkan/ Adanya intervensi/ tekanan
mempertahankan jabatan/ dari pimpinan/ atasan
materi/ proyek

MOTIF
Adanya hubungan
ASN minim integritas, berpihak
kekeluargaan/ kekerabatan
dianggap lumrah/ wajar
dengan calon

Kurang pemahaman
terhadap aturan/ regulasi Pemberian sanksi masih lemah
berkaitan dengan Netralitas
Peran Bawaslu dalam Pengawasan
Netralitas ASN
Identifikasi potensi penyalahgunaan wewenang,
penggunaan anggaran, dan fasilitas

Identifikasi potensi keterlibatan pegawai ASN,


anggota TNI dan anggota POLRI

Koordinasi dengan TNI dan POLRI secara


berjenjang serta dengan KASN

Bekerjasama dengan Pemantau Pemilu, Media


Massa serta Masyarakat untuk turut mengawasi
(meningkatkan kepeloporan Masyarakat)
Peran Bawaslu dalam Penanganan
Netralitas ASN
Memproses temuan dan/ atau menerima laporan
dugaan pelanggaran Netralitas ASN

Melakukan kajian terhadap temuan dan/ atau


laporan

Melakukan klarifikasi terhadap ASN terlapor

Merekomendasikan hasil pengkajian dan klarifikasi


dugaan pelanggaran Netralitas ASN kepada KASN
Bagaimana seharusnya sikap
seorang ASN pada setiap
tahapan Pemilu ?
ASN
Sikap tidak terlibat yang dapat dilakukan dengan NETRAL
perilaku tidak menjadi peserta kampanye ataupun
01 menjadi tim sukses calon tertentu. ASN juga dilarang
memakai atribut partai maupun PNS dalam mendukung
calon kandidat

Sikap tidak memihak artinya tidak terlibat hal yang menguntungkan


kandidat calon dengan membuat keputusan. Tidak terlibat kegiatan
02 yang mengarah kepada keberpihakan kandidat calon tertentu berupa
ajakan, pertemuan, seruan, atau pemberian barang kepada PNS
dalam unit kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat. Selain itu
tidak membantu menggunakan faslitas dari negara dengan
memanfaatkan jabatan untuk kandidat calon tertentu.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai