Jumlah 495
Rata-rata 28,11%
Hasil ketidaklengkapkan data pasien ini sesuai dengan penelitian sebelumnya
Susanti (2013), yang mendapatkan hasil ketidaklengkapan data pasien pada fase
prescribing yaitu: tidak ada SIP dokter, tidak ada paraf dokter, tidak ada/ salah
menulis nama pasien, tidak ada umur pasien, tidak ada jenis kelamin pasien, tidak
ada berat badan pasien, tidak ada alamat pasien, tidak ada tanggal resep, tidak ada
tanda R/, nama obat menggunakan singkatan tidak lazim, tidak ada/ tidak jelas
aturan pakai obat.
Pada hasil penelitian didapatkan tidak ada kesalahan pada parameter tidak
ada paraf dokter, tidak ada/ salah menulis nama pasien, tidak ada tanda R/ atau
dengan kata lain angka kejadian sebesar 0. Kesalahan terendah terjadi pada
parameter tidak ada nama dokter, tidak ada jenis kelamin pasien, nama obat
menggunakan singkatan tidak lazim, tidak ada/ tidak jelas aturan pakai obat
sebesar 1 kejadian atau 0,49%. Kejadian medication error pada fase prescribing,
paling sering terjadi pada parameter tidak ada alamat pasien sebanyak 196
kejadian, atau 96,55%, disusul oleh tidak ada berat badan pasien sebanyak 190
kasus, atau 93,59%. Tidak adanya berat badan pasien pada resep akan
mempengaruhi perhitungan dosis, dimana dosis untuk pasien biasanya dihitung
berdasarkan berat badan.
Tabel. 2 Hasil penilaian Medication Error pada tahap Transcribing
No Parameter yang dinilai Jumlah kejadian %
Rata-rata 3,085