Anda di halaman 1dari 7

BAB V

ADAB BERILMU
PENGETAHUAN
Oleh :  Fajra Saputra
 Husein Ikhlas
 Muhammad Fadel Sa’ady
 Prima Islah
 Rezky Gustama Putra
1. QS. AL-MUJADALAH[58] :11


‫يَٰٓاُّيَها اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنْٓو ا ِاَذ ا ِقْيَل َلُك ْم َتَفَّس ُح ْو ا ِفى اْلَم ٰج ِلِس َفاْفَس ُح ْو ا َيْفَس ِح ُهّٰللا َلُك ْۚم َو ِاَذ ا ِقْيَل‬
‫اْنُشُز ْو ا َفاْنُشُز ْو ا َيْر َفِع ُهّٰللا اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنْو ا ِم ْنُك ْۙم َو اَّلِذ ْيَن ُاْو ُتوا اْلِع ْلَم َد َر ٰج ٍۗت َو ُهّٰللا ِبَم ا‬
‫َتْع َم ُلْو َن َخ ِبْيٌر‬

 Terjemahan : “Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, ”Berilah kelapangan di
dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan un-tukmu. Dan
apabila dikatakan, ”Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-
orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah
Mahateliti apa yang kamu kerjakan”
A. MUFRADAT
B. KANDUNGAN AYAT
 QS. Al-Mujadalah[58] :11 menyampaikan bahwa jika kita disuruh berlapang-lapang dalam majelis, maka
berilah kelapangan. Maksudnya, jika kita sedang berada di dalam suatu majelis, kemudian dalam majelis
tersebut datang orang lain, maka berilah mereka kelapangan dalam majelis tersebut, supaya merasa aman
dan nyaman. Ayat ini juga bisa diartikan jika kita berada dalam suatu majelis untuk menuntut ilmu, maka
lapangkanlah hati kita untuk menerima ilmu tersebut, buat diri kita dan orang yang ada di dalam majelis
tersebut nyaman, sehingga Allah akan berikan kelapangan dan kemudahan untuk kita dalam menuntut
ilmu dan bisa menerima ilmu tersebut dengan baik dan juga ilmu tersebut akan menjadi berkah
 Kemudian, jika dalam suatu majelis kita disuruh untuk berdiri, baik untuk memberikan kelapangan atau
menghormati orang lain, maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat derajat kita.
 Terakhir, Allah mengatakan, “niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.” Dari ayat tersebut Allah mengatakan
bahwa setiap orang yang berilmu akan diangkat derajatnya oleh Allah SWT.
2. HR. IBNU MAJAH

‫َح َّد َثَنا ِهَش اُم ْبُن َع َّم اٍر َح َّد َثَنا َح ْفُص ْبُن ُس َلْيَم اَن َح َّد َثَنا َك ِثيُر ْبُن ِش ْنِظ يٍر َع ْن ُمَحَّمِد‬
‫ْبِن ِس يِر يَن َع ْن َأَنِس ْبِن َم اِلٍك َقاَل َقاَل َر ُسوُل ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َطَلُب اْلِع ْلِم‬
‫َفِر يَض ٌة َع َلى ُك ِّل ُم ْس ِلٍم َوَو اِض ُع اْلِع ْلِم ِع ْنَد َغ ْيِر َأْهِلِه َك ُم َقِّلِد اْلَخَناِز يِر اْلَج ْو َهَر‬
‫َو الُّلْؤ ُلَؤ َو الَّذ َهَب‬
• Terjemahan : “Telah bercerita kepada kami Hisyam bin ‘Ammār dari Hafs bin Sulaiman dari Katsir bin
Syindzir dari Muhammad bin Sirin dari Anas bin Mālik yang berkata, Rasulullah telah bersabda,
“Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim. Dan menempatkan ilmu kepada yang bukan ahlinya
bagaikan memakaikan intan, permata, dan emas kepada binatang babi.”
A. KANDUNGAN HADITS

 Sebagaimana telah diketahui bahwa menuntut ilmu merupakan sebuah kebutuhan asasi pada setiap
individu manusia. Tidak terkecuali tua atau muda, besar maupun kecil, mereka semua dikenai beban
(taklīf) untuk mencapainya. Untuk itu, perlu kiranya diperjelas bahwa hukum menuntut ilmu itu berbeda-
beda, tergantung kondisi setiap orangnya. Umpamanya, hukum mencari ilmu syar’i adalah farḍu kifāyah,
apabila sudah ada orang yang mempelajarinya, maka bagi yang lainnya hukumnya menjadi sunnah.
Terkadang hukum mencari ilmu ini juga menjadi farḍu ‘ain bagi manusia. Batasannya adalah apabila
seseorang akan melaksanakan ibadah atau mengerjakan muamalah, maka dia wajib mengetahui
bagaimana cara melakukan ibadah dan melaksanakan muamalah tersebut. Adapun ilmu yang lainnya
(yang tidak akan dilakukan saat itu), maka tetaplah hukumnya farḍu kifāyah. Oleh karena itu, setiap
pencari ilmu harus menyadari bahwa dirinya sedang melaksanakan amalan yang farḍu kifāyah ketika
mencari ilmu agar dia memperoleh pahala mengerjakan yang farḍu sembari memperoleh ilmu.
 Membaca do‘a dan meminta kemudahan kepada Allah, serta tetap
3.
tenang dan tidak mengganggu ketenangan orang lain di dalam suatu
majelis, baik majelis ilmu maupun lainnya.
CONTOH
 Mematuhi aturan/instruksi dalam suatu majelis selama itu baik dan
tidak merugikan.
PRILAKU
 Senantiasa menambah ilmu/wawasan dengan serius belajar di
sekolah dan rajin membaca, karena Allah akan menaikkan derajat
ADAB
orang-orang yang berilmu baik di dunia maupun di akhirat.
 Mendalami ilmu/pengetahuan baru yang didapatkan.
BERILMU
 Mengamalkan ilmu yang didapatkan dalam kehidupan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai