Anda di halaman 1dari 7

Penangana Sampel di

Laboratorium Medik
Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran Indikator Pencapaian Tujuan Pembelajaran
1. Memahami jenis – jenis laboratorium 1.1 Memahami pengertian sampel laboratorium medik
medik 1.2 Memahami ruang lingkup sampel laboratorium
medik
1.3 Memahami jenis – jenis laboratorium medik
2. Menjelaskan pengambilan sampel 2.1 Memahami persiapan pasien untuk pengambilan
laboratorium medik sampel laboratorium medik
2.2 Memahami persiapan alat dan bahan untuk
pengambilan sampel laboratorium medik
2.3 Memahami Teknik pengambilan sampel laboratorium
medik
3. Memahami penangnan sampel 3.1 Memahami pemberian identitas sampel laboratorium
laboratorium medik medik
3.2 Memahami penanganan dan penyimpanan sampel
laboratorium medik
3.3 Memahami pengiriman sampel laboratorium medik
A. Jenis – jenis Sampel di Laboratorium Medik
Berdasarkan Permenkes No 411 tahun 2010 : bahan yg berasal
dan/atau diambil dari tubuh manusia untuk tujuan diagnostic,
penelitian, pengembangan Pendidikan, dan/atau analisis lainnya,
termasuk new-emerging dan remerging, dan penyakit infeksi
berpotensi pandemic.
Berdasarkan Permenkes 43 tahun 9. Swab tenggorokan
2013 tentang GLP, jenis – jenis sampel 10. Sekret (vagina, uretra, hidung)
yg berasal dari tubuh manusia yang
dapat dilakukan pengujian di 11. Cairan pleura*
laborotorium klinik : 12. Cairan broncus*
1. Darah (whole blood) 13. Cairan acites*
2. Serum 14. Cairan otak
3. Plasma 15. Bilasan lambung*
4. Urine 16. Sumsum tulang*
5. Tinja 17. Kuku
6. Dahak 18. Rambut
7. Pus(nanah) 19. Kerokan kulit
8. Sperma 20. muntahan
B. Pengambilan Sampel Laboratorium
Medik
Pengambilan sampel yg tepat merupakan kunci keberhasilan untuk
mendapatkan sampel pemeriksaan yang berkualitas. Dalam
pengambilan sampel, ada tiga hal yang harus diperhatikan, yaitu
persiapan pasien, persiapan peralatan dan bahan, dan Teknik
pengambilan sampel.
1. Persiapan Pasien
a) Persiapan pasien secara umum
1) Persiapan pasien untuk pengambilan sampel pada keadaan basal
 Untuk pemeriksaan tertentu, pasien harus berpuasa salaam 8 – 12 jam sebelum diambil
darahnya
Jenis pemeriksaan yg memerlukan Waktu puasa
pasien berpuasa
Glukosa Puasa 10 – 12 jam

Glukosa 2 jam PP Puasa 2 jam sejak setelah makan sampai


diambil darah
TTG (Tes Toleransi Glukosa) Puasa 10 – 12 jam
Glukosa kurva harian Puasa 10 – 12 jam
Trigliserida Puasa 12 jam
Asam urat Puasa 10 – 12 jam

 Pengambilan sampel sebaiknya dilakukan dipagi hari antara pukul 07.00 – 09.00
2. Pasien harus menghindari obat – obatan sebelum sampel diambil
 Untuk pemeriksaan dengan sampel darah, pasien tidak minum obat 24 jam sebelum
pengambilan darah
 Untuk pemeriksaan dengan sampel urine, pasien tidak minum obat 72 jam sebelum
pengambilan sampel
 Apabila pemberian pengobatan tidak memngkinkan untuk dihentikan, maka pasien harus
menginformasikan ke petugas laboratorium.
3. Pasien harus menghindari aktivita visik/olahraga sebelum sampel diambil
4. Pasien harus memperhatikan posisi tubuh. Untuk menormalkan keseimbangan cairan
tubuh dari perubahan posisi, dianjurkan pasien duduk tenang sekurang – kurangnuya
15 menit sebelum diambil darahnya
5. Pasien harus memperhatikan variasi diurnal (perubahan kadar analit sepanjang hari)

Anda mungkin juga menyukai