Anda di halaman 1dari 14

BEA PEROLEHAN HAK

ATAS TANAH DAN


BANGUNAN (BPHTB) dan
BEA MATERAI
KELOMPOK 1:
BAGUS RAMADHANA AISYAH PASARIBU
BAYU RIYADI
RISKI HAYANI SURYA DHARMA
A. PENGERTIAN BPHTB

 BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 28


TAHUN 2009, BPHTB ADALAH PAJAK YANG
DIKENAKAN ATAS HAK ATAS TANAH DAN
BANGUNAN.
B. DASAR HUKUM DAN SUBJEK BPHTB
 KETENTUAN MENGENAI BPHTB DIATUR DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 28
TAHUN 2009 TENTANG PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH.
 PIHAK YANG MENJADI SUBJEK BPHTB ADALAH ORANG PRIBADI ATAU BADAN
YANG MEMPEROLEH HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN.
C. OBJEK BPHTB
1. PEMINDAHAN HAK KARENA:
a. jual beli g. peleburan usaha
b. tukar-menukar h. pemasukan dalam perusahaan/badan hukum
c. hibah i. pemisahan hak yang menyebabkan peralihan
d. hibah wasiat j. penunjukan pembeli dalam lelang
e. waris k. pemekaran usaha
f. penggabungan usaha
2. PEMBERIAN HAK BARU KARENA:
a. kelanjutan pelepasan hak
b. di luar pelepasan hak
E. RUMUS DAN CARA MENGHITUNG
BPHTB
 BPHTB terutang = TARIF x NPOPKP atau 5% x ( NPOP – NPOPTKP )
CONTOH :
pada tanggal 1 maret 2003 BapK Rahmat membeli sebuah rumah seluas 200 M2 yang
berada di atas sebidang tanah hak milik seluas 500 M2 di kota Bogor dengan harga
perolehan sebesar Rp. 500.000.000: berdasarkan data SPPT PBB di atas objek tersebut
ternyata NJOP nya sebesaR Rp. 600.000.000 (tanah dan bangunan). Bila NPOPTKP
ditentukan sebesar Rp. 50.000.000, maka kewajiban BPHTB yang harus di penuhi oleh
bapak Rahmat tersebut adalah:
Penyelesaian: 5% x (NPOP- 50.000.000)
= 5% - ( NPOP – NPOPTKP)
= 5% - ( 600.000.000 – 50.000.000)
= 5% - (550.000.000)
= 27.500.000
D. DIKECUALIKAN DARI PENGENAAN
BPHTB
 PERWAKILAN
 NEGARA
 BADAN ATAU PERWAKILAN ORGANISASI INTERNASIONAL
 ORANG PRIBADI ATAU BADAN KARENA KONVERSI HAK
 ORANG PRIBADI ATAU BADAN KARENA WAKAF
 ORANG PRIBADI ATAU BADAN UNTUK KEPENTINGAN WAKAF
 OBJEK PAJAK TERTENTU
A. PENGERTIAN BEA MATERAI

 BEA MATERAI ADALAG PAJAK ATAS DOKUMEN YANG TERUTANG SEJAK SAAT
DOKUMEN TERSEBUT DITANDATANGANI OLEH PIHAK YANG BERKEPENTINGAN
ATAU DOKUMEN TERSEBUT DIBUAT ATAU DI SERAHKAN KEPADA PIHAK LAIN BILA
DOKUMEN TERSEBUT HANYA DI BUAT OLEH SATU PIHAK.
B. DASAR HUKUM DAN JENIS BEA
MATERAI
 UNDANG – UNDANG NOMOR 10 TAHUN 2020 TENTANG BEA MATERAI.
 PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 4/PMK.03/2021 TENTANG
PEMBAYARAN BEA MATERAI, CIRI UMUM DAN CIRI KHUSUS MATERAI TEMPEL ,
MATERAI DALAM BENTUK LAIN, DAN PENENTUAN KEABSAHAN MATERAI, SERTA
PEMETERAIAN KEMUDAN.
 JENIS BEA MATERAI :
1. BENDA MATERAI
2. PEMETERAIAN
C.SUBJEK DAN OBJEK BEA MATERAI

 SUBJEK BEA MATERAI


1. Pihak yang menerima atau mendapat manfaat dari dokumen.
2. Dalam hal dokumen dibuat sepihak.
3.Dalam hal ini dokumen dibuat oleh 2 pihak atau lebih.
 OBJEK BEA MATERAI
1.Bea Materai dikenakan atas .
2.Dokumen yang bersifat perdata.
a. surat perjanjian f. dokumen lelang
b. akta notaris g. dokumen yang menyatakan jumlah uang
c. akta pejabat dengan nilai nominal lebih dari Rp5.000.000
d. surat berharga h. dokumen lain yg ditetapkan dengan
e. dokumentasi transaksi surat berharga peraturan pemerintah.
D. TARIF UMUM BEA MATERAI

Bea Materai yang berlaku mulai 1 Januari 2021 (UU NO.10 Tahun 2020)
adalah Rp. 10.000,
1. 1. Materai tempel memiliki ciri umum dan ciri khusus .
2. 2. Materai elektronik memiliki kode unik dan ketwrangan tertentu yang diatur
dalam peraturan menteri.
3. 3. Materai dalam bentuk lain yang ditetapkan oleh mentwi merupakan
materai yang di buat denga mesin teraan Materai digital
E. BUKAN OBJEK BEA MATERAI

 MATERAI TEMPEL , ciri-ciri nya :


1. Dokumen yang terkait lalu lintas orang dan barang:
a. surat penyimpanan barang
b. konosemen
c. surat angkutan penumpang dan barang
d. bukti untuk pengiriman dan penerimaan barang.
2. segala bentuk ijazah
3. tanda terima pembayaran gaji
4. tanda bukti penerimaan uang negara dari kas negara
5. kuitansi
F. SAAT TERUTANG BEA MATERAI

 1. Dokumen dibubuhi Tanda Tangan


 2. Dokumen selesai dibuat.
 3. Dokumen diserahkan kepada pihak untuk siapa dokumen tersebut dibuat.
 4.Dokumen diajukan ke pengadilan, untuk dokumen yang digunakan sebagai
alat bukti kepengadilan.
 5. Dokumen digunakan di Indonesia, untuk dokumen yang dibuat di luar
negeri.
H. PERMETERAIAN KEMUDIAN BEA
MATERAI
 1. Dokumen yang digunakan sebagai alat bukti di pengadilan.
 2. Dokumen yang bea materainya tidak atau kurang dilunasi sebagaimana
mestinya.
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai