Anda di halaman 1dari 29

ANGGARAN VARIABEL

RISTATI,S.E.,M.Si
Fakutas Ekonomi dan Bisnis
Tahun 2020
Pengertian Anggaran Variabel
• Telah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam suatu
perusahaan terdapat berbagai macam sifat biaya
yang dapat dikelompokan ke dalam biaya tetap
(fixed cost),biaya variabel (variable cost) dan biaya
semi variabel (semi variable cost) Oleh karena
itu,dengan menyusun anggaran variabel
diharapkan dapat teridentifikasi bagaimana dan
sejauh mana masing-masing jenis biaya akan
terpengaruh oleh aktivitas atau kegiatan
perusahaan.
Anggaran Variabel
• Anggaran Variabel diutamakan untuk
merencanakan biaya-biaya tidak langsung,karena
biaya ini tidak berhubungan secara langsung
dengan aktivitas perusahaan.Dengan
demikian,terjadinya aktivitas perusahaan tidak
akan secara langsung mempengaruhi besar
kecilnya biaya tersebut.Oleh karena itu anggaran
variabel merupakan suatu perencanaan mengenai
skedul biaya yang menunjukkan bagaimana tiap-
tiap biaya akan berubah sehubungan dengan
perusahaan tingkat kegiatan untuk waktu yang
akan datang dalam relevant range tertentu.
Presinsip Dasar Dari Anggaran Variabel

• Presinsip Dasar Dari Anggaran Variabel


adalah:konsep variabilitas biaya (cost variability)
mana biaya dapat dihubungkan dengan tingkat
kegiatan.Atas dasar konsep inilah biaya dapat
dikategorikan menjadi biaya tetap,biaya variabel
dan biaya semi variabel.Anggaran variabel dapat
mengientifkasi masing-masing jenis biaya karena
perubahan tingkat kegiatan perusahaan yang
bersangkutan.
Kegunaan Anggaran Variabel
• Secara umum,anggaran variabel digunakan sebagai alat
pengawasan yang dinamis,sehingga dapat dengan
mudah menghitung expenses allowance atau adjusted
expensed budget pada berbagai tingkat kegiatan.
• Sedangkan secara khusus,anggaran variabel berguna
untuk:
a. Dasar perhitungan anggaran pada satuan departemen.
b. Dasar perhitungan biaya yang ditargekan,apabila
rencana kegiatan dalam departemen direvisi
(diperbaiki).
Faktor-Faktor Yang Harus Diperhatikan Dalam
Penyusunan Anggaran Variabel
1. Penentuan Satuan Kegiatan
Tingkat kegiatan dalam satuan perusahaan
harus diyatakan dalam satuan kegiatan
(activity base),misalnya:
*Jam mesin langsung (direct machine hour)
*Jam kerja langsung (direct labor laur)
*Jam reparasi langsung (direct repair hour)
*Kilo wett per jam (kilo wett per hour)
Pemilihan satuan kegiatan harus menunjukkan
hubungan yang betul-betul kuat antara biaya dengan
tingkat kegiatan,bila tidak maka analisi variabilitasi biaya
tidak berguna.Dalam pemilihan satuan kegiatan,ada
beberapa kriteria yang harus diperhatikan,antara lain:
a. Satuan kegiatan harus mudah dipahami dan
diterima.
b. Satuan kegiatan harus mampu menunjukkan atau
mengukur naik turunnya tingkat kegiatan yang
disebabkan oleh naik turunnna biaya.
c. Satuan kegiatan hendaknya sekecil mungking
dipengaruhi oleh faktor-faktor variabel yang lain
selain output dan tingkat kegiatan.
2. Penentuan Relevant Range.
Relevant Range adalah:suatu interval yang
dinyatakan dengan tingkat output tertentu,di
mana anggaran variabel yang bersangkutan
masih dapat dipakai atau masih berlaku.
Relevant Range perlu ditentukan karena
biaya tetap (fixed cost) dan biaya variabel per
unit dapat berubah pada tingkat output
tertentu,sehingga biaya-biaya ini harus
dihubungakan dengan relevan range
tertentu.
METODE PEMISAHAN KOMPONEN FIXED
DAN VARIABEL
Tersedia beberapa metode yang dapat digunakan untuk
memperkirakan besarnya unsur biaya tetap dan biaya
variabel yang terkandung dalam biaya semi variabel,yaitu:
1. Metode Langsung yaitu didasarkan atas hasil penelitian
di pabrik atau atas dasar analisis terhadap data histroris
yang dilengkapi dengan interprentasi keputusan
manajemen yang ada kaitannya dengan data historis
yang bersangkutan.
2. Metode Titik Tertinggi dan Terendah (High and Loe Point
Merhod),yaitu dengan cara memisahkan komponen biaya
tetap dan variabel dengan perhitungan interpolasi di
antara dua macam volume output atau tingkat kegiatan
yang berbeda.
Contoh :

- Relevant Range : 9.000 – 12.000 DMH,artinya:


* Pada titik tertinggi =12.000 DMH
* Pada titik terendah = 9.000 DMH

- Anggaran Biaya :
* pada titik tertinggi = Rp. 6.400.000,-
* Pada titik terendah = Rp. 5.200.000,-
- Interpolasi :
* Menghitung biaya variabel per unit
DMH Biaya
Pada titik tertinggi 12.000 Rp 6.400.000
Pada titik terendah 9.000 Rp
5.200.000
Selisih 3.000 Rp 1.200.000

Biaya Variabel per .unit = Rp. 1.200.000 = Rp 400


3.000
Menghitung Biaya Tetap
Pada Titik Tertinggi :
- Anggaran Biaya = Rp 6.400.000
- Anggaran variabel = 12.000 x Rp 400 = Rp 4.800.000

Biaya Tetap = Rp 1.600.000


3.Metode Statistika,Yaitu dengan menggunakan
regresi linier. Analisis ini menghubungkan data
biaya dengan data output dari waktu-waktu
yang lalu, sehingga dapat diketahui bagaimana
biaya-biaya akan berubah sehubungan dengan
perubahan volume output berdasarkan
persamaan yang terbentuk. Hasil taksiran yang
diperoleh dapat dijadikan dasar perkiraan
pada waktu yang akan datang dalam kaitannya
dengan hubungan perubahan volume dengan
perubahan biaya.
SOAL

Di bawah ini data mengenai rencana biaya untuk


departemen reparasi yang terdiri dari 3 macam
biaya.

Jenis Biaya 10.000 DRH 16.000 DRH

Gaji Rp 100.000 Rp 100.000

Bahan pembatu Rp 144.000 Rp 189.000

Lain-lain Rp 30.000 Rp 42.000


Berdasarkan data di atas,diminta:
1.Menyusun Anggaran Variabel yang terperinci
dalam bentuk tabel dengan relevan range
kelipatan 2.000 DRH.
2.Membuat Anggaran Variabel dalam bentuk
formula.
3.Menentukan biaya yang harus disediakan
apabila departemen reparasi berkerja pada
tingkat 15,200 DRH.
Jawaban

1. Anggaran Varibel dalam bentuk Tabel

Jenis Biaya 10.000 DRH 12.000DRH 14.000DRH 16.000 DRH


100.000 100.000 100.000
Gaji 100.000
159.000 174.000 189.000
Bhn Pembantu 144.000
34.000 38.000 42.000
Lain-lain 30.000
293.000 312.000 331.000
Jumlah 274.000
2. Anggaran Variabel dalan bentuk Formula
*Bahan Pembantu (biaya semi variabel)
Total biaya pada titik maksimal 16.000 DRH = Rp 189.000
Total biaya pada titik minimal 10.000 DRH = Rp 144.000
Selisih 6.000 DRH = Rp 45.000

Biaya variabel per DRH = Rp 45.000 =Rp 7,50


6.000
Total biaya pada tingkat 16.000 DRH = Rp 189.000
Biaya variabel = 16.000 X Rp 7.50 = Rp 120.000
Biaya tetap = Rp 69.000
• Biaya Lain-lain (biaya semi variabel)
Total biaya pada titik maksimal 16.000 DRH = Rp 42.000
Total biaya pada titik minimal 10.000 DRH = Rp 30.000
Selisih 6.000 DRH = Rp 12.000

Biaya variabel per DRH = Rp 12.000 =Rp 2,-


6.000
Total biaya pada tingkat 16.000 DRH = Rp 42.000
Biaya variabel = 16.000 X Rp 2,- = Rp 32.000
Biaya tetap = Rp 10.000
Jenis Biaya Biaya Tetap Biaya Variabel/DRH
Gaji Rp 100.000 -
Bahan Pembantu Rp 69.000 Rp 7.50
Lain-lain Rp 10.000 Rp. 2
Jumlah Rp 179.000 Rp9,50

Jadi persamaan anggaran variabel; Y = 179.000+9,50 (x)

3. Total biaya yang harus disediakan,apabila


departemen reparasi bekerja pada tingkat
15.200 DRH
Dengan menggunakan formula di atas,maka :
X = 15.200
Y = 179.000 + 9,50. (15.200)
= 323.400

Jadi total biaya yang harus disediakan Rp 323.400


Soal
PT.KURNIA ACEH memiliki data tahun 2015 sebagai
berikut:
1. Biaya bahan baku langsung per unit Rp 440,-
Biaya tenaga kerja langsung per unit Rp 380,-
2. Komponen Biaya Overhead pada tingkat produksi
minimum dan maksimum per bulan adalah sbb:
Biaya 15.000 unit 20.000 unit
Bahan baku tak langsung Rp 1.550.000,- Rp 2.000.000,-

Biaya Perawatan Rp 1.000.000,- Rp 1.150.000,-

Upah Mandor Rp 1.200.000,- Rp 1.200.000,-

Biaya Lain-lain Rp 460.000,- Rp 560.000,-


3. Untuk tahun 2017,pemimpin memperkirakan bahan
baku langsung akan lebih rendah 30% karena pasar
yang sepi.Sedangkan biaya tenaga kerja langsung
diperkirakan 15% lebih tinggi karena adanya
penyesuaian dengan peraturan UMR,bagitu pula
dengan upah mandor akan dinaikan 10%.
Untuk dapat menekan biaya yang dikeluarkan,maka
pimpinan mengambil kebijakan untuk menguragi biaya
perawatan sebesar 20% dan juga menurunkan biaya
lain-lain yang bersipat tetap sebesar 10%.Tetapih
diketahui bahwa pada awal tahun 2017,biaya lain-lain
akan terpengaruh adanya kenaikan umum sebesar 20%.
Dari data di atas,ada diminta untuk:
1. Menyusun Variable Budget tahun 2015 dalam
bentuk formula,untuk komponen BOP per
bulan.
2. Menyusun Variable Budget tahun 2016 dalam
bentuk formula,untuk komponen BOP per
bulan.
3. Menentukan Harga Pokok Produksi per
unit,apabila untuk bulan Januari 2017
perusahaan akan memproduksi 18.500 unit.
Jawaban
Biaya
Tk.Kegiatan BBTL Biaya Lain-lain
perawatan
Max 20.000 Unit Rp 2. Juta RP 1.15 Juta Rp 560.000
Mim 15.000 Unit Rp 1.55 Juta Rp 1 Juta Rp 460.000
Selisi 5.000 Unit Rp 0,45 Juta Rp 0,15 Juta Rp 100.000

*BBTL: -Var = Rp 450.000,-/5.000 = Rp 90,-


- Tetap = Rp 2 Juta- (20.000 X Rp 90) = Rp 200.000,-
*Biaya Perawatan: Var = Rp 150.000,-/5.000 = Rp 30,-
- Tetap = Rp 1.15 Juta- (20.000 X Rp 30) = Rp 550.000,-
*Biaya Lain-lain: Var = Rp 100.000,-/5.000 = Rp 20,-
- Tetap = Rp 560.000 - (20.000 X Rp 20) = Rp 160.000,-
1.Anggaran Variabel Thn 2015 dalam Bentuk Formula

Jenis Biaya Biaya Tepap/Bulan Biaya Variabel/Unit

BBTL Rp 200.000,- Rp 90,-

Biaya Perawatan Rp 550.000,- Rp 30,-

Upah Mondor Rp 1.200.000,- -

Lain-lain Rp 160.000,- Rp 20,-

Jumlah Rp 2.110.000,- Rp 140,-


2.Anggaran Variabel Thn 2016 dalam Bentuk Formula

*BBL - Ver = 70% X Rp 440,- = Rp 308,-


*Upah Mandor = 110% X Rp 1.200.000 = Rp1.320.000,-
*TKL = 115% X Rp 380,- X Rp =437,-
*Biaya Perawatan: -Var = 80% X Rp 30,- = Rp 24,-
-Tetap = 80% X Rp 550.000,- =Rp
440.000,-
*Biaya Lain-lain: -Var = 120% X Rp 20,- = Rp 24,-
-Tetap = 90% x 120% X Rp 160.000,- =Rp
172.800,-
Anggaran Variabel Thn 2015 dalam Bentuk Formula

Jenis Biaya Biaya Tepap/Bulan Biaya Variabel/Unit

BBTL Rp 200.000,- Rp 90,-

Biaya Perawatan Rp 440.000,- Rp 24,-

Upah Mandor Rp 1.320.000,- -

Lain-lain Rp 172.800,- Rp 24,-

Jumlah Rp 2.132.800,- Rp 138,-


3. HPP Bulan Januari
BBL : 18.500 X Rp Rp 308,- = Rp
5.698.000,-
TKL : 18.500 X Rp Rp 437,- = Rp
8.048.500,-
BOP:2.132.800 + Rp 138 ( 18,500) = Rp 4.685.800,- +
HPP = Rp
18.468.300,-

HPP/Unit = Rp.18.468.300,- = Rp 998,2865 unit


18.500
TERIMAKASI

Anda mungkin juga menyukai