Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU

BERSALIN BERESIKO ATAU


MENGALAMI KOMPLIKASI
SESUAI WEWENANG,
KOLABORASI ATAU RUJUKAN

DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK 4
SELLA SARASWATI
ASNI TRI SEPTYANI
YUNARSIH
PENDAHULUAN
 Asuhan kebidanan merupakan proses
pemecahan masalah kebidanan yang
sistematis dan didokumentasikan dalam
bentuk catatan perkembangan subjektif,
objektif, analisa, dan penatalaksanaan
(SOAP). Pencatatan dilakukan segera
setelah melaksanakan asuhan pada formulir
yang disediakan (rekam medis/ kartu
menuju sehat (KMS)/ buku kesehatan ibu
dawn anak (KIA)).
LANJUT
 Adapun standar asuhan kebidanan menurut
Kepmenkes RI nomor 938/Menkes/SK/2007
meliputi: standar I (pengkajian), standar II
(perumusan diagnosa dan atau masalah
kebidanan), standar III (perencanaan),
standar IV (implementasi), standar V
(evaluasi), dan standar VI (pencatatan
asuhan kebidanan).
PENATALALAKSANAAN PENYULIT
PERSALINAN KALA I DAN KALA II
 Emboli air ketuban
Emboli air ketuban adalah kondisi ketika air
ketuban masuk dan bercampur ke dalam sistem
peredaran darah sang ibu. Kondisi yang bisa
terjadi saat atau setelah proses persalinan ini
umumnya sulit dicegah dan berisiko menimbulkan
komplikasi yang berbahaya bagi ibu maupun
bayinya.
LANJUTAN
 Distosia bahu
 Distosia bahu adalah kondisi ketika salah satu
atau kedua bahu bayi tersangkut di jalan
lahir saat persalinan. Kondisi ini bisa
menyebabkan persalinan terhambat sehingga
membahayakan ibu maupun bayi.
 Malpresentase dan malposisi
 Malpresentasi janin adalah kondisi ketika bagian
janin yang masuk ke dalam jalan lahir
menjelang persalinan bukan ubun-ubun. Pada
kondisi ini, bagian tubuh janin yang berada di
jalan lahir bisa wajah, bokong, tangan, atau
kaki. Sedangkan malposisi merupakan presentasi
verteks dengan posisi anterior yang tidak
mengalami fleksi secara sempurna.
 Pre-eklampsia
 Preeklamsia adalah peningkatan tekanan darah dan
kelebihan protein dalam urine yang terjadi setelah
usia kehamilan lebih dari 20 minggu. Bila tidak
segera ditangani, preeklamsia bisa menyebabkan
komplikasi yang berbahaya bagi ibu dan janin.
 Salah satu faktor yang bisa meningkatkan risiko
terjadinya preeklamsia adalah usia ibu hamil yang
di bawah 20 tahun atau lebih dari 40 tahun. Kondisi
ini perlu segera ditangani untuk mencegah
komplikasi atau berkembang menjadi eklamsia yang
dapat mengancam nyawa ibu hamil dan janin.
 Partus lama
 Partus lama atau prolonged labour merupakan istilah
yang digunakan untuk menggambarkan adanya
abnormalitas persalinan di kala 1. Sampai saat ini
belum ada konsensus mengenai definisi partus lama.
WHO mendefinisikan partus lama sebagai adanya
kontraksi uterus ritmik dan reguler yang disertai
pembukaan serviks dan berlangsung lebih dari 24
jam. American College of Obstetricians and
Gynecologist (ACOG) mendefinisikan sebagai kala 1
fase laten lebih dari 20 jam pada wanita nulipara dan
lebih dari 14 jam pada perempuan multipara. ACOG
menggunakan batasan pembukaan serviks < 6 cm
sebagai acuan fase laten.
PERSIAPAN KOLABORASI
TINDAKAN OPERATIF
 Ekstraksi vakum
 Ekstraksi vakum adalah salah satu prosedur
untuk membantu proses persalinan normal.
Persalinan dengan bantuan ekstraksi vakum
dilakukan dengan alat yang disebut vakum
ekstraktor. Umumnya, tindakan ini baru
dilakukan ketika proses persalinan normal
mengalami hambatan.
 Kuretasi
 Kuret atau kuretase adalah prosedur untuk
mengeluarkan jaringan dari dalam rahim.
Kuret biasanya diawali dengan dilatasi, yaitu
tindakan untuk melebarkan leher rahim
(serviks). Oleh karena itu, prosedur ini sering
kali disebut dilatasi dan kuretase (dilation &
curettage).
 SC
 Sectio caesarea (SC) atau biasa disebut
operasi sesar atau caesarean section adalah
salah satu tindakan persalinan untuk
mengeluarkan bayi melalui sayatan pada
abdomen/ laparotomi dan uterus/
histerotomi. Meskipun memiliki risiko
komplikasi, terkadang SC merupakan cara
terbaik untuk menjaga keselamatan ibu dan
melahirkan janin dengan selamat.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai