Anda di halaman 1dari 4

TUGAS KONTRUKSI

KAPAL
Menentukan Sekat Haluan,buritan,kamar mesin dan Ruang
muat,Serta cara penentukan ketinggian dobel bottom Dan
jarak gading
 PENJELASAN TENTANG PEMBAGIAN SEKAT

 Sekat Haluan (Bulwark): Sekat ini biasanya ada di bagian depan kapal dan bertujuan untuk
melindungi kapal dari gelombang dan percikan air laut. Mereka juga dapat digunakan sebagai
tempat berjalan bagi awak kapal.
 Sekat Buritan: Ini adalah sekat di bagian belakang kapal (buritan) yang membantu menjaga
keseimbangan dan stabilitas kapal. Sekat ini juga berfungsi untuk memisahkan area kamar
mesin dari bagian lain kapal.
 Kamar Mesin (Engine Room): Ini adalah ruang di kapal yang berisi mesin dan peralatan yang
menggerakkan kapal. Sekat ini bertujuan untuk melindungi kamar mesin dari air dan
memberikan isolasi suara dan panas.
 Ruang Muat (Cargo Hold): Pada kapal kargo, ruang muat adalah area di mana muatan seperti
barang-barang kargo disimpan. Sekat ini dapat disesuaikan sesuai dengan jenis muatan yang
diangkut.
 Penentuan ketinggian double bottom (lantai ganda) dan jarak gading kapal adalah aspek
penting dalam perancangan kapal yang mempengaruhi stabilitas, keamanan, dan kapasitas
muatan. Berikut adalah beberapa faktor yang perlu diperhitungkan dalam menentukan
ketinggian double bottom dan jarak gading kapal:
 Tipe Kapal: Tipe kapal yang berbeda (misalnya, kapal penumpang, kapal kargo, kapal tanker)
memiliki persyaratan yang berbeda untuk ketinggian double bottom dan jarak gading.
 Kapasitas Muatan: Kapasitas muatan yang diinginkan akan mempengaruhi desain double
bottom. Kapal kargo mungkin memerlukan lantai ganda yang lebih rendah untuk
meningkatkan kapasitas muatan.
 Berat Kapal: Berat kapal, termasuk muatan, bahan bakar, dan peralatan, akan mempengaruhi
seberapa dalam double bottom harus ditempatkan untuk menjaga stabilitas.
 Peraturan Maritim: Kapal harus mematuhi peraturan maritim yang mengatur ketinggian
double bottom dan jarak gading untuk memastikan keamanan pelayaran.
 Pemeliharaan Akses: Penting untuk mempertimbangkan akses untuk pemeliharaan double
bottom dan gading kapal. Oleh karena itu, harus ada jalan yang cukup lebar di antara double
bottom untuk pemeriksaan dan perawatan rutin.
 Keberlanjutan Lingkungan: Kapal yang dirancang dengan mempertimbangkan aspek
lingkungan dapat memiliki double bottom yang dirancang untuk mengurangi risiko
pencemaran.
 Simulasi Stabilitas: Seringkali, simulasi komputer digunakan untuk menguji stabilitas kapal
dengan variasi dalam ketinggian double bottom dan jarak gading untuk mencapai hasil yang
optimal.
 Desain Struktural: Insinyur perkapalan akan menggunakan prinsip desain struktural dan
perhitungan kestabilan kapal untuk menentukan ketinggian double bottom dan jarak gading
yang aman.

Penting untuk bekerja sama dengan insinyur perkapalan yang berkualifikasi dan merujuk pada
peraturan maritim yang berlaku dalam menentukan ketinggian double bottom dan jarak gading
untuk memastikan kapal aman dan sesuai dengan kebutuhan.

Anda mungkin juga menyukai