Anda di halaman 1dari 8

PENDIDIKAN PANCASILA

Sri Dewi Sartika, S.H., M.Hum.


PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL

Pengertian Ideologi
• Ideologi berasal dari kata idea, artinya gagasan, konsep, ide, cita-
cita, dan logos berarti ilmu.
• Secara harfiah ideologi adalah ilmu tentang suatu gagasan/cita-cita
manusia.
• Cita-cita/harapan berisi nilai-nilai yang harus dicapai).
• Jadi, ideologi seperangkat nilai-nilai yang dijadikan pedoman dan
cita-cita hidup manusia/masyarakat/bangsa.
• Ideologi Negara adalah cita-cita/harapan suatu bangsa/negara yang
diwujudkan dalam kehidupan bernegara untuk mencapai tujuan
bernegara (membangun bangsa/negara).
Ideologi bersumber dari nilai-nilai filsafat. Nilai-nilai
filsafat berasal dari (sejarah) pemikiran-pemikiran besar,
cita-cita manusia/masyarakat, bangsa/negara.

Nilai-nilai yang terkandung dalam suatu ideologi berasal


dari nilai-nilai yang hidup dan tertanam dalam
masyarakat (nilai-nilai dasar milik bersama).

Sebuah Ideologi bangsa berubah menjadi suatu


kebijakan (politik) yang digunakan untuk mengubah
keadaan ataupun mewujudkan harapan/cita-cita bangsa.
Cita-cita/harapan yang masuk akal/bukan angan-angan
(dapat direalisasikan).
*Ideologi bangsa adalah pandangan hidup suatu bangsa

*Ideologi Nasional/Negara merupakan pandangan hidup suatu


bangsa yang menjadi landasan Negara dalam pengaturan
penyelenggaraan pemerintahan Negara (dijadikan sumber
/pedoman bagi penyusunan kehidupan bernegara)
Ideologi Bangsa/Negara-----Dasar Negara

*Pancasila sebagai Ideologi Nasional diartikan bahwa Nilai-


nilai (agama dan budaya) Pancasila menjadi cita-cita/harapan
bangsa (tujuan kehidupan bernegara)

*Pancasila sebagai Dasar Negara adalah sumber/dasar


penyusunan Negara Indonesia (tatanan hidup bernegara)
Teori Integralistik (kebersamaan)
• Integrasi antara masyarakat: Negara adalah suatu susunan
masyarakat yang berintegrasi di antara semua golongan.
Persatuan masyarakat menjadi bagian penting (organis) bagi
Negara.
• Integrasi antara pemerintah dan rakyat: Negara memikirkan,
mengusahakan kesejahteraan hidup bangsanya (keadilan
sosial). Penyelenggaraan kekuasaan pemerintahan melibatkan
aspirasi, kepentingan rakyat. Semua pihak mempunyai fungsi
masing-masing dan satu kesatuan yang utuh.
• Pancasila bersifat integralistik karena mengandung semangat
kekeluargaan, gotong royong, kebersamaan/persatuan dan
musyawarah/mufakat.
(ciri/karakter sosial budaya bangsa)
Ciri-ciri Ideologi Pancasila
1. Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
Ideologi terbuka merupakan pemikiran yang terbuka, bercirikan:
• Nilai-nilai dan cita-cita tidak dipaksakan dari luar, diambil dari moral dan
budaya bangsa itu sendiri,

• Bukan berdasarkan keyakinan ideologis sekelompok orang tapi hasil


kesepakatan bangsa itu sendiri (bukan paksaan/tekanan pihak lain),

• Nilai-nilai dasar yang dijadikan pedoman hidup hanya garis besar, tidak
operasional. Dijabarkan lebih lanjut dalam penyelenggaraan negara.
Landasan bagi perkembangan dinamika kehidupan sesuai perubahan
dinamis.
2. Pancasila Sebagai Ideologi Integratif (Pandangan Integralistik Ideologi
Pancasila)
• Rakyat dan pemerintah memiliki hubungan timbal balik yang
sederajat (rakyat merupakan bagian dalam penyelenggaraan
pemerintah/rakyat bagian organik dari negara),

• Pemerintah tidak absolut berkuasa. Negara merupakan perwujudan


seluruh rakyat (menyelenggarakan kepentingan rakyat),

• Adanya koordinasi dan fungsionalisasi antara lembaga-lembaga


pemerintahan dan masyarakat. Dinamika kehidupan masyarakat
harus diatur oleh institusi pemerintahan berdasarkan aturan-aturan
yang merupakan penjabaran dari nilai-nilai luhur,

• Sesuai dengan sila Ketiga dan Keempat Pancasila (berkaitan dengan


sistem politik dan bentuk pemeritahan NRI).
Fungsi Pancasila Sebagai Ideologi Nasional
1. Sesuai Alinea 4 Pembukaan UUD 1945, Pancasila sebagai ideologi Negara
berfungsi sebagai cita-cita bangsa (tujuan negara Indonesia) melalui
kebijaksanaan politik yang bersumber dari Pancasila (nilai-nilai ideal bangsa
Indonesia).
• Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi cita-cita yang bersifat
normatif dalam penyelenggaraan negara.
TAP MPR No. VII/MPR/2001: ”Visi Indonesia 2020 adalah terwujudnya
masyarakat Indonesia yang religius, manusiawi, bersatu, demokratis,
adil, sejahtera, maju, mandiri serta baik dan bersih dalam penyelenggaraan
Negara.”
2. Pancasila berfungsi sebagai Ideologi Persatuan.
• Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila merupakan nilai yang disepakati
bersama, karena itu merupakan sarana pemersatu masyarakat Indonesia.
(Nilai tersebut dijadikan acuan dalam menyelesaikan konflik/perbedaan).
• Pancasila menjadi acuan normatif bersama dalam pembuatan prosedur
penyelesaian konflik.
• Penyelesaian suatu konflik dilandasi nilai-nilai religius, derajat kemanusiaan,
mengedepankan persatuan, demokratis dan terciptanya keadilan.

Anda mungkin juga menyukai